Read More >>"> Maharani Shima (Prolog) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Maharani Shima
MENU
About Us  

Mohon agar cerita ini tidak dijadikan sebagai rujukan sejarah, karena hanyalah cerita fiksi, serta dibumbui kreativitas penulis!

 

~~ || ~~

Suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja, beribu rasa kecewa mampu meretakkan perasaannya hingga ia sepenuhnya berada di alam bawah sadarnya, pikirannya terombang-ambing seperti peti kosong yang dibawa oleh ombak lautan, entah ke mana benda itu akan singgah. Lamunannya mulai kabur sejak kedua kakinya melangkah keluar dari rumah pernikahan pujaan hatinya dengan langkah tanpa tujuan, hingga ia tak sengaja menendang sekantong emas.


“Dewata Agung, hamba sungguh tidak sengaja,” ujar lelaki itu. Pandangannya yang sebelumnya kabur, kini mulai kembali jelas. 


Hatinya mulai cemas, pikirannya begitu khawatir tentang apa yang akan terjadi pada dirinya setelah tiba di kediaman istana kerajaan Kalingga. Namun, ia akan menerima apa pun nanti keputusan dari sang penguasa kerajaan Kalingga. 


Kedua prajurit yang selalu mengikutinya pun berlutut di hadapannya hingga membuat pengawal pribadinya marah. 


Pangapunten Gusti Raden Mas Pangeran Narayana, anda harus kami laporkan dan membawa anda langsung ke hadapan gusti Maharani Shima karena telah menyentuh kantong emas itu,” ucap salah seorang prajurit yang duduk berlutut sambil menunduk. 


Mereka menjadi pusat perhatian sedari tadi, hal itu membuat Narayana, Putra Mahkota Kalingga merasa kurang nyaman dengan tatapan rakyatnya serta suara-suara kecil yang telah tak sengaja ditangkap oleh telinganya. 


“Berani-beraninya kalian—“ ucapan pengawal pribadinya langsung di bantah oleh Gusti Raden Mas (Putra mahkota).


“Biarlah, Aswangga. Apa yang telah aku perbuat, entah itu sengaja atau tidak sengaja harus kupertanggung jawabkan,” jelas sang putra mahkota. 


Dengan persetujuan sang putra mahkota, kedua prajurit itu pun membawanya kembali ke Istana Kalingga untuk diadili, walau Aswangga si pengawal pribadinya merasa keberatan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags