Selamat membaca π€
Bahasa Indonesia: β β β β β
Azela Jovanka adalah seorang gadis berusia 19 tahun yang sekarang menduduki bangku sekolah kelas 12 SMA.
Di umurnya yang menginjak 10 tahun, ayahnya meninggal karena penyakit jantung koroner, lalu di susul oleh ibunya yang serangan jantung saat mendengar ayahnya sudah meninggal dunia dan meninggalkan dirinya sendiri tanpa sanak saudara.
Akan tetapi, untung nya ia mempunyai tetangga sekaligus sahabat bernama Rania Yolanda yang selalu ada untuknya dan kedua orang tua Rania juga menganggap dirinya seperti anak kandungnya sendiri karena mereka adalah sahabat kedua orang tuanya.
Sekarang Azela dan juga Rania sedang berjalan menuju kantin sambil garasi dan sesampainya di sana, keduanya langsung mengambil duduk di meja yang kosong.
"Sekarang giliran Lo yang pesen makanan"ucap Rania kepada Azela yang di balas dengusan.
“Yaudah, mau pesen apa?” ββtanya Azela meletakkan ponselnya di atas meja dan berdiri.
"Nasi goreng aja"
Azela menganggukkan kepalanya dan berjalan stan makanan, melihat banyak murid-murid yang mengantri.
“Banyak banget antriannya, kalo kayak gini mah keburu bel masuk bunyi”Ucapnya sambil mengetuk-ngetuk ujung sepatu di lantai.
"Minggir-minggir"
Azela terhubung ke belakang saat tubuhnya di dorong ke belakang oleh seorang siswi yang sekarang berdiri di depannya.
"Maksud Lo apaan dorong-dorong gue""tanya Azela kepada siswi yang sangat Azela kenal, dia adalah Agnes, musuh bebuyutannya sejak dia menginjak kelas satu SMP.
"Upss maaf tadi gue gak sengaja, soalnya Lo gak kelihatan sih tadi, mungkin karena Lo pendek kali ya makanya gue gak melihat keberadaan Lo"ucap Agnes dengan wajah menghinanya.
"Cih"
Bruk!
"LO APA-APAAN SIH!"
Seketika semua murid yang ada di kantin langsung mengalihkan pandangannya ke asal suara setelah mendengar suara bentakan Agnes.
"Upss maaf, gue sengaja, soalnya Lo ngalangin pemandangan. mungkin karena Lo mirip tiang listrik kali ya?"balas Azela yang membuat beberapa murid tertawa dan Azela langsung pergi dari sana menuju stan makanan yang menjual bakso.
"Buk baksonya dua porsi"pesan Azela.
"Sial neng"
Sembari menunggu pesanan nya jadi, Azela melirik ke arah Agnes yang sudah pergi dari kantin, Mlihat tiu, Azela tertawa kecil, ah tadi dia rasanya ingin sekali menendang gadis itu karena selalu membuat masalah dengannya.
"Ini bukan baksonya"
Setelah memberikan Bayarannya, barulah Azela kembali ke tempat duduknya
"Nih"ucap Azela sambil menaruh bakso tersebut di dekan Rania.
“Lah, kok bakso?”tanya Rania karena dia masih ingat bahwa dia memesan nasi goreng, bukan bakso.
"Antriannya panjang, kalo nunggu nasi goreng yang ada nanti bel masuk bunyi"ucapnya.
"Oh oke"ucap Rania menganggukkan kepalanya dan mulai memakan baksonya dengan lahap, begitu juga Azela.
Setelah beberapa menit kemudian, keduanya sudah selesai makan dan langsung keluar dari kantin menuju kelas.
"Nanti malem nginep yuk di rumah gue"ucap Azela sembari menyandarkan kepalanya di pundak Rania.
"Males"jawab Rania sambil memainkan ponselnya saat mendapatkan notifikasi dari sang mama.
"Yaudah"ucap Azela acuh tak acuh.
"Udah, gitu doang? Enggak ada acara bujuk atau maksa gitu?"tanya Rania menatap kesal kepada Azela yang menggelengkan kepalanya.
"Gak, males gue bujuk-bujuk orang"jawab Azela menguap lebar, mulai mengantuk.
"Gue itu sahabat Lo ya, bukan orang"ucap Rania sambil menjitak kepala Azela, kepalang kesal.
"Yaya terserah"jawab Azela yang membuat Rania mempertimbangkan akan menendang bokong sahabatnya itu.
"Sialan!"
β β β β β
Sepulang sekolah, Azela dan juga Rania langsung keluar dari kelas setelah guru keluar duluan dan sekarang mereka berdua sedang berjalan menuju parkiran.
"Pulang bareng gue?"Tanya Azela memasang helm nya.
Dengan cepat Rania menggelengkan kepalanya.
"gak mau gue, bentar lagi juga sopir gue Dateng"ucap Rania. dia itu udah kapok di bonceng sama Azela, karena sahabat nya itu membawa motor kayak mau mengeprank malaikat maut.
Kalau saja Azela bisa membawa motor dengan kecepatan pelan, maka Rania akan terus berangkat dan pulang sekolah bersama Sahabatnya itu, karena bagaimanapun juga mereka berdua tetanggaan.
Mendengar ucapan Rania membuat Azela terkekeh pelan kemudian menganggukkan kepalanya.
"Yaudah, kalo gitu gue duluan ya"ucap Azela menaiki motor Scoopy nya.
"Hati-hati di jalan"ucap Rania.
"Ya"
Setelah itu Azela melajukan motornya keluar dari area sekolah dan sebelum pulang, Azela mampir dulu ke supermarket untuk membeli cemilan, baru setelah itu ia pulang.
Sesampainya di rumahn yang sederhana berlantai dua, Azela menaruh motor nya di garasi dan langsung masuk kedalam rumah yang sepi karena tidak ada siapapun yang tinggal di sini selain dirinya.
Sesampainya di kamar, Azela langsung membersihkan tubuhnya.
Setelah selesai mandi dan memakai pakaian, Ia langsung pergi menuju dapur untuk memasak karena perut nya sedari tadi keroncongan.
Azela memeriksa bahan-bahan makanan di kulkas dan ternyata tidak ada isinya sama sekali.
"Astaga, gue lupa beli bahan makanan"ucapnya merutuki dirinya yang lupa.
Karena tidak ada bahan makanan untuk ia masak, Azela memutuskan untuk memasak nasi goreng saja.
Selesai masak, Azela langsung memakan nasi goreng tersebut di dalam kamar nya sambil menonton film di laptop.
"Ughh kenyang nya"
β β β β β
Saat sedang mengganti bajunya, Azela di kejutkan dengan suara bell rumah yang berbunyi beberapa kali.
"Anjir, siapa sih yang Dateng!"kesal nya karena ia tidak ada waktu untuk menerima tamu.
Setelah memakai jaket nya, Azela langsung turun untuk membuka pintu dan saat pintunya terbuka, terpampanglah wajah Rania yang sekarang sedang menyengir kuda.
“Ngapain Lo ke sini?” tanya Azela to the point.
“Emangnya enggak boleh?” tanya Rania dan Azela menenangkan kepalanya.
"Oh iya gue ke sini karena mau nginep.soalnya di rumah, gue sendirian. mama dan papa tiba-tiba ada proyek di luar kota dan gue di tinggalin sendirian"ucap Rania menceritakan tujuan datang ke sini.
"Di sekolahan aja Lo bilang nggak mau nginep, tapi sekarang malahan Lo sendiri yang mau nginep"ucap Azela.
"Yaudah sana Lo masuk aja, soalnya gue mau keluar dulu buat beli bahan makanan"lanjut Azela.
"Oke, gue juga ini udah ngantuk banget, mau tidur"ucap Rania nyelonong masuk ke dalam rumah Azela.
Azela sakit kepala, sudah terbiasa. kemudian ia mengeluarkan motornya dari garasi, lalu setelah itu ia meninggalkan pekarangan rumah menuju tempat tujuan.
"Halo sayang cantik"
Azela mengalihkan pandangannya ke asal suara dan menemukan dua orang pria yang satu-satunya mengendari motor dan satunya di bonceng.
Dan Azela langsung mengalihkan perhatian ke depan karena takut menabrak, tetapi dengan kurang terbukanya pria itu mencolek tangannya.
"Jangan pegang!" desisnya menatap tajam pria itu dan menambah kecepatan laju motornya, akan tetapi pria itu melajukan motornya dengan cepat juga.
"Sombong banget jadi cewek, rasain nih!"seru pria itu dan langsung mengemudikan motor Azela yang membuat sang empu oleng karena tidak siap dan hampir saja menabrak Gerobak orang yang sedang jualan kalau saja Azela tidak mebelokkan motornya hingga akhirnya menabrak tembok jalan dengan keras.
Duh!
"Akhh!"
Azela meraung kesakitan saat merasakan kepalanya berdengung dan juga sakit akibat bersentuhan dengan pembatas jalan karena dia yang tidak memakai helm.
Azela merutuki dirinya yang tidak memakai helm dan ia memejamkan mata kala merasakan kepalanya sangat sakit mata yang sudah
memburam hingga akhirnya kesadarannya pun hilang.
Bahasa Indonesia: β β β β β
Jangan lupa tinggalkan jejak gaesss π£
Sampai jumpa di chapter selanjutnya muchh π