Sejarah
Konon, kaitan antara golongan darah dan kebutuhan makanan seseorang itu ada sejarahnya. Pada waktu dulu, kira-kira 3000 tahun silam, manusia pada dasarnya hidup berburu, sehingga makanan utama mereka adalah daging hewan. Perjalanan sejarah seperti itu sudah dibuktikan dalam penelitian antropologi maupun arkeologi.
Namun, makin lama hewan buruan itu populasinya makin menipis. Karena itulah kehidupan manusia zaman dulu itu selalu berpindah-pindah tempat yang sampai akhirnya mereka berubah ke agrikultur dengan bercocok tanam dan mengonsumsi banyak hasil tumbuh-tumbuhan.
Perubahan jenis konsumsi makanan tersebut lambat laun berpengaruh terhadap genetika mereka yang semula dominan dengan golongan darah O (original) menjadi A. Sedang golongan darah B berasal dari O juga, tetapi faktor penyebabnya perubahan suhu. Komunitas manusia zaman dulu yang beralih dari berburu ke bercocok tanam, dan tinggal di dataran tinggi, perubahan genetiknya tidak lagi mengarah ke golongan darah A, tetapi ke B.
“Karena berdasarkan fakta sejarah, sejarah manusia zaman dulu yang hidup di sekitar puncak Himalaya, kebanyakan memiliki golongan darah B.”
Golongan darah tersebut masih membutuhkan banyak makanan agrikultur, tetapi juga membutuhkan energi atau protein dari susu dan telur.
Sementara yang paling modern adalah golongan darah AB, hasil kombinasi dari dua jenis golongan tersebut.
Memang kebutuhan makanan itu tidak terlepas dari kondisi perut. Tetapi secara umum, pada hakikatnya golongan darah O itu, memiliki enzim pencernaan atau asam lambung, sehingga mereka sangat membutuhkan makanan dari daging hewan.
Sebaliknya, golongan darah A asam lambungnya relatif sedikit. Padahal untuk bisa menerima jenis makanan daging itu, memerlukan asam lambung yang kuat.
Beruntung bagi mereka yang memiliki golongan darah modern seperti AB.
Orang seperti itu, umumnya jarang terserang penyakit asam lambung, karena dapat menerima protein nabati maupun hewani.
Namun, yang jelas, menurut sejumlah penelitian, konsumsi makanan yang tepat dengan golongan darah akan memperpanjang usia empat kali lipat usia dewasa.
Inner Beauty
Inner beauty tampaknya belum cukup bagi para wanita aktif saat ini. Karena itulah tak heran bila belakangan ini, bukan hanya kaum pria yang mendominasi komunitas vegetarian, tidak sedikit wanita aktif yang akhir-akhir ini juga berlomba beralih ke makanan dari tumbuh-tumbuhan.
Tujuannya sudah tentu bukan hanya untuk sehat, tetapi lebih dari itu adalah untuk menjaga kebugaran dan kecantikan dan mengarah pada bagaimana mencegah dan menghambat proses penuaan. Untuk mencapai vitalitas tubuh seperti itu, peran mutu pangan dan pola makan individu sangatlah menentukan, di samping olahraga, jogging, istirahat, dan tidur yang cukup. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui kebutuhan pangan organ tubuh itu sangat erat hubungannya dengan jenis golongan darah.
Golongan darah “A”
Memang tepat menjadi vegetarian, bahkan untuk mereka ini justru tidak cocok mengonsumsi daging ternak. Kebutuhan tubuh terhadap protein cukup dipenuhi oleh protein dari nabati. Kesalahan atau tidak tepatnya jenis makanan yang dikonsumsi seseorang itu, hanya akan menyebabkan penumpukan radikal bebas di dalam tubuh. Jika sudah demikian, proses penuaan dan rentan terhadap penyakit tak dapat terhindarkan.
Golongan darah A sangat dominan mengikuti gaya hidup vegetarian, bahkan bisa menjadi individu yang benar-benar “vegan” , yakni tidak mengonsumsi daging, telur, susu, maupun ikan.
Golongan darah “B”
Hanya untuk jenis golongan darah yang satu ini masih bisa menambah konsumsi makanannya dengan susu, mengonsumsi tumbuh-tumbuhan, telur, dan ikan.
Golongan darah “AB”
Golongan darah AB lebih modern dan merupakan kombinasi dari keduanya dan yang paling mudah. Antibiotiknya cocok untuk konsumsi tumbuh-tumbuhan dan juga untuk daging.
Golongan darah “O”
Untuk jenis ini, memang tahan dan justru disarankan mengonsumsi banyak daging ternak. Konsumsi banyak tumbuhan akan membuat antibodinya bermasalah dan bertolak belakang dengan mereka yang berdarah golongan A. Selain pembentukan antibodi, ketepatan makanan yang masuk ke dalam tubuh itu berperan aktif di dalam menghambat proses penuaan. Jadi konsumsi makanan yang sesuai dengan kondisi golongan darah itu bukan sekedar mencegah penyakit, tetapi juga bugar dan menghambat proses penuaan yang erat kaitannya dengan kehilangan daya ingat, penurunan immunitas dan kekuatan fisik.