BURUNG MALAM
Oh! Burung malam,
Bunyikanlah suaramu dengan gaung riang,
Dengan gema paling merdu.
Biarpun sinar mentari telah lenyap,
Dan kita berada dalam gelap,
Kita, toh! tetap berdendang,
Menghilangkan segala rasa lelah kita,
Yang selalu menaklukkan kita,
Dan mengajar kita merayu tidur,
Bunyikanlah suara manismu.
Aku menyenangkan hutan-hutan tandus ini,
Mari burung manis yang tersayang,
Dan tetap berbaring tiduran,
Melainkan memuja Tuhan,
Maka bunyikanlah suara manismu,
Sampai fajar pagi.
“Sampai masa tuamu.
Aku tetap Dia
Dan sampai masa putih rambutmu,
Aku menggendong kamu.
Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus,
Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu”
(Yesaya 46:4)