Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dearest Friend Nirluka
MENU
About Us  

Bulan menggantung tinggi, terselubung oleh tirai kabut yang kian menebal menyelimuti seluruh akademi dengan cahaya lampu jalanan yang redup. Bayangan menari-nari di sekitar patung yang berjejer, menjulang tinggi diantara pepohonan tua akademi, membentuk siluet panjang yang seolah mengawasi setiap gerak seseorang. Aula besar di seberang jalan kini sepi dan sunyi, berdiri sebagai peninggalan kejayaan akademi di masa lalu. Keheningan malam hanya dipecahkan oleh gemerisik dedaunan dan kicauan burung hantu dari kejauhan. Lapangan basket yang pagi hari tadi riuh akan ramainya pertandingan kini menyisakan hening belaka. Tidak ada seorang pun di sana, setidaknya hingga sebelum ini.

Manik Median, siswa tahun ketiga, seorang penyair sekaligus pebasket amatir dikelas, mendapati dirinya telah terbawa ke dalam ketenangan malam yang mencekam setelah mencoba mengungkit mitos akademi lebih jauh. Langkah kakinya yang sebelum ini bergema lembut di jalan berbatu saat dia berjalan menuju lapangan basket, juga saat melewati perpustakaan tua milik akademi tempat ia biasa mencari hiburan dalam buku-buku tebal yang berbau apak berisikan tentang kebijaksanaan-kebijaksanaan kuno itu kini tidak menyisakan suatu suara sepelan apapun. Malam ini, perjalanannya berubah secara tak terduga.

Kini dia berdiri di pinggir lapangan basket yang berlokasikan dekat dengan kawasan danau akademi, terlihat di depannya sesosok bertubuh mungil muncul dari dalam kabut—seorang gadis berambut urai dengan masih mengenakan seragam sekolah dan celemek merah bermotif kotak—siluetnya nyaris tidak terlihat di balik kabut tebal. Jantung Manik berdebar kencang saat mengenali ia adalah Nirluka, teman kelas sebelah yang pendiam dan penuh teka-teki, sedang berdiri di tepi danau, pandangannya tertuju pada Manik, membelakangi permukaan air yang beriak, seperti sedang melamun.

“Nirluka?” Manik berseru, suaranya sedikit bergetar. "Apa yang kamu lakukan di sini?"

Nirluka berbalik perlahan, memalingkan pandangannya dari Manik, memancarkan kedalaman kesedihan yang tampaknya melampaui usianya—gadis berusia 14 tahun—ke hamparan danau nun kosong. “Terkadang, jawaban yang kita cari tersembunyi di tempat yang paling tidak terduga,” jawabnya samar.

Sebelum Manik dapat membalas, angin dingin menyapu area tersebut, membuat tulang punggungnya merinding. Kabut kian menebal, sementara udara bertambah berat dengan kehadiran Nirluka yang meresahkannya. Naluri Manik berteriak padanya untuk pergi, tapi sesuatu, yakni tentang sikap Nirluka memaksanya untuk tetap tinggal.

"Nirluka, apa yang terjadi? Kamu tampak... berbeda," kata Manik, berusaha menutupi kegelisahannya yang semakin besar.

Ekspresi Nirluka melembut, menampilkan senyuman sedih yang terlihat melalui bibirnya, "ada hal-hal yang tidak kamu mengerti, Manik. Hal-hal yang terjadi di akademi ini tidak dapat dijelaskan."

Saat dia berbicara, tanah di bawah mereka tampak berdenyut dengan energi yang tak terlihat, bayangan pepohonan menjadi semakin gelap, mendekati mereka. Napas Manik bertambah cepat, pikirannya berpacu dengan pertanyaan. Apa yang dia bicarakan? Rahasia apa yang dimiliki akademi ini?

"Lihat," kata Nirluka sambil menunjuk ke danau, "apakah kamu melihat mereka?"

Manik mengikuti apa yang dicoba tunjukkan Nirluka, matanya membelalak ngeri; bayangan para siswa—dan teman sekelas yang menghilang secara misterius—muncul di atas permukaan air. Mereka tersenyum dengan tenang, mata mereka tidak menampilkan kesedihan atau rasa sakit. Seolah-olah mereka telah menemukan bentuk perdamaian yang menyimpang, pikir Manik.

Ia mulai mengenali satu per satu dari mereka; Celian, Damar, Micah, Angel, Kian, Rainor, Halim, dan terakhir Seynald. Bagaimana bisa Manik hampir melupakan seluruh temannya itu sejauh ini? Satu persatu mereka Hilang dan Manik hampir tidak menyadarinya.

“Inilah yang hilang dari Akademi,” jelas Nirluka. "Mereka tidak mati, Manik. Mereka menghilang, menemukan kebahagiaan dengan cara yang paling tidak bisa dijelaskan. Akademi memiliki rahasia, dan begitu kamu mencoba mengungkapnya, tidak ada jalan untuk kembali."

Pikiran Manik berputar-putar ketika dia mencoba memahami semua hal yang dia saksikan saat ini. Mitos tersebut, kisah-kisah yang dibisikkan tentang para siswa yang menghilang tanpa jejak—apakah itu benar?—dan jika ya, apa dampaknya bagi dia dan teman-temannya?

“Nirluka, bagaimana kamu mengetahui semua ini?” tuntutnya, suaranya bergetar karena campuran rasa takut dan tekad.

Nirluka membuang muka, ekspresinya menghantui, "karena aku sudah melihat kejadiannya. Dan sekarang, Manik, giliranmu yang memahami kebenarannya."

Saat kabut menebal dan pantulan menakutkan terus menari di permukaan air, Manik menyadari bahwa perjalanannya menuju rahasia kelam akademi baru saja dimulai. Malam masih jauh dari kata berakhir, sementara kengerian yang mengintai di balik bayang-bayang bernama Mitos Akademi pun belum terungkap.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Gue Mau Hidup Lagi
443      290     2     
Short Story
Bukan kisah pilu Diandra yang dua kali gagal bercinta. Bukan kisah manisnya setelah bangkit dari patah hati. Lirik kesamping, ada sosok bernama Rima yang sibuk mencari sesosok lain. Bisakah ia hidup lagi?
Finding the Star
1465      1044     9     
Inspirational
"Kamu sangat berharga. Kamu istimewa. Hanya saja, mungkin kamu belum menyadarinya." --- Nilam tak pernah bisa menolak permintaan orang lain, apalagi yang butuh bantuan. Ia percaya kalau hidupnya akan tenang jika menuruti semua orang dan tak membuat orang lain marah. Namun, untuk pertama kali, ia ingin menolak ajakan Naura, sahabatnya, untuk ikut OSIS. Ia terlalu malu dan tak bisa bergaul ...
Trying Other People's World
177      148     0     
Romance
Lara punya dendam kesumat sama kakak kelas yang melarangnya gabung OSIS. Ia iri dan ingin merasakan serunya pakai ID card, dapat dispensasi, dan sibuk di luar kelas. Demi membalas semuanya, ia mencoba berbagai hidup milik orang lain—pura-pura ikut ekskul jurnalistik, latihan teater, bahkan sampai gabung jam tambahan olimpiade MIPA. Kebiasan mencoba hidup-hidup orang lain mempertemukannya Ric...
DarkLove 2
1320      630     5     
Romance
DarkLove 2 adalah lanjutan dari kisah cinta yang belum usai antara Clara Pamela, Rain Wijaya, dan Jaenn Wijaya. Kisah cinta yang semakin rumit, membuat para pembaca DarkLove 1 tidak sabar untuk menunggu kedatangan Novel DarkLove 2. Jika dalam DarkLove 1 Clara menjadi milik Rain, apakah pada DarkLove 2 akan tetap sama? atau akan berubah? Simak kelanjutannya disini!!!
Si Mungil I Love You
630      381     2     
Humor
Decha gadis mungil yang terlahir sebagai anak tunggal. Ia selalu bermain dengan kakak beradik, tetangganya-Kak Chaka dan Choki-yang memiliki dua perbedaan, pertama, usia Kak Chaka terpaut tujuh tahun dengan Decha, sementara Choki sebayanya; kedua, dari cara memperlakukan Decha, Kak Chaka sangat baik, sementara Choki, entah kenapa lelaki itu selalu menyebalkan. "Impianku sangat sederhana, ...
Monologue
722      492     1     
Romance
Anka dibuat kesal, hingga nyaris menyesal. Editor genre misteri-thriller dengan pengalaman lebih dari tiga tahun itu, tiba-tiba dipaksa menyunting genre yang paling ia hindari: romance remaja. Bukan hanya genre yang menjijikkan baginya, tapi juga kabar hilangnya editor sebelumnya. Tanpa alasan. Tanpa jejak. Lalu datanglah naskah dari genre menjijikkan itu, dengan nama penulis yang bahkan...
Untuk Navi
1192      657     2     
Romance
Ada sesuatu yang tidak pernah Navi dapatkan selain dari Raga. Dan ada banyak hal yang Raga dapatkan dari Navi. Navi tidak kenal siapa Raga. Tapi, Raga tahu siapa Navi. Raga selalu bilang bahwa, "Navi menyenangkan dan menenangkan." *** Sebuah rasa yang tercipta dari raga. Kisah di mana seorang remaja menempatkan cintanya dengan tepat. Raga tidak pernah menyesal jatuh cinta den...
Niscala
358      241     14     
Short Story
Namanya Hasita. Bayi yang mirna lahirkan Bulan Mei lalu. Hasita artinya tertawa, Mirna ingin ia tumbuh menjadi anak yang bahagia meskipun tidak memiliki orang tua yang lengkap. Terima kasih, bu! Sudah memberi kekuatan mirna untuk menjadi seorang ibu. Dan maaf, karena belum bisa menjadi siswa dan anak kebanggaan ibu.
Strange Boyfriend
311      248     0     
Romance
Pertemuanku dengan Yuki selalu jadi pertemuan pertama baginya. Bukan karena ia begitu mencintaiku. Ataupun karena ia punya perasaan yang membara setiap harinya. Tapi karena pacarku itu tidak bisa mengingat wajahku.
BUNGA DESEMBER
547      377     0     
Short Story
Sebuah cerita tentang bunga.