Read More >>"> GLACIER 1: The Fire of Massacre (Bab 3: Mengendus) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - GLACIER 1: The Fire of Massacre
MENU
About Us  

POHON-POHON cemara yang ada di sekelilingku tertutup salju. Wujudnya seperti bunga kapas lembut yang dingin dan rapuh. Belum lagi langit biru gelap dengan secercah cahaya kekuningan mulai menyinari pohon cemara yang ada di sekelilingku, menambah kesan menakjubkan ketika cahayanya perlahan mulai menyentuh salju di puncak pohon cemara.

Aku mengembuskan napas, membuat uap hangat keluar dari dalam mulutku. Aku juga mengeratkan syal merah muda yang baru kuselesaikan semalam. Mencoba melindungiku dari rasa dingin yang ada di sekeliling.

Lana juga ada di sini, berjalan di sampingku. Bulunya yang merah dan lembut tampak menggoda. Aku jadi ingin memeluknya. Namun, ketibaanku ke tempat ini mengharuskan diriku untuk fokus dan mengingat tujuan kami.

"Kakak yakin ini ide yang bagus? Ibu, Nenek, dan Bibi Oan memang ingin kita memancing ikan, tapi ... bukankah yang seharusnya melakukan ini adalah Kak Nahla?" Dapna bertanya seolah menghancurkan keheningan absolut yang terjadi di hutan bersalju ini—mungkin kecuali kaki-kaki kami yang terus berbunyi karena menginjak salju setebal mata kaki.

Dapna membetulkan tali tas keranjang anyaman yang ada di punggungnya. Juga busur yang diselempangkan di tubuhnya yang mungil. Aku juga melakukan hal yang sama setelah dirasa posisi busur yang aku selempangkan kurang nyaman.

Baik aku maupun Dapna, sama-sama memakai tas anyaman dengan isi yang nyaris sama. Sepasang sepatu es, tas panahan dan sepuluh anak panah, dan joran kayu. Bedanya di dalam tas anyamanku, terdapat lima benda tambahan seperti, gergaji, alat pencapit es, dua bangku kayu kecil, sekantung belatung, dan tombak lipat.

"Dia sangat ahli dalam memancing." Dapna menambahkan.

Melihat Dapna yang selalu berbicara terus terang, membuatku selalu teringat dengan Kak Nahla yang juga memiliki perawakan yang sama.

Beberapa hari setelah Kak Nahla mempertanyakan makhluk yang bernama laki-laki itu, dia jadi tidak secerewet biasanya. Dia kembali bekerja seperti biasa, membantu Nenek, Ibu, dan Bibi Oan, dan dia tidak membicarakan makhluk yang bernama laki-laki itu lagi—karena biasanya, dia akan tetap membicarakan dan menanyakan apa yang menurutnya belum tuntas.

Kak Nahla memiliki keingintahuan yang mengerikan, dan sekarang, aku merasa keingintahuannya sudah tumpul berkat ceramah atau nasihat yang diberikan tiga orang yang paling kuat di keluarga kami.

Kami selaku anggota keluarga yang paling muda—maksudku, aku, Ria si anak keempat, dan Dapna si bungsu—memutuskan untuk tidak bertanya atau membicarakannya. Kami bertiga tidak ingin masuk ke ruang sidang, diberi nasihat atau ceramah, yang berakhir diberi hukuman pekerjaan rumah lebih. Kami memutuskan menjalani hari seperti biasa, meski bohong kalau sebenarnya aku masih penasaran dengan makhluk yang bernama laki-laki ini.

"Astaga, Dapna, aku juga ahli dalam memancing, jadi tidak usah khawatir. Kalau Kak Nahla memancing dan dapat ikan di tempat lain, itu juga bagus, 'kan? Artinya, stok makanan kita jadi bertambah." Aku berucap dengan optimis dan sok keren. Mengenyahkan pikiranku tentang Kak Nahla dan tentang makhluk yang bernama laki-laki.

Dapna menghela napas. "Kalau sudah begini, kenapa kita tidak mengajak Kak Nahla saja?"

"Bukankah tadi juga kau sudah melihatnya sendiri, kalau Kak Nahla sedang sibuk membantu Nenek membersihkan rumah? Sudah, biarkan saja, nanti juga dia menyusul, kok." Aku berkata santai berusaha meyakinkannya. Toh, Kak Nahla juga tahu tempat yang akan kami tuju.

Dapna menghela napas lagi. Seolah-olah aku bukanlah tipikal seorang kakak yang bisa dipercaya.

Ya, harus kuakui, aku memang ceroboh dan tidak pintar, tetapi Ibu bilang, aku memiliki keahlian yang menurutnya bagus dan amat berguna. Aku pandai memanah dan berburu—keahlian wajib yang harus dimiliki oleh suku kami—punya tingkat keingintahuan yang tinggi (seperti Kak Nahla), dan mengerti bahasa Lana. Di antara semua anggota keluarga, hanya aku dan Ria yang mengerti Lana. Alasannya tidak lain dan tidak bukan karena kami amat dekat dengannya.

Aku dan Dapna berjalan dalam keheningan. Lagi-lagi hanya suara kaki yang menemani, sampai akhirnya kami berdua merasakan sesuatu yang mencurigakan.

Kami tidak merasakan keberadaan Lana.

Aku langsung menoleh ke belakang, dan aku lega karena Lana tidak jauh dari kami. Kira-kira, jarak antara kami dan Lana sekitar tiga meter.

Kami melihat Lana berdiri dengan kedua kaki belakangnya. Kepalanya terangkat menoleh ke sana-kemari, memperlihatkan moncongnya, seperti sedang mencari sesuatu. Hidungnya pun kembang-kempis, seperti sedang mengendus.

Aku dan Dapna menghampirinya, dan aku langsung melontarkan pertanyaan setelah dirasa kami sudah mempersempit jarak.

"Lana, ada apa?"

Lana langsung berdiri seperti sedia kala, dengan empat kakinya begitu aku bertanya. Mata emasnya yang menawan menatapku. Dia bersuara, ek-ek-ek yang maksudnya, seperti ada orang yang memanggilnya, tetapi dia tidak tahu siapa.

Aku mengangguk paham. "Tidak apa-apa, Lana, mungkin hanya perasaanmu saja. Ayo kita lanjutkan perjalanan kita."

Perjalanan kami pun dilanjutkan. Aku bisa saja menunggangi Lana, tetapi setelah tahu ia hamil, aku jadi tidak berani melakukan atau memintanya. Aku juga paham betul, ia pasti akan menghindar jika aku minta ditunggangi.

Dapna pun sama.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
My World
465      307     1     
Fantasy
Yang Luna ketahui adalah dirinya merupakan manusia biasa, tidak memiliki keistimewaan yang sangat woah. Hidup normal menyelimutinya hingga dirinya berusia 20 tahun. Sepucuk surat tergeletak di meja belajarnya, ia menemukannya setelah menyadari bahwa langit menampilkan matahari dan bulan berdiri berdampingan, pula langit yang setengah siang dan setengah malam. Tentu saja hal ini aneh baginya. I...
Gray November
2380      914     16     
Romance
Dorothea dan Marjorie tidak pernah menyangka status 'teman sekadar kenal' saat mereka berada di SMA berubah seratus delapan puluh derajat di masa sekarang. Keduanya kini menjadi pelatih tari di suatu sanggar yang sama. Marjorie, perempuan yang menolak pengakuan sahabatnya di SMA, Joshua, sedangkan Dorothea adalah perempuan yang langsung menerima Joshua sebagai kekasih saat acara kelulusan berlang...
My Perfect Stranger
9174      3394     2     
Romance
Eleanor dan Cedric terpaksa menjalin hubungan kontrak selama dua bulan dikarenakan skandal aneh mengenai hubungan satu malam mereka di hari Valentine. Mereka mencurigai pelaku yang menyebarkan gosip itu adalah penguntit yang mengincar mereka semenjak masih remaja, meski mereka tidak memiliki hubungan apa pun sejak dulu. Sebelum insiden itu terjadi, Eleanor mengunjungi sebuah toko buku misteri...
Blue Island
84      72     1     
Fantasy
Sebuah pulau yang menyimpan banyak rahasia hanya diketahui oleh beberapa kalangan, termasuk ras langka yang bersembunyi sejak ratusan tahun yang lalu. Pulau itu disebut Blue Island, pulau yang sangat asri karena lautan dan tumbuhan yang hidup di sana. Rahasia pulau itu akan bisa diungkapkan oleh dua manusia Bumi yang sudah diramalkan sejak 200 tahun silam dengan cara mengumpulkan tujuh stoples...
Evolvera Life
5760      2644     27     
Fantasy
Setiap orang berhak bermimpi berharap pada keajaiban bukan Namun kadang kenyataan yang datang membawa kehancuran yang tak terduga Siapa yang akan menyangka bahwa mitos kuno tentang permintaan pada bintang jatuh akan menjadi kenyataan Dan sayangnya kenyataan pahit itu membawa bencana yang mengancam populasi global Aku Rika gadis SMA kelas 3 yang hidup dalam keluarga Cemara yang harmonis du...
The Eternal Love
18857      2662     18     
Romance
Hazel Star, perempuan pilihan yang pergi ke masa depan lewat perantara novel fiksi "The Eternal Love". Dia terkejut setelah tiba-tiba bangun disebuat tempat asing dan juga mendapatkan suprise anniversary dari tokoh novel yang dibacanya didunia nyata, Zaidan Abriana. Hazel juga terkejut setelah tahu bahwa saat itu dia tengah berada ditahun 2022. Tak hanya itu, disana juga Hazel memili...
Invisible
580      376     0     
Romance
Dia abu-abu. Hidup dengan penuh bayangan tanpa kenyataan membuat dia merasa terasingkan.Kematian saudara kembarnya membuat sang orang tua menekan keras kehendak mereka.Demi menutupi hal yang tidak diinginkan mereka memintanya untuk menjadi sosok saudara kembar yang telah tiada. Ia tertekan? They already know the answer. She said."I'm visible or invisible in my life!"
Untuk Takdir dan Kehidupan Yang Seolah Mengancam
443      309     0     
Romance
Untuk takdir dan kehidupan yang seolah mengancam. Aku berdiri, tegak menatap ke arah langit yang awalnya biru lalu jadi kelabu. Ini kehidupanku, yang Tuhan berikan padaku, bukan, bukan diberikan tetapi dititipkan. Aku tahu. Juga, warna kelabu yang kau selipkan pada setiap langkah yang kuambil. Di balik gorden yang tadinya aku kira emas, ternyata lebih gelap dari perunggu. Afeksi yang kautuju...
ETHEREAL
1137      494     1     
Fantasy
Hal yang sangat mengejutkan saat mengetahui ternyata Azaella adalah 'bagian' dari dongeng fantasi yang selama ini menemani masa kecil mereka. Karena hal itu, Azaella pun incar oleh seorang pria bermata merah yang entah dia itu manusia atau bukan. Dengan bantuan kedua sahabatnya--Jim dan Jung--Vi kabur dari istananya demi melindungi adik kesayangannya dan mencari sebuah kebenaran dibalik semua ini...
KSATRIA DAN PERI BIRU
118      101     0     
Fantasy
Aku masih berlari. Dan masih akan terus berlari untuk meninggalkan tempat ini. Tempat ini bukan duniaku. Mereka menyebutnya Whiteland. Aku berbeda dengan para siswa. Mereka tak mengenal lelah menghadapi rintangan, selalu patuh pada perintah alam semesta. Tapi tidak denganku. Lalu bagaimana bisa aku menghadapi Rick? Seorang ksatria tangguh yang tidak terkalahkan. Seorang pria yang tiba-tiba ...