Read More >>"> Mengejar Cinta Amanda (Penampilan Baru Amanda) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mengejar Cinta Amanda
MENU
About Us  

Deva dan Amanda pun telah sampai di sebuah optik yang berlokasi di dekat alun-alun.Lalu Deva pun menyuruh Amanda untuk memilih softens mana yang disukai.

"Pilih sendiri ya Nda, soflensnya."

"Aku milih yang ini ya Dev, warna biru."

"Oke baik, aku panggilkan dulu pegawai optiknya, ya."

Deva pun lalu memanggil pegawai optik tersebut yang sedang duduk.

"Mas, ini saya mau beli softlens yang ini." softlensnya sambil ditunjukan oleh Deva.

Pegawai optik pun lalu bertanya "Softlensnya apa mau dipakai sekarang atau nanti?"

Melihat Amanda yang sedang mikir belum ada jawabannya, lantas Deva yang menjawab "Sekarang aja mas,tolong pakai-kan ya."

Deva lalu memanggil Amanda

"Nda, pegawai optik mau membantu memakai-kan softlens itu, kamu kesana gih menghadap pegawai optik."

"Iya, Dev."

Beberapa menit kemudian, Amanda pun sudah selesai memakai softens itu.Terlihat sangat indah sekali penampilan Amanda saat ini berubah sekali.

Amanda mencoba memanggil Deva dan ingin tahu reaksi Deva bagaimana setelah melihat penampilan baru Amanda.

"Dev,lihat aku pantas gak?" tanya Amanda.

Begitu Deva menoleh ke arah Amanda,Deva pun terperanjat kaget dan terkesima melihat penampilan baru Amanda.

"Nda, kamu terlihat beda banget hari ini, cantik luar biasa." ucap Deva.

"Pantas kok nda, pantas banget sumpah aku pangling melihatnya." lanjutnya lagi.

"Tapi aku kurang percaya diri, Dev." ucap Amanda sambil cemberut.

"Berusahalah untuk percaya diri, kamu lebih cantik dari sebelumnya Amanda."

"Ya sudah deh, aku berusaha untuk percaya diri dengan penampilan baruku sekarang,terima kasih ya Deva."

"Iya Amanda,semoga kamu suka ya."

Dan seperti biasa,Deva menghampiri pegawai optiknya dan bertanya "Mas,softlens nya berapa dengan biaya pemasangannya?"

Begitu pegawai optiknya menjawab pertanyaan Deva itu, lalu Deva pun menyodorkan sejumlah uang.

Dan pegawai optik pun kembali berucap "Terima kasih ya sudah berkunjung ke optik kami, kami menunggu kedatangan anda kembali."

Lalu, Deva dan Amanda pun beranjak pergi dari optik itu.

Ketika berada diluar, Amanda pun bertanya pada Deva "Dev, jadi berapa aku harus bayar ini semua sama kamu?"

"Kamu gak usah bayar berapapun, aku ikhlas kok." jawab Deva.

"Tapi Dev??"

"Sudah, gak usah banyak tapi ya, sekarang kita pulang,sudah telat beberapa jam pasti mamahmu nyariin dan marah nanti."

"Ya sudah kita pulang, mana helmnya?"

Deva pun memberikan helm pada Amanda.

"Kamu bisa sendiri kan pakai helmnya?" tanya Deva.

"Iya aku bisa sendiri kok."

Setelah helm itu dipakai oleh Amanda, lalu motor pun melaju menuju ke rumahnya Amanda.

***

Beberapa menit kemudian, sekitar sepuluh menit motor Deva pun telah sampai di depan gapura perumahan tempat tinggal Amanda, lalu motor Deva pun belok dan masuk ke gapura perumahan itu.

Terus melaju mengelilingi perumahan dan melewati beberapa blok di perumahan itu.Lalu, sampailah Deva dan Amanda menuju rumah Amanda.

Seperti biasa, didepan rumah Amanda itu ada mamahnya Amanda yang sedang menjaga jualan asinan buahnya.

Begitu Amanda turun dari motornya Deva,mamahnya Amanda pun lalu menghampirinya dan bertanya pada Amanda "Amanda, telat pulang sekolah sudah berapa jam ini?habis dari mana kamu?"

Belum juga Amanda menjawab pertanyaan mamahnya itu, mamahnya pun bertanya kembali "Sebentar,penampilan kamu sekarang jauh lebih beda dari sebelumnya,punya uang dari mana?"

Deva pun lalu mewakili pertanyaan mamahnya Amanda itu "Maaf ya tante, Deva meminjam Amanda tidak bilang-bilang dulu,Semuanya pure dari Deva tante."

"Hoalah, jadi dari kamu ya nak,terus berapa yang harus tante ganti semuanya?"

"Gak usah tante gak apa-apa, saya hanya ingin penampilan Amanda berubah saja, cocok kan tante?"

"Iya cocok banget, terima kasih ya nak Deva."

"Iya tante sama-sama."

"Kalau begitu, mampir dulu yuk ke rumah."

"Gak usah tante,sudah sore juga saya mau pulang aja ya tante."

"Ya sudah kalau gak mau mampir dulu, sekali lagi terima kasih ya."

"Iya tante..mari Amanda sampai nanti besok ya."

"Iya Dev,hati-hati dijalan." ucap Amanda sambil melambaikan tangannya.

Setelah Deva pulang menuju rumahnya,lalu mamahnya Amanda pun mengajaknya Amanda untuk masuk ke dalam rumah.

Begitu mamahnya Amanda dan Amanda sudah masuk dalam rumah, lalu mamahnya Amanda pun memulai obrolan

"Nda, kenapa Deva tiba-tiba ingin merubah penampilan kamu ya?"

"Gak tahu mah, tadi Amanda kira mau diajak kemana,tahunya diajak ke salon dan ke optik."

"Jangan-jangan Deva ada rasa lagi sama kamu."

"Masa sih mah?"

"Kalau enggak,mana mungkin Deva ingin merubah penampilan kamu lebih dari sebelumnya,pasti ingin melihat kamu lebih baik lagi tidak seperti yang Deva lihat sebelumnya."

"Gitu ya mah?"

"Ya sudah, kamu lanjut mandi dan makan terus jangan tidur udah sore,pamali kalau kata orang tua."

"Iya mah."

Lalu Amanda pun mengambil handuk dan menuju ke kamar mandi untuk segera mandi.Sesudah mandi, lalu Amanda pun segera makan ke ruangan makan dekat dapur.Karena kondisi Amanda lapar banget, jadinya Amanda makannya lahap.

Begitu Amanda berada di ruang makan dan sedang duduk di meja makan, lalu bapak Amanda pun pulang.Amanda pun sampai lupa tadi pagi di tempat kerjanya bapaknya terjadi tragedi kecil yaitu kebakaran di ruang penyimpanan bahan tetapi untung tidak menjalar kemana-mana apinya karena keburu ketahuan.

Begitu bapaknya Amanda memasuki ruang makan dan berpapasan dengan Amanda,bapak Amanda pun kaget dan terkesima dengan penampilan barunya Amanda "Aduh,anak bapak semakin cantik saja,siapa sih yang membuat begini?"

Pertanyaan dari bapaknya Amanda tidak buru-buru dijawab, tapi Amanda malah bertanya lagi dengan topik yang lain.

"Pak,apa benar pabrik tempat bapak kerja mengalami kebakaran?"

Mendengar pertanyaan itu, membuat mamahnya Amanda pun sedikit panik "Apa benar pak yang ditanyakan Amanda?terus sekarang kondisinya gimana?apa ada yang luka?"

"Mamah dan Amanda kalau bertanya satu-satu ya,bapak jadi pusing mau menjawab yang mana dulu."

"Oke,bapak jawab pertanyaan Amanda dulu ya,iya memang benar pabrik tempat bapak bekerja mengalami insiden kecil, tapi alhamdulilah bisa segera teratasi kok dan cepat padam."

"Dan untuk pertanyaan mamah, iya memang benar kok apa yang ditanyakan Amanda tadi, pabrik bapak mengalami kebakaran kecil tapi sudah teratasi karena cuma diruang penyimpanan bahan saja yang terbakarnya, lalu kondisi bapak alhamdulilah tidak kenapa-kenapa kok."

"Syukurlah kalau begitu,hati-hati ya pak." ucap keduanya.

"Lalu, pertanyaan bapak buat Amanda belum dijawab."

Ketika Amanda akan jawab tiba-tiba keduluan oleh mamahnya.

"Tadi Deva kesini mengantarkan Amanda,katanya habis ngajak Amanda ke salon dan ke optik,baik banget ya dia."

"Oh jadi begitu ya ceritanya,semoga makin dekat saja deh,iya kan mah?"

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Chahaya dan Surya [BOOK 2 OF MUTIARA TRILOGY]
9966      1708     1     
Science Fiction
Mutiara, or more commonly known as Ara, found herself on a ship leading to a place called the Neo Renegades' headquarter. She and the prince of the New Kingdom of Indonesia, Prince Surya, have been kidnapped by the group called Neo Renegades. When she woke up, she found that Guntur, her childhood bestfriend, was in fact, one of the Neo Renegades.
Melodi Sendu di Malam Kelabu
473      306     4     
Inspirational
Malam pernah merebutmu dariku Ketika aku tak hentinya menunggumu Dengan kekhawatiranku yang mengganggu Kamu tetap saja pergi berlalu Hujan pernah menghadirkanmu kepadaku Melindungiku dengan nada yang tak sendu Menari-nari diiringi tarian syahdu Dipenuhi sejuta rindu yang beradu
Premium
Akai Ito (Complete)
5562      1266     2     
Romance
Apakah kalian percaya takdir? tanya Raka. Dua gadis kecil di sampingnya hanya terbengong mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut Raka. Seorang gadis kecil dengan rambut sebahu dan pita kecil yang menghiasi sisi kanan rambutnya itupun menjawab. Aku percaya Raka. Aku percaya bahwa takdir itu ada sama dengan bagaimana aku percaya bahwa Allah itu ada. Suatu saat nanti jika kita bertiga nant...
Surat untuk Tahun 2001
3266      1765     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...
Foto dalam Dompet
492      338     3     
Short Story
Karena terkadang, keteledoran adalah awal dari keberuntungan. N.B : Kesamaan nama dan tempat hanya kebetulan semata
Yang Terlupa
421      231     4     
Short Story
Saat terbangun dari lelap, yang aku tahu selanjutnya adalah aku telah mati.
In the Name of Love
650      386     1     
Short Story
Kita saling mencintai dan kita terjebak akan lingkaran cinta menyakitkan. Semua yang kita lakukan tentu saja atas nama cinta
Kita
544      361     1     
Romance
Tentang aku dan kau yang tak akan pernah menjadi 'kita.' Tentang aku dan kau yang tak ingin aku 'kita-kan.' Dan tentang aku dan kau yang kucoba untuk aku 'kita-kan.'
Here We Go Again
610      333     2     
Short Story
Even though it hurt, she would always be my favorite pain.
Dia yang Terlewatkan
348      233     1     
Short Story
Ini tentang dia dan rasanya yang terlewat begitu saja. Tentang masa lalunya. Dan, dia adalah Haura.