Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ghost Hunter
MENU
About Us  

Hari sudah mulai pagi lagi, Yogi dan kawan-kawan yang lainnya memulai aktifitas kembali. Berangkat ke kampus seperti biasa dengan masing-masing mengendarai sepeda motornya.

Setengah jam kemudian , Yogi dan kawan-kawan yang lain sudah sampai di kampus. Hari ini agak telat sampainya, karena tadi sempat ada insiden kecelakaan di jalan yaitu sepeda motor yang masuk parit karena gagal nyalip.

Tapi untunglah tidak ada korban jiwa, hanya saja pengendaranya merasa syock dan lecet-lecet dikit di bagian tangannya.

“ Untunglah kita sampai kampus gak telat-telat banget.” Ucap Yogi.

“ Iya Gi, gue khawatir tadi bakalan telat, tapi bersyukur masih tepat waktu.” Ucap Edwin.

“ Ya udah, yuk kita masuk ke kelas masing-masing.” Ajak Yogi kepada teman-teman yang lain.

Akhirnya, Yogi dan teman-temannya yang lain pun ikut meninggalkan area parkir kampus.

***

Beberapa jam kemudian, sudah hampir sore Yogi dan kawan-kawan yang lain segera pulang menuju rumah karena jam kuliah sudah selesai tidak ada jadwal ngampus lagi.

Yogi lalu duduk santai di teras rumahnya sambil mengisap rokok dan minum segelas kopi hitam. Begitu tiba dari kampus.

Pikiran yang mumet dan badan capek karena seharian bergelut dengan tugas kuliah, sehingga pulang ke rumah pun ingin bersantai-santai dulu mencari angin sambil ngopi.

Begitu tegukan kopi terakhir, ibunya Yogi teriak dari dalam rumah.

“ Yogi..Yogi..ini handphonemu bunyi.”

“ Oh iya, telepon dari siapa, Bu?”

“ Gak tahu, coba saja angkat.” Ucap ibunya kemudian sambil menyerahkan benda kecil pipih tersebut.

Lalu, handphone pun sekarang sudah digenggaman Yogi, Yogi pun lalu mengangkat panggilan telepon tersebut.

Yogi : Hallo Rur, ada apa ?

Ruri : Hallo juga Gi, gimana rencana nanti malam jadi gak?

Yogi : oh itu, ayo kita jadikan, jangan lupa ajak yang lain dan ajak Mbah Susilo juga.

Ruri : oke kalau gitu, ntar gua ajakin dulu.

Yogi : Ya udah kalau gitu, udah dulu ya teleponnya

Telepon dari Ruri pun dimatikan dan Yogi pun menghabiskan kopi yang masih tersisa sedikit lagi didalam cangkir.

***

Malam pun sudah tiba, Yogi dan kawan-kawan sudah berkumpul di depan warung kopi menunggu Mbah Susilo datang.

Beberapa menit kemudian, Mbah Susilo pun datang juga sesuai dengan yang telah dijanjikan.

“ Maaf Mbah datang terlambat, sudah lama nunggunya?” Mbah Susilo bertanya

“ Iya Mbah tidak apa-apa, kami juga sambil ngopi-ngopi dulu disini.” Jawab Yogi mewakili teman-temannya.

“ Kalau gitu ayo kita penelusuran.” Ajak Mbah Susilo

Mbah Susilo dan yang lain lalu berjalan menyusuri jalan setapak yang sudah ditumbuhi rumput-rumput liar yang sudah meninggi.

Tak berapa lama, sampai juga ke lokasi bekas pabrik tepung terigu. Tempatnya sudah kosong dan sangat kotor karena sudah lama ditinggalkan dan menjadi terbengkalai tak terurus. Jadi menambah kesan horor bagi yang kebetulan melewati dan melihatnya.

Baru sampai gerbang, sudah disambut dengan bau busuk yang menguar menusuk hidung.

Hoooeeekkk....

Tiba-tiba Edwin muntah karena tidak kuat mencium baunya.

“ Elu kenapa, Win?” tanya Yogi

“ Gua gak kuat nyium baunya,Gi.” Jawab Edwin

Ssrrekk...Ssrrekk..

Terdengar suara daun yang dikibas-kibaskan, Yogi melihat ada sesosok yang mengintipnya dengan mata menyala disertai dengan badan yang kelihatan besar juga berbulu.

Tiba-tiba Edwin berteriak kencang “ Aaaakkkkhhhh....”

Lalu Yogi pun dengan cepat menghampiri Edwin takut terjadi apa-apa.

“ Lu kenapa Win?” tanya Yogi

“ Perasaan gua ada yang nyolek kaki gua, mana dingin banget anjir...” jawab Edwin

“ Hati-hati ya Win, jangan sompral disini, energinya kuat banget.” Yogi memperingatkan.

“ Emang ada apaan?” Edwin malah bertanya.

“ Ntar jawabnya, makhluknya merhatiin lu tuh!” jawab Yogi

Edwin bergidik, menandakan ketakutan yang teramat sangat. Mbah Susilo lalu menuju ke ruangan pabrik yang sudah kosong diikuti Yogi dan yang lain. Suasananya sangat sunyi dan agak lembab.

Ketika sedang berjalan tiba-tiba terdengar suara seperti ular yang mendesis. Semua orang menjadi panik dan berteriak, untungnya masih bisa ditenangkan oleh Mbah Susilo.

Mbah Susilo menanyakan ada yang punya cangkul atau tidak, karena Mbah Susilo akan menggali tanah untuk mencari mustika ular yang tertanam dibawah pohon pisang.

Kebetulan Bapaknya Ruri seorang petani kebun, pasti mempunyai pekakas itu. Tapi begitu Ruri mau pulang ke rumah untuk mengambil perkakas, Mbah Susilo malah melarangnya karena pasti makhluk itu akan mengikuti.

Jadi, sebagai alternatifnya menggunakan besi-besi bekas pagar yang berserakan.

Mbah Susilo pun mulai menggali tanah di lokasi bekas pabrik terigu itu, dan benar saja sebuah mustika itu ditemukan di bekas galian yang tadi digali oleh Mbah Susilo.

“ Wah, mustikanya bagus sekali,Mbah!” sahut Yogi

“ Isshh, tidak boleh diambil, nanti yang punya akan marah. Sebaiknya kita kuburkan lagi mustika ini.” Ucap Mbah Susilo.

“ Pinjam dulu sebentar Mbah, mau dipotret.” Ucap Edwin

“ Cepat..cepat..Mbah mau menguburkan lagi mustikanya.”

“ Iya Mbah, siap!”

Lalu, Edwin pun mengeluarkan kamera ponselnya dan segera memotretnya.

“ Sudah Mbah.”

“Bagus!”

Mbah Susilo pun kembali menguburkan mustika ular itu cepat-cepat sebelum mpunya datang.

***

Lalu, setelah menguburkan kembali mustikanya, terdengar suara tertawa cekikikan dari atap bekas pabrik itu.

Hihihihi.....

Mbah Susilo menengok ke atas atap itu, dan benar saja ada sesosok kuntilanak berbaju putih sedang mengayun-ayunkan kakinya sambil sesekali tertawa mencari perhatian.

Tapi dia tidak mengganggu hanya merhatiin saja dari jauh selepas itu kuntilanak terbang dan menghilang ditelan gelapnya malam.

Waktu hampir pukul 02.00 dini hari, Yogi dan yang lain terlihat menguap tanda mengantuk. Akhirnya, Mbah Susilo mengajaknya untuk pulang saja menuju rumahnya masing-masing

***

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • suryade

    Lanjut

    Comment on chapter Hantu Penunggu Jembatan Tua
Similar Tags
Rumah Laut Chronicles
2721      1150     7     
Horror
Sebuah rumah bisa menyimpan misteri. Dan kematian. Banyak kematian. Sebuah penjara bagi jiwa-jiwa yang tak bersalah, juga gudang cerita yang memberi mimpi buruk.
HAMPA
421      293     1     
Short Story
Terkadang, cinta bisa membuat seseorang menjadi sekejam itu...
Snow White Reborn
622      362     6     
Short Story
Cover By : Suputri21 *** Konyol tapi nyata. Hanya karena tertimpa sebuah apel, Faylen Fanitama Dirga mengalami amnesia. Anehnya, hanya memori tentang Rafaza Putra Adam—lelaki yang mengaku sebagai tunangannya yang Faylen lupakan. Tak hanya itu, keanehan lainnya juga Faylen alami. Sosok wanita misterius dengan wajah mengerikan selalu menghantuinya terutama ketika dia melihat pantulannya di ce...
Salendrina
2470      917     7     
Horror
Salendrina adalah boneka milik seorang siswa bernama Gisella Areta. Dia selalu membawa Boneka Salendrina kemanapun ia pergi, termasuk ke sekolahnya. Sesuatu terjadi kepada Gisella ketika menginjakan kaki di kelas dua SMA. Perempuan itu mati dengan keadaan tanpa kepala di ruang guru. Amat mengenaskan. Tak ada yang tahu pasti penyebab kematian Gisella. Satu tahu berlalu, rumor kematian Gisella mu...
Smitten Ghost
218      178     3     
Romance
Revel benci dirinya sendiri. Dia dikutuk sepanjang hidupnya karena memiliki penglihatan yang membuatnya bisa melihat hal-hal tak kasatmata. Hal itu membuatnya lebih sering menyindiri dan menjadi pribadi yang anti-sosial. Satu hari, Revel bertemu dengan arwah cewek yang centil, berisik, dan cerewet bernama Joy yang membuat hidup Revel jungkir-balik.
A Ghost Diary
5462      1777     4     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
6 Pintu Untuk Pulang
662      387     2     
Short Story
Dikejar oleh zombie-zombie, rasanya tentu saja menegangkan. Apalagi harus memecahkan maksud dari dua huruf yang tertulis di telapak tangan dengan clue yang diberikan oleh pacarku. Jika berhasil, akan muncul pintu agar terlepas dari kejaran zombie-zombie itu. Dan, ada 6 pintu yang harus kulewati. Tunggu dulu, ini bukan cerita fantasi. Lalu, bagaimana bisa aku masuk ke dalam komik tentang zombie...
Kejutan
472      261     3     
Short Story
Cerita ini didedikasikan untuk lomba tinlit x loka media
F I R D A U S
758      501     0     
Fantasy
Tic Tac Toe
482      384     2     
Mystery
"Wo do you want to die today?" Kikan hanya seorang gadis biasa yang tidak punya selera humor, tetapi bagi teman-temannya, dia menyenangkan. Menyenangkan untuk dimainkan. Berulang kali Kikan mencoba bunuh diri karena tidak tahan dengan perundungannya. Akan tetapi, pikirannya berubah ketika menemukan sebuah aplikasi game Tic Tac Toe (SOS) di smartphone-nya. Tak disangka, ternyata aplikasi itu b...