Read More >>"> TWINS STORY (Bagian 2) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - TWINS STORY
MENU
About Us  

~Happy Reading~

Mereka berdua pun menyelesaikan sarapannya,dan bergegas berangkat ke sekolah.

Mereka berangkat sekolah dengan mengendarai mobil Ferrari milik Raina, dengan Raina sendiri yang menyetir dan Rania duduk di sebelahnya. 

"Kak.Bibir gue dah bersih belom? " Tanya Rania ketika sedang membersihkan lipstiknya yang keluar jalur aman dengan tisu. 

Raina yang masih fokus menyetir pun menengok sebentar ke kaca mobil. 

"Belom itu, masih ada"

"Mana sih, ngga kelihatan"

"Ih, ada itu di bawah bibir lo"

Rania pun melihat bagian bawah bibirnya dan ternyata... 

"Ya elah kak, noda sekecil tengu gini masih bisa lo liat. Hebat lo"

Kemudian Rania langsung membersihkan kotoran tengu tersebut. 

"Woiya jelas. Entah kenapa gue tuh kalo ada kotoran sekecil apapun, gue langsung sat set sat set wush liat. Gue juga heran nih mata kenapa bisa begitu ya"

"Itu namanya, kelebihan lo bisa melihat kotoran misalnya kaya poop nya pou, pup anjing, pup kam-"

"Sssttt udah diem ih, kok jadi malah ngomongin pop sih. Jijik tau nggak"

"Ya iyalah pup jijik.Gue juga tau itu. Nggak usah nanya juga kali"

"Ya itu lo tau kalo pup jijik . Kenapa masih bahas itu terus sih"

"Ya kan lo duluan yang bahas tentang kotoran"

"Ah udahlah. Bisa mati gasik gue debat ama lo. Alias ngga ada selesainya"

(Mari kita tutup pembicaraan tentang pup ini ya kawand kawand) 

15 menit kemudian... 

Akhirnya saudara kembar itu pun sampai di parkiran SMA Tunas Bangsa, sekolah barunya. Iya, mereka itu murid pindahan sekaligus murid baru di SMA ini. 

Dan tentu saja hal ini membuat heboh satu sekolahan. Bagaimana tidak, si kembar tersebut berangkat sekolahnya saja pake Ferrari, ditambah lagi saat mereka keluar dari mobil dengan gaya yang elegan dan terpancar aura high class nya. Semua orang pun sudah pasti mengetahui bahwa mereka adalah holkay alias holang kaya. Orang kaya ni bos . Senggol dong. Slibawww๐Ÿ’…๐Ÿ”ฅ๐Ÿ˜Ž

'๐˜‰๐˜ถ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ต ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ, ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ ๐˜ด๐˜ช๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ค๐˜ฐ๐˜บ. ๐˜Š๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ต ๐˜จ๐˜ช๐˜ญ๐˜ข'

'๐˜ž๐˜ข๐˜ฉ๐˜ฉ๐˜ฉ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜จ๐˜ถ๐˜ฆ ๐˜ญ๐˜ช๐˜ข๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ ๐˜“๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜จ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ค๐˜ข๐˜ณ๐˜ข ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ'

'๐˜๐˜ต๐˜ถ ๐˜๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ณ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜จ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ญ๐˜ฐ๐˜ฌ. ๐˜‰๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜“๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜จ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช. ๐˜›๐˜ข๐˜ถ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜“๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜จ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ข๐˜ซ๐˜ข ๐˜ญ๐˜ฐ'

'๐˜–๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ณ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜บ๐˜ข. ๐˜›๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ต๐˜ข ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ณ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช'

'๐˜ ๐˜ฆ๐˜ฆ๐˜ฆ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ต ๐˜ฅ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ'

'๐˜๐˜ต๐˜ถ ๐˜ด๐˜ช๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ค๐˜ฐ๐˜บ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ค๐˜ฆ๐˜ธ๐˜ฆ๐˜ฌ ๐˜ด๐˜ข๐˜ต๐˜ถ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ฐ๐˜บ. ๐˜Ž๐˜ช๐˜ญ๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ด๐˜ด ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ต ๐˜ฃ๐˜ณ๐˜ฐ๐˜ฐ. ๐˜š๐˜ข๐˜ฃ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช ๐˜บ๐˜ข ๐˜จ๐˜ถ๐˜ฆ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช๐˜ช๐˜ฏ ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ'

'๐˜๐˜ต๐˜ถ ๐˜ซ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฉ, ๐˜ค๐˜ฆ๐˜ธ๐˜ฆ๐˜ฌ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ข๐˜ต๐˜ถ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ช, ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜จ๐˜ช๐˜ณ๐˜ญ๐˜บ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ต. ๐˜ˆ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ต๐˜ช๐˜ต๐˜ช๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ธ๐˜ช ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ต ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฉ, ๐˜ค๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜ต๐˜ด'

'๐˜๐˜ฆ๐˜ช, ๐˜ด๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ. ๐˜•๐˜จ๐˜ข๐˜ค๐˜ข ๐˜ฏ๐˜ฐ๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ญ๐˜ฐ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜จ๐˜ช๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข'

'๐˜๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ญ๐˜ฐ ๐˜บ๐˜ฆ๐˜ฆ'

Begitulah gibahan dari murid murid yang melihat kejadian luar biasa ini. Seperti melihat artis papan atas saja. 

Sementara si kembar pura pura tidak mendengar omongon dari para murid lain. Dan pergi dari area parkiran untuk menuju ke ruang kepala sekolah. 

"Lo liat nggak kak, tadi orang orang pada liatin kita gitu banget ya? Kayak liat setan si siang bolong aja"-Rania

"Heh ngawur lo! Bisa bisanya lo samain kita yang keturunan dewi fortuna ini sama setan siang bolong"-Raina

"Ya nggak gitu maksudnya kak ihhh"-Rania

" Ya itu artinya tatapan mereka ke kita itu tatapan mengagumi karena kita cantik" Kata Raina sambil membanggakan diri. (Sombong amat!) 

"Ih gue ga mau kalo di bilang cantik. Maunya dibilang cewek cool, cuek gitu gitu loh" 

" Heran gue sama lo. Dimana mana cewek dibilangnya canti, lah elo apaan. Emang agak lain nih bocah satu.Mana stylenya kaya cowok pula. Inget, lo tuh cewek,bukan cowok,jangan melawan kodrat.Iya deh, si paling cewek mamba" -Rania

"Lah kalo lo kak, stylenya kaya bocah TK gitu. Si paling cewek kue tapi ngga ada manis manisnya secuil pun"

"Enak aja lo ngatain gue kaya bocah TK. Awas lo Rania" -Raina bersiap siap untuk mengeluarkan jurus andalannya yaitu tabok bokong. 

Rania yang langsung sadar itu pun mengambil posisi ancang ancangnya untuk... 

"KABOOOORRRRR"

Eh tapi belum sempat kabur, Raina dengan cepat memegang tangan Rania. 

"Eitss lo nggak bisa kabur dari gue"

"AMPOONN KAK! JEBALLL... TOLONGLAH HAMBAMU INI YA ALLAH" Mohon Rania sambil meronta ronta di genggaman sang kakak. 

Raina pun seolah tuli dalam sekejab, dan tidak mendengarkan rengekan dari sang adik. 

"Ini pembalasan dari gue karena lo berani ngatain gue kayak anak TK. RASAKAAN INI. HIYAAAAA!! 

Rania pun hanya bisa pasrah akan hal ini. Menyerahkan bokongnya yang mulus kepada kakaknya.

Tapi belum sempat melakukan aksinya, Raina pun mendengar keributan dari arah tempat parkir, dan dia pun menoleh ke arah keributan tersebut. Sama halnya dengan Rania yang juga menolehkan kepalanya ke arah yang sama. Masih dengan posisi Raina yang memegang bokong Rania, dan Rania yang posisinya sedang pasrah. (Bayangin sendiri deh gimana posisinya) 

Dan dari arah tempat parkir berjalanlah dua orang cowok. Yang ternyata.... GANTENG BEGETEE COIII (bagi author... hehe, tapi bagi si kembar terlihat biasa saja). Dua orang cowok tersebut mengalihkan perhatiannya ke arah Raina dan Rania saat mereka berpapasan. Dan yak, si kembar sedang nge freeze bak patung dengan posisi masih sama seperti tadi. Setelah melihat si kembar, dua cowok tadi pun langsung melenggang pergi begitu saja, seolah tidak peduli akan keberadaan si kembr di sana. 

Karena Raina menyadari, jika tangannya masih berada di bokong Rania pun langsung melepa pegangannya. 

"Tuh dua orang tadi siapa sih. Heboh bener semua orang" tanya Raina.

Sepertinya Rania harus berterima kasih kepada dua orang cowok tadi, karena kakaknya tersebut jadi melupakan acara menabok bokongnya. Rania bisa benapas lega. 

"Ya mana saya tau"-Rania

"Ya udah yuk ah! Dah kelamaan kita di sini. Nanti aja ya nabok bokong lo. Di rumah"

Ternyata oh ternyata dugaan Rania salah. Kakaknya masih ingat tentang acaranya. Kenapa ingatan kakaknya pake bagus banget sih. 

"KAK! TUNGGUIN ATUHH"

Akhirnya mereka pun bergegas menuju ruang kepala sekolah. Setelah ada beberapa kejadiaan adu mulut dan baku hantam. Memang manusia dua ini nggak pernah ada akurnya. Sehingga mereka sering disebut sebagai tom and jerry keluarga Andrea.

~To be continue~

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags