Read More >>"> Salted Caramel Machiato (Melawan Mama) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Salted Caramel Machiato
MENU
About Us  

Helene tidak tahu harus berkata apa lagi melihat sikap keras kepala Dion. Laki-laki pendiam ini sangat teguh dengan pendiriannya. Helene sangat tahu hal itu. Mungkin jalan terbaik adalah dengan memberitahukan Dion tentang ketakutannya.

 

***

 

Begitu melihat mobil mama berada di apartemennya, rasanya seluruh jiwanya runtuh. Kebahagiaan yang tadi dia rasakan langsung menguap berganti dengan kekhawatiran. Dia tidak ingin mama bertemu Dion. Laki-laki ini belum layak untuk dipamerkan pada mama.

 

Dion bukanlah calon suami potensial untuk saat ini. Mereka cuma punya cinta. Bah! Mama akan cepat mematahkan hal itu. "Mau makan cinta?"

Mamanya adalah seorang yang sangat realistis, tidak akan pernah terpengaruh dengan segala cerita romansa. Helene menjadi bingung untuk bertindak.

Dion memegang erat tangannya, menatapnya dengan pandangan teduh. Rasanya Helene ingin merebahkan kepalanya di dada Dion dan menangis. Firasatnya tak pernah salah, akan ada sesuatu yang terjadi.

 

"Dion, di dalam ada mama dan aku tidak ingin kamu bertemu mama. Aku takut."

 

"Cepat atau lambat aku harus bertemu mama kamu. Mungkin memang ini saatnya. Jangan takut, ada aku," katanya mencoba meyakinkan Helene.

 

"Kamu tidak mengenal mama. Aku tidak ingin kamu terluka."

 

"Ah, mungkin karena mama kamu belum mengenal aku. Ada pepatah yang mengatakan tak kenal maka tak sayang," katanya lagi mencoba menghibur Helene.

 

"Dion, aku tidak seyakin kamu." Helene menundukkan kepalanya semakin dalam.

 

"Ayo, ajak aku menemui mama kamu! Semua akan baik-baik saja Len. Percayalah padaku."

 

Dion tersenyum lebar, tatapan matanya jenaka, Dion mencoba melucu. Namun, hal itu tetap tidak bisa menyingkirkan rasa khawatir yang dirasakan Helene. Dia menarik napas panjang lalu mengembuskan. Berkali-kali itu dia lakukan agar perasaannya sedikit lega.

 

"Ayo, kita hadapi mama bersama-sama!" kata Helene mencoba untuk terlihat berani. Kenapa setiap berhadapan dengan mama, nyalinya berubah menjadi ciut.

 

***

 

Mama sedang duduk di sofa dan memandang ke arah pintu masuk ketika Helene dan Dion datang. Helene menyapa mama dan mencoba tersenyum. Mama menatap mereka berdua dengan tatapan menilai dan itu terasa sangat menggetarkan.

 

Sebagai seorang anak Helene takut dengan cara mama menatap. Bagaimana dengan bawahan mama di kantor. Helene yakin kalau bawahannya lebih baik amblas ke dasar bumi daripada harus ditatap seperti itu.

 

"Mama, ini Dionisius." Helene mengenalkan Dion pada mama.

 

"Pacarmu?" Mama bertanya dengan suara tajam.

 

"Iya." Helene menunduk, tak berani melihat mama.

 

"Sejak kapan? Sudah lama?"

 

"Sekitar enam bulan."

 

"Oh, belum terlalu lama untuk kalian mengakhiri hubungan. Belum banyak kenangan yang kalian berdua jalani."

 

Kata-kata mama yang to the point sangat mengejutkan buat mereka berdua. Helene menggenggam tangan Dion kuat.

 

"Tante..."

 

Dion mencoba untuk bicara.

Namun mama cepat memotong perkataan Dion dengan mengangkat telapak tangannya, meminta Dion untuk diam, "Saya sudah mengenal kamu. Saya tahu keluarga kamu. Saya kenal papa kamu yang pengusaha. Kadang kala kami juga bertemu di beberapa pertemuan. Tapi bukan berarti saya setuju kamu pacaran dengan anak saya. Usia kalian terpaut jauh, kamu juga masih kuliah. Bagi saya kamu belum pantas untuk Helene. Saya harap kamu mengerti."

 

"Tapi kami saling mencintai, saya akan berusaha untuk segera menyelesaikan kuliah saya. Tahun depan saya akan lulus."

 

Dion berusaha untuk meyakinkan mama agar menerima hubungan mereka. Dion ingin menunjukkan kalau dia bersungguh-sungguh.

 

"Cinta?" Mama memandang dengan tatapan sinis.

"tahu apa kalian soal cinta? Perasaan menggebu-gebu yang kalian rasakan sekarang suatu saat akan lenyap."

 

"Apa yang membuat mama tidak suka dengan Dion?" Helene menghentikan pidato mama, dia mulai muak.

 

"Bukankah mama sudah mengatakannya. Apa lagi?"

 

"Alasan mama sangat tidak masuk akal, kedewasaan seseorang tidak hanya diukur dari usia. Dia membuatku nyaman dan bahagia, Ma. Bukankah itu yang dibutuhkan dari seorang pasangan?"

 

Kali ini Helene ngeyel. Dia seolah menemukan keberanian saat berada di sisi Dion.

 

"Sampai kapan pun, mama tidak akan menerima dia menjadi kekasih kamu. Kalian berdua sangat tidak cocok. Usianya masih terlalu muda untuk kamu. Mengerti!"

 

"Tapi aku belum ingin menikah. Aku tidak mempersoalkan hal itu!"

 

"Mama yang menginginkan kamu untuk segera menikah. Makanya mama berusaha untuk segera menemukan pasangan yang tepat untukmu."

 

"Bukan untukku, tapi untuk mama. Hanya Dion yang tepat untukku!"

 

"Mama tetap dengan pendirian mama, kalian harus segera mengakhiri hubungan kalian."

 

"Tante, apa yang Tante inginkan agar saya jadi seorang yang tepat untuk Helene? Kalau dari usia itu tidak mungkin. Tapi mungkin Tante menginginkan hal lain? Saya akan berusaha untuk melakukannya."

 

"Tidak ada! Ketidaksukaan saya dengan kamu adalah harga mati dan tidak bisa ditawar. Paham!"

 

"Kalau kami tetap bertahan? Kalau aku tetap menolak dan tetap bersama Dion?" Helene menegakkan tubuhnya. Kepalanya tidak lagi tertunduk. Dia semakin berani.

 

"Kamu keluar dari rumah ini, besok mama tidak ingin melihat kamu di sini! Dion, kamu pulang sekarang juga!"

 

Mama melirik orang kepercayaan mama yang berada di situ. Helene tahu mereka tidak akan segan-segan menyeret Dion keluar.

 

"Baik, besok aku akan pergi dari sini!"

 

Helene bersikap menantang. Tangannya terkepal, pandangannya lurus melihat mama.

Kemudian dia melihat Dion, tatapan matanya berubah menjadi teduh, "Pulanglah! Aku baik-baik saja." Helene berharap Dion mengerti dan tidak keras kepala.

 

***

 

Ketika Helene memintanya untuk pulang, sebenarnya hatinya terasa berat. Akhirnya Dion mengangguk, mengusap lengan Helene. Memberikan kekuatan untuk kekasihnya. Walaupun di dalam hatinya berkecamuk melihat Helene diperlakukan seperti itu.

 

Mendengar Helene harus diusir hanya karena dirinya, membuat Dion terluka. Malam ini akan terasa panjang dan melelahkan. Dion tidak yakin mereka berdua bisa melewati malam ini dengan tenang. Namun, dia harus terlihat tenang demi Helene. Apa lagi Helene sudah berkorban seperti itu. Ingin rasanya Dion memeluk Helene. Dion tahu, Helene sedang berusaha mengatasi kemarahannya dan berusaha menahan tangisnya. Dion mengenal Helene.

 

***

 

Begitu Dion pergi, Helene masuk ke dalam kamar dan membiarkan mama berdiri di ruang tamu. Helene segera merapikan baju-bajunya dan memasukkan ke dalam koper. Dia hanya membawa baju yang dibeli dengan uangnya.

 

Tidak perlu menunggu besok untuk keluar dari apartemen pemberian mama. Bagi Helene, sudah cukup mama mendikte hidupnya. Dia akan pergi di depan mata mama. Helene ingin mama melihat dirinya juga bisa bisa melawan kehendak mama.

 

Helene keluar dari kamar dengan menggeret kopernya, melihat mama berdiri dengan pongah Helene semakin muak.

 

"Oh, jadi demi laki-laki itu kamu melawan mama." Suara mama terdengar datar.

 

"Bukan demi laki-laki itu tapi demi diriku sendiri, aku tidak suka mama selalu mengatur hidupku."

 

"Baiklah kalau itu mau mu. Tapi bukan berarti kamu bisa bebas meneruskan hubunganmu dengan dia."

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Wanna Be
5665      1516     3     
Fan Fiction
Ia dapat mendengar suaranya. . . Jelas sekali, lebih jelas dari suara hatinya sendiri. Ia sangat ingin terus dapat melihatnya.. Ia ingin sekali untuk mengatakan selantang-lantangnya Namun ia tak punya tenaga sedikitpun untuk mengatakannya. Ia sadar, ia harus segera terbangun dan bergegas membebaskan dirinya sendiri...
Love Warning
1218      558     3     
Romance
Pacar1/pa·car/ n teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih; kekasih. Meskipun tercantum dalam KBBI, nyatanya kata itu tidak pernah tertulis di Kamus Besar Bahasa Tasha. Dia tidak tahu kenapa hal itu seperti wajib dimiliki oleh para remaja. But, the more she looks at him, the more she's annoyed every time. Untungnya, dia bukan tipe cewek yang mudah baper alias...
Take It Or Leave It
4831      1732     2     
Romance
"Saya sadar...." Reyhan menarik napasnya sejenak, sungguh ia tidak menginginkan ini terjadi. "Untuk saat ini, saya memang belum bisa membuktikan keseriusan saya, Sya. Tapi, apa boleh saya meminta satu hal?" Reyhan diam, sengaja menggantungkan ucapannya, ia ingin mendengar suara gadis yang saat ini akhirnya bersedia bicara dengannya. Namun tak ada jawaban dari seberang sana, Aisyah sepertinya masi...
Sekotor itukah Aku
20218      3252     5     
Romance
Dia adalah Zahra Affianisha. Mereka biasa memanggilnya Zahra. Seorang gadis dengan wajah cantik dan fisik yang sempurna ini baru saja menginjakkan kakinya di dunia SMA. Dengan fisik sempurna dan terlahir dari keluarga berada tak jarang membuat orang orang disekeliling nya merasa kagum dan iri di saat yang bersamaan. Apalagi ia terlahir dalam keluarga penganut islam yang kaffah membuat orang semak...
GLACIER 1: The Fire of Massacre
522      418     2     
Fantasy
[Fantasy - Tragedy - Action] Suku Glacier adalah suku yang seluruhnya adalah perempuan. Suku damai pengikut Dewi Arghi. Suku dengan kekuatan penyegel. Nila, anak perempuan dari Suku Glacier bertemu dengan Kaie, anak laki-laki dari Suku Daun di tengah serangan siluman. Kaie mengantarkannya pulang. Namun sayangnya, Nila menjatuhkan diri sambil menangis. Suku Glacier, terbakar ....
Surat Kaleng Thalea
3770      1076     2     
Romance
Manusia tidak dapat menuai Cinta sampai Dia merasakan perpisahan yang menyedihkan, dan yang mampu membuka pikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan. -Kahlil Gibran-
Coklat untuk Amel
200      169     1     
Short Story
Amel sedang uring-uringan karena sang kekasih tidak ada kabar. HIngga sebuah surat datang dan membuat mereka bertemu
in Silence
421      293     1     
Romance
Mika memang bukanlah murid SMA biasa pada umumnya. Dulu dia termasuk dalam jajaran murid terpopuler di sekolahnya dan mempunyai geng yang cukup dipandang. Tapi, sekarang keadaan berputar balik, dia menjadi acuh tak acuh. Dirinya pun dijauhi oleh teman seangkatannya karena dia dicap sebagai 'anak aneh'. Satu per satu teman dekatnya menarik diri menjauh. Hingga suatu hari, ada harapan dimana dia bi...
Ineffable class
373      241     12     
Mystery
Seluruh penghuni kelas XII IPS E rata-rata tidak waras. Di mana ketua bucin menjadi wakil ketua dan ketua kelas sendiri adalah musuhnya guru BK. Dari 15 siswa separuhnya kerapkali hilang saat jam pelajaran, 5 lainnya tidur, sisanya pura-pura menyimak guru. 15 kepribadian berbeda yang jarang akur ini, harus bersatu mencari wali kelas dikabarkan menghilang selama seminggu. Gawatnya, tuduhan tidak...
The War Galaxy
11940      2438     4     
Fan Fiction
Kisah sebuah Planet yang dikuasai oleh kerajaan Mozarky dengan penguasa yang bernama Czar Hedeon Karoleky. Penguasa kerajaan ini sungguh kejam, bahkan ia akan merencanakan untuk menguasai seluruh Galaxy tak terkecuali Bumi. Hanya para keturunan raja Lev dan klan Ksatrialah yang mampu menghentikannya, dari 12 Ksatria 3 diantaranya berkhianat dan 9 Ksatria telah mati bersama raja Lev. Siapakah y...