Read More >>"> The Hallway at Night (III-III) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Hallway at Night
MENU
About Us  

Edna menikah dengan seorang lelaki pilihan keluarganya. Laki-laki yang akan ia nikahi selalu mengenakan jas rapi, dengan rambut warna hitam yang tersisir rapi menggunakan gel pelemas rambut. Wajahnya tampan, bahkan melebihi wajah lelaki yang pernah melamarnya dulu.

 

“Baiklah,” Satu kata yang mempersatukan kehidupan pernikahannya dengan lelaki tersebut.

 

Siapa dia? Apa pekerjaannya? Di mana dia tinggal? Tidak ada satupun hal yang Edna tau tentang lelaki itu. Tetapi dengan mantap Edna menerimanya hanya karena tau namanya. Donn, nama yang tentu saja jarang terdengar olehnya.

 

Beberapa minggu selepasnya, Donn membawa orang tuanya dan melamar Edna secara resmi. Donn menghadiahkan mobil berwarna hitam yang baru keluar di tahun itu. Bahkan tetangganya yang kaya belum memiliki mobil itu

 

Edna semakin mantap dengan lamaran dari Donn.

 

“Aku berjanji akan membuatmu bahagia, percayalah.

 

Edna hanya balas tersenyum tanpa bisa menjawab apapun. Hatinya sudah tertanamkan sebuah bunga yang mekar dengan cepat. Perasaan itu meleleh setelah lamaran pernikahan yang ia terima

 

Tak berselang lama setelah pernikahan mereka diselenggarakan. Edna tinggal di gedung besar milik Donn, menikmati waktu sehari-harinya sebagai seorang istri seorang pengusaha

 

Ia mendapati Donn adalah seorang pengusaha. Tapi Edna hanya tau sampai di situ saja, ia tak pernah datang ke perusahaan Donn, tidak diperbolehkan menemui Donn di kantor. Dan banyak larangan lainnya lagi

 

Ia tidak memperdulikannya sampai ia menemukan kehamilan anak pertamanya setelah satu tahun menikah. Kebahagiaan tentunya menyelimuti keduanya yang tak tau bahwa kehancuran pernikahan mereka akan semakin mendekat.

 

Anak laki-laki mereka lahir tepat waktu, dengan berat tubuh yang cukup besar. Namun, tahun demi tahun berat tubuh anaknya tidak naik sama sekali. Ia juga tidak bisa berjalan seperti anak-anak lainnya

 

Dan puncaknya pada anaknya berumur hampir 7 tahun, anaknya mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya. Dokter di rumah sakit tidak bisa menemukan titik terang pada kasus anaknya. Hanya kelumpuhan dan tidak tau apakah akan berlangsung lama, atau mungkin saja sembuh

 

Saat Edna kembali dari rumah sakit, ia dihadapi dengan kebenaran bahwa suaminya adalah penipu yang sudah lama dicari-cari. Ia melakukan penipuan hingga triliyunan rupiah. Uang itu ia gunakan untuk berfoya-foya dan memberikan hidupnya yang luar biasa baik

 

Ia mencoba untuk menghubungi kembali kedua orang tua Donn yang ia temui saat hari pernikahannya. Namun mereka berdua juga menghilang.

 

Berita di televisi sudah mulai menampilkan wajah Suaminya beserta kedua orang tuanya yang diakui sebagai partner kejahatan yang sudah lama di cari-cari

 

Melihat semuanya terjadi secara mendadak membuat Edna seakan tak percaya bahwa kehidupannya akan berada di ujung tanduk

 

Gedung besar yang merupakan rumahnya pun runtuh dari hadapannya, mereka yang dikenal sebagai ‘rekan kerja’ melabeli semua rumah dengan lakban berwarna merah.

 

Mau tidak mau Edna harus keluar dari rumahnya yang ia tinggali dan mendapati hutang Donn harus ia lunasi sendirian karena suaminya yang melarikan diri. Seolah semua beban berat cukup untuk meruntuhkan dirinya sendiri.

 

Ia tinggal di rumah bekas orang tuanya yang sudah lama tak ditinggali, ia pun memulai kehidupan barunya. Pergi kesana kemari untuk mencari pekerjaan sebanyak mungkin agar bisa membiayai sekolah anaknya serta menghidupi dirinya sendiri

 

Semua kemewahan yang ia miliki, mobil hitam mewah, rumah yang bahkan lebih besar daripada rumah orang tuanya itu kini hanya tersisa kenangannya saja.

 

Edna sendiri masih percaya tidak percaya dengan apa yang ia alami. Kehancurannya seakan sudah direncanakan orang-orang. Dan sekarang mereka tertawa di belakang Edna yang menderita

 

--

 

Edna menutup buku lamanya, mengenang masa ia masih muda dan berusaha untuk bekerja sekuat tenaga. Kini usianya sudah melebihi 50 tahun. Ia tak perlu bekerja, anak yang ia besarkan dengan susah payah kini sudah bisa mencari biaya untuk keduanya.

 

Anak laki-laki itu berdiam diri di kamarnya, menatap komputer untuk waktu yang lama dan menghasilkan uang dari sana. Perkembangan zaman sekarang memudahkan seseorang untuk bekerja tanpa harus datang ke kantor tempatnya bekerja

 

Meskipun anak itu mengalami kelumpuhan di kakinya semenjak kecil, namun ia diberkahi kepintaran yang tidak dimiliki oleh banyak orang. Edna sering merasa bersyukur dengan kehadiran anak satu-satunya itu.

 

Tapi, akhir-akhir ini Edna sering di datangi pikiran yang jelek. Bagaimana kondisi anaknya kalau ia akan meninggal suatu hari nanti? Apakah anak itu bisa makan dengan baik? Bisakah ia membersihkan dirinya sendiri tanpa Edna? Pertanyaan yang sama terus berputar di kepalanya seolah tengah mencari jawaban

 

Seberapa seringnya Edna terus takut akan kematian, semakin sering pula ia memimpikan dirinya berada di dalam peti mati di altar kematian dirinya sendiri.

 

Ia melihat wajah anaknya yang terguncang dengan kematian satu-satunya pilar kehidupannya.

 

Di dalam mimpi itu, Edna selalu menggapai peti matinya, ia terus mengguncang dirinya sendiri

 

“Bangun! Bangunlah! Kau- harus bangun! Tidak! Kau tidak bisa mati meninggalkan anak laki-lakimu. Bagaimana bisa ia hidup tanpamu…” Bunga putih yang di tata di luar altar mulai basah. Bahkan kain di dalam peti menimbulkan jejak tetesan air mata. Edna tak bisa menghentikan dirinya sendiri.

 

Ia tidak bisa memohon pada siapapun untuk membangunkan dirinya dari tidur panjang itu.

 

Tapi segera saat Edna bangun dari tidurnya, air mata kembali menetes tanpa ampun. Tangisannya semakin membanjiri kasur tempat ia tidur.

 

Edna tidak pernah takut akan kematiannya, ia bahkan sudah siap mati sebelumnya agar kehidupan anaknya membaik. Tapi kehidupannya semakin membaik saat ia mulai bekerja pada perusahaan yang membayar tinggi gajinya. Sehingga ia membuang jauh-jauh pemikiran untuk mati

 

Harapan dari kehidupannya juga mulai terlihat dari para penagih hutang yang sudah menyerah dengan Edna, melihat kondisi dari anak Edna sudah cukup membuktikan bahwa wanita itu memerlukan banyak uang bagi kehidupannya sendiri

 

Selama kehidupannya yang ia jalani, pikirannya hanya tertuju pada anak laki-lakinya

 

Secara rutin Edna akan memijat kaki anaknya dengan minyak, atau bahkan menemani anak laki-lakinya itu untuk melakukan terapi. Dokter hanya menyarankan mereka untuk melakukan terapi jalan

 

Sehingga Edna harus membuat dua buah pegangan panjang yang saling berdempetan di ruang tamunya agar anak laki-lakinya bisa menggunakan pegangan itu untuk melakukan terapi di rumah. Edna memikirkannya secara matang, hingga mereka tidak lagi pergi ke rumah sakit secara khusus untuk melakukan terapi

 

Tahun demi tahun pegangan itu terus diubah agar menjadi lebih tinggi mengikuti tinggi badan anaknya, tapi masih tidak terlihat perubahannya. Seolah yang ia kerjakan selama ini adalah sia-sia

 

Anaknya mulai mengurung diri saat menginjak usia25 tahun, dan selesailah terapi itu. Mereka pun tidak pernah melakukan terapi lagi

 

Mungkin anak laki-laki itu juga paham, kelumpuhannya tidak akan pernah sembuh lagi. Jadi, ia tidak berharap lebih banyak kecuali mempelajari segala hal di komputer miliknya

 

Menggunakan kecerdasannya itulah, sebuah perusahaan mengangkatnya untuk bekerja dari rumah dan mendapatkan gaji yang tinggi pula. Di jaman yang sudah modern, tidak sulit untuk bekerja hanya di rumah tanpa harus bolak-balik ke kantor

 

Walaupun hidup mereka sudah baik-baik saja. Edna tetap tidak pernah bisa melepaskan pikirannya sendiri

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Premium
Cinta si Kembar Ganteng
2411      759     0     
Romance
Teuku Rafky Kurniawan belum ingin menikah di usia 27 tahun. Ika Rizkya Keumala memaksa segera melamarnya karena teman-teman sudah menikah. Keumala pun punya sebuah nazar bersama teman-temannya untuk menikah di usia 27 tahun. Nazar itu terucap begitu saja saat awal masuk kuliah di Fakultas Ekonomi. Rafky belum terpikirkan menikah karena sedang mengejar karir sebagai pengusaha sukses, dan sudah men...
Janji-Janji Masa Depan
10049      2955     11     
Romance
Silahkan, untuk kau menghadap langit, menabur bintang di angkasa, menyemai harapan tinggi-tinggi, Jika suatu saat kau tiba pada masa di mana lehermu lelah mendongak, jantungmu lemah berdegup, kakimu butuh singgah untuk memperingan langkah, Kemari, temui aku, di tempat apa pun di mana kita bisa bertemu, Kita akan bicara, tentang apa saja, Mungkin tentang anak kucing, atau tentang martabak mani...
Love is Possible
95      90     0     
Romance
Pancaroka Divyan Atmajaya, cowok angkuh, tak taat aturan, suka membangkang. Hobinya membuat Alisya kesal. Cukup untuk menggambarkan sosok yang satu ini. Rayleight Daryan Atmajaya, sosok tampan yang merupakan anak tengah yang paling penurut, pintar, dan sosok kakak yang baik untuk adik kembarnya. Ryansa Alisya Atmajaya, tuan putri satu ini hidupnya sangat sempurna melebihi hidup dua kakaknya. Su...
Cinta Wanita S2
3681      1146     0     
Romance
Cut Inong pulang kampung ke Kampung Pesisir setelah menempuh pendidikan megister di Amerika Serikat. Di usia 25 tahun Inong memilih menjadi dosen muda di salah satu kampus di Kota Pesisir Barat. Inong terlahir sebagai bungsu dari empat bersaudara, ketiga abangnya, Bang Mul, Bang Muis, dan Bang Mus sudah menjadi orang sukses. Lahir dan besar dalam keluarga kaya, Inong tidak merasa kekurangan suatu...
Mari Collab tanpa Jatuh Hati
2437      1239     2     
Romance
Saat seluruh kegiatan terbatas karena adanya virus yang menyebar bernama Covid-19, dari situlah ide-ide kreatif muncul ke permukaan. Ini sebenarnya kisah dua kubu pertemanan yang menjalin hubungan bisnis, namun terjebak dalam sebuah rasa yang dimunculkan oleh hati. Lalu, mampukah mereka tetap mempertahankan ikatan kolaborasi mereka? Ataukah justru lebih mementingkan percintaan?
Semu, Nawasena
5651      2463     4     
Romance
"Kita sama-sama mendambakan nawasena, masa depan yang cerah bagaikan senyuman mentari di hamparan bagasfora. Namun, si semu datang bak gerbang besar berduri, dan menjadi penghalang kebahagiaan di antara kita." Manusia adalah makhluk keji, bahkan lebih mengerikan daripada iblis. Memakan bangkai saudaranya sendiri bukanlah hal asing lagi bagi mereka. Mungkin sudah menjadi makanan favoritnya? ...
Renjana
367      270     2     
Romance
Paramitha Nareswari yakin hubungan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan penuh kepercayaan akan berakhir indah. Selayaknya yang telah ia korbankan, ia berharap agar semesta membalasnya serupa pula. Namun bagaimana jika takdir tidak berkata demikian? "Jika bukan masaku bersamamu, aku harap masanya adalah milikmu."
Dunia Saga
3274      1005     0     
True Story
There is nothing like the innocence of first love. This work dedicated for people who likes pure, sweet, innocent, true love story.
Me, My Brother And My Bad Boy
2872      1474     0     
Romance
Aluna adalah gadis cantik yang baru saja berganti seragam dari putih biru menjadi putih abu dan masuk ke SMA Galaksi, SMA favorit di ibu kota. Sejak pertama masuk ia sudah diganggu seorang pria bernama Saka, seorang anak urakan dan bad boy di sekolahnya. Takdir membuat mereka selalu bertemu dalam setiap keadaan. Berada dalam satu kelas, satu kelompok belajar dan satu bangku, membuat mereka sering...
SOSOK
84      75     1     
Horror
Dunia ini memang luas begitu pula seisinya. Kita hidup saat sendiri namun bersama sosok lain yang tak terlihat. SOSOK adalah sebuah cerita yang akan menunjukkan sisi lain dunia ini. Sebuah sisi yang tak terduga dan tak pernah dipikirkan oleh orang-orang