Hanya beberapa bulan Gian bersama Ale. Namun tidak pernah Gian merasa sebahagia ini sepanjang hidup. Ale adalah sebuah keajaiban yang tidak terduga. Pelangi yang tiba setelah hujan. Dan badai yang menghempas untuk menemukan lautan yang lain. Jika ada yang lebih baik dari kata beruntung, maka Gian ingin mengungkapkannya untuk mewakili segala hal tentang Anzale Nugraha.
Lalu dipandanginya wajah pria yang dia sebut kekasih tersebut. Mengusapnya penuh sayang hanya untuk memastikan bahwa dia tidak sedang bermimpi.
“Kenapa?”
Pertanyaan singkat yang menciptakan senyum lebar Gian, “Nama Zale itu, kamu terima dari siapa sih?”
“Mama.”
Gian mengangguk-angguk, “Tau gak artinya apa? Aku baru aja baca buku dan kaget banget pas tau artinya.”
“Kekuatan dari laut.”
“Ih, iya bener.”
“Kekuatan yang berasal dari laut. Indah dan gak terbantahkan.”
“Kamu tambah-tambahin sendiri.”
Lalu si tukang tambah itu tertawa. Diambilnya tangan Gian untuk dia cium penuh sayang, “Dan kamu tau kekuatan apa yang di maksud?” Gian memandanginya bingung.
“Kekuatan yang dimaksud itulah kamu. Peri yang berasal dari laut.” Senyum Gian mengembang lebar.
“Peri yang kamu artikan sebagai kekuatan dari laut itu sendiri?”
“Iya dong.” Ale mengangguk bangga.
“Apa yang lebih indah daripada peri yang berasal dari lautan? Yang orang-orang cari kan juga itu.”
“Itu mah namanya bukan kekuatan. Yang orang cari di laut itu bukan peri, tapi mutiara.”
“Ya-pemilik mutiara itu kamu.”
“Nyi Roro Kidul kali aku.”
Kemudian tertawa terbahak-bahak. Ale mengusap rambut Gian gemas, “Mau romantis aja gak bisa ya aku.”
“Cocokologi kamu gak tepat.”
“Ya di tepat-tepatin. Kek aku yang api ini udah tepat banget ditemuin batu es kek kamu.“
Gantian Gian yang tertawa. Di cubitnya pipi si cocokologi yang kurang tepat itu. “Ada banyak manusia di dunia ini, kenapa aku harus jatuh sama orang yang sama sekali gak aku sangka. Orang yang aku benci setengah mati yang gangguin aku teruus gak mau berhenti.”
“Gangguin kamu itu kesenangan aku.”
“Dan aku juga.” kemudian memeluknya erat. “Di ganggu kamu, itu anugrah buat aku.” dan semakin erat.
Bagaimana caranya memperlakukan Gian, mengajak Gian untuk jatuh bersama, dan mengganggu tiada henti hanya untuk sebuah perhatian. Pun Gian yang kekeuh tidak ingin tapi tidak juga tangguh untuk memutus semangatnya.
Segala dunianya berubah. Tidak ada lagi kesedihan dalam hari-harinya. Semua telah terisi.
Tentang pria yang tidak pernah lelah hingga akhirnya berhasil membuat Gian berbalik memandangi.
Tentang cinta yang tidak di sangka hadir lalu bahagia yang tanpa permisi telah mengambil alih. Tentang dua manusia yang keluar dari gelap untuk meraih terang bersama.
Juga tentang Ale dan Gian ketika jatuh cinta