Namamu kembali jatuh
Menetes di atas kertas
Tertulis manis lewat hujan dengan utuh
Melalui runcing pena yang beringas
Aku pun kembali menjelajah ke ruang pekat
Menyelusuri tiap tetes bernama kenangan
Wajah lucu bulan menguap, sungguh memikat
Atau memukul pundak dengan ragam alasan
Kala itu, duduk di depan pusat perbelanjaan
Ada sejumlah cerita yang disampaikan
Semoga menjadi peluruh lelah kala hari terasa payah
Hingga kendaraan menjemput dan membawanya pulang
Surya pun mengantar nama di bawah hujan
Sendirian kali ini benar-benar dingin
Bersapa dengan guyur, guntur bertanya
Apakah mereka menatap romansa di tetes yang sama
Atau hanya dia saja yang berfantasi di kepala