Surya mengadu keluh kepada Tuhan
Ia ingin seikhlas awan mencintai hujan
Namun, takdirnya justru berlawanan
Dia jatuh hati kepada bulan
Tuhan, bukannya tak mungkin ku mengejar bulan
Malam tak mungkin dahului siang
Kami berputar atas takdir yang telah ditetapkan
Beredar di garis edar yang saling mengejar bayang
Tuhan pun menjawab dengan sederhana
Hambaku, yang tertakar tak akan tertukar
Bila ku katakan terjadi siapa yang bisa mencela
Karena melalui gerhana, kalian bertemu dan saling belajar
Dan sadarlah Surya, kalian seiring dan seirama
Kau menyemangati pagi bagi hambaku yang mencari karunia
Sedang, bulan menjaga malam bagi mereka yang butuh jeda
Sehingga ku pertemukan gerhana berada di atas Istana