SANG KEKASIH
Bila aku ada,
Ia tiada,
Bila ia ada,
Aku tiada,
Lorong kasih yang sempit,
Hanya dapat dilalui oleh salah satu,
Tiada oleh kedua-duanya,
“Kuasa ajaib kasih yang bersarang di hati, tiada menjadi musnah”
Jika benih kasih itu,
Ditanam di ladang hati,
Itu akan diikuti oleh kepahitan,
Perpisahan dengan penuh rasa rindu dendam,
Itulah hasil panennya,
“Tetesan jiwa yang bergabung dengan Sang Kekasih”
Melupakan diri sendiri,
Landasan utama bagi kasih,
Keinginan akan menyusut
Bersatu-padu dengan kehendak Sang Kekasih”
Bila diri sendiri sudah tidak ada lagi,
Di manakah keinginan dapat tinggal?
Airmata jatuh berderai,
“Berbahagialah mata yang sudah menumpahkan mutiara air mata dalam mengingat Sang Kekasih dan menjadikannya sebagai satu-satunya tujuan”