EMPAT-PULUH PERSEN
Mengapakah gurun-gurun tak dilihat,
Mengapakah kutub-kutub tak dijajaki.
Adalah sebuah perumpamaan,
Musafir dahaga menemukan mata air,
Peneliti menemukan bunga di padang gurun,
Sejarahwan mendapatkan bongkah sejarah.
Alangkah menakjubkan,
Begitu memesona,
Menemukan yang terindah, lagi baik.
Lalu,
Bagaimanakah dengan orang-orang tersingkir,
Terkucil dari keluarga dan masyarakat?
Datanglah,
Para sahabat-sahabatku,
Karena,
Inilah keindahan tak terduga,
Sebab,
Engkau akan memiliki kebahagiaan tersendiri,
Ulurkanlah tangan-tangan kasih,
Karena,
Empat-puluh persen penduduk Tanah Papua,
Menanti, dan jeritannya ‘lah ke langit,
Satukan,
Airmata-airmata duka, kepiluan dan kegetiran,
Bersama-sama, sahabat-sahabatku,
Hingga rona malam itu cair.