Airmata di Ujung Timur
Airmata di ujung Timur adalah kumpulan puisi tentang kemanusiaan, tentang manusia yang menderita, khususnya di ujung Timur, yaitu Tanah Papua. Airmata di Ujung Timur terinspirasi dari pengalaman penulis ketika menjadi sukarelawan di Tanah Papua, khususnya bagi mereka yang menyandang HIV/AIDS. Mereka yang miskin, khususnya kaum wanita dan anak-anak adalah golongan yang rentan. Penulis menggubah puisi-puisi ini untuk mengetuk nurani dan kesadaran setiap insan untuk tidak mendiskriminasi mereka. Mereka yang perlu ditolong adalah mereka yang diberikan Tuhan sebagai tanggung-jawab mereka yang kuat. Mari saling bertolong-tolongan menanggung beban kehidupan di dunia ini tanpa memandang perbedaan-perbedaan yang ada di antara kita.
antonvwDETIK INI
Pengendalian diri,
Berkaitan dengan keterus-terangan,
Ketakharmonisan,
Lekat dengan erosi kejujuran.
Lima kewajiban orang tua:
Berusaha menghindari anak-anaknya dari kejahatan
Mendorong anak-anaknya untuk berbuat baik
Memberikan pendidikan yang layak
Membantu mencari pasangan yang sesuai
Menyerahkan warisan pada saat yang tepat
(Minimal ilmu, pengetahuan, pengertian)
Jangan lari dari diri sendiri!
Mulailah detik ini,
Renungkan kewajiban sebagai kewajaran,
Terimalah setiap perubahan sebagaimana kehidupan,
Punyailah cita-cita yang sesuai kemampuan,
Gunakan cara yang baik, kesiapan mental,
Budi pekerti, ketahanan, pandangan hidup kita,
Ketebalan iman, kedewasaan batin,
Membentuk kehidupan hakiki,
Seirama pengertian benar,
Kualitas hidup,
Ke arah yang lebih baik,
Dan tak terperangkap oleh kebahagiaan.
|
How do you feel about this chapter? |
|||||
|
|
|
|
|
|
| 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
Similar Tags
