DAUD
Hari menjelang petang,
Yerusalem mulai samar-samar kelihatan,
Angin yang sejuk,
Meniup dari arah belahan Barat,
Sehari-harian, matahari panas terik.
Dosa Daud telah diampuni,
Ia tak akan mati,
Namun selanjutnya,
Hidupnya akan penuh kesedihan,
Anaknya yang baru lahir itu,
Akan diambil oleh Allah,
Karna ia terlahir dalam dosa.
Malam itu,
Ketika semua orang tidur nyenyak,
Daud berlutut di muka Tabut Perjanjian,
Ia berdoa:
“Ampuni aku ya Allah!
Karena kemurkaan hati-Mu,
Hapuslah segala kejahatanku,
Demi kebesaran karunia-Mu,
Bersihkanlah aku dari segala noda dosa,
Karena aku mengenal kesalahan-kesalahanku,
Dosaku senantiasa terbayang di hadapanku,
Kepada-Mu, yah Tuhan,
Kepada-Mu saja aku berdosa,
Dan berbuat yang jahat dalam mata-Mu,
Berikanlah aku hati yang suci bersih,
Berikanlah aku jiwa yang baru,
Janganlah buang aku dari hadapan-Mu,
Janganlah tarik Roh Kudus dari padaku!
Doa, kusembahkan itu
Tujuh hari lamanya!
Namun ia wafat juga!
Kemudian,
Solaiman dilahirkan Batseba,
Daud dan Batseba terhibur,
Anak itu menjadi tanda hidup baginya.
Allah t‘lah mengampuni dosanya ...
Wahai,
Dengarkanlah dengan segenap perhatian!
Apa yang telah diberikan berlimpah-limpah,
Jangan sekalipun mencemari Sabda-Nya!
Jangan berjalan, bertindak, melakukan
Apa yang tidak berkenan bagi Allah …!