BUAH KASIH
Jikalau jalan kasih dihadang,
Oleh lautan, samudera,
Oleh gunung gemunung,
Oleh rimba hutan belantara,
Dan gurun yang tidak berkesudahan,
Semuanya itu,
Seolah-olah, hanya seperti satu langkah maju,
Menuju kasih.
Jikalau kasih meresap ke dalam hati,
Itu tak dapat disembunyikan,
Tak mungkin diutarakan,
Mata akan mengungkapkannya,
Senantiasa bahagia,
Ia bebas dari kecemasan,
Arus kasih memancar dari padanya,
Arus kasih menghilangkan batas waktu,
Antara baik dan buruk,
Antara takwa dan murtad,
Ia memberikan tingkat keluhuran
Yang tak terungkapkan.
“Kasih mengalihkannya dari keterikatan bendawi
dan jasmani ke alam-alam rohani yang lebih halus
dan tetesan jiwa akan bergabung dengan Sang Maha Ada.
Di sana sang pandai besi dengan sabar memukul porak poranda kebijksanaan dengan Palu pengetahuan,
Menyalakan api tapa brata dengan keseganan
Dan membentuk realitas dalam bejana kasih”