Airmata di Ujung Timur
Airmata di ujung Timur adalah kumpulan puisi tentang kemanusiaan, tentang manusia yang menderita, khususnya di ujung Timur, yaitu Tanah Papua. Airmata di Ujung Timur terinspirasi dari pengalaman penulis ketika menjadi sukarelawan di Tanah Papua, khususnya bagi mereka yang menyandang HIV/AIDS. Mereka yang miskin, khususnya kaum wanita dan anak-anak adalah golongan yang rentan. Penulis menggubah puisi-puisi ini untuk mengetuk nurani dan kesadaran setiap insan untuk tidak mendiskriminasi mereka. Mereka yang perlu ditolong adalah mereka yang diberikan Tuhan sebagai tanggung-jawab mereka yang kuat. Mari saling bertolong-tolongan menanggung beban kehidupan di dunia ini tanpa memandang perbedaan-perbedaan yang ada di antara kita.
antonvwBAGIAN AKHIR DARI MALAM
Jangan hiraukan rahasia alam semesta ini,
maupun alam-alam di atas sana,
karena itu semua tak terjangkau oleh akal
Tak ada seorang pun dapat meloloskan diri,
dari takdir atau nasibnya.
Dan,
hanya dengan karunia-Nya,
belenggu itu dapat dipatahkan,
Yah, hanya dengan perkenananNya,
karena,
daun yang kecil sekalipun,
tak mungkin bergerak tanpa kehendak-Nya
Namun,
karunia dan berkah-Nya,
hanya diberikan kepada segelintir manusia.
“Biji-biji akan tergelincir
bila ditempatkan di antara dua batu penggiling,
kecuali sedikit saja yang masuk ke dalam lubang pemutarnya.
Mereka, hanya sedikit yang selamat dan tak tergiling menjadi tepung”
Berbahagialah mereka,
yang memanfaatkan bagian akhir dari malam,
bagaikan pohon berbuah ranum,
hingga memperoleh pemberian yang teragung,
Ketika seluruh dunia tidur,
Sungguh nikmat keagungan,
Merenungkan kebesaran Ilahi,
Tirai antara yang terlihat dan tak terlihat,
Sedemikian tipisnya keindahan abadi.
|
How do you feel about this chapter? |
|||||
|
|
|
|
|
|
| 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
Similar Tags
