ALLAHKU, SUMBER KEKUATANKU
(Tercipta dalam irama lagu simfoni, diaransemen oleh sahabatku Hans Tompo)
Allahku, aku menyayangi-Mu,
Bukan mengharap surga di sana,
Juga bukan karena aku mengasihi-Mu,
Juga bukan karena harus menerangi jalanku.
Meski, oh! Allahku, aku melakukannya,
Sampai ke jalan lintas dalam pelukan-Mu,
Akan kulakukan untuk melewati paku-paku tajam,
lembing dan menanggung malu.
Kesedihan dan dukacita, siksaan datang bertubi-tubi,
Nyeri pedih serta penderitaan manis terdalam,
Yeah! Kematian itu sendiri sekalipun!
Dan semua itu menjadi satu, itulah musuh milik-Mu!
Kemudian, mengapakah – Oh, Allahku! Memberkatiku?
Bukankah aku mencintaiMu tak sempurna,
Yang pula tidak mengharap mencapai surga,
Yang juga melarikan diri dari neraka.
Bukan pula sekedar mencari untung bagi semua itu,
Juga bukan pula mengharap ganjaran,
Tetapi mutlak mencintai-Mu - dari dasar lubuk hatiku,
Oh Allahku, sepanjang segala abad.
Sekali aku mencintai-Mu,
akan selama sepanjang hidup, terus mencintai-Mu,
Dan, di dalam doa-doaku yang melangit,
Semata-mata karena Allahku yang kudus.
Ketika semua orang mencaciku, mengucilkanku,
karena memuji kebesaran-Mu, dan mujizat-mujizat-Mu,
Aku hanya tertawa, melihat kecilnya jiwa mereka,
karena Allahku sumber kekuatanku!