AIRMATA DI UJUNG TIMUR
(Papua)
Aku terhenyak melihat sudut patriarki,
dari metodologi cerita kehidupan,
di ujung Timur Tanah Papua!
Aku prihatin - sungguh dan teramat prihatin,
pandangan perempuan sebagai penyebab masalah sosial
terhadap tiga kelompok:
perempuan janda, lesbian kota, dan pekerja seks,
di ujung Timur Tanah Papua!
Calalai dan Calabai
Stigmasi dan permarjinalan masyarakat
Lalu,
siapakah yang mau bertanggung jawab,
atas segala indensitas dan moralitas,
‘tuk mencegah penularan AIDS/HIV,
Lalu,
manakah pemahaman dan pengetahuan itu,
‘tuk menghasilkan cara pencegahannya,
di ujung Timur Tanah Papua!
Ketika,
penyakit kusta dianggap aib,
adakah langkah ‘tuk membangun leprosorium,
pola isolasi
Ketika,
cepatnya penyebaran AIDS/HIV,
keseimbangan individu haruslah terjadi!
Nutrisi, Sayur mayur, buah-buahan,
di ujung Timur Tanah Papua!
Aku menangis,
dan tetap menangis jua,
manakala menyaksikan angka kematian,
186 anak balita per 1000 kelahiran,
atau 9000 anak balita mati per tahun,
1161 kematian ibu bersalin per tahun,
sekitar 578 ibu meninggal setiap tahun
Jumlah pengidap AIDS/HIV di kalangan ibu,
jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok PSK,
di ujung Timur Tanah Papua!
Genangan airmata,
yang mengalir ke kaki,
dalam konflik keluarga dan masyarakat
Stigmasi, diskriminasi - hilangnya masa depan,
mengalir ke ujung kaki, membentuk anakan sungai airmata
Renungkanlah
Wujudkanlah dalam doa
Nyalakan lilin-lilin kecil bersama-sama
“Remember the cause, renewing our commitment”
Agar menyentuh hati
Hati penuh kasih,
agar masyarakat peduli mau bangkit,
agar masa depan dunia itu ada!
Dari ujung Timur - Tanah Papua!
Jangan biarkan airmata-airmata ini kering!
Dan,
airmata di ujung Timur
Wahai,
airmata Tanah Papua,
Adakah cara terbaik dan tersedia untuk itu?
Ataukah,
menunggu tetes-tetes air dari langit,
‘tuk menghapus airmata-airmata di ujung Timur
Duh, para sahabat-sahabatku,
Duh! Papua tercinta!