Loading...
Logo TinLit
Read Story - Yang Terindah Itu Kamu
MENU
About Us  

Sejak hari itu, aku selalu ikut latihan band bersama Daniel. Aku juga sudah mulai akrab dengan beberapa personilnya. Ada Angga di vokalis, ada Bayu di drum, ada Farid di keyboard sementara Daniel sendiri sebagai gitaris. Aku tidak menyangka anak itu sangat mahir bermain alat musik.

Beberapa hari ini aku sedikit melupakan kesedihanku dan mengisinya dengan aktivitas bersama teman baruku ini. Meski begitu, aku masih sering mengikuti Ranti. Setiap berangkat sekolah, aku selalu berharap satu angkot dengannya. Begitu pun saat pulang sekolah. Namun, belakangan ini dia semakin sulit kutemui. Apa mungkin dia tidak naik angkot lagi? Bisa jadi juga kalau ada yang mengantar jemput dirinya, yaitu Jefri.

Aku menghela napas panjang sambil berusaha menepis semua tebakanku. Jujur, aku masih sangat menyukainya bahkan rasa sayangku padanya tidak pernah padam. Aku ingin selalu bersama di sisinya dan menjaganya setiap saat. Andai saja aku diberi kesempatan sekali lagi untuk berbaikan.

Siang ini, anggota bandku mengajak latihan di studio biasa dekat dengan sekolah Ranti. Kali ini aku tidak naik angkot, tapi berboncengan dengan Daniel. Daniel langsung memarkir motornya begitu tiba di depan studio. Kebetulan sekali berbarengan dengan sekolah Ranti yang baru bubaran. Aku belum sempat melepas helmku, tapi mataku sudah melihat ke arah sekolah Ranti.

“Kayaknya cewekmu udah pulang, Dit. Kamu gak nyamperin dulu?” ujar Daniel.

Aku hanya tersenyum meringis. Aku memang sengaja tidak bilang kalau sedang perang dingin dengan Ranti.

“Iya, habis ini. Kamu mau masuk dulu?” Aku malah sengaja bicara seperti itu untuk mengusir Daniel. Namun, ternyata Daniel malah ngajak nongkrong di kafe sebelah studio itu. Waktu sewa studio kami setengah jam lagi dan masih ada waktu untuk menunggu.

“Kita tunggu yang lain di kafe dulu, Dit.”

Aku menurut, melepas helm lalu berjalan masuk menuju kafe. Daniel bahkan sudah memesan makanan dan minuman untukku juga. Kali ini kami sengaja duduk dekat jendela. Aku sih seneng saja karena aku bisa mengamati Ranti dari jauh. Aku sangat berharap semua dugaanku selama ini tidak terbukti. Aku benar-benar tidak ingin kehilangan dia.

“Kamu lagi berantem ama pacarmu, Dit?” Tiba-tiba Daniel menebak kegelisahanku. Aku terkejut dan menatapnya dengan heran.

“Gak usah nyangkal. Aku juga udah punya pacar dan pernah ngalamin kayak kamu. Cewek ya gitu. Kadang sulit dimengerti, tapi kalau dia emang bener-bener suka ama kita tunggu saja sebentar pasti juga bahkan balik lagi ke kita.”

Aku hanya tersenyum mendengarnya. Kenapa juga ucapan Daniel kali ini mengingatkanku pada Erwin si Rambut Brokoli.

“Tapi aku juga sih yang salah. Aku udah negecewain dia dan gak memberi dia kabar. Wajar kalau dia marah.” Aku lalu menceritakan apa yang aku alami dan membuat Ranti marah. Daniel hanya manggut-manggut mendengarkan penjelasanku.

“Apes banget sih, Dit nasibmu. Moga saja kamu segera baikan ama cewekmu.”

Aku hanya tersenyum sambil berulang menganggukkan kepala. Ternyata sedikit lega juga usai menceritakan keluh kesah yang aku simpan selama ini. Memang paling enak itu punya teman apalagi di saat kamu ingin curhat seperti ini.

“Eh, Dit. Bukannya itu cewek kamu!!” Daniel berseru dan sambil menunjuk Ranti yang baru saja keluar berjalan dari gerbang.

Seperti biasa, ia mengenakan ransel dan mendekap beberapa buku di dadanya. Aku tersenyum senang sambil menganggukkan kepala. Sumpah, aku senang banget saat bisa melihat pujaanku. Ingin sekali rasanya aku berlari ke arahnya, menghampiri dan bertanya tentang keadaannya. Namun, ada banyak keraguan dan ketakutan yang singgah di hatiku.

“Loh, itu siapa, Dit?” Daniel kembali berseru kini sambil menunjuk seorang siswa yang berjalan di sebelah Ranti. Mereka tampak asyik berbincang dan Ranti menanggapinya dengan baik.

Aku menghela napas panjang sambil menatap kesal ke arah cowok itu. Kulitnya putih bersih, dengan rambut belah tengah dan penampilan yang sangat rapi. Dilihat dari outfit yang dipakai dan visualnya sepertinya dia bukan orang biasa.

“Siapa lagi ini? Kenapa banyak banget sih sainganku,” gumamku kesal.

“Kamu gak nyamperin dia, Dit?” Lagi-lagi Daniel mengintimidasiku. Aku hanya diam, jakunku naik turun dengan mataku yang terus menatap tajam ke arah seberang jalan.

Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana kalau Ranti tidak menganggapku seperti tempo hari? Bagaimana juga jika Ranti malah pergi dengan anak itu?

Banyak sekali terlintas pengandaian di benakku, tapi aku masih bergeming di posisiku tak berani mengambil tindakan. Aku kembali mengamati Ranti dan aku tidak melihat cowok keren itu lagi di sana.

“Ke mana perginya tuh cowok?” celetukku asal.

“Dia udah pergi barusan naik mobil. Kayaknya cewek kamu diajak bareng dan gak mau. Beruntung banget kamu, Dit.”

Aku membisu dan kembali mengamati Ranti dari jauh. Tak sadar sebuah senyuman terukir manis di wajahku. Lagi-lagi terbesit sebuah kebanggan kepada Ranti. Aku pikir dia akan melupakanku, ternyata dia masih menganggapku ada dan menolak ajakan cowok keren itu.

Mungkin benar kata Daniel, aku harus menunggunya tenang kemudian mendekat lagi. Siapa tahu dia masih marah padaku. Untuk kali ini cukup aku amati saja dia dari jauh. Apalagi mulai sekarang aku akan semakin sering ke sini. Dengan begitu aku akan bisa mengawasinya dari jauh dan tentu saja menjaganya.

“Udah, Dit!! Jangan senyam-senyum sendiri, kita latihan dulu!! Nanti aja pacarannya!!”

Lagi-lagi ucapan Daniel menginterupsi lamunanku. Aku mengangguk sambil tersenyum cengengesan. Kemudian gegas menghabiskan makanan dan minumanku lalu mengikuti Daniel ke studio band. Hari ini aku latihan dengan semangat, semakin hari kemahiranku memainkan bass semakin terasah. Apalagi Daniel tidak segan mengajariku jika aku melakukan kesalahan.

Sudah hampir sebulan, aku lost kontak dengan Ranti. Namun, meski demikian aku masih bisa mengawasinya dari jauh. Biar saja dia tidak tahu, asal aku bisa tahu keadaannya dan apa yang dilakukannya.

Malam ini, aku baru saja mengerjakan PR Akutansi. Aku memang sengaja mengambil jurusan IPS di sekolah. Aku menyerah pada ilmu eksak dan teman-temannya. Daripada aku mengalami kegagalan lagi, lebih baik aku mencari jalan aman. Bukankah itu lebih baik dari pada memaksakan diri.

Aku sedang terbaring sambil memainkan ponsel buntutku. Kemudian aku terkejut setengah mati saat melihat beberapa pesan yang pernah aku kirim ke Ranti sudah terkirim. Bahkan ada beberapa yang berwarna biru tanda sudah dibaca. Aku tersenyum kesenangan.

“Apa ini artinya dia sudah membuka blokir nomorku?” gumamku.

Aku sudah tersenyum-senyum sendiri saat membayangkan gadis pujaanku itu membaca semua pesan yang pernah aku kirim padanya. Aku berharap dia segera menjawab atau setidaknya mau mengirim pesan lebih dulu padaku.

Satu menit, dua menit hingga akhirnya setengah jam berlalu belum ada juga balasan pesan darinya. Aku menghela napas panjang sambil menggelengkan kepala. Lalu tanpa menunggu lebih lama lagi, aku langsung mengetik pesan dan kukirim langsung padanya tanpa kubaca lebih dulu. Sungguh ini adalah isi hatiku yang paling dalam dan kuharap dia langsung menjawabnya.

Lagi-lagi tidak ada pesan balasan masuk. Aku melihat ponselku dan hanya ada tanda centang satu di sana. Di dekat pesan yang baru aku tulis.

“Aku kangen, Ranti ... .”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Hello Goodbye, Mr. Tsundere
1078      717     2     
Romance
Ulya tak pernah menyangka akan bertemu lagi dengan Natan di kampus. Natan adalah panggilan kesayangan Ulya untuk seorang cowok cool, jenius, dan anti sosial Hide Nataneo. Ketika para siswa di SMU Hibaraki memanggilnya, Hide, Ulya malah lain sendiri. Ulya yakin si cowok misterius dan Tsundere ini punya sisi lain yang menakjubkan. Hingga suatu hari, seorang wanita paruh baya bertopi fedora beludru...
Bismillah.. Ta\'aruf
808      502     0     
Short Story
Hidup tanpa pacaran.. sepenggal kalimat yang menggetarkan nurani dan menyadarkan rasa yang terbelenggu dalam satu alasan cinta yang tidak pasti.. Ta\'aruf solusi yang dia tawarkan untuk menyatukan dua hati yang dimabuk sayang demi mewujudkan ikatan halal demi meraih surga-Nya.
Drama untuk Skenario Kehidupan
9993      2003     4     
Romance
Kehidupan kuliah Michelle benar-benar menjadi masa hidup terburuknya setelah keluar dari klub film fakultas. Demi melupakan kenangan-kenangan terburuknya, dia ingin fokus mengerjakan skripsi dan lulus secepatnya pada tahun terakhir kuliah. Namun, Ivan, ketua klub film fakultas baru, ingin Michelle menjadi aktris utama dalam sebuah proyek film pendek. Bayu, salah satu anggota klub film, rela menga...
IMPIAN KELIMA
449      334     3     
Short Story
Fiksi, cerpen
Sherwin
358      239     2     
Romance
Aku mencintaimu kemarin, hari ini, besok, dan selamanya
Renjana
478      354     2     
Romance
Paramitha Nareswari yakin hubungan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan penuh kepercayaan akan berakhir indah. Selayaknya yang telah ia korbankan, ia berharap agar semesta membalasnya serupa pula. Namun bagaimana jika takdir tidak berkata demikian? "Jika bukan masaku bersamamu, aku harap masanya adalah milikmu."
The Reason
10019      1847     3     
Romance
"Maafkan aku yang tak akan pernah bisa memaafkanmu. Tapi dia benar, yang lalu biarlah berlalu dan dirimu yang pernah hadir dalam hidupku akan menjadi kenangan.." Masa lalu yang bertalian dengan kehidupannya kini, membuat seorang Sean mengalami rasa takut yang ia anggap mustahil. Ketika ketakutannya hilang karena seorang gadis, masa lalu kembali menjerat. Membuatnya nyaris kehilan...
Under a Falling Star
922      544     7     
Romance
William dan Marianne. Dua sahabat baik yang selalu bersama setiap waktu. Anne mengenal William sejak ia menduduki bangku sekolah dasar. William satu tahun lebih tua dari Anne. Bagi Anne, William sudah ia anggap seperti kakak kandung nya sendiri, begitupun sebaliknya. Dimana ada Anne, pasti akan ada William yang selalu berdiri di sampingnya. William selalu ada untuk Anne. Baik senang maupun duka, ...
Confession
547      398     1     
Short Story
Semua orang pasti pernah menyukai seseorang, entah sejak kapan perasaan itu muncul dan mengembang begitu saja. Sama halnya yang dialami oleh Evira Chandra, suatu kejadian membuat ia mengenal Rendy William, striker andalan tim futsal sekolahnya. Hingga dari waktu ke waktu, perasaannya bermetamorfosa menjadi yang lain.
Love Invitation
558      390     4     
Short Story
Santi and Reza met the first time at the course. By the time, Reza fall in love with Santi, but Santi never know it. Suddenly, she was invited by Reza on his birthday party. What will Reza do there? And what will happen to Santi?