Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dinikahi Guru Ngaji
MENU
About Us  

Amara menatap adik kelasnya itu dan bertanya,” Ada apa?”

 

“Kakak dipanggil ke ruang TU,” ucap remaja dengan rambut terurai itu.

 

Amara hanya mengangguk, gadis itu segera berjalan menuju ruang TU. Ia pikir karena murid baru makanya di panggil.

 

Amara mengetuk pintu dan seorang wanita berbadan tambun dengan kacamata lebar menoleh. “Kamu Amara siswa baru?”

 

“Iya, Bu.” Amara melihat pria yang kini sedang duduk di depan seorang pria yang sepertinya sedang marah pada siswa itu.

 

Amara mendapatkan seragam sekolah baru, setelah urusan selesai ia keluar dari ruang guru dan bersamaan dengan pria yang tadi sedang dimarahi.

 

“Apa Lo lihat-lihat,” kata siswa itu dengan menatap tajam Amara.

 

Amara hanya diam dan kembali melanjutkan jalannya, tapi hal itu membuat pria yang tidak lain Arga itu merasa begitu kesal.

 

Selama ini tidak ada yang acuh pada dirinya, tapi melihat siswa baru itu begitu berani mengacuhkannya.

 

Arah mencekal tangan Amara membuat gadis itu berhenti dan membalikkan badan.” Ada apa, bukannya kita tidak saling kenal?”

 

“Lo itu hanya anak baru, jangan sok Lo!” kata Arga dengan tatapan tajam.

 

Amara tersenyum tipis, ia kembali melanjutkan jalannya. Hal itu membuat Arga marah dan melampiaskan dengan menendang tong sampah hingga isinya berserakan. “Cih, Lo belum tahu berhadapan dengan siapa.”

 

Arga kembali berjalan menuju ke kelasnya, pria itu melihat anak baru tadi duduk di bangku tempatnya duduk.

 

Siswa lain yang melihat kedatangan Arga langsung panik. Begitu juga dengan Salma. Gadis cupu itu langsung menarik Amara untuk duduk di sampingnya.

 

“Lo kenapa?” tanya Amara heran.

 

“Kursi  yang lo tempati punya Arga,” bisik Salma.

 

Amara melihat sekitarnya, tidak lama Arga berjalan dan langsung duduk di kursi yang ditempatinya tadi.

 

Kini gadis itu paham, setelah hampir empat jam belajar. Akhirnya bel pulang berbunyi. 

 

Semua murid berhamburan keluar dari kelas masing-masing. Begitu juga dengan Amara. Ia berjalan beriringan dengan Salma.

 

“Gue duluan, Amara.” 

 

“Iya lo hati-hati,” balas Amara langsung diangguki oleh Salma.

 

Setelah mobil sahabatnya itu sudah tidak terlihat lagi, barulah Amara menuju parkiran motor. Namun, langkahnya terhenti saat melihat rombongan Arga dan cs duduk di motor kesayangannya.

 

“Awas gue mau ambil motor, “kata Amara.

 

Arga menatap dingin pada Amara, Pria itu memperhatikan motor yang kini sedang diduduki oleh Farhan.

 

“Ini motor lo?” tanya Farhan dengan tersenyum devil.

 

Amara menatap tiga pria di depannya, jujur ia sudah begitu malas untuk berdebat. Namun, tidak ada cara lain.

 

Amara mendorong Farhan hingga remaja itu jatuh, hal itu membuat semua yang berada di perkiraan begitu terkejut atas aksi dari anak baru.

 

“Lo!” seru Farhan menatap tajam pada Amara.

 

Amara hanya acuh dan segera mengendarai motornya, tapi lagi-lagi gadis itu harus menghentikan motornya karena ulah Arga.

 

“Apa?” Amara menatap Arga dengan tajam.

 

Arga terdiam, entah kenapa ada rasa takjub saat ada siswa yang menantangnya. Apa lagi Amara adalah siswa baru di sekolahnya.

 

Melihat Arga melepaskan stang motornya, Amara langsung melajukan motornya dengan mulut tidak berhenti merutuki teman satu kelasnya itu.

 

“Menarik,” kata Arga lirih.

 

Farhan dan ketiga temannya saling pandang, mereka yakin ada yang salah dari sahabatnya itu. Arga sosok yang dingin bahkan tidak pernah terlihat jalan dengan wanita.

 

“Lo nanti malam jadi ikut, Ga?” tanya Farhan.

 

“Jam berapa?” tanya Arga dengan berjalan menuju motor sportnya.

 

“Jam satu malam, satu lagi ada satu orang yang ikut bergabung malam ini,” kata Farhan.

 

Arga hanya mengangguk, pria itu segera melajukan motornya. Sedangkan ketiga sahabatnya segera mengikuti.

 

***

Tepat pukul tiga Amara sampai di kediaman sang Kakek, gadis itu segera turun dari motor kesayangannya.

 

Amara saat akan masuk rumah, gadis itu langsung menghentikan langkahnya saat mendengar suara mobil berhenti tidak jauh dari motornya.

 

“Kenapa jam segini sudah datang?” Amara bermonolog sendiri.

Shaka yang baru keluar dari mobil menoleh pada Amara, pria itu tanpa menyapa langsung menuju ke masjid.

 

Amara hanya menaikkan bahunya saat melihat pria itu acuh padanya, ia berpikir itu tidak penting. Saat masuk rumah ia tersenyum melihat neneknya sedang sibuk di dapur.

 

“Assalamualaikum, Nenekku yang seksi,” sapa Amara.

 

“ Waalaikumsalam. Dasar bocah edan,” sungut Rania mendengar ucapan cucunya.

 

Amara terkekeh, gadis itu langsung memeluk neneknya yang sedang membuat kue kering. Sedangkan Rendra melihat istri dan cucunya hanya tersenyum.

 

Rania hanya dengan Amara menjadi bar-bar, Cucunya itu begitu suka menggoda neneknya. Dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul empat sore. Ia yakin Shaka sudah berada di masjid.

 

Rendar segera beranjak dari duduknya untuk menuju ke kamar, Rania melihat suaminya masuk kamar segera menyusul. Sedangkan Amara menuju ke kamar untuk berganti baju dengan kaos oversize dan hotpants sepaha. Ia keluar dari kamar dan langsung membuka kulkas. “Yah, es creamnya habis.”

 

Amara segera keluar rumah, gadis itu menuju minimarket depan rumah kakeknya. Saat sampai ia langsung mengambil es cream dua rasa. Kini gadis rambut panjang itu sedang mengantri.

 

“Semua 78.000 ,” kata kasir setelah menghitung belanjaan Amara berisi es krim saja.

 

Amara tersenyum, tapi senyum itu langsung hilang saat ia lupa tidak membawa uang. “Mbak bisa bayar nanti enggak, saya lupa membawa uang?”

 

“Kalau tidak ada uang jangan sok beli banyak!” kata kasir itu ketus.

 

Wajah Amara memerah karena malu, keributan terjadi dan beberapa pengunjung mencemooh gadis itu. Tidak jauh dari sana seorang pria mengenakan baju koko warna biru tua merasa penasaran akan keributan yang terjadi di meja kasir.

 

“Maaf, Bu. Ada apa ya?” tanya pria yang tidak lain Shaka.

 

Shaka selesai shalat ashar pergi ke minimarket karena merasa haus, tapi baru saja masuk sudah terdengar suara ribut.

 

“Itu Mas, ada anak beli es cream banyak, tapi lupa tidak membawa uang katanya,” jawab ibu-ibu itu.

 

Shaka mengangguk, pria itu menerobos kerumunan para pengunjung, mata pria itu membulat melihat siapa yang sedang menunduk di depan kasir.

 

“Asal kamu tahu barang yang sudah dihitung tidak bisa dikembalikan lagi,” kata Kasir itu dengan suara ketus.

 

“Apa saya boleh pulang dulu, rumah saya dekat, Kak?” tanya Amara dengan tatapan sendu.

 

“Kamu pikir ini minimarkets nenekmu!” seru kasir itu dengan menatap tajam pada Amara.

 

Shaka menarik napas panjang dan segera menghampiri Amara,” Sayang kamu di sini, apa sudah selesai beli es krimnya?”

 

Amara menoleh, “Ustaz.”

 

Shaka tersenyum menatap Amara dan bertanya, “Berapa semua belanjaan istri saya, Mbak?”

 

“78.0000, Mas,” jawab wanita itu langsung merubah raut wajahnya melihat betapa tampannya pria di depannya.

 

Amara menatap tidak percaya akan apa yang didengarnya barusan, Shaka bilang dirinya adalah istrinya. Gadis itu mengedikkan bahunya ngeri. Membayangkan saja belum pernah.

 

Shaka setelah selesai membayar segera menarik tangan Amara untuk keluar dari minimarket tersebut.

 

“Pak Ustaz kenapa tadi bilang begitu?” tanya Amara sambil duduk di kursi yang berada di depan minimarket bersama Shaka.

 

Shaka menoleh dan kembali lagi melihat mobil dan motor berlalu lalang di depannya, pria itu beranjak dari duduknya dan berkata, “Jangan lupa bada magrib kamu harus sudah berada di masjid untuk belajar mengaji.”

 

Amara memelototkan bola matanya, gadis itu masih begitu shock mendengar apa yang dikatakan Shaka barusan. Diperhatikannya pungung yang kian menjauh itu."Apa benar pria itu yang menjadi guru ngaji gue?"

 








 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Renjana
478      354     2     
Romance
Paramitha Nareswari yakin hubungan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan penuh kepercayaan akan berakhir indah. Selayaknya yang telah ia korbankan, ia berharap agar semesta membalasnya serupa pula. Namun bagaimana jika takdir tidak berkata demikian? "Jika bukan masaku bersamamu, aku harap masanya adalah milikmu."
Yang Terindah Itu Kamu
10096      3257     44     
Romance
Cinta pertama Aditya Samuel jatuh pada Ranti Adinda. Gadis yang dia kenal saat usia belasan. Semua suka duka dan gundah gulana hati Aditya saat merasakan cinta dikemas dengan manis di sini. Berbagai kesempatan juga menjadi momen yang tak terlupakan bagi Aditya. Aditya pikir cinta monyet itu akan mati seiring berjalannya waktu. Sayangnya Aditya salah, dia malah jatuh semakin dalam dan tak bisa mel...
Chrisola
895      541     3     
Romance
Ola dan piala. Sebenarnya sudah tidak asing. Tapi untuk kali ini mungkin akan sedikit berbeda. Piala umum Olimpiade Sains Nasional bidang Matematika. Piala pertama yang diraih sekolah. Sebenarnya dari awal Viola terpilih mewakili SMA Nusa Cendekia, warga sekolah sudah dibuat geger duluan. Pasalnya, ia berhasil menyingkirkan seorang Etma. "Semua karena Papa!" Ola mencuci tangannya lalu membasuh...
Cinta Wanita S2
5771      1527     0     
Romance
Cut Inong pulang kampung ke Kampung Pesisir setelah menempuh pendidikan megister di Amerika Serikat. Di usia 25 tahun Inong memilih menjadi dosen muda di salah satu kampus di Kota Pesisir Barat. Inong terlahir sebagai bungsu dari empat bersaudara, ketiga abangnya, Bang Mul, Bang Muis, dan Bang Mus sudah menjadi orang sukses. Lahir dan besar dalam keluarga kaya, Inong tidak merasa kekurangan suatu...
The Hallway at Night
4751      2140     2     
Fantasy
Joanne tak pernah menduga bahwa mimpi akan menyeretnya ke dalam lebih banyak pembelajaran tentang orang lain serta tempat ia mendapati jantungnya terus berdebar di sebelah lelaki yang tak pernah ia ingat namanya itu Kalau mimpi ternyata semanis itu kenapa kehidupan manusia malah berbanding terbalik
Premium
Cinta si Kembar Ganteng
3468      1049     0     
Romance
Teuku Rafky Kurniawan belum ingin menikah di usia 27 tahun. Ika Rizkya Keumala memaksa segera melamarnya karena teman-teman sudah menikah. Keumala pun punya sebuah nazar bersama teman-temannya untuk menikah di usia 27 tahun. Nazar itu terucap begitu saja saat awal masuk kuliah di Fakultas Ekonomi. Rafky belum terpikirkan menikah karena sedang mengejar karir sebagai pengusaha sukses, dan sudah men...
My Rival Was Crazy
120      105     0     
Romance
Setelah terlahir kedunia ini, Syakia sudah memiliki musuh yang sangat sulit untuk dikalahkan. Musuh itu entah kenapa selalu mendapatkan nilai yang sangat bagus baik di bidang akademi, seni maupun olahraga, sehingga membuat Syakia bertanya-tanya apakah musuhnya itu seorang monster atau protagonist yang selalu beregresi seperti di novel-novel yang pernah dia baca?. Namun, seiring dengan berjalannya...
SURGA DALAM SEBOTOL VODKA
8251      1835     6     
Romance
Dari jaman dulu hingga sekarang, posisi sebagai anak masih kerap kali terjepit. Di satu sisi, anak harus mengikuti kemauan orang tua jikalau tak mau dianggap durhaka. Di sisi lain, anak juga memiliki keinginannya sendiri sesuai dengan tingkat perkembangan usianya. Lalu bagaimanakah jika keinginan anak dan orang tua saling bertentangan? Terlahir di tengah keluarga yang kaya raya tak membuat Rev...
Peri Untuk Ale
4849      2122     1     
Romance
Semakin nyaman rumah lo semakin lo paham kalau tempat terbaik itu pulang
GAUNG SANGKARA
1351      652     0     
Action
Gaung Sangkara, mendapatkan perhatian khusus mengenai pengalamannya menjadi mahasiswa Teknik paling brutal di kampusnya. Dimana kampusnya adalah sebuah universitas paling top di Indonesia, ia mendapatkan banyak tekanan akan nama-nama besar yang berusaha menindas bahkan membunuh dia dan keluarganya. Hal tersebut berpengaruh terhadap kondisi sosial dan psikologis-nya. Lahir dari kalangan keluarga d...