Hujan deras yang disertai guntur tengah turun malam ini. Perempuan berpayung hitam itu berjalan dengan langkah yang sedikit cepat sambil sesekali melihat ke belakangnya---memastikan tidak ada yang mengikutinya. Sejak ia turun dari bus, dirinya merasakan kehadiran seseorang di belakang sana. Awalnya ia berpikir, mungkin saja tujuan orang tersebut berada di satu jalur dengannya. Tetapi semakin ia memikirkannya, justru membuatnya merasa tidak yakin dengan pikirannya sendiri.
Samar-samar terdengar suara siulan di belakang sana, membuat bulu kuduknya seketika berdiri. Dengan perasaan gugup serta ketakutan, ia merogoh tas selempangnya, berusaha untuk mengambil ponselnya. Tapi sialnya ia tak kunjung menemukan benda tersebut, padahal isi tasnya sama sekali tidak banyak.
Siulan tersebut semakin lama semakin terdengar mendekat. Tanpa berpikir panjang, perempuan itu lebih memilih untuk berlari, menyelamatkan nyawanya yang sangat berharga ini. Rupanya di belakang sang perempuan memang ada seseorang dengan jas hujan hitam yang tudungnya dikenakan. Orang tersebut segera berlari untuk mengejar perempuan itu.
Perempuan itu berlari secepat yang ia bisa. Payung yang ia pakai sebelumnya sudah dibuangnya begitu saja untuk memudahkan dirinya berlari. Langkah kakinya itu membawanya berbelok ke arah kanannya, masuk ke dalam gang yang sudah sepi, bahkan terlampau sepi seolah kehidupan di sana sudah tiada.
Ia bersembunyi sejenak disalah satu rumah kosong, melepas tasnya dan mengeluarkan isinya. Kini dompet, bedak, cermin, lipstick, serta barang-barang bawaannya yang lain sudah berserakan di atas lantai. Tapi ponselnya tidak ada.
Ia ketakutan. Dan rasa takutnya semakin bertambah saat siulan yang menyeramkan itu kembali terdengar. Segera ia menutup mulutnya agar tidak diketahui oleh orang tersebut. Perempuan itu berdoa di dalam hatinya agar Tuhan melindunginya dari orang itu. Ia tidak ingin mati, setidaknya untuk saat ini.
“Oh di sini kau rupanya!”
Sang perempuan hendak berteriak karena terkejut keberadaannya telah diketahui. Tetapi sayangnya orang itu dengan cepat menancapkan jarum suntik pada lehernya. Hanya dalam hitungan detik, perempuan itu ambruk ke atas lantai tak sadarkan diri.