Hari cerah dengan udara yang sejuk, bel sekolah berbunyi pertanda semua siswa-siswi berbaris di lapangan sekolah. Setelah beberapa menit kemudian semua siswa-siswi kelas X dan kelas XI memasuki ruangan kelas masing-masing, sedangkan kelas XII tetap di barisan karena kepala sekolah menyampaikan pengumuman kelulusan sekolah dan pengumuman SNMPTN bagi siswa-siswi yang terpilih dari beberapa kelas. Jatung berdebar semua siswa-siswi takut dengan hasil pengumuman yang dibaca oleh kepala sekolah. Kepala sekolah memulai membaca hasil pengumuman tersebut dengan berurutan, 1 per satu kepala sekolah memangil nama siswa-siswi yang lulus SNMPTN dengan diiringi membaca universitasnya untuk maju kedepan.

Sarah yang takut mendengar hasil pengumuman SNMPTN tersebut, dia tutup telingga dengan jarinya, tiba-tiba kepala sekolah memanggil sarah untuk maju kedepan, sarah yang begitu kaget dengan hasil pengumuman yang dibaca kepala sekolahnya. Kawan kelas sarah begitu sorak meriah memangil nama sarah. Kepala sekolah mempersilahkan sarah maju kedepan. Selanjutnya kepala sekolah memanggil siswa-siswi yang lulus di SNMPTN. Beberapa menit kemudian pengumuman memanggil nama siswa-siswi yang lulus SNMPTN telah selesai. Kepala sekolah memberikan aspirasi dan sertifikat kepada sarah karena sarah salah satu murid yang masuk di universitas Indonesia dengan jurusan kedokteran dan mendapatkan beasiswa prestasi. Semua siswa-siswi bertepuk tangan dengan keberhasilan yang dicapai oleh sarah. Menit berganti menit, akhirnya pengumuman kelulusan sekolah di mulai. Semua siswa-siswi merasa takut dengan pengumuman tersebut. kepala sekolah memulai membaca pengumuman tersebut semua siswa-siswi dinyatakan lulus sekolah dan tidak ada yang tidak lulus. Semua siswa-siswi memancarkan wajah yang bahagia dan senang dengan hasil pengumuman kelulusan sekolah.

Sarah merupakan seorang siswi dari kelas XII-1, dan salah satu siswi yang berprestasi dalam mengikuti lomba Olimpiade Sains. Sarah memiliki 3 sahabat yang sejati, yaitu fira, putri dan Zahra. Mereka selalu Bersama dalam keadaan susah maupun senang, mereka tidak pernah iri maupun dengki. Putri bergegas menyamparin sahabatnya untuk mengucapkan selamat, kata putri “selamat ya untuk fira dan zahra kalian masuk di Universitas Negeri Medan, walaupun kalian universitas sama tapi jurusan berbeda, kalian masih bisa bertemu (dengan tatapan sedih), selamat juga untukmu sarah masuk di Universitas Indonesia dengan jurusan kedokteran, jangan lupakan aku ya.., dan do’akan aku biar aku lulus SBMPTN” putri begitu sedih melihat sahabatnya masuk universitas terkenal, kata sarah “iya Zahra kami tidak melupakan kamu, semoga kamu lulus ya di SBMPTN” sarah sambil memeluk putri, semuanya pada nangis mereka akan terpisah, mereka saling berpelukan. Kata Zahra “ putri jangan sedih, fira dan aku tidak lupa sama kamu, walaupun kita tidak sama lagi tetapi sahabat tidak pernah melupakan sahabatnya sendiri, semoga kamu lulus ya..” dengan tatapan Zahra yang sedih akan terpisah dengan sahabatnya walaupun berat melepaskan tapi kenangan mereka tidak pernah terlupakan.

Tidak lupa mereka mengambil foto Bersama agar foto tersebut menjadi kenangan mereka walaupun mereka terpisah. Selesai mengambil foto Bersama, sarah menunggu rizki tapi rizki tidak ujung datang. fira, putri dan Zahra meninggalkan sarah karena mereka tahu rizki yaitu pacarnya sarah memberikan hadiah untuk sarah, kata sarah “ kalian mau kemana, jangan tinggalkan aku sendiri, akum au ikut” sarah yang begitu cemas, kata Zahra “ kami mau keluar bentar” Zahra sambil tersenyum, tiba-tiba Rizki menyamparin sarah sambil membawa hadiah. Kata sarah “kenapa Rizki datang kesini, terus yang di tangan riski apa ? , aku juga lupa mengucapkan selamat untuk kamu yang lulus SNMPTN masuk di universitas Gadjah Mada dengan jurusan Psikologi” sarah sambil tersenyum, kata rizki “ iya sarah terima kasih banyak ya, oh iya ini hadiah untuk kamu nanti kamu buka ya” riski menatap sarah sambil tersenyum, dan membalik kehadap kebelakang meninggkalkan sarah, sarah yang begitu senang mendapatkan hadiah yang diberi oleh rizki. Sahabat sejatinya datang menemui sarah, kata Zahra “apa itu sarah ? , buka lah” Zahra yang penasaran dengan kado yang dipegang oleh sarah, sarah yang terkesan malu menjawab pertanyaan Zahra “ oo.. ini kado dari rizki.

Setiba dirumah sarah mengeluarkan kegembiraan sambil tersenyum dan menyalami tangan kedua orang tua, kata ibu sarah “ kenapa kamu sarah, kok tersenyum-senyum, apakah kamu lulus ?” beliau sambil khawatir dengan kelulusan anaknya. Kata sarah sambil tersenyum “ iya mamak , aku lulus di universitas Indonesia dengan jurusan kedokteran, alhamdulilah aku mendapatkan setifikat dari kepala sekolah” sarah yang begitu senang, mamak sarah sambil menangis Bahagia melihat anaknya bisa sukses juga meraih mimpinya, beliau memeluk sarah sambil tersenyum dan berkata “ selamat ya nak, akhirnya apa yang kamu raih selama ini bisa tercapai, walaupun begitu kamu harus tetap rendah hati”, sarah menjawab “ iya mamak” , sarah mengusap air mata mamaknya. Ayah sarah pulang dari ladang mendapat kabar gembira dari anaknya, ayah sarah mengeluarkan air mata Bahagia, dan memeluk anaknya.

Sarah langsung menuju ke kamar tidur untuk membuka baju seragam sekolahnya, dan dia tidak lupa membuka hadiah yang dikasih rizki, 1 per satu sarah membuka tali pitanya, walaupun ikatan tali pitanya kuat, tapi sarah tidak sabar denga isi hadiahnya. Sarah mencari gunting diatas meja, dengan perlahan sarah membuka tali pitanya  ternyata hadiahnya adalah sebuah kertas dan 2 bungkus coklat serta gelang yang diukir atas nama sarah. sarah yang begitu Bahagia denga nisi hadiahnya, dia tidak sabar membaca kertas yang ditulis rizki, isi dari tulisan kertas itu adalah

“ untuk : Wanita tercantik

hai cantik…

How are you..

Semoga kamu baik-baik disana ya…

Selamat ya cantik kamu diterima di universitas Indonesia dengan jurusan kedokteran, nanti kalau aku sakit kamu yang obtain aku ya..

kamu Wanita yang aku cintai, setiap Wanita mempunyai karakter yang berbeda, sedangkan kamu selalu membuat aku semangat dalam belajar, aku terinagt perkataan kamu yang membuat aku semangat lagi , kamu yang membuat aku semnagat lagi, walaupun kita tidak ketemu lagi, bolehkah kita menjaga rindu ini dengan do’a , semoga kita dipersatukan oleh Allah, Aamiiin…

jika kita tidak bersama lagi kamu di universitas Indonesia sedangkan aku di universitas gadja mada, tapi aku masih ingat kamu, terima kasih banyak ya cantik untuk selama ini kau selalu mendukung aku, nanti kalau kita sudah sukses, kita ketemu lagi ya..

salam dari : rizki

                sarah menangis bahagia dengan isi surat yang ditulis rizki, dan memeluk kertas tersebut, sarah langsung bergegas mengambil handphone untuk chat rizki, setelah beberapa lama rizki membalas chat tersebut. Tahun berganti tahun , tidak rasa sudah 5 tahun kemudian, sarah yang masuk ke dokteran akhirnya resmi dan membaca sumpah dokter, orang tua sarah sangat bahagia melihat anak tunggalnya bisa jadi seorang dokter dan menaiki derajat orang tuanya.

                Sahabat sejati Sarah tiba-tiba datang, dengan diam-diam, sarah begitu kaget ternyata sahabat sejatinya tidak pernah lupa sama kawanya pada saat acara sumpah dokter.

“sarah selamat ya .. , akhirnya kamu jadi dokter, kamu hebat loh” kata fira sambil terharu. “ terima kasih ya fira”. Putri memegang kado untuk sarah “selamat ya untuk sahabat aku yang cantik, oh ya.. ini ada kado dari kami, jangan lupa dibuka ya….” putri sambil tersenyum.

“terima kasih banyak sahabat-sahabatku, aku terharu sama kalian, kalian jauh-jauh kesini untuk mmeberikan hadiah dan ucapan, jadi terharu, sekali terima kasih ya fira, putri dan Zahra” sarah sambil menangis, “iya sarah, kami tidak pernah lupa sama kamu, kami itu ingat kamu, kita sahabat, tidak ada sahabat meninggalkan sahabatnya sendiri” kata putri, sarah memeluk putri sambil berkaca-kaca, sarah tidak berhenti menangis, tapi sahabatnya selalu membujuk agar tidak menangis di hari bahagianya.

“fira, putri dan Zahra kita berpelukan, sekali lagi terima kasih banyak ya putri, Zahra dan fira” sarah yang menangis Bahagia melihat temanya selalu setia kepadanya, mereka pun berpelukan dengan kesidahan.  Setelah selesai mereka tidak lupa dengan foto, beberapa jam kemudian, matahari terbenam, sahabat-sahabat sarah yaitu fira, Zahra dan putri pulang. “cepat kali kalian pulang” kata sarah.

“maaf ya sarah besok fira dan zahra ada kegiatan dari kampus, jadi kami hari ini pulang, kami pulang duluan ya..” zahra sambil menengis dan memeluk putri dan sarah, fira juga memeluk sahabatnya, mereka pun terpisah. “sarah, putri minta maaf ya, putri juga mau pulang naik pesawat karena putri mau menyelesaikan skripsi, do’akan putri agar selesai seperti sarah” putri sambil menangis dengan memeluk sarah. sarah tidak tahan untuk berhenti menangis “kenapa kalian cepat kali pulang, baru satu hari kalian kesini, sekarang kalian mau pulang” sarah sambil tidak tega melihat sahabatnya pergi dari dirinya. “sarah do’akan kalian cepat lulus ya..” sambil menangis.

“terima kasih ya sarah” kata putri. Setelah beerapa menit Gopan datang menyamaparin sahabat-sahabat sarah, perlahan demi perlahan mereka melepaskan jari dan berjalan sambil berseduh-seduh, mereka pun melambaikan tangannya dihadapan sarah. sarah menangis dan orang tua sarah menyamaparin sarah, untuk tidak bersedih.

Hari berganti hari, sarah pulang ke halaman rumahnya, dia tidak lupa kado yang diberikan oleh sahabatnya walaupun belum dibuka. Sarah yang begitu penasaran dengan kadonya, dengan perlahan sarah membukanya dengan gunting, dan ternyata isinya album mereka SMA, dan bingkai mereka berempat, sarah terharu dengan isi kadonya, dia langsung memanjangkan bingkai foto di kamar dindingnya.

Tidak sengaja sarah melihat di atas meja ada surat dari rizki yang tertimpah dengan buku harian, sarah mengambil surat dan teringat dengan kabar rizki, sarah mengambil handphone untuk mengabarin keadaan rizki, tapi chat rizki hanya ceklis satu, sarah juga menelpon rizki tapi tidak aktif lagi, walaupun begitu sarah selalu merindukan sosok rizki walaupun dia dimana dengan siapa dan apa kabarnya.

                Beberapa tahun kemudian sarah yang lulus kedokteran akhirnya di tugaskan di rumah sakit Delima yang terletak di Kota Medan. Tidak terasa semua berjalan begitu cepat, orang tua sarah merasa senang walaupun dari keluarga yang sederhana tapi sarah selalu menaiki derajat orang tuanya.

Setiap pagi sarah ditugaskan kerumah sakit untuk memeriksa pasian, setelah menjelang sore, sarah pulang dari rumah sakit, dia tidak lupa membeli makanan untuk orang tuanya. Setelah sampai dirumah, sarah menyalamin kedua orang tuanya, tapi ayah sarah menyuruh sarah duduk dan berpesan kepada sarah “anakku,  kapan kamu menikah ?, umur kamu sudah cukup, ayah ingin sekali punya cucu, setiap hari kamu bekerja di rumah sakit, kamu juga sudah jadi dokter, apakah kamu tidak inggat dengan umur kamu sekarang ini ?”, sarah yang tidak bisa menjawab pertanyaan ayahnya, dia hanya bisa tertunduk, “kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan ayah” ayah sambil bingung engan anaknya yang tidak menjawab pertanyaan ayahnya, dengan perlahan sarah menjawab pertanyaan ayahnya “Insya Allah ayah, sarah pasti akan menikah, jodoh sudah diatur oleh Allah”. Sarah langsung menunju kekamar tidurnya, sambil menangis dan teringat dengan rizki, pada waktu sepertiga malam sarah terbagun dari tempat tidurnya dan  mengambil Wudhu untuk melaksanakan sholat tahajud, dengan keheningan malam sarah berdo’a kepada Allah agar mendapatkan jodoh yang shaleh yang taat kepada allah, tidak lupa juga sarah mendo'akan rizki dalam butiran-butiran do’a. walaupun begitu sarah tetap menyimpan nama rizki dihatinya, tapi sarah tidak tahu bagaimana kabarnya, dan dimana dia sekarang, hanya saja sarah yakin kepada allah, semoga dipertemukan lewat do’a

    Malam berganti pagi yang cerah, sarah bersiap-siap ke rumah sakit, dan tidak lupa mencium tangan kedua orang tua sebelum berangkat. setelah sampai dirumah sakit, tiba-tiba ada beberapa pasien mengalami kecelakaan maut yang menimpah 12 orang, dan 6 orang luka ringan karena truk rem blong, semua orang tua korban berduka cinta atas terjadinya kecelakaan maut.

Sarah yang langsung mengobati pasien yang luka ringan, setiba keluar dari ruangan, ada laki-laki yang menanyakan ruangan, ternyata itu rizki, sarah begitu Bahagia melihat rizki bisa bertemu, “ini rizki kan ?” sarah sambil tersenyum, “iya dokter” rizki tidak tahu kalau itu sarah, “ini aku sarah, yang kamu kasih surat waktu SMA, apakah rizki masih ingat”, “oo.. sarah ternyata, aku kenal kamu, aku ingat surat itu” rizki sambil ketawa “bagaimana sekarang kabar kamu rizki” kata sarah, “ alhamdulilah baik sarah, ini aku lagi mau jenguk adek aku yang lagi kecelakaan” kata rizki, “yang mana adik kamu rizki” sarah yang penasaran dengan adik rizki, “yang namaya luna, umurnya 18 tahun”, “oo.. luna saya kenal, ruangan dia di lantai 5A dibagian ruangan mawar” sambil tersenyum, kata rizki ”terima kasih ya sarah”, rizki berjalan menunju lif, sarah begitu senang akhirnya bisa ketemu juga, walaupun rizki tidak menanya kabar sarah, tapi sarah senang melihat rizki. Sarah juga lupa menanyakan nomor handphone nya karena rizki terburu-buru.

Beberapa tahun kemudian, sahabat sejatinya menelpon sarah memakai video call untuk menenyakan kabarnya, sahabat sejatinya sudah tau kalau cinta sejati yang sarah sukai telah menikah, sarah terheran “mengapa kalian terdiam, ada apa” kata sarah, sahabat sejatinya bingung bagaimana cara menjelaskannya karena mereka tidak mau melukai hati sarah, sarah yang khawatir, karena sahabatnya diam semua. Zahra yang begitu berani mengungkapkan semuanya, “ kami semuanya minta maaf ya sarah, sebenanrya kami sudah tau, tapi akmi bingung cara mengasih tau kamu, sebenanrnya yang terjadi kalau rizki sudah menikah, kami lihat di instagramnya, nomor WhatsApp yang dulu tidak aktif lagi karena nomor Rizki sudah baru” Zahra sambil menangis, “ah masa.., aku tidak percaya dengan kata kalian, pasti kalian bohongkan sama aku, kok tega kali kalian ya sama aku, cukup kalian berbohong, tidak akan mungkin yang aku cintai di setiap do’a aku menyebut Namanya tapi dia mencintai orang lain, kalian bohong” sarah sambil menengis dan stres atas informasi yang diberikan sahabatnya, sarah langsung mematikan video call, sambil menangis di tempat tidur, karena tidak percaya dengan informasi ini, akhirnya sarah tertidur dengan mata yang bengkak.

Beberapa hari telah berlalu, sarah pergi kerumah sakit sambil membawa mobil pribadi, tiba-tiba ada ibu melahirkan, warga disitu minta tolong sama sarah, sarah pun rela membawa ibu itu kerumah sakit, sampai diperjalanan air ketumabannya pecah, sarah membawa mobil dengan cepat, agar ibunya dan calon anaknya bisa selamat. Setelah sampai di rumah sakit sarah memangil suster untuk membawa ibu ini di ruang IGD, sarah menelpon dokter spesialis kandungan tapi tidak diangkat, sarah kasihan dengan ibu tersebut, dengan berusaha sarah mengasih bius ke ibu tersebut, beberapa lama kemudian dokter spesialis kandungan menolong, akhirnya suara bayi terdengar, dan ibunya alhamdulilah selamat. Sarah menyuruh suster agar suaminya boleh masuk di ruangan ini, suster menamangil suami dari ibunya, dengan perlahan rizki membuka pintu ruangan IGD, dan ternyata ibu ini adalah suami dari ibu tersebut, sarah terkejut sambil menangis, dengan membuka pintu ruangan IGD, Rizki tidak mengejar sarah karena dia sudah mencitai Wanita yang dia nikahin, sarah begitu trauma, dia langsung menunju ke masjid untuk berdo’a kepada Allah, ternyata sahabat sejatinya benar kalau rizki sudah menikahi Wanita lain. Sarah menelpon Zahra yaitu sahabat sejatinya sambil menengis, sahabatnya menghibur sarah agar tidak menengis lagi , dan jangan mengejar cinta sesorang kalau Allah belum menjodohkan kita kepada dia berarti belum rezeki, kata Zahra.

Setelah menjelang sore, sarah pulang kerumah, dan menyalami tangan kedua orang tua, “ kenapa kamu sarah ?” kata ayah sambil bingung melihat anaknya menangis, sarah menjawab “tidak apa-apa ayah”, sarah langsung kekamar tidur, sampai di kamar sarah membuang gelang tangan yang diberikan rizki dan merobek kertas yang ditulis rizki. Sarah yang begitu sakit hati kehilangan seseorang yang selama ini dia tunggu, malah dia meninggalkan sarah dengan tanpa kabar. Sarah begitu sedih kehilangan seseorang yang selama ini dia do’akan, setiap butir-butir do’a yang ia lantunkan Allah tidak memperjodohkan dia kepada sarah, sarah sudah rela atas kejadian ini dan berdamai dengan keadaan.