Read More >>"> My Soulmate Coco & Koko (Bab 14) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Soulmate Coco & Koko
MENU 0
About Us  

Siangnya seusai pulang dari sekolah. Koko seperti biasa berjalan menuju ke tempat trotoar depan sekolah. Ia akan menunggu jemputan ojek online  . Sedang asyik-asyiknya dia melihat layar di telepon genggamnya, Tiba-tiba ada seseorang yang berjalan ke arah trotoar. Saat Koko mendongak, ternyata Isma juga menunggu di trotoar agak jauh darinya. Dia berdiri sambil kepalanya menengok ke kanan untuk mencari angkutan umum sesuai jurusannya. Koko yang melihat, segera beranjak dari kursi yang didudukinya. Dan segera menghampiri cewek tersebut.

" Tuh, duduk aja di kursi yang kosong. Daripada berdiri nunggunya kan lama", kata Koko memulai obrolan.

Isma segera menoleh dan memasang tampang yang heran.

" Kenapa? Nggak mau duduk? " tanya Koko sekali lagi.

Isma segera tersadar dari keterkejutannya atas kehadiran Koko.

" Nggak usah repot- repot. Makasih", balas Isma dengan jutek. Isma segera mengalihkan pandangan dari Koko dan melanjutkan mencari angkutan umum.

" Angkotnya masih lama deh kayaknya, apalagi sekarang lagi macet-macetnya", ucap Koko tidak mau kalah.

 

" Elo kenapa sih, tadi kayaknya berusaha ngehindar gue. Kok sekarang elo yang berusaha ngedeketin gue. Ada urusan apa?".

" Oh, waktu di kantin itu? Aku nggak kerasan aja dengan suasana kantin yang rame banget. Jadi mending ke kelas aja", jawab Koko.

Isma hanya manggut-manggut walaupun ia sebenarnya tidak percaya dengan perkataan Koko.

" Elo biasa nunggu jemputan disini?"

" Kadang-kadang kalo papa ku sedang berhalangan untuk jemput aku. Ya aku terpaksa naik ojek online. Kalo kamu selalu naik angkot?"

" Kalo berangkat sih aku dianter sama papaku, kalo pulang baru deh aku naik angkot sendiri", jawab Isma dengan tangan bersedekap.

" Oh gitu. Terus waktu itu kok kamu dateng kesiangan sih. Padahal kayaknya kamu selalu datang di awal deh".

Isma segera mengingat-ingat apa yang dimaksud oleh Koko. Dia baru teringat, ketika ia pernah hampir terlambat gara-gara mencari Coco yang hilang. Setelah dicari kesana kemari, ternyata ia berada di tumpukan baju didalam bak. Isma yang menemukan segera memeluknya sambil menangis, dia tidak peduli jika harus datang terlambat, yang penting kucing kesayangannya bisa ketemu.

" Oh itu. Gara-gara nyari kucing. Lagian kucing gue jarang banget buat ngilang. Sekalinya ngilang malah bikin seisi rumah ikutan nyari. Untungnya bisa ketemu", jawab Isma sambil tersenyum.

" Aneh banget sih sampe ngerelain dateng siang ke sekolah, padahal kan kucing bisa pulang sendiri kalo dia ngilang".

Isma yang mendengarnya kaget dan sontak mendebat perkataan dari Koko.

" Eh, asal tau aja ya. Kucing itu bisa ilang tau apalagi kalo dicuri sama orang. Elo kok nggak ada respeknya sih sama kucing. Gue benci banget sama lo", kata Isma sambil menaikkan suaranya.

Koko kaget dengan bentakan Isma, ia tidak mengira jika akan mendapat respon seperti itu. Sebelum sempat menjawab, Isma sudah menghentikan angkutan umum yang sedang melintas. Isma tanpa basa-basi lagi segera menaiki kendaraan tersebut tanpa pamit. Koko melihat sampai angkutan umum itu melaju meninggalkan tempat ia berdiri. Mendadak Koko merasa bersalah kepada Isma. Hari ini sudah ada kesalahpahaman diantara ia dengan Isma. Jujur saja, saat Koko mendengar apa yang diucapkan oleh Roni waktu itu, dia merasa senang. Karena ia tidak mau salah tingkah, maka ia pergi untuk menyembunyikan rasa senangnya. Tapi ternyata Isma salah paham karena sudah mengira, ia pergi karena tidak senang karena temannya berkata seperti itu. Di dalam lubuk hati yang terdalam, Koko sebenarnya ingin sekali lebih dekat dengan Isma, sepertinya cewek itu bisa membuatnya penasaran. Sepanjang perjalanan pulang ke rumah, Koko tak henti-hentinya memikirkan bagaimana bisa mendekati Isma, walaupun saat mengerjakan tugas bersama di rumahnya beberapa hari yang lalu, ia merasa tidak cukup untuk mengenal lebih dekat dengan cewek berkuncir kuda.

 

****

Sesampainya di rumah, Isma segera menghempaskan tubuhnya di atas kasur, ia tidak habis pikir dengan kelakuan Koko. Apa sih maunya?. Ia berharap tidak bertemu dengannya siang itu. Tapi kenapa dia semakin menghindar, dia selalu bertemu dengan Koko.

Tidak mau berlarut memikirkan hal tersebut. Isma beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari keringat, ia ingin segera menyegarkan badannya dan juga pikirannya, berharap jika ia selesai mandi, pikirannya juga segar kembali.

Saat Isma sudah selesai untuk mandi, ia segera mengecek notifikasi yang muncul di telepj  genggamnya. Ternyata sudah ada beberapa pesan masuk di whatsapp grup kelas. Rupanya, Bu Ina sedang menunjuk dua orang siswa untuk mewakili sekolah dalam lomba karya ilmiah. Alhasil yang ditunjuk adalah Koko dan Isma untuk menjadi satu kelompok kembali di bidang Biologi.

Isma yang melihat segera melempar telepon genggam ke kasur, dia menggerutu dalam hati, kenapa harus dipasangkan dengan anak itu lagi. Kepala Isma merasa pusing karena memikirkan hal itu. Selang beberapa lama, bunyi telepon berdering, Isma segera memungut kembali benda itu. Dilihatnya pada layar ternyata Bu Ina yang menelepon. Segera Isma mengangkatnya.

" Halo Bu?" jawab Isma sedang setengah hati.

" Isma, kamu tadi kok nggak bales sih chat dari saya. Kamu mau ya untuk dikelompokkan kembali dengan Koko. Nanti saya akan menelepon dia juga", kata Bu Ina di seberang sana.

" Bu, boleh nggak saya nggak ikut di dalam lomba karya ilmiah ini?" tanya Isma ragu-ragu saat melontarkan pertanyaan tersebut, takut gurunya kecewa.

" Isma, saya tadi udah bilang ke pihak panitia lomba, bahwa ada dua orang siswa yang mewakili sekolah ini untuk mengikuti lomba dan itu adalah kamu dengan Koko. Ini kesempatan yang besar, apalagi membawa nama sekolah, jadi kamu harus mau. Besok saya tunggu di ruang guru", kata Bu Ina.

" Baik Bu". Suasana hati Isma sedang tidak baik-baik saja saat itu. Ia sebenarnya ingin menolaknya dengan halus, tetapi setelah mendengar dari beliau yang sudah berharap kepadanya, mau tak mau ia juga harus menuruti kemauan Bu Ina. Apa boleh buat, mulai sekarang ia harus menata hatinya untuk bertemu dengan cowok itu.

Malamnya tidak seperti biasanya hujan turun dengan lebat. Ia masih sibuk belajar untuk pelajaran esok hari. Ia sibuk sekali dengan tugas-tugasnya. Isma sampai lupa untuk menyapa kucing-kucingnya.

" Meoonggg".

Isma segera menoleh ke asal suara tersebut. Sudah ada dua kucing yang menunggu.

" Yaampun Snowi, Coco. Maaf ya karena sibuk sekali sama pekerjaan rumah sampai aku lupa buat main sama kalian ", kata Isma sambil menutup bukunya yang berserakan di meja belajarnya. Ia segera menghampiri kedua anak bulunya yang menggemaskan, ia menyempatkan bermain sebentar dengan mereka sebelum melanjutkan kembali untuk belajar.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Just For You
4848      1786     1     
Romance
Terima kasih karena kamu sudah membuat hidupku menjadi lebih berarti. (Revaldo) *** Mendapatkan hal yang kita inginkan memang tidak semudah membalik telapak tangan, mungkin itu yang dirasakan Valdo saat ingin mendapatkan hati seorang gadis cantik bernama Vero. Namun karena sesuatu membuatnya harus merelakan apa yang selama ini dia usahakan dan berhasil dia dapatkan dengan tidak mudah. karen...
Asoy Geboy
4643      1401     1     
Inspirational
Namanya Geboy, motonya Asoy, tapi hidupnya? Mlehoy! Nggak lengkap rasanya kalau Boy belum dibandingkan dengan Randu, sepupu sekaligus musuh bebuyutannya dari kecil. Setiap hari, ada saja kelebihan cowok itu yang dibicarakan papanya di meja makan. Satu-satunya hal yang bisa Boy banggakan adalah kedudukannya sebagai Ketua Geng Senter. Tapi, siapa sangka? Lomba Kompetensi Siswa yang menjadi p...
Depaysement (Sudah Terbit / Open PO)
3140      1388     2     
Mystery
Aniara Indramayu adalah pemuda biasa; baru lulus kuliah dan sibuk dengan pekerjaan sebagai ilustrator 'freelance' yang pendapatannya tidak stabil. Jalan hidupnya terjungkir balik ketika sahabatnya mengajaknya pergi ke sebuah pameran lukisan. Entah kenapa, setelah melihat salah satu lukisan yang dipamerkan, pikiran Aniara dirundung adegan-adegan misterius yang tidak berasal dari memorinya. Tid...
One-Week Lover
1436      788     0     
Romance
Walter Hoffman, mahasiswa yang kebosanan saat liburan kuliahnya, mendapati dirinya mengasuh seorang gadis yang entah dari mana saja muncul dan menduduki dirinya. Yang ia tak tahu, adalah fakta bahwa gadis itu bukan manusia, melainkan iblis yang terlempar dari dunia lain setelah bertarung sengit melawan pahlawan dunia lain. Morrigan, gadis bertinggi badan anak SD dengan gigi taring yang lucu, meng...
Seharap
6048      2332     1     
Inspirational
Tisha tidak pernah menyangka, keberaniannya menyanggupi tantangan dari sang kakak untuk mendekati seorang pengunjung setia perpustakaan akan menyeretnya pada sebuah hubungan yang meresahkan. Segala kepasifan dan keteraturan Tisha terusik. Dia yang terbiasa menyendiri dalam sepi harus terlibat berbagai aktivitas sosial yang selama ini sangat dihindari. Akankah Tisha bisa melepaskan diri dan ...
Tulus Paling Serius
2147      869     0     
Romance
Kisah ini tentang seorang pria bernama Arsya yang dengan tulus menunggu cintanya terbalaskan. Kisah tentang Arsya yang ingin menghabiskan waktu dengan hanya satu orang wanita, walau wanita itu terus berpaling dan membencinya. Lantas akankah lamanya penantian Arsya berbuah manis atau kah penantiannya hanya akan menjadi waktu yang banyak terbuang dan sia-sia?
Edelweiss: The One That Stays
1666      724     1     
Mystery
Seperti mimpi buruk, Aura mendadak dihadapkan dengan kepala sekolah dan seorang detektif bodoh yang menginterogasinya sebagai saksi akan misteri kematian guru baru di sekolah mereka. Apa pasalnya? Gadis itu terekam berada di tempat kejadian perkara persis ketika guru itu tewas. Penyelidikan dimulai. Sesuai pernyataan Aura yang mengatakan adanya saksi baru, Reza Aldebra, mereka mencari keberada...
Marry
1116      561     0     
Fantasy
Orang-orang terdekat menghilang, mimpi yang sama datang berulang-ulang, Marry sempat dibuat berlalu lalang mencari kebenaran. Max yang dikenal sebagai badut gratis sekaligus menambatkan hatinya hanya pada Orwell memberi tahu bahwa sudah saatnya Marry mengetahui sesuatu. Sesuatu tentang dirinya sendiri dan Henry.
Nyanyian Burung di Ufuk Senja
2842      1079     0     
Romance
Perceraian orangtua Salma membuatnya memiliki kebimbangan dalam menentukan suami masa depannya. Ada tiga pria yang menghiasi kehidupannya. Bram, teman Salma dari semenjak SMA. Dia sudah mengejar-ngejar Salma bahkan sampai menyatakan perasaannya. Namun Salma merasa dirinya dan Bram berada di dunia yang berbeda. Pria kedua adalah Bagas. Salma bertemu Bagas di komunitas Pencinta Literasi di kampu...
Premium
Take My Heart, Mr. Doctor!
5353      1704     2     
Romance
Devana Putri Aryan, seorang gadis remaja pelajar kelas 3 SMA. Ia suka sekali membaca novel. Terkadang ia berharap kisah cintanya bisa seindah kisah di novel-novel yang ia baca. Takdir hidupnya mempertemukan Deva dengan seorang lelaki yang senantiasa menjaganya dan selalu jadi obat untuk kesakitannya. Seorang dokter muda tampan bernama Aditya Iqbal Maulana. Dokter Iqbal berusaha keras agar s...