-Rara Gleriska.

"Kita di pertemukan oleh semesta, Tapi apakah pertemuan itu hanya untuk sementara?"
-Rekal Dirmagja.

▪▪▪

Awalnya jatuh dari motor, ehh sekarang malah jatuh cinta. Itulah yang di alami oleh Rekal Dirmagja, seorang l...Read More >>"> Rekal Rara (45. Perpisahan dengan Hana) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Rekal Rara
MENU
About Us  

Dan sekarang Rekal sudah berada di dalam rumah Rara.

"Diminum dulu nih," ucap Bunda Rara.

Rekal tersenyum, "Oh iya bunda, terima kasih."

"Aduh, maaf ya kamu jadi harus nunggu Rara dandan."

"Oh gak apa-apa kok, bunda."

Lumayan lama Rekal menunggu bidadarinya berdandan. Sampai akhirnya, Rara turun dari tangga. Betapa terkejutnya Ia saat melihat Rara yang memakai baju dengan warna yang sama dengannya.

"Ra?" kaget Rekal.

Rara yang baru turun pun langsung melihat Rekal dan ikut terkejut. Dan spontan Ia melihat bajunya sendiri seperti orang yang kebingungan, kenapa warnanya bisa samaan? padahal mereka tidak janjian untuk mengenakan pakaian dengan warna yang sama.

"Widih.. warna bajunya samaan, nih?" ucap Bunda Rara.

Rekal dan Rara sama-sama terkejut saat Bunda Rara tiba-tiba muncul kembali.

"Janjian ya?" tanya bunda

Rekal dan Rara sama-sama menggeleng, "Enggak kok, Bunda."

"Terus kenapa samaan?"

"Kebetulan," ucap mereka secara bersamaan.

Bundanya langsung senyam-senyum sendiri.

"Owh, kebetulan nih ceritanya? Atau mungkin jodoh kali, ya?" canda Bunda.

Rekal dan Rara hanya bisa tertawa canggung.

"Andai beneran jodoh, bun," batin Rekal.

Rekal masih terdiam. Tapi, sedetik kemudian, Rara langsung berpamitan kepada Bundanya.

"Ya udah bun, Rara sama Rekal pergi dulu, ya!" pamitnya.

"Owh, iya-iya. Hati-hati ya nak."

Rekal dan Rara pun salim kepada bunda. Dan mereka pun keluar dari rumah Rara.

"Sini, Ekal aja yang pasangin helm nya," ucap Rekal sembari memasangkan helm ke kepala Rara.

Tidak ada penolakan dari Rara. Sekarang, Rara sudah perlahan mulai membuka hatinya untuk Rekal.

"Makasih," ucap Rara sambil tersenyum manis.

Rekal terdiam. Dan Rara langsung bingung dengan sikap Rekal.

"Kenapa? Ada yang salah, ya?"

Rekal menggeleng pelan. Ia terdiam karena terpesona dengan senyuman manis dari Rara yang jarang sekali terlihat.

"Terus kenapa tiba-tiba diem dan ngeliatin Ara kayak gitu?" tanya Rara.

"Ekal cuman terpesona dengan senyuman manis Rara barusan. Sumpah ya, manis banget senyuman Ara tuh."

Blush

Rara bingung dengan dirinya sendiri. Ia merasa kalau pipinya panas saat Rekal memuji senyumannya. Dan perutnya seperti ada kupu-kupu.

"A-apaan sih? Udah ah, ayok jalan!" ucapnya yang langsung naik ke jok motor Rekal.

"Kenapa? salting ya?" ledek Rekal.

Rara langsung membolakan matanya, "Hah? ENGGAK! S-siapa yang salting coba?"

Rekal hanya terkekeh pelan dan langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

...

Di tempat lain sudah ada Hana dan Rehan yang sedang duduk berdua. Mereka berdua sedang berada di cafe.

"Kenapa lo tiba-tiba telepon gue buat dateng kesini, Han?" tanya Rehan kepada Hana.

Hana pun membalasnya dengan tersenyum.

"Pesen makanan atau minuman dulu. Nanti baru gue jelasin."

Rehan pun mengangguk, "Oke"

Dan akhirnya Rehan pun memesan minuman.

"Ada masalah?" tanya Rehan to the point.

Hana mengangguk tapi dia menjawab "Enggak"

"Hah? Gimana? Gimana?" heran Rehan. "Lo bilang enggak, tapi lo ngangguk. Gimana sih?"

Belum Hana menjawab, pelayan cafe membawa minuman yang dipesan oleh Rehan.

"Terima kasih," ucap Rehan.

Rehan pun kembali fokus kepada Hana, "Ayok, lanjut! Tadi mau ngomong apa?"

"Gue mau jujur, Han."

Rehan langsung melepas sedotan yang baru saja ada di mulutnya.

"Jujur soal apa?" tanya Rehan.

Lama Hana terdiam. Ia bingung dan ada rasa gengsi di dalam dirinya untuk berbicara jujur.

"Han? Lo mau ngomong apa?" tanya Rehan sekali lagi. "To the point aja, deh."

Hana pun langsung memberanikan diri untuk mengungkapkan isi hatinya.

"Rehan, sebenernya gue suka sama lo. Suka dalam artian lebih dari teman."

Rehan kembali memasang wajah yang sulit untuk di artikan.

"Ini gue serius dan gak bercanda. Udah lama gue mau confess ke lo, sampai akhirnya gue berani confess ke lo pada malam itu. Tapi sayangnya, lo malah anggap gue bercanda." jelas Hana.

"Seharusnya bukan cewek yang confess duluan. Tapi, gue cuman mau hati gue lega aja. Gue capek pendem semuanya, jadi, gue beranikan diri untuk confess langsung ke lo. Karena, ini hari terakhir kita bertemu." ucap Hana yang langsung membuat Rehan terkejut.

"Hah? Maksud lo?"

Hana tersenyum paksa, "Gue mau pindah ke Jerman, Han. Ikut bokap."

"Kerja?" tanya Rehan yang berusaha untuk berpikir positif.

Hana menggeleng.

"Bukan sekedar kerja. Tapi, memang akan tinggal di sana karena orang tua gue cerai. Dan gue memilih untuk ikut bokap. Biar abang gue yang ikut nyokap ke paris," ucapnya sembari menahan air mata.

Rehan langsung memegang tangan kanan Hana diatas meja, "Sorry"

"It's okay. I'm fine, maybe."

"Jadi, lo confess ke gue biar hati lo lega, gitu?" tanya Rehan.

"Iya. Lo gak perlu jawab karena gue udah tau jawabannya. Gue tau lo gak akan terima gue karena lo sukanya sama Rara, kan?"

Rehan mengangguk, "Iya, itu bener. Gue cuman anggap lo sebagai adek gue. Maaf ya, Han."

"Nggak apa-apa. Yang penting hati gue lega karena udah ngomong jujur ke lo. Tapi, setelah ini, kita masih bisa tetap temenan, kan?"

Rehan mengangguk mantap, "Teman sekaligus adek."

Hana tersenyum lega.

Setelah ini mereka berdua pun langsung canggung.

"Oh iya, kalau boleh tau. Ortu lo cerai karena apa?" tanya Rehan dengan hati-hati.

Hana menghela napasnya dengan kasar.

"Ortu gue cerai karena mereka udah ngerasa gak cocok lagi. Mereka sering berantem cuman karena hal-hal kecil. Dan gue baru tau kalau mereka berdua sama-sama selingkuh sama temen kantor mereka masing-masing." jelas Hana.

Rehan pun mengangguk.

"Terus, kenapa lo pilih buat ikut bokap lo?" tanya Rehan.

"Abang yang minta. Soalnya abang itu deketnya sama mamih gue. Tapi, kalau gue sebenarnya deket sama dua-dua nya, cuman gue mau jaga papih gue aja." jelasnya.

"Sorry, Han. Gue gak tau kalau lo punya masalah di dalam keluarga lo." ucap Rehan.

"Nggak apa-apa."

Mereka kembali terdiam sampai akhirnya Rehan yang kembali membuka pembicaraan.

"Oh iya, Han. Gue saranin kalau lo jaga Rara dari Mila," ucap Hana memperingati.

"Mila? Siapa Mila?"

Hana mendengus, "Mila, Si Charmila yang anak IPS. Duta cewek tercentil di sekolah, masa lo gak tau?"

"OHHH SI CENTIL."

"Inget?"

Rehan pun mengangguk, "Kenapa emang? Takut Rara nya ketularan centil atau gimana?"

"Ih bukan. Tapi, Si Mila ini gak suka sama Rara karena Rara deket sama Rekal. Jadi, Dia selalu ada rencana jahat buat celakain Rara atau buat Rara ngejauh dari Rekal."

Rehan menganga, "Gila tuh orang."

"Ya memang udah gila. Dia udah terlalu obsesi sama Rekal, bahkan waktu itu gue di ajakin buat ikut celakain Rara. Ya emang gue itu awalnya cemburu kalau lo deket sama Rara, cuman gue pikir-pikir lagi kalau lo berhak bahagia tanpa gue. Jadi, gue tolak ajakan Dia buat celakain Rara."

"Emangnya mau celakain Rara kayak gimana?"

Hana menggeleng tak tahu, "Gue gak tau rencana mereka apa, soalnya kan gue nggak terima ajakan mereka. Yang terima ajakan mereka itu Rere, temen deketnya Rekal."

"Uhuk"

Rehan yang sedang menyeruput minumannya pun langsung terbatuk.

"Seriusan lo?"

Hana mengangguk mantap, "Iya, Rere. Soalnya pas gue mau ketemu mereka untuk kasih jawaban gue yang nerima ajakan mereka atau enggak, nah disitu ada Rere yang lagi di ajak ngobrol sama mereka. Dan gak sengaja gue denger kalau Rere mau untuk ikut rencana mereka."

Rehan terdiam.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dear Diary
592      388     1     
Short Story
Barangkali jika siang itu aku tidak membongkar isi lemariku yang penuh buku dan tumpukan berkas berdebu, aku tidak akan pernah menemukan buku itu. Dan perjalanan kembali ke masa lalu ini tidak akan pernah terjadi. Dear diary, Aku, Tara Aulia Maharani umur 25 tahun, bersedia melakukan perjalanan lintas waktu ini.
Perfect Love INTROVERT
9444      1732     2     
Fan Fiction
Katanya Buku Baru, tapi kok???
435      289     0     
Short Story
SERENA (Terbit)
16576      2826     14     
Inspirational
Lahir dalam sebuah keluarga kaya raya tidak menjamin kebahagiaan. Hidup dalam lika-liku perebutan kekuasaan tidak selalu menyenangkan. Tuntutan untuk menjadi sosok sempurna luar dalam adalah suatu keharusan. Namun, ketika kau tak diinginkan. Segala kemewahan akan menghilang. Yang menunggu hanyalah penderitaan yang datang menghadang. Akankah serena bisa memutar roda kehidupan untuk beranjak keatas...
Oh, My Psychopaths CEO!
485      348     2     
Romance
Maukah kau bersama seorang pembunuh gila sepertiku?
My Teaser Devil Prince
5564      1337     2     
Romance
Leonel Stevano._CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di perusahaan Stevano corp, membuatnya menjadi pribadi yang dingin, angkuh dan arogan. Sorot matanya yang mengintimidasi membuatnya menjadi sosok yang di segani di kalangan masyarakat. Namun siapa sangka. Sosok nyaris sempurna sepertinya tidak pernah me...
Hei, Mr. Cold!
265      219     0     
Romance
"Kau harus menikah denganku karena aku sudah menidurimu!" Dalam semalam dunia Karra berubah! Wanita yang terkenal di dunia bisnis karena kesuksesannya itu tak percaya dengan apa yang dilakukannya dalam semalam. Alexanderrusli Dulton, pimpinan mafia yang terkenal dengan bisnis gelap dan juga beberapa perusahaan ternama itu jelas-jelas menjebaknya! Lelaki yang semalam menerima penolakan ata...
Romance is the Hook
2911      1150     1     
Romance
Tidak ada hal lain yang ia butuhkan dalam hidupnya selain kebebasan dan balas dendam. Almira Garcia Pradnyani memulai pekerjaannya sebagai editor di Gautama Books dengan satu tujuan besar untuk membuktikan kemampuannya sendiri pada keluarga ibunya. Namun jalan menuju keberhasilan tidaklah mudah. Berawal dari satu kotak cinnamon rolls dan keisengan Reynaldo Pramana membuat Almira menambah satu ...
The Reason
9158      1681     3     
Romance
"Maafkan aku yang tak akan pernah bisa memaafkanmu. Tapi dia benar, yang lalu biarlah berlalu dan dirimu yang pernah hadir dalam hidupku akan menjadi kenangan.." Masa lalu yang bertalian dengan kehidupannya kini, membuat seorang Sean mengalami rasa takut yang ia anggap mustahil. Ketika ketakutannya hilang karena seorang gadis, masa lalu kembali menjerat. Membuatnya nyaris kehilan...
From Ace Heart Soul
542      318     4     
Short Story
Ace sudah memperkirakan hal apa yang akan dikatakan oleh Gilang, sahabat masa kecilnya. Bahkan, ia sampai rela memesan ojek online untuk memenuhi panggilan cowok itu. Namun, ketika Ace semakin tinggi di puncak harapan, kalimat akhir dari Gilang sukses membuatnya terkejut bukan main.