Loading...
Logo TinLit
Read Story - Rekal Rara
MENU
About Us  

Dengan kecepatan di atas rata-rata, Rekal melajukan motornya seperti orang kesetanan. Entahlah, Dia ingin melampiaskan kekesalannya pada Reja dengan ngebut-ngebutan di jalan.

Reja. Nama lelaki itu yang selalu ada di pikiran Rekal. Bukan tanpa sebab, tapi Rekal sangat membenci lelaki itu karena pernah menyakiti dan berbuat kurang ajar kepada Rara, wanita kedua yang Ia cintai setelah mamahnya.

"Nggak akan gue biarin orang yang gue cinta di sakiti lagi sama masa lalunya."

Setelah merasa puas, Rekal pun memberhentikan kegiatannya tersebut dan langsung pulang ke rumah.

...

Rumah. Bangunan yang di dalamnya tempat orang berlindung dari segala macam cuaca, tempat di mana semua orang pulang, dan katanya tempat ternyaman bagi setiap orang.

Tapi tidak dengan Rekal. Menurutnya, Rumahnya adalah Rara, wanita cantik yang Ia cintai. Rumah yang menjelma sebagai bangunan itu hanya di huni oleh para manusia tak punya hati, kecuali adik tirinya, Reva.

Seperti sekarang ini, Rekal pulang larut malam dan Ia pun siap dengan konsekuensi yang akan di berikan oleh Papahnya.

"Pulang malam lagi?" tanya Papah nya yang sudah duduk di sofa.

Tapi, kali ini Rekal tidak membalas pertanyaan papah nya. Ia sudah lelah dengan hari ini karena bertengkar dengan Reja.

Mungkin sebutlah dia sebagai anak yang durhaka karena membantah perintah orang tuanya. Tapi, Rekal berkelakuan seperti itu karena papah nya sendiri. Jika saja papah nya tidak menikah lagi dengan mamah tiri yang munafik, mungkin dirinya tidak akan seperti ini.

"Kamu punya telinga, tidak?!" ucap papah nya yang sudah kepalang emosi.

Maka, Rekal pun langsung memberhentikan langkahnya. Dengan sedikit menghela nafas kasarnya, Ia pun membalikkan badannya.

"Punya. Tapi maaf, Rekal nggak bisa gunakan telinga Rekal untuk dengar omelan Papah malam ini. Karena, Rekal lagi lelah, Pah" ucap Rekal dengan nada merendah.

Ia benar-benar tidak mau memulai perdebatan dulu malam ini. Ia sudah cukup lelah dengan perkelahian tadi dengan Reja.

"Berani banget kamu membantah saya. Kamu pikir, kamu bisa hidup tanpa saya?" tanya Papahnya. "Mentang-mentang sudah besar, dan sudah punya pacar. Seolah-olah kamu bisa menghidupi diri kamu sendiri?" ucap Papah nya dengan nada meledek.

Papahnya pun melangkah sedikit mendekat, "Gak usah, sok! Kamu nggak ada apa-apa nya tanpa saya!"

Tangan Rekal sebenarnya sudah mengepal, tapi Ia berusaha untuk bersabar.

"Kalau nggak ada saya, kamu mungkin sudah mati!" ucap papahnya sarkas.

"Bagus kalau gitu. Memang itu yang Rekal mau supaya Rekal bisa ketemu sama mamah di sana" ucap Rekal yang penuh dengan pandangan yang tersirat.

"Gak usah dramatis. Kalau kamu mati, mungkin saya nggak akan merasa kehilangan"

Rekal mengangguk dan tersenyum, "Gak apa-apa. Gak masalah bagi Rekal. 'Kan, Rekal nggak minta di lahirin, Pah. Lagi pula, Rekal hidup bukan karena papah, tapi karena mamah. Jadi, Rekal juga harus kembali ke orang yang sudah melahirkan Rekal" ucap Rekal.

"Lancang sekali kamu! Kamu pikir, saya mau ngurus kamu? kalau bukan karena wasiat mamah kamu, saya nggak akan mau ngurus kamu." jelas papahnya.

Rekal menunduk dalam, "Kalau Rekal boleh milih, Rekal juga gak mau hidup kalau tau begini sikap papah ke Rekal."

Papahnya terdiam.

"Rekal butuh seorang ibu yang benar-benar tulus menyayangi Rekal. Bukan seorang Ibu yang hanya memanfaatkan kekayaan suaminya aja." ucap Rekal yang menyindir mamah tirinya.

"Maksud kamu apa?" tanya Papahnya.

"Papah nggak akan ngerti, karena papah gak pernah perhatikan sekitar. Dan, papah juga bukan pria yang setia sama satu wanita."

Setelah berbicara seperti itu, Rekal pun pergi meninggalkan papahnya.

"Kurang ajar!"

...

Pagi yang cerah pun datang...

Waktunya untuk hari ini, mereka kembali ke sekolah seperti biasanya. Dan seperti biasanya, Rekal pun akan menjemput bidadarinya.

"Awali pagimu dengan menjemput bidadariku" ucapnya sembari menyisir di depan cermin.

Setelah Ia merasa kalau Ia sudah rapih dan handsome, maka, ia pun langsung bergegas ke bawah.

Lagi-lagi, Ia harus bertemu dengan penghuni rumah lainnya. Tapi, Rekal seolah-olah tak peduli pada manusia yang sedang bergutat dengan makanannya di meja makan.

Jangankan menyapa, menoleh pun tidak. Satu hal yang sangat ingin Rekal lakukan, "pergi dari rumah agar tak melihat mereka lagi, kecuali adiknya"

Suara motor pun sudah terdengar, tandanya Rekal akan berangkat ke sekolah.

Semenjak kejadian di malam itu, Papah Rekal lebih banyak diam dan tidak lagi menegur Rekal. Jangankan menegur, untuk menatap Rekal saja sepertinya Ia enggan.

Di sisi lain, sudah ada Rekal yang berada di rumah Rara. Ya, semenjak hari itu, Rara sudah mulai membuka pintu hatinya untuk Rekal. Tentu saja Rekal senang mendengarnya, itu bisa membuat Dia semakin dekat dengan Rara dengan tanda lampu hijau.

Gerbang rumah Rara pun terbuka. "Eh, udah dateng" ucap Rara yang berusaha untuk basa-basi.

"Udah dong, kan mau menjemput bidadari Ekal yang paling cantik" ucap Rekal gombal.

"Alay"

Rekal langsung cemberut, "Badmood seketika."

Rara terkejut, "E-eh maaf, kebiasaan soalnya" ucapnya sembari menampilkan cengiran khasnya.

Rekal pun terkekeh.

"Iya, nggak apa-apa kok, cantik"

Dan akhinya, mereka pun langsung berangkat ke sekolah bersama. Ternyata, Bunda sudah pergi ke pasar pagi-pagi, jadi Rekal tidak bisa pamitan kepada Bunda Rara.

...

Entah karena sudah terbiasa atau bagaimana, Rara sudah tidak risih dengan tatapan orang yang melihatnya berangkat sekolah bersama dengan Rekal.

"Masih malu?" tanya Rekal yang sudah memarkirkan motornya.

"Malu apa?"

Rekal menunjuk para manusia yang sedang menatapnya dengan dagunya, "Tuh, para setan-setan lagi pada mantau"

Buk

Tangan Rekal pun langsung di tabok oleh Rara karena Rekal menyebut siswa atau siswi yang melihatnya itu dengan kata 'setan'

"Nggak boleh ngomong gitu. Mereka manusia bukan setan"

"Hehe, iyaaa, maaf ya bidadari.." ucap Rekal.

Rara diam menahan salting, "Ekhem. Nggak malu kok, udah biasa." ucapnya yang kembali ke pertanyaan Rekal.

"Yakin?" ucapnya sambil mendekat ke arah Rara. "Kayaknya nggak yakin deh" lanjutnya.

"A-apaan sih, udah ah" balas Rara dan langsung pergi menuju kelasnya.

Rara pun langsung pergi meninggalkan Rekal, tetapi baru saja beberapa melangkah, Rara langsung kembali lagi ke Rekal.

"Kenapa balik lagi?" tanya Rekal sambil terkekeh.

"Belajar yang bener! jangan bolos! Kalau ada tugas yang nggak di mengerti, tanya ke guru. Paham?" ucap Rara yang sudah mulai kelihatan cerewetnya.

"Tumben. Biasanya juga cuek" ucap Rekal menggoda.

Rara langsung menghela nafasnya, "Ini sikap Ara kalau udah...

Rara menggantung kalimatnya.

"Kalau udah apa?" tanya Rekal penasaran.

"Ah udah lah, pokoknya itu! jangan nakal!"

"Emangnya kenapa?"

"Masa calon ayah dari anak-anak kita nakal? nanti anaknya ikut nakal dong?" ucap Rara dan langsung lari meninggalkan Rekal yang terdiam di tempat.

Apa maksud dari Rara?

"Maksud 'ayah dari anak-anak kita' apaan?" ucapnya bermonolog. " Jangan-jangan, gue udah di kasih lampu hijau? AHAYY"

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Rumah Arwah
1034      558     5     
Short Story
Sejak pulang dari rumah sakit akibat kecelakaan, aku merasa rumah ini penuh teror. Kecelakaan mobil yang aku alami sepertinya tidak beres dan menyisakan misteri. Apalagi, luka-luka di tubuhku bertambah setiap bangun tidur. Lalu, siapa sosok perempuan mengerikan di kamarku?
SANTA GIRL
518      268     5     
Short Story
Ternyata! Santa itu nyata. Ada yang pernah melihatnya di Litlagea, uptown Loughrea. Bukan seorang kakek dengan kereta rusa, tapi seorang gadis kota yang kamu sukai.
Love Rain
20961      2832     4     
Romance
Selama menjadi karyawati di toko CD sekitar Myeong-dong, hanya ada satu hal yang tak Han Yuna suka: bila sedang hujan. Berkat hujan, pekerjaannya yang bisa dilakukan hanya sekejap saja, dapat menjadi berkali-kali lipat. Seperti menyusun kembali CD yang telah diletak ke sembarang tempat oleh para pengunjung dadakan, atau mengepel lantai setiap kali jejak basah itu muncul dalam waktu berdekatan. ...
Mari Collab tanpa Jatuh Hati
4810      1786     2     
Romance
Saat seluruh kegiatan terbatas karena adanya virus yang menyebar bernama Covid-19, dari situlah ide-ide kreatif muncul ke permukaan. Ini sebenarnya kisah dua kubu pertemanan yang menjalin hubungan bisnis, namun terjebak dalam sebuah rasa yang dimunculkan oleh hati. Lalu, mampukah mereka tetap mempertahankan ikatan kolaborasi mereka? Ataukah justru lebih mementingkan percintaan?
THE HISTORY OF PIPERALES
2112      824     2     
Fantasy
Kinan, seorang gadis tujuh belas tahun, terkejut ketika ia melihat gambar aneh pada pergelangan tangan kirinya. Mirip sebuah tato namun lebih menakutkan daripada tato. Ia mencoba menyembunyikan tato itu dari penglihatan kakaknya selama ia mencari tahu asal usul tato itu lewat sahabatnya, Brandon. Penelusurannya itu membuat Kinan bertemu dengan manusia bermuka datar bernama Pradipta. Walaupun begi...
Ada Apa Esok Hari
222      172     0     
Romance
Tarissa tak pernah benar-benar tahu ke mana hidup akan membawanya. Di tengah hiruk-pikuk dunia yang sering kali tak ramah, ia hanya punya satu pegangan: harapan yang tak pernah ia lepaskan, meski pelan-pelan mulai retak. Di balik wajah yang tampak kuat, bersembunyi luka yang belum sembuh, rindu yang tak sempat disampaikan, dan cinta yang tumbuh diam-diamtenang, tapi menggema dalam diam. Ada Apa E...
Young Marriage Survivor
3017      1087     2     
Romance
Di umurnya yang ke sembilan belas tahun, Galih memantapkan diri untuk menikahi kekasihnya. Setelah memikirkan berbagai pertimbangan, Galih merasa ia tidak bisa menjalani masa pacaran lebih lama lagi. Pilihannya hanya ada dua, halalkan atau lepaskan. Kia, kekasih Galih, lebih memilih untuk menikah dengan Galih daripada putus hubungan dari cowok itu. Meskipun itu berarti Kia akan menikah tepat s...
Love and Pain
615      378     0     
Short Story
Ketika hanya sebuah perasaan percaya diri yang terlalu berlebih, Kirana hampir saja membuat dirinya tersakiti. Namun nasib baik masih berpihak padanya ketika dirinya masih dapat menahan dirinya untuk tidak berharap lebih.
CATCH MY HEART
2857      1107     2     
Humor
Warning! Cerita ini bisa menyebabkan kalian mesem-mesem bahkan ngakak so hard. Genre romance komedi yang bakal bikin kalian susah move on. Nikmati kekonyolan dan over percaya dirinya Cemcem. Jadilah bagian dari anggota cemcemisme! :v Cemcemisme semakin berjaya di ranah nusantara. Efek samping nyengir-nyengir dan susah move on dari cemcem, tanggung sendiri :v ---------------------------------...
L.o.L : Lab of Love
3156      1138     10     
Fan Fiction
Kim Ji Yeon, seorang mahasiswi semester empat jurusan film dan animasi, disibukan dengan tugas perkuliahan yang tak ada habisnya. Terlebih dengan statusnya sebagai penerima beasiswa, Ji Yeon harus berusaha mempertahankan prestasi akademisnya. Hingga suatu hari, sebuah coretan iseng yang dibuatnya saat jenuh ketika mengerjakan tugas di lab film, menjadi awal dari sebuah kisah baru yang tidak pe...