-Rara Gleriska.

"Kita di pertemukan oleh semesta, Tapi apakah pertemuan itu hanya untuk sementara?"
-Rekal Dirmagja.

▪▪▪

Awalnya jatuh dari motor, ehh sekarang malah jatuh cinta. Itulah yang di alami oleh Rekal Dirmagja, seorang l...Read More >>"> Rekal Rara (40. Calon Ayah?) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Rekal Rara
MENU
About Us  

Dengan kecepatan di atas rata-rata, Rekal melajukan motornya seperti orang kesetanan. Entahlah, Dia ingin melampiaskan kekesalannya pada Reja dengan ngebut-ngebutan di jalan.

Reja. Nama lelaki itu yang selalu ada di pikiran Rekal. Bukan tanpa sebab, tapi Rekal sangat membenci lelaki itu karena pernah menyakiti dan berbuat kurang ajar kepada Rara, wanita kedua yang Ia cintai setelah mamahnya.

"Nggak akan gue biarin orang yang gue cinta di sakiti lagi sama masa lalunya."

Setelah merasa puas, Rekal pun memberhentikan kegiatannya tersebut dan langsung pulang ke rumah.

...

Rumah. Bangunan yang di dalamnya tempat orang berlindung dari segala macam cuaca, tempat di mana semua orang pulang, dan katanya tempat ternyaman bagi setiap orang.

Tapi tidak dengan Rekal. Menurutnya, Rumahnya adalah Rara, wanita cantik yang Ia cintai. Rumah yang menjelma sebagai bangunan itu hanya di huni oleh para manusia tak punya hati, kecuali adik tirinya, Reva.

Seperti sekarang ini, Rekal pulang larut malam dan Ia pun siap dengan konsekuensi yang akan di berikan oleh Papahnya.

"Pulang malam lagi?" tanya Papah nya yang sudah duduk di sofa.

Tapi, kali ini Rekal tidak membalas pertanyaan papah nya. Ia sudah lelah dengan hari ini karena bertengkar dengan Reja.

Mungkin sebutlah dia sebagai anak yang durhaka karena membantah perintah orang tuanya. Tapi, Rekal berkelakuan seperti itu karena papah nya sendiri. Jika saja papah nya tidak menikah lagi dengan mamah tiri yang munafik, mungkin dirinya tidak akan seperti ini.

"Kamu punya telinga, tidak?!" ucap papah nya yang sudah kepalang emosi.

Maka, Rekal pun langsung memberhentikan langkahnya. Dengan sedikit menghela nafas kasarnya, Ia pun membalikkan badannya.

"Punya. Tapi maaf, Rekal nggak bisa gunakan telinga Rekal untuk dengar omelan Papah malam ini. Karena, Rekal lagi lelah, Pah" ucap Rekal dengan nada merendah.

Ia benar-benar tidak mau memulai perdebatan dulu malam ini. Ia sudah cukup lelah dengan perkelahian tadi dengan Reja.

"Berani banget kamu membantah saya. Kamu pikir, kamu bisa hidup tanpa saya?" tanya Papahnya. "Mentang-mentang sudah besar, dan sudah punya pacar. Seolah-olah kamu bisa menghidupi diri kamu sendiri?" ucap Papah nya dengan nada meledek.

Papahnya pun melangkah sedikit mendekat, "Gak usah, sok! Kamu nggak ada apa-apa nya tanpa saya!"

Tangan Rekal sebenarnya sudah mengepal, tapi Ia berusaha untuk bersabar.

"Kalau nggak ada saya, kamu mungkin sudah mati!" ucap papahnya sarkas.

"Bagus kalau gitu. Memang itu yang Rekal mau supaya Rekal bisa ketemu sama mamah di sana" ucap Rekal yang penuh dengan pandangan yang tersirat.

"Gak usah dramatis. Kalau kamu mati, mungkin saya nggak akan merasa kehilangan"

Rekal mengangguk dan tersenyum, "Gak apa-apa. Gak masalah bagi Rekal. 'Kan, Rekal nggak minta di lahirin, Pah. Lagi pula, Rekal hidup bukan karena papah, tapi karena mamah. Jadi, Rekal juga harus kembali ke orang yang sudah melahirkan Rekal" ucap Rekal.

"Lancang sekali kamu! Kamu pikir, saya mau ngurus kamu? kalau bukan karena wasiat mamah kamu, saya nggak akan mau ngurus kamu." jelas papahnya.

Rekal menunduk dalam, "Kalau Rekal boleh milih, Rekal juga gak mau hidup kalau tau begini sikap papah ke Rekal."

Papahnya terdiam.

"Rekal butuh seorang ibu yang benar-benar tulus menyayangi Rekal. Bukan seorang Ibu yang hanya memanfaatkan kekayaan suaminya aja." ucap Rekal yang menyindir mamah tirinya.

"Maksud kamu apa?" tanya Papahnya.

"Papah nggak akan ngerti, karena papah gak pernah perhatikan sekitar. Dan, papah juga bukan pria yang setia sama satu wanita."

Setelah berbicara seperti itu, Rekal pun pergi meninggalkan papahnya.

"Kurang ajar!"

...

Pagi yang cerah pun datang...

Waktunya untuk hari ini, mereka kembali ke sekolah seperti biasanya. Dan seperti biasanya, Rekal pun akan menjemput bidadarinya.

"Awali pagimu dengan menjemput bidadariku" ucapnya sembari menyisir di depan cermin.

Setelah Ia merasa kalau Ia sudah rapih dan handsome, maka, ia pun langsung bergegas ke bawah.

Lagi-lagi, Ia harus bertemu dengan penghuni rumah lainnya. Tapi, Rekal seolah-olah tak peduli pada manusia yang sedang bergutat dengan makanannya di meja makan.

Jangankan menyapa, menoleh pun tidak. Satu hal yang sangat ingin Rekal lakukan, "pergi dari rumah agar tak melihat mereka lagi, kecuali adiknya"

Suara motor pun sudah terdengar, tandanya Rekal akan berangkat ke sekolah.

Semenjak kejadian di malam itu, Papah Rekal lebih banyak diam dan tidak lagi menegur Rekal. Jangankan menegur, untuk menatap Rekal saja sepertinya Ia enggan.

Di sisi lain, sudah ada Rekal yang berada di rumah Rara. Ya, semenjak hari itu, Rara sudah mulai membuka pintu hatinya untuk Rekal. Tentu saja Rekal senang mendengarnya, itu bisa membuat Dia semakin dekat dengan Rara dengan tanda lampu hijau.

Gerbang rumah Rara pun terbuka. "Eh, udah dateng" ucap Rara yang berusaha untuk basa-basi.

"Udah dong, kan mau menjemput bidadari Ekal yang paling cantik" ucap Rekal gombal.

"Alay"

Rekal langsung cemberut, "Badmood seketika."

Rara terkejut, "E-eh maaf, kebiasaan soalnya" ucapnya sembari menampilkan cengiran khasnya.

Rekal pun terkekeh.

"Iya, nggak apa-apa kok, cantik"

Dan akhinya, mereka pun langsung berangkat ke sekolah bersama. Ternyata, Bunda sudah pergi ke pasar pagi-pagi, jadi Rekal tidak bisa pamitan kepada Bunda Rara.

...

Entah karena sudah terbiasa atau bagaimana, Rara sudah tidak risih dengan tatapan orang yang melihatnya berangkat sekolah bersama dengan Rekal.

"Masih malu?" tanya Rekal yang sudah memarkirkan motornya.

"Malu apa?"

Rekal menunjuk para manusia yang sedang menatapnya dengan dagunya, "Tuh, para setan-setan lagi pada mantau"

Buk

Tangan Rekal pun langsung di tabok oleh Rara karena Rekal menyebut siswa atau siswi yang melihatnya itu dengan kata 'setan'

"Nggak boleh ngomong gitu. Mereka manusia bukan setan"

"Hehe, iyaaa, maaf ya bidadari.." ucap Rekal.

Rara diam menahan salting, "Ekhem. Nggak malu kok, udah biasa." ucapnya yang kembali ke pertanyaan Rekal.

"Yakin?" ucapnya sambil mendekat ke arah Rara. "Kayaknya nggak yakin deh" lanjutnya.

"A-apaan sih, udah ah" balas Rara dan langsung pergi menuju kelasnya.

Rara pun langsung pergi meninggalkan Rekal, tetapi baru saja beberapa melangkah, Rara langsung kembali lagi ke Rekal.

"Kenapa balik lagi?" tanya Rekal sambil terkekeh.

"Belajar yang bener! jangan bolos! Kalau ada tugas yang nggak di mengerti, tanya ke guru. Paham?" ucap Rara yang sudah mulai kelihatan cerewetnya.

"Tumben. Biasanya juga cuek" ucap Rekal menggoda.

Rara langsung menghela nafasnya, "Ini sikap Ara kalau udah...

Rara menggantung kalimatnya.

"Kalau udah apa?" tanya Rekal penasaran.

"Ah udah lah, pokoknya itu! jangan nakal!"

"Emangnya kenapa?"

"Masa calon ayah dari anak-anak kita nakal? nanti anaknya ikut nakal dong?" ucap Rara dan langsung lari meninggalkan Rekal yang terdiam di tempat.

Apa maksud dari Rara?

"Maksud 'ayah dari anak-anak kita' apaan?" ucapnya bermonolog. " Jangan-jangan, gue udah di kasih lampu hijau? AHAYY"

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Never Let Me Down
427      320     2     
Short Story
Bisakah kita memutar waktu? Bisakah kita mengulang semua kenangan kita? Aku rindu dengan KITA
Magelang, Je t`aime!
594      442     0     
Short Story
Magelang kota yang jauh itu adalah kota tua yang dingin dan tinggal orang-orang lebut. Kecuali orang-orang yang datang untuk jadi tentara. Jika kalian keluar rumah pada sore hari dan naik bus kota untuk berkeliling melihat senja dan siluet. Kalian akan sepakat denganku. bahwa Magelang adalah atlantis yang hilang. Ngomong-ngomong itu bukanlah omong kosong. Pernyatanku tadi dibuktikan dengan data-d...
FLOW in YOU (Just Play the Song...!)
2792      742     2     
Romance
Allexa Haruna memutuskan untuk tidak mengikuti kompetisi piano tahun ini. Alasan utamanya adalah, ia tak lagi memiliki kepercayaan diri untuk mengikuti kompetisi. Selain itu ia tak ingin Mama dan kakaknya selalu khawatir karenanya. Keputusan itu justru membuatnya dipertemukan dengan banyak orang. Okka bersama band-nya, Four, yang terdiri dari Misca, Okka, dan Reza. Saat Misca, sahabat dekat A...
The Friends of Romeo and Juliet
16592      2582     3     
Romance
Freya dan Dilar bukan Romeo dan Juliet. Tapi hidup mereka serasa seperti kedua sejoli tragis dari masa lalu itu. Mereka tetanggaan, satu SMP, dan sekarang setelah masuk SMA, mereka akhirnya pacaran. Keluarga mereka akur, akur banget malah. Yang musuhan itu justru....sahabat mereka! Yuki tidak suka sikap semena-mena Hamka si Ketua OSIS. dan Hamka tidak suka Yuki yang dianggapnya sombong dan tid...
Luka di Atas Luka
391      255     0     
Short Story
DO NOT COPY MY STORY THANKS.
Veintiséis (Dua Puluh Enam)
652      351     0     
Romance
Sebuah angka dan guratan takdir mempertemukan Catur dan Allea. Meski dalam keadaan yang tidak terlalu baik, ternyata keduanya pernah memiliki ikrar janji yang sama sama dilupakan.
START
238      151     2     
Romance
Meskipun ini mengambil tema jodoh-jodohan atau pernikahan (Bohong, belum tentu nikah karena masih wacana. Hahahaha) Tapi tenang saja ini bukan 18+ 😂 apalagi 21+😆 semuanya bisa baca kok...🥰 Sudah seperti agenda rutin sang Ayah setiap kali jam dinding menunjukan pukul 22.00 Wib malam. Begitupun juga Ananda yang masuk mengendap-ngendap masuk kedalam rumah. Namun kali berbeda ketika An...
Mawar Milik Siska
467      234     2     
Short Story
Bulan masih Januari saat ada pesan masuk di sosial media Siska. Happy valentine's day, Siska! Siska pikir mungkin orang aneh, atau temannya yang iseng, sebelum serangkaian teror datang menghantui Siska. Sebuah teror yang berasal dari masa lalu.
Smitten With You
8129      1980     10     
Romance
He loved her in discreet… But she’s tired of deceit… They have been best friends since grade school, and never parted ways ever since. Everything appears A-OK from the outside, the two are contended and secure with each other. But it is not as apparent in truth; all is not okay-At least for the boy. He’s been obscuring a hefty secret. But, she’s all but secrets with him.
Teilzeit
683      331     1     
Mystery
Keola Niscala dan Kalea Nirbita, dua manusia beda dimensi yang tak pernah bersinggungan di depan layar, tapi menjadi tim simbiosis mutualisme di balik layar bersama dengan Cinta. Siapa sangka, tim yang mereka sebut Teilzeit itu mendapatkan sebuah pesan aneh dari Zero yang menginginkan seseorang untuk dihilangkan dari dunia, dan orang yang diincar itu adalah Tyaga Bahagi Avarel--si Pangeran sek...