-Rara Gleriska.

"Kita di pertemukan oleh semesta, Tapi apakah pertemuan itu hanya untuk sementara?"
-Rekal Dirmagja.

▪▪▪

Awalnya jatuh dari motor, ehh sekarang malah jatuh cinta. Itulah yang di alami oleh Rekal Dirmagja, seorang l...Read More >>"> Rekal Rara (39. Bogeman mentah) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Rekal Rara
MENU
About Us  

Rara diam tak berkutip. Kenapa pilihan jawabannya sangat aneh. 'iya atau mau' sungguh aneh.

"M-maksudnya?" tanya Rara yang masih berusaha untuk mengerti.

Rekal mendekatkan dirinya kepada Rara. Tipis sekali jarak di antara mereka berdua. Nafas Rara semakin sesak, Ia ingin menjauh tapi tidak bisa.

"Kamu mau gak jadi pacar aku?" tanya Rekal sekali lagi dengan menatap Rara dengan intens.

Rekal kembali melanjutkan ucapannya, "Iya atau mau?"

Rara diam. Dia bingung harus bicara apa.

"Ra? Nggak mau ya?" tanya Rekal sekali lagi.

Rara menghela nafasnya, "Ara masih belum percaya sama cinta"

Kali ini, Rekal yang menghela nafasnya, "Ya udah nggak apa-apa. Ekal ngerti kok" balasnya sambil tersenyum.

~~~

"Rekal pulang dulu ya, Bun" pamit Rekal.

Karena sekarang sudah pukul 4 sore, Rekal pun izin pamit pulang.

"Iya, hati-hati, Nak" ucap Bunda sambil mengelus kepala Rekal.

Rekal langsung diam terpaku, Ia belum pernah mendapatkan elusan kepala yang sangat lembut, terutama dari seorang ibu.

"Lo kenapa?" tanya Rara yang merasa ada yang aneh dari Rekal.

Rekal pun tersadar, "O-ohh, enggak apa-apa kok" balasnya di akhiri dengan kekehan.

"Ya udah, Ekal pulang dulu ya, Ra" lanjutnya.

Rara pun hanya membalas nya dengan anggukan saja. Walaupun begitu, Rekal tetap bersyukur karena Rara sudah mulai mau membuka hati untuknya.

Tanpa basa-basi lagi, Ia pun langsung pergi keluar dari gerbang rumah Rara. Mungkin sekarang Ia akan pergi menuju ke markas nya, karena pergi ke rumahnya itu hanya akan membuat dirinya stres.

~~~

BRAK

"Nggak bisa gini dong. Kenapa kalian tiba-tiba ngeluarin gue? gue ada salah sama kalian?" tanya Reja dengan menggertak.

Nando kebingungan, "Gue minta maaf, cuman itu udah keputusan dari ketua kita"

Reja mengepal erat kedua tangannya, "Nggak jelas ketua lo!"

Bugh

"MAKSUD LO APA, ANJ*NG?!!" teriak Angga yang tak terima kalau temannya yang sekarang menjadi ketua itu di hina.

Bugh

Pukulan bertubi-tubi dari Angga membuat Reja terkapar di lantai. Nando dan anggota yang lain sudah berusaha untuk memisahkan mereka, tapi nihil.

Angga benar-benar kuat. Mereka tak mampu untuk misahkannya.

"LO BUKAN SIAPA-SIAPA! TAPI LO SEENAKNYA BILANG KETUA KITA NGGAK JELAS?!" gertak Angga sembari memukul Reja dengan bertubi-tubi.

"LO YANG GAK JELAS, BANGS*T!!" lanjutnya.

Reja tak mampu melawan Angga yang sedang memukul nya bertubi-tubi.

"STOP, GA! STOP! ANAK ORANG BISA MATI KALAU LO PUKULIN TERUS!" teriak Nando sembari berusaha untuk memisahkan mereka.

"DIA BUKAN ANAK ORANG. TAPI ANAK SETAN!!" balas Angga dengan mata yang penuh dengan amarah.

Brak

Salah satu kursi terjatuh, hingga membuat semua pasang mata mengarah ke kursi yang terjatuh tersebut.

Semua nya pun terkejut, termasuk Angga yang tadi sibuk memukul Reja.

"L-lo?" kaget Angga.

Ya, orang itu adalah Rekal. Ia baru saja sampai di markas. Dan Ia sangat terkejut saat pemandangan yang pertama kali Ia lihat adalah Angga yang sedang memukuli Reja dengan sangat brutal.

Angga langsung menghentikan pukulannya.

Rekal bersidekap dada, "Ngapain berhenti? lanjutin aja! gue nggak ngelarang. Malah bagus kalau lo pukulin dia"

Angga yang mendapat jawaban seperti itu dari Rekal pun langsung terkejut. Bukan hanya Angga, tetapi Reja, Nando serta anggota lainnya yang mendengar pun sama-sama terkejut.

"Kal! lo gila?" tanya Nando yang tak percaya dengan jawaban dari seorang Rekal.

Rekal melirik sekilas ke arah Nando, "Gue yang gila, atau dia?" ucapnya sembari menunjuk Reja.

Reja yang merasa tertunjuk pun langsung terkejut bukan main. Dia pun berusaha bangkit.

"Lo ada masalah apa sih sama gue?" tanya Reja dengan sangat tidak terima.

Perlahan Rekal mendekat ke arah Reja. Tatapannya sangat tajam, sangat tidak mungkin bahwa sekarang Rekal sedang baik-baik saja.

"Lo memang nggak ada masalah sama gue. Tapi lo punya masalah sama calon pacar gue" jelas Rekal.

Reja membuang mukanya ke arah samping dengan tawaan yang remeh.

"Calon pacar lo? emangnya siapa?" tanya Reja dengan kekehan remehnya.

Rekal kembali berjalan ke arah Reja semakin dekat.

"Rara Gleriska" ucap Rekal dengan penuh penekanan.

Deg

Reja langsung terkejut bukan main saat mendengar nama tersebut yang baru saja di lontarkan oleh Rekal.

"R-rara?"

Rekal mengangguk. Tak lupa juga tatapan matanya yang masih tajam ke arah Reja.

"Inget kan? Rara adalah cewe yang pernah lo sakitin hatinya" ucap Rekal.

"Yang pernah lo kecewain dan..

"... yang pernah lo cium pipinya dengan kurang ajar" ucap Rekal dengan sarkas.

Dan pada saat itu juga, Reja memutar kembali memori dimana Ia mencium pipi Rara.

"L-lo tau itu dari mana?" tanya Reja kepada Rekal.

Rekal pun hanya tersenyum miring, "Dia calon pacar gue. Udah jelas pasti gue tau semuanya tentang dia"

Reja masih diam membisu. Dia benar-benar bingung sekarang harus apa. Ia tak bisa bohong kalau Ia masih ada rasa kepada Rara. Tapi sayangnya, saingannya adalah seorang Rekal Dirmagja.

"Bahkan gue juga tau kalau saudara lo yang bernama Raja juga pernah bikin Rara sakit hati" ujar Rekal.

"Ternyata abang sama adik nggak beda jauh..."

Reja menatap Rekal dengan tatapan yang bingung. Apa maksud ucapan dari lelaki tersebut?

"Maksud lo? Nggak beda jauh apanya?" tanya Reja.

Rekal tersenyum miring, "Nggak beda jauh brengseknya ke cewek"

Hati Reja memanas, entah kenapa Ia begitu merasa sakit saat mendengar penuturan Rekal tersebut.

"Gue nggak se-brengsek itu!!" tegas Reja dengan nafas yang naik turun.

"Mana ada cowo yang cium cewe sembarangan di sebut dengan cowo tulus? Kecuali memang udah jadi pasangan halal." ucap Rekal

"Se-nakal-nakal nya gue, gue nggak akan mau cium atau sentuh cewek yang belum jadi milik gue. Apalagi ceweknya adalah Rara..."

"... wanita yang paling gue sayang setelah mamah" lanjutnya.

Reja membuang muka ke samping. Dia benar-benar malu saat berhadapan dengan Rekal saat ini.

"Nggak bisa berkutip lagi kan, lo?" sentak Rekal saat melihat Reja yang malah terdiam.

Tak ada jawaban dari Reja. Maka, Rekal pun tertawa remeh.

"Berarti benar kata Rara."

Reja mengerutkan dahinya, "Emangnya Rara ngomong apaan?"

"Dia bilang, lo adalah cowok ter-brengsek yang pernah dia temui. Dia juga bilang kalau lo adalah orang yang buat Dia merasakan apa itu cinta, walau pada akhirnya rasa cinta itu berubah menjadi ribuan luka" jelas Rekal

Tubuh Reja melemas seketika. Ia benar-benar tidak bermaksud membuat Rara menjadi kecewa, bahkan membenci dirinya.

"Sumpah. Gue nggak se-brengsek yang Dia kira" ucap Reja membela diri.

Brak

Karena kesal, Rekal pun menendang kursi yang berada di sampingnya itu dengan sangat kencang, sehingga dapat membuat siapa pun yang mendengarnya terkejut.

"Nggak se-brengsek itu? Iya?" tanya Rekal dengan senyum smirk nya. "CIH!"

"SUMPAH! GUE BENER-BENER NGGAK SENGAJA WAKTU CIUM DIA." jelas Reja dengan nada bicara yang agak tinggi.

"NGGAK SENGAJA, LO BILANG?!"

Rekal mendekat dan..

Bugh

"LO BILANG NGGAK SENGAJA? HUH?!!"

Bugh

"OTAK LO WAKTU ITU EMANG KEMANA?"

Anggota yang lain langsung cepat memisahkan mereka. Karena jika Rekal sudah ngamuk, bisa saja ada hal bahaya lainnya yang dapat terjadi.

"Sumpah, Kal. Gue nggak sengaja cium dia waktu itu. Gue bener-bener terpukau sama wajahnya yang cantik. Sampai pada akhirnya, entah kenapa gue malah cium pipi nya." jelas Reja.

"Gue pikir, dia bakal biasa aja. Tapi ternyata gue salah, Rara bener-bener marah besar dan minta putus waktu itu juga. Padahal, gue cium dia karena gue sayang sama dia" lanjutnya.

"SAYANG??"

Seketika Rekal langsung terkekeh pelan.

"Lelaki yang bener-bener sayang sama wanita nya nggak akan pernah menyentuh wanitanya sedikit pun. Karena wanita punya mahkota yang berharga, yang wajib dia dan kita jaga."

~~~

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dear Diary
592      388     1     
Short Story
Barangkali jika siang itu aku tidak membongkar isi lemariku yang penuh buku dan tumpukan berkas berdebu, aku tidak akan pernah menemukan buku itu. Dan perjalanan kembali ke masa lalu ini tidak akan pernah terjadi. Dear diary, Aku, Tara Aulia Maharani umur 25 tahun, bersedia melakukan perjalanan lintas waktu ini.
Perfect Love INTROVERT
9444      1732     2     
Fan Fiction
Katanya Buku Baru, tapi kok???
434      288     0     
Short Story
SERENA (Terbit)
16576      2826     14     
Inspirational
Lahir dalam sebuah keluarga kaya raya tidak menjamin kebahagiaan. Hidup dalam lika-liku perebutan kekuasaan tidak selalu menyenangkan. Tuntutan untuk menjadi sosok sempurna luar dalam adalah suatu keharusan. Namun, ketika kau tak diinginkan. Segala kemewahan akan menghilang. Yang menunggu hanyalah penderitaan yang datang menghadang. Akankah serena bisa memutar roda kehidupan untuk beranjak keatas...
Oh, My Psychopaths CEO!
485      348     2     
Romance
Maukah kau bersama seorang pembunuh gila sepertiku?
My Teaser Devil Prince
5564      1337     2     
Romance
Leonel Stevano._CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di perusahaan Stevano corp, membuatnya menjadi pribadi yang dingin, angkuh dan arogan. Sorot matanya yang mengintimidasi membuatnya menjadi sosok yang di segani di kalangan masyarakat. Namun siapa sangka. Sosok nyaris sempurna sepertinya tidak pernah me...
Hei, Mr. Cold!
265      219     0     
Romance
"Kau harus menikah denganku karena aku sudah menidurimu!" Dalam semalam dunia Karra berubah! Wanita yang terkenal di dunia bisnis karena kesuksesannya itu tak percaya dengan apa yang dilakukannya dalam semalam. Alexanderrusli Dulton, pimpinan mafia yang terkenal dengan bisnis gelap dan juga beberapa perusahaan ternama itu jelas-jelas menjebaknya! Lelaki yang semalam menerima penolakan ata...
Romance is the Hook
2911      1150     1     
Romance
Tidak ada hal lain yang ia butuhkan dalam hidupnya selain kebebasan dan balas dendam. Almira Garcia Pradnyani memulai pekerjaannya sebagai editor di Gautama Books dengan satu tujuan besar untuk membuktikan kemampuannya sendiri pada keluarga ibunya. Namun jalan menuju keberhasilan tidaklah mudah. Berawal dari satu kotak cinnamon rolls dan keisengan Reynaldo Pramana membuat Almira menambah satu ...
The Reason
9158      1681     3     
Romance
"Maafkan aku yang tak akan pernah bisa memaafkanmu. Tapi dia benar, yang lalu biarlah berlalu dan dirimu yang pernah hadir dalam hidupku akan menjadi kenangan.." Masa lalu yang bertalian dengan kehidupannya kini, membuat seorang Sean mengalami rasa takut yang ia anggap mustahil. Ketika ketakutannya hilang karena seorang gadis, masa lalu kembali menjerat. Membuatnya nyaris kehilan...
From Ace Heart Soul
542      318     4     
Short Story
Ace sudah memperkirakan hal apa yang akan dikatakan oleh Gilang, sahabat masa kecilnya. Bahkan, ia sampai rela memesan ojek online untuk memenuhi panggilan cowok itu. Namun, ketika Ace semakin tinggi di puncak harapan, kalimat akhir dari Gilang sukses membuatnya terkejut bukan main.