Skip-
Sekarang sudah jam pulang. Mereka pun bergegas untuk membereskan buku-bukunya, Begitu pula dengan Rara.
Kalian masih ingat dengan Reja? Ya, lelaki yang sempat di cintai oleh Rara dan berakhir meninggalkan luka yang teramat dalam dan menyedihkan bagi Rara.
Reja menghampiri Rara yang sedang membereskan buku-bukunya.
Dengan segala keberaniannya, Reja menyapanya. "Hai, Ra! Apa kabar?" Tanya Reja dengan gugup.
Aktifitas Rara terhenti sejenak, Ia berusaha mencerna kata-kata sapaan basi dari mulut Reja.
"Hm? kenapa?" Tanya Rara yang bersikap cuek.
Reja mendekat secara perlahan. Dia pun mengumpulkan segala keberaniannya untuk mengatakannya.
"G-gue mau minta maaf sama kejadian waktu itu. Gue khilaf, dan-
"STOP! GAK USAH DI BAHAS LAGI! GUE UDAH LUPAIN ITU SEMUA" Ucap Rara yang terdengar emosi.
Setelah berkata itu, Ia pun langsung pergi meninggalkan Reja yang terus menyesali perbuatannya.
Rara memang mati rasa karena Reja, dan untuk melupakannya pun bukan hal yang mudah.
Flashback on
Kejadian beberapa tahun yang lalu, tepatnya saat Rara masih duduk di bangku SMP. Gadis cantik itu percaya dengan cinta.
Rara juga percaya bahwa lelaki pasti akan sama seperti Ayahnya yang mencintainya dengan sangat tulus.
Bukan playgirl, Tapi Rara memang selalu mendaptkan pacar walaupun hubungannya hanya sebentar. Hal tersebut Ia lakukan karena Ia ingin mendapatkan lelaki yang seperti Ayahnya.
Berkali-kali Ia di manfaatkan oleh lelaki, sudah 3 kali Ia di jadikan pacar hanya karena lelaki tersebut memanfaatkannya dari segi apa pun.
Yang pertama adalah Raka Bargaraska. Lelaki tampan dan most wanted di sekolahnya. Lelaki itu tertarik kepada Rara karena terkenal akan kepintaran di sekolahnya saat SMP.
Banyak yang menyukai Raka, tetapi Raka memilih Rara.
Suatu hari...
"Gue suka sama lo,Ra. Lo mau kan jadi pacar gue?" Tembak Raka saat jam olahraga.
Rara pun langsung mengangguk, "Iya, mau" Ucapnya dengan mantap.
Rara ingin merasakan di cintai oleh seorang lelaki. Oleh karena itu, Ia langsung menerima Raka sebagai pacarnya.
~~~
Ada enak dan gak enaknya saat sudah resmi menjadi pacar Raka saat itu. Enaknya adalah, Di awal-awal pacaran, Raka selalu memberikan effort yang besar kepada Rara.
Tapi minus nya, Semua teman-teman Rara pada saat itu langsung menjauhi Rara karena mungkin iri dengan Rara yang bisa menjadi pacar Raka.
Dan untuk effort seorang Raka, itu hanya sementara. Dua bulan hubungan mereka berjalan..
"BRENGSEK!"
PLAK
"LO SELINGKUH?!! DASAR KURANG HAJAR! KURANG GUE APA SIH, KA? GUE UDAH SELALU NURUTIN PERKATAAN LO! GUE SELALU KASIH JAWABAN UJIAN KE LO! GUE SELALU BANTUIN TUGAS-TUGAS LO! DAN LO MALAH KHIANATIN GUE KAYAK GINI?" Ucap Rara menggebu-gebu.
"Tega lo!" Lirih Rara.
Raka hanya diam dan memandang Rara tanpa kasian. Di sampingnya ada wanita yang bernama Jaesya, dialah wanita selingkuhannya.
Jaesya sendiri adalah teman dekat Rara sebelum Rara menjadi pacar Raka.
"Ya sorry, gue udah bosen sama lo" Ucap Raka enteng. "Lagian salah sendiri, pas kemarin ulangan harian matematika, lo gak ngasih jawabannya ke gue" Lanjutnya.
Rara semakin kesal. "YA KARENA SOALNYA BEDA, RAKA! KITA BEDA KELAS. LO JUGA ULANGAN HARIANNYA MENDADAK, KAN? YA MANA BISA GUE BANTU"
Ada-ada aja alasan seorang lelaki yang sudah ketahuan perbuatan busuknya.
Rara mengarah ke Jaesya, "Lo ternyata jahat ya! Tega banget khianatin gue kayak gini, Jaes" Lirih Rara sembari melihat Jaesya.
Jaesya memutar bola matanya malas, "Ck, lo kali yang jahat. Gue ini udah lama suka sama Raka, lo nya aja yang ngerebut" Ucap Jaesya judes.
Rara terdiam dan langsung meninggalkan mereka berdua dengan tangisan yang sudah turun dari matanya.
2 bulan kemudian..
Rara sudah sembuh dengan luka yang di berikan oleh Raka.
Tak berselang dari itu, Rara di tembak lagi. Bukan di tembak peluru, melainkan di tembak cinta.
Kali ini bukan seangkatan, melainkan kakak kelas. Dia bernama Rasya Yaditrama, ketua basket ter famous di sekolah.
Di saat jam istirahat..
"Halo! Nama lo Rara Gleriska, kan?" Tanya Rasya.
Rara mengangguk, "Iya, ada apa kak?"
Tiba-tiba raut wajah Rasya berubah serius.
"Saya cinta sama kamu. Kamu mau gak jadi pacar saya?" Ucapnya yang terkesan formal.
Awalnya, Rara terkejut. Tapi pada akhirnya Ia menjawab, "Iya kak, aku mau" ucapnya.
Ia menerima Rasya demi menyembuhkan luka lama yang di beri oleh Raka.
Apakah itu termasuk sebuah pelampiasan belaka?
~~~
Lagi, lagi, dan lagi. Rara mendapatkan effort yang begitu besar oleh Rasya di awal-awal hubungan saja. Setelah 3 bulan menjalin hubungan, niat awal busuk Rasya di ketahui oleh Rara.
"Jahat!" ucap Rara yang tiba-tiba ada di belakang Rasya.
Rasya yang sedang membicarakan Rara pun terkejut.
"R-rara?" Kagetnya.
"Jadi selama ini, Kakak pacarin aku karena kalah taruhan main basket? Kok kakak tega?" Lirih Rara.
Rasya terdiam, "M-maaf, Ra. Saya minta maaf."
"KITA PUTUS" satu kata yang terlontar dari mulut Rara.
Rasya langsung mengangguk mantap, "Bagus kalau kamu minta putus, Tadinya saya yang mau putusin kamu duluan, tapi gak enak." Ucap nya.
"Lagi pula, taruhannya sudah selesai kok. Di taruhannya cuman pacarin kamu selama satu bulan, tapi saya gak tega kalau mau putusin kamu." Lanjutnya.
"Cih, bullshit" Ucap Rara dan langsung meninggalkan Rasya serta kawan-kawannya.
~~~
Hadeh, lagi lagi Ia patah hati untuk yang kedua kalinya. Tapi, Rara ingin mencoba lagi membuka hati kepada seorang lelaki. Karena Ia selalu berfikir kalau pasti ada lelaki yang tulus mencintainya seperti Ayahnya.
1 tahun kemudian..
Rara sudah naik ke kelas 3 SMP.
Lelaki bernama Raja yang terkenal karena kenakalannya di sekolah ternyata suka kepada Rara dan langsung menyatakan cintanya ke Rara.
"Kiww, Rara!! I love you!!! Will you be my lover?" Tanya Raja yang sok Inggris itu.
Rara terdiam sejenak, dan tanpa berfikir panjang..
"Yes, Of course" Ucap Rara.
Ia merasa, kalau tidak ada salahnya untuk kembali membuka hatinya kepada seorang lelaki.
~~~
Saat mereka menjalani hubungan, Rara memang tidak pernah di pintai tugas oleh Raja. Tapi, dengan bodohnya, Rara selalu memberi uang yang di pinta oleh Raja.
Raja selalu meminta uang kepada Rara dengan berbagai alasan. Di mulai dari meminta uang senilai 10 ribu hingga terakhir 50 ribu.
Alasannya pasti untuk memberikan uang nya untuk ibunya dan lain lain.
Bilangnya sih meminjam, tapi sampai sekarang tidak di balikan sama sekali.
"Yang.." Panggil Raja kepada Rara.
Rara pun menoleh, "Iya, kenapa?" Tanya Rara.
"Minjem uang dong!" Pinta Raja.
Kening Rara mengerut, "Lagi? emang buat apaan sih? Yang kemarin memangnya kurang?" Tanya Rara yang sudah mulai curiga.
Raja pun memberi alasan untuk meyakinkan Rara.
"Hmm ya udah, minjem berapa?" Tanya Rara.
"100 ribu doang" Ucap Raja enteng.
Rara terkejut mendengarnya, "HAH? 100 RIBU? BANYAK BANGET??" Tanya Rara. "Yang kemarin-kemarin aja belum kamu balikin" Ucap Rara.
Raja menjadi kesal, "Ck, dasar pelit" ucap Raja yang langsung melenggang pergi.
~~~
Karena Rara mencurigai Raja, Ia pun mengikuti Raja. Sampai pada akhirnya..
Rara sampai di rooftop.
"OWH.. JADI BEGINI KELAKUAN KAMU SELAMA INI?" Tanya Rara yang terlihat emosi.
"UANG YANG KAMU PINJEM DARI AKU TUH BUAT ROKOK? BUKAN BUAT IBU KAMU KAN?" tanya Rara sekali lagi dengan emosi.
Raja langsung mendekat ke arah Rara. "Kalau iya emang kenapa?" Tanya Raja. "Lagian, lo jadi cewek percayaan banget sama orang"
Sakit? Oh tentu. Ia sudah memulai membuka hati lagi tapi malah di manfaatkan oleh lelaki brengsek yang menjadi kekasihnya untuk kesekian kalinya.
"Oh gitu. oke, kita putus" Ucap Rara telak.
"Bagus dong, gue udah males sama lo. Dasar cewe pelit" Ucap Raja.
"DASAR COWO GAK MODAL!" ucap Rara tepat di depan Raja dengan menatapnta tajam
"FUCK" lanjutnya sambil mengangkat jari tengah nya ke arah Raja.
Rara pun pergi dari sana.
Yahh, patah hati lagi untuk kesekian kalinya.
~~~
2 bulan dari kejadian tersebut, ada satu lelaki yang berusaha mendekati Rara.
Rara sudah memiliki firasat kalau lelaki ini menyukainya. Dialah Reja, Teman sekelasnya.
Hari demi hari terus terlewati, hingga pada akhirnya..
"Ra" Panggil Reja.
"Iya, kenapa?" Tanya Rara
"Gue mau ngomong sama lo"
"Lah, ini udah ngomong" Ucap Rara.
"Gue mau ngomong sesuatu, Ra! Ini serius" Ucap Reja dengan wajahnya yang benar-benar serius.
"Ya udah iya, Mau ngomong apa?" Tanya Rara.
"Gue suka sama lo, Ra. Gue udah suka sama lo sebelum Raka, Rasya dan Raja jadi pacar lo" Pengakuan Reja.
"Gue udah suka sama lo dari pas pertama kali kita MOS. Lo mau jadi pacar gue gak?" Tanya Rara.
Rara terkejut, Lagi-lagi ada lelaki yang mencintainya dan mengungkapkan perasaannya ke Rara. Apakah Ia harus menerimanya? Walaupun tau konsekuensinya?
"G-gue ragu. Gue juga takut" Ucap Rara.
Reja mendekat, "Tenang.., Gue gak akan kayak saudara gue, Raja. Raja memang orangnya rakus, Dia kecanduan nge rokok. Tapi, gue gak kayak dia." Ucap Reja meyakinkan.
Raja dan Reja memang bersaudara. Raja kakaknya, dan Reja adiknya. Mereka adalah saudara kembar, tapi sikapnya sangat berbanding terbalik.
Raja orangnya rakus, dan selalu merasa tidak puas dengan apa yang Ia capai. Dia juga sombong, serta iri dengan pencapaian adiknya. Raja juga cenderung pecicilan.
Sedangkan Reja adalah orang yang pendiam serta baik hatinya. Sangat-sangat berbeda dengan Raja.
Dengan segala kemantapan hatinya, Rara pun mengangguk "Iya, aku mau"
Hal bodoh ini Ia lakukan kembali. Demi apa? Ya, demi mendapatkan lelaki yang tulus mencintainya seperti alm. Ayahnya.
~~~
Berbeda dengan hubungannya yang sebelumnya, Hubungan Rara yang sekarang sudah bertahan 5 bulan.
Reja sangat baik.
Tapi, suatu ketika..
PLAK
"BANGSAT!"
"BRENGSEK"
"SIALAN!"
Umpatan-umpatan itu terlontar dari mulut Rara. Bagaimana tidak? Reja menciumnya.
"APA MAKSUD LO, HAH?!!" Tanya Rara yang tersulut emosi. "LO PIKIR, GUE GAK PUNYA HARGA DIRI?"
Reja terdiam sejenak, apa yang Ia lakukan? kenapa tiba-tiba Ia mengecup bibir Rara?
Rara terisak, "Dasar sialan! Lo gak beda jauh sama cowo-cowo brengsek yang pernah gue temuin sebelumnya" Ucapnya di iringi dengan tangisan.
"M-maaf, Ra. Gue gak sengaja, sumpah! gue khilaf"
Rara tersulut emosi, "GAK USAH SOK SUMPAH-SUMPAHAN SEGALA! LO ADALAH LELAKI TER BRENGSEK YANG PERNAH GUE TEMUI"
"MULAI SEKARANG, KITA PUTUS! DAN GUE AKAN TERUS BENCI SAMA LO" Ucap Rara dengan air mata yang terus turun.
Semenjak kejadian itu, Rara sudah tidak percaya lagi dengan cinta apalagi dengan seorang pria.
Menurutnya, tidak ada lelaki yang tulus mencintainya sepertk Alm. Ayahnya.
~~~
Sehari setelah kejadian itu, Rara tak sengaja melihat Reja yang sedang memeluk wanita lain. Ya memang hubungan mereka sudah berakhir, tetapi kenapa cepat sekali mendapatkan gantinya?
"Cih, lelaki mana lagi yang harus aku percaya selain ayah?" Gumamnya.
Dan betapa terkejutnya Ia saat melihat kalau wanita yang memeluk Reja adalah Jaesya.
"Jablay" Gumam Rara.
Rara tak mampu memendam itu sendiri, Oleh karena itu, Ia bercerita kepada Bundanya.
Sebenarnya Bundanya juga marah kepada Reja. Tapi mau bagaimana lagi? itu sudah terjadi, tidak ada yang harus kita sesali.
Flashback of
Rara kembali mengingat memori masa lalu yang menyedihkan. Sampai-sampai Ia tidak fokus saat berjalan.
Mukanya hampir terbentur pohon.
"Awas, Ra" Ucap Rekal yang langsung menaruh tangannya di depan jidatnya Rara agar tidak terbentur pohon.
Rara terkejut dan mendongak. Terlihat Rekal yang sedang terlihat khawatir. Tapi, Detik setelahnya Rekal langsung nyengir.
"Hati-hati dong, Bidadari ku. Nanti kalau luka gimana?" Tanya Rekal khawatir.
Rara menatapnya dalam.
"Apakah Dia lelaki yang akan menyakitiku kembali, atau malah memberi kebahagiaan yang abadi?" Batinnya.