Loading...
Logo TinLit
Read Story - Rekal Rara
MENU
About Us  

Brak

"SIAPA DISINI YANG NAMANYA ZIA?" teriak seorang lelaki yang sudah memasang wajah sangarnya.

Ini sudah waktu istirahat, jadi hanya sedikit saja yang berada di dalam kelas.

"Zia lagi ke kantin," ucap salah satu murid di dalam kelas tersebut.

"Emang ada apaan?" tanya Rehan yang baru saja masuk ke dalam kelas.

Rehan baru datang ke kelas saat sudah dari kantin.

"Itu Rekal kan?"

"Eh-eh itu Rekal anjir"

"Gilaa si Rekal ngapain cari Zia?"

"Aduhhh Rekal ganteng banget walaupun mukanya lagi marah"

Kira-kira itulah yang di bisikkan oleh murid yang ada di dalam kelas.

Lelaki itu adalah Rekal. Ia benar-benar membuktikan kalau Ia akan membalas Zia karena sudah membuat orang yang Ia sayang menangis.

Rekal langsung berjalan mendekati Rehan. "Gue punya urusan sama Dia," ucapnya dengan penuh penekanan.

Rehan menatap Rekal malas. "Zia di kantin."

"Gue tunggu Dia disini."

Rekal langsung bersandar di tembok sambil melipat tangannya di dadanya. Ia benar-benar ingin memberi pelajaran kepada Zia.

Tak lama kemudian.., Zia masuk ke dalam kelas seorang diri. Memang Zia tidak mempunyai teman.

Zia terperanjat kaget saat Ia melihat seorang Rekal Dirmagja yang tampan seperti pangeran. Tapi, sepertinya wajah itu mulai berubah saat Zia muncul.

Zia di tatap oleh Rekal dengan tatapan tajam. Tatapan itu adalah tatapan yang Rekal berikan kepada musuhnya.

"H-hai," sapa Zia dengan gugup.

"Sini!" suruh Rekal yang tidak sama sekali mengubah wajah datarnya.

Zia pun melangkah maju ke arah Rekal dengan PD nya. Karena Zia pikir, Rekal memang ingin bertemu dengannya.

Sedangkan semua padangan masih tertuju pada Zia dan Rekal.

"Ada apa?" tanya Zia dengan centilnya.

"Lo yang nyebarin gosip itu?" tanya Rekal to the point dengan wajah datarnya.

Zia mengerutkan dahinya. "Gosip yang mana?"

Rekal terkekeh remeh. "Gak usah tiba-tiba amnesia!" ucapnya dengan meninggikan nada suaranya.

Zia langsung terperanjat kaget. "E-emangnya gosip yang mana? gue lupa," ucapnya gugup.

"Cih, saking banyaknya gosip yang lo sebarkan, sampai lo gak tau salah satu gosip yang buat Rara pingsan di toilet?!!" ucap Rekal dengan dada yang sudah naik turun.

Zia langsung terdiam saat Rekal berkata seperti itu. Sekarang Ia tau ke arah manakah laki-laki itu berbicara.

"Owh.. lo ngomongin si Rara?" tanya Zia yang berani sambil melipat tangannya di dadanya.

"Gue rasa, lo penasaran sama gosip itu, ya?" lanjutnya.

"Gue bukan penasaran, tapi gue mau kasih tau kejadian yang sebenarnya," ucap Rekal dingin.

Zia mengerutkan dahinya. "Apa maksud ni orang?" tanyanya dalam hati.

Satu-persatu para siswa sudah mulai masuk ke dalam kelas. Dan begitu juga dengan Rara. Sesaat, Rara mengernyitkan dahinya saat Ia melihat Rekal yang tiba-tiba berada di dalam kelasnya.

"Rekal?" Tanya nya

Rekal menoleh sekilas. Untuk saat ini, Ia masih tidak mau berbicara dengan Rara dulu. Karena, saat Rara melihat Rekal yang sebenarnya, pasti Rara akan menjauhinya.

"Jadi, lo mau ngomong apa?" Tanya Zia dengan lagak yang sok berani.

Rekal melangkah sedikit maju ke arah Zia.

"Gue bakal jelasin kebenarannya. Tapi.. bukan sama lo doang." Ucapnya Datar

Rara melihat perbedaan wajah Rekal yang sekarang dengan wajah yang biasa Rara lihat.

"Ini kayak bukan Rekal" Batinnya

Rekal langsung melihat ke seluruh siswa yang menatapnya.

"HEH! GUE KASIH TAU KE KALIAN SEMUA!. RARA BUKAN P.H.O! NANDO MINTA NOMOR RARA KE GRUP ITU KARENA DIA BUTUH NOMOR RARA BUAT GUE! GUE YANG MINTA NOMOR RARA KE NANDO!."

"SIAPA YANG BILANG KALAU RARA MERUSAK HUBUNGAN ORANG?!!" Lanjut Rekal dengan amarah yang masih menggebu-gebu.

Mereka masih terdiam. Sedangkan Zia sudah menahan getaran badannya yang saat ini sedang ketakutan.  Bagaimana tidak?, seorang Rekal Dirmagja yang statusnya adalah ketua genk Bringas Boys sedang marah di hadapannya.

"Mampus gue" Gumam Zia

"JAWAB!!!" Gertak Rekal

Zia langsung terperanjat kaget, eh ralat, bukan hanya Zia, melainkan seluruh siswa yang ada di dalamnya termasuk Rara.

"G-gue yang ngomong! Kenapa emang?" Tanya Zia

Lagi-lagi Zia berlagak sok berani.

Rekal menaikkan satu alisnya. "Cih. Lo udah sok berani, sok tau pula!"

Rekal langsung menghadap kembali ke arah siswa yang masih bengong.

"DENGERIN SEMUANYA!! NANDO SAMA JESICA LAGI MARAHAN KARENA NANDO KETAHUAN MASIH ADA DI GRUP GAK JELAS ITU! DAN JESICA YANG TAU, UDAH JELAS MARAH! JADI, BUKAN RARA PENYEBAB MEREKA BERTENGKAR!! KALIAN SEMUA DI BODOHIN SAMA SI ZIA INI" Teriak Rekal

Satu kelas pun langsung mengangguk paham. Dan Zia menahan malu karena kebenarannya sudah terungkap.

"Sialan" Batin Zia

Rara langsung berdiri untuk membela dirinya sendiri. "Kan gue udah bilang, gue bukan P.H.O!. Lagi pula yang sebenernya mau nomor gue adalah Rekal, bukan Nando!" Ucapnya

Semua orang pun langsung menatap Rara dengan rasa bersalah.

"S-sorry, Ra!" Ucap salah satu teman Rara

dan satu persatu pun semua siswa mengatakan 'maaf' kepada Rara.

~~~~~~~

"Ayank.., aku minta maaf. Aku janji bakal keluar dari grup itu sekarang." Ucap Nando yang membujuk sang kekasih.

Jesica masih tidak mau mendengarkan Nando yang mencoba membujuknya.

"Ayankk.., jangan marah! aku minta maaf" Ucap Nando yang bergelanjut manja di tangan kekasihnya

"Buktiin!"

Hanya itu satu kata yang di ucapkan oleh Jesica.

Nando pun mengeluarkan Handphonenya dan membuka aplikasi chat, lalu masuk ke dalam grup 'para buaya'. Setelah itu, Nando langsung memencet 'keluar dari grup'.

"Tuh yank.., aku udah keluar dari grup" Ucap Nando sambil mengarahkan hp nya ke depan mata Jesica.

"Ck. Iya, aku juga udah ngeliat kok" Ucap Jesica

"Gitu dong.., jangan masuk grup itu lagi ya!. Soalnya banyak jamet" Lanjut Jesica

Nando mengangguk lucu. Dan langsung memeluk Jesica. "Kita udah baikan nih?"

"Iya lah, kamu mau berantem terus?" Sewot Jesica

Nando menggeleng. "Enggak mau"

Jesica terkekeh.

"Hadehhh.., kelas serasa milik bedua ye.., yang lain mah cuman nyewa" ucap Ucup, teman Jesica

Yap, Nando sedang berada di dalam kelas Jesica. Memang mereka kalau bucin di asal tempat, yang penting nyaman.

Nando langsung beralih ke pacarnya lagi. "Oh iya, tumben gak ada Derlin? Biasanya kamu ke kantin bareng dia"

"Derlin lagi di ajak sama pacarnya ke perpus" Ucap Jesica

Nando hanya ber 'oh' saja.

Dan tiba-tiba ada yang merusak suasana mereka.

"Jes! Jes! Jes!..., Si Rekal ngamuk di kelasnya Rara" Ucap Kiki, teman Jesica juga

Jesica langsung berdiri, dan itu membuat Nando yang tadi baru menyandarkan kepalanya di pundak sang pacar pun mengkaget.

"HAH! NGAPAIN DIA NGAMUK DI KELAS BESTI GUE!" Teriak Jesica sambil mengambil ancang-ancang untuk keluar dari kelasnya.

Kiki menahan tangan Jesica. "Dengerin dulu"

"APA?"

"Ck. Si Rekal ke kelasnya Rara buat kasih tau kejelasan kalau kalian berdua berantem bukan karena Rara" Ucap Kiki

"Emang gue berantem sama Nando bukan karena Rara."

"Tapi mereka semua nyalahin Rara karena Nando minta nomor Rara di grup. Jadi mereka nyangkanya Lo berantem karena Rara." Jelas Kiki

Jesica langsung mengepalkan tangannya. "Siapa yang bilang?"

"Zia kalau gak salah"

"OWH..., SI ZIA ANAKNYA BAPAK UDIN?, SIALAN EMANG"

Jesica langsung keluar kelasnya dan pergi ke kelas Rara. Sedangkan Nando tidak tinggal diam, Ia langsung mengejar pacarnya. Karena kalau Jesica sudah marah, maka habislah orang itu.

~~~

"ZIA MANA ZIA??" Teriak Jesica yang sudah berada di dalam kelas Rara.

Rekal sudah pergi, dan saat Rara ingin mengejarnya, Jesica keburu masuk.

Jesica sudah melihat Zia.

"HEH! ZIA ANAK BAPAK UDIN! GUE BILANGIN SATU HAL SAMA LO YA! GUE SAMA NANDO BERANTEM KARENA NANDO MASIH ADA DI GRUP SIALAN ITU, DAN BUKAN KARENA RARA! LO KALAU PUNYA MULUT TUH DI JAGA! JANGAN MAIN ASAL NYEBARIN GOSIP YANG GAK JELAS!" ucap Jesica sambil menunjuk-nunjuk.

"Apa sih lo, gak jelas" Cuek Zia

"WAH SIALAN NI ORANG. SINI LO! MAJU KALAU BERANI!" Ucap Jesica yang langsung melipat baju di lengannya yang seolah-olah ingin memulai ado jotos.

Nando yang baru datang, langsung gercep nangkep Jesica yang mau bertengkar.

"AYOK! GUE BERANI, NGAPAIN GUE TAKUT SAMA ANAK SET*N!" Teriak Zia yang mau mendekat ke arah Jesica.

"WAH DASAR LO, ANAK DAKJ*L!!" TEriak JEsica

"SIALAN LO" Balas Zia

Zia di tahan oleh Rehan. Dan Jesica ditahan oleh pacarnya sendiri.

Jesica tidak bisa bergerak karena Nando menahan Jesica dengan memeluk perut Jesica, Karena tak ada cara lain, maka Jesica pun loncat walaupun masih dengan pelukan erat dari belakang oleh Nando dan Ia menaikkan kakinya lalau langsung menendang muka Zia yang berada di depannya.
[Kalian bayangin sendiri ya! aku bingung ngejelasinnya, wkwkwk]

"SIALAN LO, ANAK SETAN!!! MUKA GUE KOTOR!!!" Teriak Zia

Rara pun langsung melerai. "Udah Jes, udah!"

Jesica pun berhenti.

Dengan nafas yang naik turun, Jesica langsung memeluk Rara.

"Sorry ya Ra" Ucap Jesica

"It's okay. Lo jangan bar-bar banget lah, Jes" Ucap Rara diakhiri kekehan.

Jesica langsung melapas pelukannya dan terkekeh juga. "udah dari lahir" Ucapnya pelan.

"Udah, lo ke kelas aja" ucap Rara

Jesica mengangguk, "Kalau Dia macem-macem, bilang gue!" ucapnya

Rara terkekeh.

Jesica langsung beralih ke Zia dengan tatapan tajam. "GUE TANDAIN LO!"

Jesica langsung pergi dari kelas itu diikuti oleh Nando.

Zia menatap punggung Jesica dan beralih menatap Rara.

"Sialan lo" ucap Zia kepada Rara

Rara yang dikatai seperti itu langsung mengerutkan dahinya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
From You
383      264     4     
Romance
Hanna George, hanyalah seorang wanita biasa berumur 25 tahun yang amat cantik. Ia bekerja sebagai HRD di suatu perusahaan. Hanna sudah menikah namun di saat yang bersamaan ia akan bercerai. Di tengah hiruk pikuknya perceraian yang berakhir dengan damai—mungkin, Hanna menyempatkan diri untuk pergi ke sebuah bar yang cukup terkenal. Di sanalah Hanna berada. Dalam ruang lingkup dunia malam, ber...
Renata Keyla
6702      1551     3     
Romance
[ON GOING] "Lo gak percaya sama gue?" "Kenapa gue harus percaya sama lo kalo lo cuma bisa omong kosong kaya gini! Gue benci sama lo, Vin!" "Lo benci gue?" "Iya, kenapa? Marah?!" "Lo bakalan nyesel udah ngomong kaya gitu ke gue, Natt." "Haruskah gue nyesel? Setelah lihat kelakuan asli lo yang kaya gini? Yang bisanya cuma ng...
The Red String of Fate
644      445     1     
Short Story
The story about human\'s arrogance, greed, foolishness, and the punishment they receives.
U&I - Our World
388      273     1     
Short Story
Pertama. Bagi sebagian orang, kisah cinta itu indah, manis, dan memuaskan. Kedua. Bagi sebagian orang, kisah cinta itu menyakitkan, penuh dengan pengorbanan, serta hampa. Ketiga. Bagi sebagian orang, kisah cinta itu adalah suatu khayalan. Lalu. Apa kegunaan sang Penyihir dalam kisah cinta?
Cinta (tak) Harus Memiliki
5558      1407     1     
Romance
Dua kepingan hati yang berbeda dalam satu raga yang sama. Sepi. Sedih. Sendiri. Termenung dalam gelapnya malam. Berpangku tangan menatap bintang, berharap pelangi itu kembali. Kembali menghiasi hari yang kelam. Hari yang telah sirna nan hampa dengan bayangan semu. Hari yang mengingatkannya pada pusaran waktu. Kini perlahan kepingan hati yang telah lama hancur, kembali bersatu. Berubah menja...
Archery Lovers
4695      2006     0     
Romance
zahra Nur ramadhanwati, siswa baru yang tidak punya niat untuk ikut ekstrakulikuler apapun karena memiliki sisi trauma saat ia masih di SMP. Akan tetapi rasa trauma itu perlahan hilang ketika berkenalan dengan Mas Darna dan panahan. "Apakah kau bisa mendengarnya mereka" "Suara?" apakah Zahra dapat melewati traumanya dan menemukan tempat yang baik baginya?
My Andrean
10971      1912     2     
Romance
Andita si perempuan jutek harus berpacaran dengan Andrean, si lelaki dingin yang cuek. Mereka berdua terjebak dalam cinta yang bermula karena persahabatan. Sifat mereka berdua yang unik mengantarkan pada jalan percintaan yang tidak mudah. Banyak sekali rintangan dalam perjalanan cinta keduanya, hingga Andita harus dihadapkan oleh permasalahan antara memilih untuk putus atau tidak. Bagaimana kisah...
Stars Apart
631      440     2     
Romance
James Helen, 23, struggling with student loans Dakota Grace, 22, struggling with living...forever As fates intertwine,drama ensues, heartbreak and chaos are bound to follow
They Call It Love
590      379     0     
Short Story
Bloody Autumn: Genocide in Thames
9455      2129     54     
Mystery
London, sebuah kota yang indah dan dikagumi banyak orang. Tempat persembunyian para pembunuh yang suci. Pertemuan seorang pemuda asal Korea dengan Pelindung Big Ben seakan takdir yang menyeret keduanya pada pertempuran. Nyawa jutaan pendosa terancam dan tragedi yang mengerikan akan terjadi.