Hari telah pagi dan mereka bertiga bangun dari tidurnya, mereka bertemu kakek Bayu dan meminta izin serta pamit untuk pergi ke Nirwana Nusantara sekarang. Kakek Bayu mendoakan agar mereka bisa mengalahkan janardana dan membuat Nirwana nusantara yang dulu kembali.
Mereka bertiga mulai melangkahkan kaki keluar dari lembah calos, orang-orang yang berada di lembah calos mengantar mereka sampai ke gerbang belakang lembah. Saat berada di gerbang belakang lembah calos mereka telah melihat sebuah pulau di atas langit yang tertutup oleh awan hitam. Terdapat sebuah anak tangga yang jumlahnya ribuan untuk naik ke pulau yang mengambang tersebut.
Pulau terapung tersebut tidak lain adalah Nirwana Nusantara. Sempena , Rara dan Zaka mulai melangkahkan kaki mereka ke setiap anak tangga ,mereka sengaja berjalan kaki dan tidak menggunakan teknik terbang mereka agar energi sihir yang mereka simpan dan digunakan hanya untuk melawan janardana.
Saat menaiki beberapa anak tangga mereka dihadang oleh beberapa iblis. Iblis iblis itu memiliki aura sihir negatif dan energi sihir yang besar. Iblis-iblis itu berlari langsungan menuju Sempena, rara , dan zaka. Mereka berkumpul yang melihatnya langsung menggunakan kekuatan sihir mereka
"Mantra Deva menembakkan cahaya"
"Mantra maron tinju api"
"Mantra Teta Gundukan Tanah"
Iblis iblis itu langsung menghilang seketika namun dari atas muncul lagi segerombolan iblis yang jumlahnya ribuan. Sempena, rara, dan zaka janardana. Mereka bertiga langsung menyiapkan posisi mereka untuk bertarung melawan iblis iblis itu. Mereka bertiga langsung berlari ke arah ibis-ipis yang juga berlari menuju mereka.
"Hyaaaaa!"
Teriakan sempena saat menyerang iblis-iblis itu. Sempena, Rara,dan zaka tidak terlalu kesulitan saat melawan iblis-iblis itu , namun yang merepotkan adalah setelah ara iblis itu membunuh mereka hidup kembali. Rara memiliki itu untuk menjaga para iblis itu setelah dibunuh.
"Mantra pusaka Teta , penerimaan aksara"
Selendang hyangsari melepaskan dirinya dari tubuh Rara lalu terbang menyeliputi para iblis iblis yang telah dikalahkan dalam selendang itu terciptalah sebuah tulisan-tulisan aksara Jawa kuno yang bersinar dan menyerap para iblis iblis masuk ke dalam selendang itu sehingga tersegel di dalamnya.
Baru saja mengalahkan para iblis muncul kembali tiga iblis yang terlihat tingkat kekuatan di atas iblis iblis yang baru saja segel mereka. Iblis-iblis itu Memiliki tampang yang mengerikan dan mata yang merah mebara.
"Hahahahaha , lumayan juga kalian"
Salah satu iblis wanita mengutarakannya sambil tertawa menatap Sempena, Rara , dan , zaka. Iblis wanita itu menggunakan rok pendek dan memiliki tanduk kambing di kepalanya, dan mulut berupa paruh burung yang sangat tajam. Dibelakang Iblis terdapat 6 sayap yang terbuat dari tulang berulang.
Disebelah wanita itu berdiri dua sosok iblis laki-laki , yang satu gemuk dan memiliki mulut diperutnya dan kedua tangannya, dan yang satu lagi memiliki badan yang besar dan tanduk rusa , memiliki ekor tanduk di belakangnya dan kakinya berupa tentakel gurita.
"Mantra iblis , gelombang Suara " , iblis wanita itu mengeluarkan mantra dan menyerang mereka bertiga dengan gelombang suara yang sangat keras dan bisa membuat telinga tuli dalam jangka pendek.
" aku Kunni , salah satu iblis kepercayaan janardan, hahahaha !"
Teriakan iblis wanita itu sambil memperkenalkan dirinya. Baru saja menghindar tiba-tiba iblis yang memiliki banyak mulut itu juga menyerang Sempena, rara , dan zaka
"Mantra iblis, mulut buas"
Cari anak tangga yang pijaki mereka muncul sebuah portal berbentuk mulut dengan gigi-gigi tajam lalu portal itu menutup dengan cepat seperti mulut yang akan melahap sesuatu dengan buas. Sempena , Rara , dan zaka masih beruntung karena bisa menghindari serangan itu.
"Aku kuwo , iblis kepercayaan Janardana"
Teriakan iblis yang memiliki banyak mulut sambil memperkenalkan diri. Lalu iblis yang terakhir berdiri dihadapan mereka dan memperkenalkan diri juga.
"Aku xoki , salah satu iblis kepercayaan janardana"
Tangan iblis xoki diangkat keatas , jari-jarinya ya buka selebar mungkin , lalu dia membaca sebuah mantra.
"Mantra iblis, ledakan racun"
Seketika iblis itu meledak dan berubah menjadi gas beracun yang menyebar ke seluruh penjuru ribuan anak tangga. Sempena , rara , dan zaka tak menyangka bahwa iblis itu merelakan nyawanya hanya untuk melindungi janardana yang jahat dan licuk.
asap beracun itu menyebar dengan cepat. Sempena , Rara ,dan zaka menutup hidung mereka agar tidak menghirup asap beracun itu namun iblis kunni dan iblis kuwo mencoba menyerang mereka yang membuat mereka sulit untuk tidak menghirup asap beracun.
"Hey Sempena majulah dan kalahkan janardana! , biar aku dan Rara yang menghadapi iblis-iblis ini ! "
Teriak Zaka menyuruh Sempena, Sempena yang percaya kepada dua temannya itu langsung menaiki anak tangga dengan cepat. Sedangkan zaka dan Rara melawan iblis kunni dan kuwo.
"Hey zaka gunakanlah kekuatanku !"
Sebuah kata-kata terdengar dari bayangan zaka yang tidak lain adalah iblis bondo. Iblis bondo keluar dari banyangan zaka dan berubah menjadi sebuah benda pusaka berupa baju zirah dan dua parang. Zaka melompat ke atas dan menggunakan benda pusaka tersebut. Baju zirah berwarna merah tua gelap dengan ukiran-ukiran kuno terpasang di badan zaka, kedua tangannya membawa barang yang terbuat dari besi dan sisik naga yang amat kuat. Zaka langsung menyerang kedua iblis itu dengan mantra sihirnya sedangkan Rara membantu zakat dari belakang
"Mantra pusaka Zakel , belahan malam"
Di sisi lain Sempena sempena telah sampai di Nirwana Nusantara, di tempat itu terlihat pemandangan yang tidak menyenangkan, tanah-tanah di sana retak dan dipenuhi api setelah lahar, pepohonan pepohonan di sana juga kering tak memiliki dedaunan, sungai-sungai yang mengalir di Nirwana Nusantara juga kering tak terdapat air. Saat Sempena melihat sekelilingnya, terlihat sebuah iblis bertani dua dengan sayap naga di belakangnya, kulitnya putih pucat matanya berwarna ungu kemerahan. Kukunya amat tajam dan panjang ,di sebelahnya terdapat sebuah buku sakti yang sampulnya hitam polos dan halaman-halaman yang usang serta robek.
" hahaha, putra Agni dan Surya, pewaris kekuatan cakrawala, dan orang yang ditakdirkan untuk membunuhku , Sempena akhirnya kau sampai"
Sempena langsung mengerti dari perkataan iblis itu bahwa dirinya adalah janardana.
"Mantra Deva, Pedang cahaya", sebuah cahaya muncul di depan Sempena, cahaya itu memadat dan menajam berubah menjadi sebuah pedang.
"Mantra Dirgantara, Sayap sang langit" , Sempena mengucapkan sebuah mantra sihir sekali lagi dari pakaiannya ya kenalkan muncul sebuah jubah yang terbentuk dari udara jubah itu lama-kelamaan berubah menjadi sebuah sayap naga yang berjumlah 4. Sempena terbang dan langsung melesat ke arah janardana. Janardana hanya tersenyum tipis saat anak itu menuju ke arahnya dengan posisi pedang yang ingin menusuknya.
"Mantra iblis , leser kematian" , sebuah laser kegelapan muncul dari portal yang terbuka di hadapan janardana yang mengarah ke Sempena. Sempena langsung terpental cukup jauh.
Sedangkan zaka berhasil membuat iblis-iblis itu kewalahan, Rara langsung menggunakan kesempatan itu untuk menyegel mereka didalam selendang hyangsari miliknya. Setelah menyegel Rara dan zaka berlari menaiki anak tangga secepat mungkin untuk menyusul dan membantu Sempena mengalahkan janardana.
Saat sampai disana zaka dan Rara melihat Sempena terbaring ditanah. Zaka janardana dan menebasnya, sedangkan Rara pergi ke arah Sempena untuk mengobati lukanya. Saat Rara ingin mengobati luka Sempena Dengan nyanyian-nyanyian tembangnya Sempena bangkit dan berteriak,
"Hentikan !"
Zaka langsung berhenti mendengar teriakan temannya itu. Saat zaka lengah karena mendengar teriakan sempena. Janardana menyerangnya sehingga ia terpental cukup jauh. Sempena berjalan menuju ke janardana, janardana terus menyerqng sempena namun Sempena hanya berjalan terus dan tak membalasnya.
Saat sampai dihadapan janardana dengan penuh darah akibat serangan janardana, Sempena mengulurkan tangannya ke arah janardana.
"A...aku tau kau hanya perlu te..teman bukan , orang tuaku bilang aku harus mengalahkan kejahatan dengan kebaikan bukan dengan kejahatan pula "
Melihat itu hari licik Janardana tersentuh, dia tertawaan tipis kepada Sempena dan mengulurkan tangannya ke Sempena
"Terimakasih teman"
Setelah mengatakan itu Janardana hilang menjadi embun dan lenyap.kabut hitam yang menyelimuti Nirwana Nusantara menghilang lalu pepohonan pepohonan kering di sana berubah menjadi subur ranting-ranting mereka berubah menjadi emas dan dedaunan perak muncul. Tanah-tanah yang awalnya kering dan rusak berubah menjadi awan yang lembut, sungai-sungai yang kering kembali terisi oleh air susu yang indah. Sempena yang melihat itu langsung berlari mencari buah Nuraga.
Ditengah tempat itu terlihat sebuah tanaman kecil yang berbeda dari yang lain. Ranting dan batang tanaman berwarna merah delima dan dedaunan tanaman berwarna hijau zamrud. Dibagian Tengah pohon itu terdapat sebuah lubang , Sempena yang memperhatikan lubang itu merasa tidak asing dengan bentuknya, dari saku celananya dia mengambil berlian gelora yang ia dapat dari ritual Tetembang didesa pancarona. Yang benar saja bentuk berlian gelora sama dengan lubang yang ada di pohon kecil itu , Sempena memasukan Berlian itu ke lubang pohon kecil itu dan tiba-tiba sebuah cahaya terang penuh energi sihir muncul.