Saat diperjalanan menuju wilayah ke lima tidak ada satu pun dari mereka yang tahu apa nama tempat itu, akhirnya Sempena mengeluarkan buku Sanubari Bestari dan bertanya kepada buku itu.
"Buku sanubari Bestari menunjukkan apa nama wilayah ke 5 terbesar di Dimensi Bumantara Nusantara"
Buku itu membuka sebuah lembaran dan dari dalam buku Sanubari Bestari itu muncul sebuah kata.
"Gunung Craca, itu adalah nama wilayah ke lima terbesar di dimensi bumantara Nusantara ,gunung Craca adalah gunung vulkanik dan aktif , suhu di sekitar gunung itu bisa mencapai 127 Celcius, gunung craca mengeluarkan lahar yang mengalir hingga ke kaki gunung. Dikaki gunung terdapat pintu masuk menuju kebawah tanah disana terdapat perdesaan yang sangat subur"
mendengar penjelasan buku sanubari Bestari Sempena tidak sabar terhadap kesana .
"hey jangan lupa janji kalian"
Sebuah suara terdengar dari kantung celana zaka , zaka mengeluarkan batu kerikil tempat iblis bondo tertutup. Zaka meminta Rara untuk melepaskan segel iblis bondo karena dia telah membantu mereka menemukan cara untuk mengalahkan leakos.
"Mantra Teta , buka segel"
segel di batu kerikil itu terbuka dan iblis bondo keluar.
"terimakasih karena telah memerdekakan ku , aku sangat senang ternyata kalian orang-orang yang baik , apakah aku boleh bergabung dengan kalian untuk mengalahkan janardana ?"
zaka yang awalnya curiga dengan niat iblis bondo akhirnya percaya setelah melihat ketulusan dari kata-kata iblis itu. Setelah diiyakan oleh mereka bertiga iblis bondo masuk ke bayangan zaka dan bersembunyi disana
saat waktu sudah hampir mencapai sore mereka tiba di gunung Craca. Terlihat gunung Craca itu sanga besar dan terus menyemburkan lahar, mereka berjalan mendekati kaki gunung itu. Semakin dekat semakin terasa hawa panas disana, saat hampir sampai di kaki gunung terdapat sebuah jembatan untuk menyebrang dari lahar.
Rara yang masuk dalam tahap pemulihan masih sedikit lemah. Rara menyebrang dengan berhati-hati sambil bergandengan dengan zaka. Setelah terlihat sebuah gerbang emas di kaki gunung. Di sana terdapat dua penjaga yang gerbang menjaga itu. Saat mereka bertiga ingin memasuki gerbang tersebut para penjaga Islamnya. Sempena menunjukkan buku Sanubari Bestari kepada mereka, setelah melihat buku itu para penjaga membiarkan mereka masuk ke dalamnya.
didalam sana terlihat para penduduk yang melakukan kegiatan perdagangan. Kegiatan perdagangan di sana masih sangat tradisional karena menggunakan cara barter. Sempena yang melihat itu berkeliling di sana dan menukarkan beberapa barang yang diberikan oleh penduduk pulau dewana dengan barang-barang yang dijual oleh gunung Craca.
Rara yang kehilangan energi sudah tidak kuat melanjutkan berjalan, zaka langsung menggendong Rara dan membawanya ketempat pengobatan didekat sana. Seorang tabib disana memberikan Rara sebuah minuman yang terbuat dari air , tetelasn lahar , dan arang gunung Craca. Karena minuman itu memiliki energi sihir yang kuat membuat Rara pulih dengan cepat. Sempena yang tau jika Rara dibawa ketempat pengobatan didekat sana langsung menyusulnya dan menemaninya disana sampai pulih total.
saat sore sudah tiba Rara telah pulih dan mereka lanjut kewilayah selanjutnya. Dan mereka melanjutkan perjalanannya. Mereka keluar dari tempat itu dan dihadapannya langsung kewilayah 6 yaitu hutan Flory yang berupa jalur penghubung ke lembah Calos yang merupakan wilayah ke 7.
Saat memasuki tempat itu banyak suku kasarung yang berupa Manusia setengah monyet dan bertipe Rosella yang melompati pepohonan tinggi. Hutan Flory sebenarnya adalah hutan hujan yang penuh pepohonan tinggi dan bunga-bunga yang indah.
Tiba - tiba saat dipertengahan jalan terjadi hujan deras. Karena hutan Flory adalah hutan hujan ajaib , mau dimanapun mereka berada jika didalam hutan Flory akan tetap kehujanan. Akhirnya mau tidak mau mereka terus melanjutkan perjalanannya. Dibawah hujan yang deras Sempena teringat akan desanya. Dia mengkhawatirkan bagaimana kondisi desanya sekarang. Apakah virus candramawa semakin mereda atau malah semakin parah, dan apakah kondisi neneknya baik-baik saja sekarang.
Saat sedang melamunkan itu semua Zaka menepuk bahunya, zaka tau mengapa wajah sahabatnya itu berubah menjadi datar tanpa senyum.Rara juga mengelus bahu Sempena. Melihat kedua temannya itu ,Sempena mencoba untuk fokus pada apa yang dia hadapi sekarang.
Karena hari sudah malam Mereka berlari untuk mempercepat sampai ke lembah Calos. Uadar dingin juga menembus tulang-tulang mereka membuat dingin yang ekstrim muncul. Setelah 20 menit berlari Mereka akhirnya sampai dilembah Calos.