Sempena memasuki labirin itu, yang ia pertama kali lihat adalah sebuah pedesaan yang jaraknya sekitar 500 meter dari dirinya, pedesaan itu terlihat sangatlah kuno mungkin lebih kuno dari desa Insan. Saat Sempena berjalan menuju desa itu dia sungguh-sungguhkan pemandangan bebatuan bebatuan kuno dengan ukiran-ukiran di sana, Sempena tidak tahu apa maksud dari ukiran-ukiran tersebut karena dalam ukuran-ukiran batu itu terukir sekelompok wanita.
Saat telah sampai digapura desa itu , Sempena merasa terkejut dan terpana, sebenarnya desa itu lebih kuno dan tradisional daripada desa Insan. Bangunan-bangunan di sana seluruhnya terbuat dari bebatuan, warga desa di sana menggunakan pakaian yang berasal dari kulit kayu yang dilengkapi dengan batuan akik. Ada salah satu penduduk desa yang melihat Sempena berdiri di depan gapura
“Washagarano teno ?”, Itulah kalimat pertama yang diucapkan oleh penduduk desa itu, Sempena hanya kebingungan mendengar perkataan penduduk desa itu ,dia tidak tahu apa yang dikatakan oleh penduduk desa itu, saat dia masih berpikir bagaimana menjawabnya tiba-tiba sebuah ide muncul di kepalanya jika dia mendapatkan kekuatan warisan dari Cakrawala yang memiliki berbagai ilmu artinya dia juga bisa menggunakan kekuatan ilmu itu untuk mengetahui apa yang dikatakan penduduk desa itu. Dia menarik napasnya dalam-dalam dan memfokuskan energi dan kekuatan di seluruh tubuhnya tak lama kemudian saat penduduk desa itu berbicara lagi suara yang masuk ke gendang pendengaran berubah menjadi kata-kata yang ia ketahui.
"Nak, apakah ada yang bisa dibantu?"
Mendengar perkataan penduduk itu wajah Sempena menjadi senang karena dia bisa mengetahui bahasa penduduk itu.
" pak kalau boleh tau ini desa apa ya pak ?"
"Kamu tidak tahu ini desa apa?, Aneh sekali kamu berasal dari mana?"
"Aku berasal dari dunia nusantara pak"
“Dunia Nusantara, tepatnya di mana nak?”
"Didesa Insan pak"
"Haaah , desa Insan !, Jika dilihat-lihat kau mirip dua orang kepercayaan sang Cakrawala , jangan-jangan kau putra Agni dan Surya !"
"Iya pak Aku putra dari Agni dan Surya"
Setelah mendengar kata Sempena itu , orang itu langsung menarik Sempena dan membawanya ke suatu tempat, melewati bebatu-batuan yang terdapat ukiran-ukiran kuno dan beberapa artefak tua. Sempena terus bertanya-tanya dan berpikir dia ingin dibawa kemana, setelah 5 menit simpen adalah sampai di depan sebuah gua, saat memasuki gua itu dia disuguhkan dengan pemandangan gua yang dipenuhi oleh bebatuan aki dan kristal yang indah dan bercahaya.
Di dalam gua tersebut terdapat sebuah ruangan yang di dalamnya terdapat satu meja dan dua bangku kecil di sana terdapat sosok kakek tua yang sedang duduk sambil meminum kopi.
“Kek ini putra Agni dan Surya " , sontak kakek itu terkejut setelah mendengar kata salah satu penduduk yang membawa Sempena ke dalam tempat itu.
“Kau putra Agni dan Surya?” , Pertanyaan kakak itu dengan serius.
"Iya kek aku putra mereka berdua"
“Itu artinya kau adalah penyelamat wilayah Nirwana nusantara dan dimensi Bumantara Nusantara santara ini”, Kakek tua itu berkata penuh harapan kepada Sempena.
"Tapi gak aku baru saja tahu bahwa kedua orang tuaku adalah Agni dan Surya seorang kepercayaan sang Cakrawala, aku belum terlalu menguasai kekuatan dan sihir yang ada di dalam diriku ini"
Saat mendengar kata dari Sempena kakek itu hanya bisa memikirkannya dan tidak terlalu lama dia mulai mengatakan sesuatu lagi
"Tidak apa-apa nak seiringnya dengan waktu dan seiringnya takdir berjalan dan seiringnya tantangan yang akan muncul dan menyambutmu maka kau akan bisa menguasai kekuatan dan sihir yang ada di dalam dirimu"
"Jika aku boleh tahu siapa namamu nak?"
"Sempena itulah namaku"
"Sempena nama yang bagus dan omong-omong kau bisa memanggilku kakek gimbal "
"I ..iya kek gimbal"
"Mungkin jika kau mau aku bisa mengajarimu hal dasar tentang sihir, apakah kau mau ku ajari itu ?"
Sontak mendengar tawaran dari kakek gimbal Sempena langsung setuju untuk kakek Gimbal mengajarinya, dirinya sangat butuh pelajaran tentang sihir karena di dunia Nusantara sangat jarang ditemukan manusia yang memiliki kekuatan sihir hanya ada beberapa orang yang memiliki kekuatan sihir karena diberkahi oleh Allah salah satunya seperti kedua orang tuanya yaitu Agni dan Surya.
"Baiklah kalau begitu kita langsung mulai saja pelajaran tentang sihir ini "
"Siap kek ! , Kuucapkan terima kasih karena kakek ingin mengajariku tentang sihir"
"Kau tidak perlu berterima kasih padaku seperti itu, aku hanya memberikan bantuan kecil saja"
Meskipun kakek gimbal berbicara seperti itu, dia adalah hal yang sangat penting. setelah selesai pembicaraan itu maka pembelajaran ini akan dimulai.