Loading...
Logo TinLit
Read Story - Archery Lovers
MENU
About Us  

Pak Rayan segera memanggil semua siswa pemanahnya guna berkumpul, suara obrolan khas mengiringi langkah menuju teras halaman dimana sang Coach berada.

“Baik, untuk latihan sore ini bisa kita lanjutkan besok dan perlu bapak ingatkan sekali lagi pada kalian untuk jaga kesehatan juga konsentrasi kalian agar tidak hilang. Sampai di sini saja, mari kita berdoa. Berdoa di mulai!” Kata Pak Rayan seraya menundukkan wajahnya yang segera di ikuti yang lain, lima menit kemudian para siswa pemanah tersebut segera membubarkan diri dan masuk ke dalam rumah sambil membawa busur serta peralatannya ke gudang, kecuali yang bawa sendiri dari rumah. Merasa lelah juga suasana yang masin terasa terik membuat Zahra ingin beli minuman dingin sebelum pulang kemudian bergegas keluar bersama Ahmad dan Mbak Fara sementara Intan dan Si kembar Shanti dan Yanti sibuk mencuri perhatian Mas Juna dan Mas Indra, ketika mereka hendak melewati depan rumah ekstrakulikuler Tapak Suci Zahra langsung menyapa  Rayla dan Mas Gentar yang baru saja keluar dari rumah itu. Selama perjalanan Rayla dengan semangat menceritakan kepada Zahra yang langsung di timpali dengan tawa hingga tanpa sepengetahuan mereka Mas Gentar diam-diam melirik ke arah Mbak Fara yang berjalan di sebelah Zahra.

“Zahra, beli teh poci dekat warung mie ayam Cak Maman yuk!” Ajak Rayla antusias.

“Aku ayo…ayo saja, kebetulan aku lagi ingin minum yang dingin-dingin!” Timpal Zahra, gadis itu menoleh ke arah Mbak Fara dan Ahmad ,”Kalian mau ikut nggak!” Ajaknya.

“Boleh!” Sahut Mbak Fara.

“Tidak, aku mau langsung pulang saja! Besok aku pamit izin nggak masuk karena ada urusan keluarga!” Ucap Ahmad.

“Kalau Mas Gentar?” Tanya Zahra kepada pemuda itu. Dia hanya mengangguk tanda mengiyakan. Setibanya di gerbang Ahmad langsung berpisah dan pergi ke arah sekolah untuk mengambil sepeda motor sedangkan mereka berempat pergi ke arah sebaliknya.

“Oh iya Mbak Fara, di sekolah ini ada nggak yang Mbak sukai?” Tanya Rayla tiba-tiba. Zahra terkejut sementara netra cokelat milik Mbak Fara seketika membulat kemudian dengan senyum malu-malu gadis lebih tua dari mereka berdua menjawab,”Kurasa tidak ada, Mbak hanya ingin fokus belajar dulu! Ada atau tidaknya yang suka denganku itu bisa di pikir nanti?” Jawabnya.

Rayla sontak berseru kecewa sementara Zahra menepuk bahu temanya dengan tatapan tajam seolah mengatakan “Jangan bicara seperti itu!? Nggak sopan”, sayangnya Rayla malah mengabaikan tatapan penuh peringatan itu lalu berpaling ke arah Mas Gentar dan hendak bertanya. Belum juga bertanya Mas Gentar sudah keburu menjawabnya.

“Aku tidak mau berurusan dengan percintaan, merepotkan saja!” Jawabnya ketus sekaligus berbohong. “Selain itu sebenarnya aku mau mampir ke supermarket yang kebetulan searah dengan kalian jadi aku ikut dengan kalian!” Sambungnya. Mereka berdua beroh panjang setelah itu diam, begitu juga dengan Mbak Fara dan Mas Gentar, setibanya di tempat yang mereka bertiga tuju Mas Gentar segera berpisah dan pergi. Sepeninggal Mas Gentar Rayla kembali bertanya.

“Mbak Fara yakin? Mungkin kami berdua bisa bantu jadi mak coblang buat Mbak?” Tanya Rayla seenaknya.”Iyakan, Zahra?”

Sontak Zahra cepat-cepat menggeleng kepala,”Kau ini bagaimana? Lebih baik kita tidak perlu mengurus percintaan orang lain, lagi pula kalau kita jadi mak comblang yang ada ujung-ujungnya berakhir kayak di dalam novel atau film!” Balas Zahra, menolak.

Mbak Fara sedikit tertawa,”Terima kasih atas kebaikan kalian! Tapi kalian tidak perlu melakukannya, cukup fokus dengan cerita kalian di masa SMA ini. Siapa tahu kalian bisa menceritakannya pada anak-anak kalian di masa depan!” Ucap Mbak Fara. Gadis itu langsung memesan teh poci rasa leci, Zahra dan Rayla turut memesan. Sambil menunggu pesanan selesai di buatkan mereka kembali mengobrol dengan topik lain sampai akhirnya pesanan mereka sudah jadi. Setelah bayar mereka bertiga yang hendak meninggalkan tempat itu tiba-tiba seorang wanita yang mengendarai sepeda motor menepikan kendaraannya dan berhenti di dekat mereka bertiga.

“Mama!” Seru Rayla. Gadis itu langsung menghampiri kemudian mencium punggung tangan wanita tersebut, sontak Zahra dan Mbak Fara langsung mengahampiri dan melakukan apa yang Rayla lakukan terhadap Mama Rayla.

“Di sini kamu rupanya, Mama nyariin loh. Sampai-sampai tanya ke pak Satpam yang jaga gerbang area ekstrakulikuler!” Omel Mama Rayla kepada putrinya sementara Rayla sendiri Cuma cengir kuda sembari mengaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Lantas wanit itu berpaling lalu tersenyum kepada Zahra dan Mbak Fara.

“Terima kasih ya sudah nemein putri saya!” Ucap Mama Rayla setelah itu berpaling ke arah Rayla,”Ayo naik, sekalian ikut Mama pergi ke Mall!” Titahnya. Dengan nurut gadis itu naik ke jok belakang lalu melambaikan tangan kepada Zahra dan Mbak Fara seraya pamit lalu pergi. Setelah Rayla pergi Mbak Fara mengajak Zahra untuk pergi juga, namun setibanya di depan gerbang sekolah Zahra segera berpisah dengan Mbak Fara lalu segera menelusuri rute yang biasa ia lalui. Akan tetapi langkahnya langsung terhenti ketika ada mendengar suara yang di kenalinya, saat menoleh ia kembali di buat heran melihat Mas Indra berjalan menghampirinya dengan langkah lebar.

“Lho Mas Indra? Kupikir Mas sudah pulang duluan?” Tanya Zahra heran, namun sebaliknya hatinya seperti bernyanyi ria saat melihat pemuda itu berdiri di hadapannya. Sementara Mas Indra yang tampak kecewa tidak mendengar panggilan “Aku-Kamu” hanya diam saja tetapi tangannya bergerak memindahkan tasnya ke depan dada bidangnya lalu membuka dan mengaduk isinya setelah itu mengeluarkan sebuah tas anak panah berwarna biru lalu menyodorkannya kepada Zahra,”Buatmu…”

Zahra terkejut namun buru-buru menolaknya. Akan tetapi Mas Indra sedikit memaksananya, dengan ragu Zahra menerima tas anak panah itu.

“Te—terima kasih! Tapi kenapa Mas Indra memberikan ini kepadaku?” Tanya Zahra merasa tidak enak hati.

Dengan santai pemuda itu menjawab,”Bukan apa-apa, aku punya banyak di rumah. Jadi aku memberikannya kepadamu, semoga tas itu bermanfaat untukmu!” Sahut Mas Indra mengulurkan tangannya ke atas kepala Zahra lalu mengelusnya kemudian berjalan melewati gadis itu, tubuh Zahra seketika tersentak saat merasakan pucuk kepalanya di elus oleh pemuda itu membuat ia langsung memutar tubuhnya dan terpaku di tempatnya berdiri menatap punggung Mas Indra yang mulai menjauh. Di tatapnya tas itu dengan pandangan tidak percaya sekaligus senang bukan main lalu kembali mendongak melihat punggung Mas Indra yang kian menjauh dan menghilang dari kelokan jalan, lantas gadis itu segera memasukan tas anak panah itu ke dalam tas lalu cepat-cepat pulang ke rumah sebelum hari semakin sore.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
ALTHEA
112      93     0     
Romance
Ini adalah kisah seorang perempuan riang yang memiliki perasaan lebih ke manusia es batu, manusia cuek yang telah menyukai seorang perempuan lain di sekolahnya. Walaupun ia tahu bahwa laki laki itu bukan menyukai dirinya, tetap saja ia tak akan kunjung lelah untuk mendapatkan perhatian dan hati laki laki itu. Akankah ia berhasil mendapatkan yang dia mau? "Dasar jamet, bales chat nya si...
CATCH MY HEART
2860      1108     2     
Humor
Warning! Cerita ini bisa menyebabkan kalian mesem-mesem bahkan ngakak so hard. Genre romance komedi yang bakal bikin kalian susah move on. Nikmati kekonyolan dan over percaya dirinya Cemcem. Jadilah bagian dari anggota cemcemisme! :v Cemcemisme semakin berjaya di ranah nusantara. Efek samping nyengir-nyengir dan susah move on dari cemcem, tanggung sendiri :v ---------------------------------...
ALACE ; life is too bad for us
1055      641     5     
Short Story
Aku tak tahu mengapa semua ini bisa terjadi dan bagaimana bisa terjadi. Namun itu semua memang sudah terjadi
KAU, SUAMI TERSAYANG
675      463     3     
Short Story
Kaulah malaikat tertampan dan sangat memerhatikanku. Aku takut suatu saat nanti tidak melihatku berjuang menjadi perempuan yang sangat sempurna didunia yaitu, melahirkan seorang anak dari dunia ini. Akankah kamu ada disampingku wahai suamiku?
Sweet Notes
12684      2398     5     
Romance
Ketika kau membaca ini, jangan berpikiran bahwa semua yang terjadi disini adalah murni dari kisah cintaku. Ini adalah sekumpulan cerita-cerita unik dari teman-teman yang mau berbagi dengan saya. Semua hal yang terjadi adalah langsung dari pengalaman para narasumber. Nama sengaja disamarkan namun setting tempat adalah real. Mohon maaf sesuai perjanjian jalan cerita tidak dijelaskan seperti kisah ...
Between Us
3295      1367     5     
Romance
Song Dami jelas bukanlah perempuan yang banyak bicara, suka tersenyum. Oke, mungkin iya, dulunya, tapi sekarang tidak. Entahlah, dia juga lupa alasan kenapa dia lebih banyak menyembunyikan emosinya dan memilih untuk melakukan apa yang disuruh padanya. Dan karna itu, Sangho, oppanya meminta dia untuk berhenti dari pekerjaannya yang sekarang karna Dami ternyata ditindas oleh sunbaenya. Siapa ya...
HADIAH PALING BERHARGA
586      396     4     
Short Story
Seorang wanita yang tidak bisa menerima kenyataan, keharmonisannya berubah menjadi kebencian, sebuah hadiah yang mengubah semua hal tentangnya .
Kare To Kanojo
6510      1753     1     
Romance
Moza tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah setelah menginjak Negara Matahari ini. Bertemu dengan banyak orang, membuatnya mulai mau berpikir lebih dewasa dan menerima keadaan. Perbedaan budaya dan bahasa menjadi tantangan tersendiri bagi Moza. Apalagi dia harus dihadapkan dengan perselisihan antara teman sebangsa, dan juga cinta yang tiba-tiba bersemayam di hatinya. DI tengah-tengah perjua...
Pupus
440      294     1     
Short Story
Jika saja bisa, aku tak akan meletakkan hati padamu. Yang pada akhirnya, memupus semua harapku.
Close My Eyes
525      395     1     
Short Story
Pertemuan 2 pasang insan atas sebuah kematian dari latar yang belakang berbeda