Loading...
Logo TinLit
Read Story - GAARA
MENU
About Us  

"Izinkan aku menjadi bagian terpenting dalam hidup mu."

********

Hari demi hari terus berganti, sebentar lagi ujian akhir semester akan segera selesai, begitupun juga dengan masa lima belas hari itu. Tak terasa, sekarang sudah memasuki hari ke tiga belas.


Genandra masih memperlakukan Akira layaknya dia mencintai gadis itu, walaupun dengan rasa terpaksa. Ini semua rela dia lakukan hanya demi mengabulkan permintaan dari Arzan, Kakak laki-laki Akira.


Akan tetapi, lama-kelamaan pandangan Genandra kepada Akira mulai berubah, rasa suka perlahan muncul di dalam hatinya. Walaupun terkadang dia masih berkhayal kalau Akira adalah Aleena.


********


-Di perpustakaan sekolah.

Bertemankan beberapa tumpukan buku pelajaran, serta hembusan angin sepoi-sepoi dekat jendela. Sengaja Genandra memilih tempat duduk paling belakang, selain suasananya yang tenang ia juga ingin fokus dalam belajarnya.


"Kak Genan!" sapa seorang perempuan dari arah samping kanan tubuh Genandra, suara yang begitu familiar tanpa menoleh pun dia sudah tahu siapa pemilik suara menggemaskan itu.


"Iya?" balas Genandra memutar kepalanya sembilan puluh derajat ke arah Akira, gadis itu datang sambil membawa beberapa buku catatan.


"Guru fisika aku nyuruh supaya aku belajar sama Kakak," ucapnya nampak antusias.


"Owh, jadi lo yang bakal ikut lomba fisika tingkatan kelas sepuluh," balas Genandra seperti telah diberi kabar sebelumnya.


"Oke, Pak Endik juga sudah bilang ke gue kok. Sini duduk!" suruh Genandra menggeser posisi duduknya, memberikan tempat kosong yang cukup untuk Akira duduk di sana.


"Oke kak," Akira duduk di samping tubuh Genandra, dan laki-laki itu pun mulai mengajarkan beberapa soal fisika yang menurut Akira sulit. Genandra memang sudah biasa mengikuti lomba-lomba cerdas cermat, jadi tak heran jika sampai ada guru yang mempercayakan dirinya untuk mengajari Akira.


"Paham gak?" tanya Genandra setelah selesai menjelaskan beberapa soal dan bagaimana cara menjawabnya.


"Paham," jawab Akira walau masih sedikit bingung dengan penjelasan yang Genandra berikan. Mau bagaimana lagi, berada di dekat orang yang kita suka apalagi dia berpura-pura sebagai guru kita dan kita sendiri sebagai muridnya. Pasti ada rasa senang bercampur malu yang tak bisa diluapkan melalui kata-kata.


"Eh, gue pergi ke ruang OSIS dulu sebentar ya, lo di sini aja sambil pahami lagi penjelasan yang udah gua kasih. Ini buku gue, silahkan lo baca di dalamnya lengkap ada rumus-rumus fisika," ucap Genandra setelah mendapat pesan singkat dari handphonenya.


"Oke Kak," jawab Akira lalu menyaksikan Genandra keluar dari dalam perpustakaan.


Akira mulai membuka buku catatan fisika milik Genandra, membolak-balikkan lembaran buku tersebut untuk mengetahui isinya. "Tulisan Kak Genan rapi ya padahal cowok," kagum Akira dengan tulisan tangan Genandra yang begitu rapi dan bagus, bahkan lebih baik daripada tulisannya sendiri.


Akira asik membuka satu persatu lembaran buku catatan Genandra, hingga tak sadar sudah sampai pada halaman terakhir. Bola mata Akira dibuat terkejut, ketika ada selembar kertas yang penuh akan coretan dan sebuah foto.


"A-apa ini?" bingungnya mengerutkan kening, hanya satu kata yang bisa Akira baca dalam selembar kertas tersebut. Sebuah nama perempuan, Aleena.


"Aleena? Aleena siapa? Kenapa ada nama dia di buku Kak Genandra?" pikir Akira lalu mengambil sebuah foto yang bergambarkan Genandra tengah bersama seorang perempuan cantik di sisinya.


"I... ini?!" entah mengapa hati Akira terasa sangat sakit ketika menatap selembar foto tersebut, mereka berdua terlihat dekat sangat dekat.


Sejenak iris matanya tertarik pada sebuah tulisan kecil yang terdapat pada pojok kanan foto. "Genandra... untuk Aleena," Akira membaca tulisan itu dengan perasaan hancur, pelupuk matanya memanas. Ia cemburu, melihat betapa tulusnya senyuman Genandra bersama perempuan itu.


"Dia siapa? Kalau kak Genan memang sudah punya pasangan, lalu kenapa harus bersikap seperti itu sama Akira," Akira mengepalkan tangannya kuat, rahang bawahnya mengeras.


Tanpa perasaan, Akira langsung merobek begitu saja selembar kertas tersebut lalu menyimpannya di dalam saku, begitupun juga dengan foto tersebut. Ia merasa kecewa, sangat kecewa, bagaimana bisa Genandra mempermainkan cintanya selama ini layaknya sebuah boneka. Apa hatinya begitu pantas untuk disakiti?


"Senja itu jahat, hanya sesaat memberi rasa lalu pergi merenggut asa. Mmm tidak, bukan ia yang kejam, tapi diriku yang terlalu berharap. Berharap dicintai oleh seseorang yang hatinya memang sudah dimiliki oleh orang lain."


********

AKIRA POV

Akira Magenta Valencia, si gadis biasa yang harus berjuang mati-matian melawan penyakit kanker nya. Aku hanya manusia sekarat... sebenarnya. Namun, aku juga ingin merasakan bahagia sebelum pulang ke pangkuan Tuhan.


Sekarang, aku sedang dimabuk asmara oleh seorang laki-laki dingin yang tak berperasaan. Benar, kalian pasti sudah berhasil menebak siapa dia, Genandra Mahavir Aditama.


Bukan wajah tampan, tubuh ideal ataupun otak pintarnya yang membuat aku mencintainya. Tapi melainkan, sifat baik dan perhatiannya lah yang membuat hati ku menyukainya, walaupun terkadang tertutupi oleh sikap dia yang dingin dan sangat sulit untuk didekati.


Bahkan hingga saat ini aku baru sadar, kalau diriku telah dibuat gila hanya karena mencintainya. Terkadang aku berpikir, aku seperti gadis desa biasa yang mencintai seorang pangeran bangsawan, mempunyai singgasana megah serta kerajaan yang mewah.


Bukan dari segi kasta yang diriku persoalkan. Hanya saja, kalau dibandingkan dengan dirinya, aku seperti bintang kecil di antara ribuan cahaya, dimana ribuan cahaya itu berasal dari para perempuan yang mengagumi dirinya. Sangat mustahil bukan? Jika ia sampai memilih bintang kecil ini, bahkan sekedar untuk meliriknya sekalipun.


Menyerah? Tentu saja tidak, aku akan tetap memperjuangkannya sampai dia menerima kalau keberadaan ku memang benar-benar ada.


Di samping memperjuangkan rasa, dituntut melawan penyakit yang semakin menggerogoti tubuh juga tidak mudah.


Bahkan dokter pun sampai mengatakan, kalau hidup ku tidak lama lagi akan selesai. Haha, apa aku harus percaya dengan ramalan manusia? Entahlah.


Selama besok kedua mata ku masih terbuka lebar. Aku akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin, aku tidak ingin melihat orang lain bersedih, hanya senyuman.... hanya senyuman mereka yang aku butuhkan, sebelum semuanya berubah menjadi gelap.


Dan semoga saja, orang yang ku cinta mau menerima perasaan tulus ku ini sebelum diriku benar-benar pergi.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (9)
  • carera

    Semangat kak yok up lagi😗

    Comment on chapter Mas fiksi lebih menggoda
  • carera

    Akira jan pergi dulu plis:(

    Comment on chapter Apa sudah saatnya aku pulang, Tuhan?
  • zarasafa

    Semangatt kakak🙌🏻🙌🏻

    Comment on chapter Gadis spesial
  • manusiatembuspandang

    semangat kakak

    Comment on chapter Gadis spesial
  • kitcat

    Ayo yuk up lagi kak😎😁

    Comment on chapter Izinkan aku mencintaimu
  • kitcat

    Kapan genan suka sama Akira😭

    Comment on chapter Izinkan aku mencintaimu
  • pitik

    Baru juga mulai

    Comment on chapter Gadis spesial
  • human

    Kenapa Lo gak peka sih genan gemes deh

    Comment on chapter Apa sudah saatnya aku pulang, Tuhan?
  • vina anggraeni

    Jangan lupa beri like nya yah teman-teman:)

    Comment on chapter Gadis spesial
Similar Tags
Si Neng: Cahaya Gema
185      159     0     
Romance
Neng ialah seorang perempuan sederhana dengan semua hal yang tidak bisa dibanggakan harus bertemu dengan sosok Gema, teman satu kelasnya yang memiliki kehidupan yang sempurna. Mereka bersama walau dengan segala arah yang berbeda, mampu kah Gema menerima Neng dengan segala kemalangannya ? dan mampu kah Neng membuka hatinya untuk dapat percaya bahwa ia pantas bagi sosok Gema ? ini bukan hanya sede...
Premium
Aksara yang Tak Mampu Bersuara
20271      1983     0     
Romance
Ini aku. Aku yang selalu bersembunyi dibalik untaian kata indah yang menggambarkan dirimu. Aku yang diam-diam menatapmu dari kejauhan dalam keheningan. Apakah suatu saat nanti kau akan menyadari keberadaanku dan membaca semua tulisanku untukmu?
ASA
5362      1696     0     
Romance
Ketika Rachel membuka mata, betapa terkejutnya ia mendapati kenyataan di hadapannya berubah drastis. Kerinduannya hanya satu, yaitu bertemu dengan orang-orang yang ia sayangi. Namun, Rachel hanya diberi kesempatan selama 40 hari untuk memilih. Rachel harus bisa memilih antara Cinta atau Kebencian. Ini keputusan sulit yang harus dipilihnya. Mampukah Rachel memilih salah satunya sebelum waktunya ha...
Aku Menunggu Kamu
170      150     0     
Romance
sebuah kisah cinta yang terpisahkan oleh jarak dan kabar , walaupun tanpa saling kabar, ceweknya selalu mendo'akan cowoknya dimana pun dia berada, dan akhirnya mereka berjumpa dengan terpisah masing-masing
Premium
Titik Kembali
6191      1995     16     
Romance
Demi membantu sebuah keluarga menutupi aib mereka, Bella Sita Hanivia merelakan dirinya menjadi pengantin dari seseorang lelaki yang tidak begitu dikenalnya. Sementara itu, Rama Permana mencoba menerima takdirnya menikahi gadis asing itu. Mereka berjanji akan saling berpisah sampai kekasih dari Rama ditemukan. Akankah mereka berpisah tanpa ada rasa? Apakah sebenarnya alasan Bella rela menghabi...
Premium
Take My Heart, Mr. Doctor!
6806      1993     2     
Romance
Devana Putri Aryan, seorang gadis remaja pelajar kelas 3 SMA. Ia suka sekali membaca novel. Terkadang ia berharap kisah cintanya bisa seindah kisah di novel-novel yang ia baca. Takdir hidupnya mempertemukan Deva dengan seorang lelaki yang senantiasa menjaganya dan selalu jadi obat untuk kesakitannya. Seorang dokter muda tampan bernama Aditya Iqbal Maulana. Dokter Iqbal berusaha keras agar s...
The Sunset is Beautiful Isn't It?
2290      709     11     
Romance
Anindya: Jangan menyukai bunga yang sudah layu. Dia tidak akan tumbuh saat kamu rawat dan bawa pulang. Angkasa: Sayangnya saya suka bunga layu, meski bunga itu kering saya akan menjaganya. —//— Tau google maps? Dia menunjukkan banyak jalan alternatif untuk sampai ke tujuan. Kadang kita diarahkan pada jalan kecil tak ramai penduduk karena itu lebih cepat...
Wanita Di Sungai Emas (Pendek)
570      384     3     
Fantasy
Beberapa saat kemudian, aku tersandung oleh akar-akar pohon, dan sepertinya Cardy tidak mengetahui itu maka dari itu, dia tetap berlari... bodoh! Akupun mulai menyadari, bahwa ada sungai didekatku, dan aku mulai melihat refleksi diriku disungai. Aku mulai berpikir... mengapa aku harus mengikuti Cardy? Walaupun Cardy adalah teman dekatku... tetapi tidak semestinya aku mengikuti apa saja yang dia...
Pria Malam
1122      680     0     
Mystery
Semenjak aku memiliki sebuah café. Ada seorang Pria yang menarik perhatianku. Ia selalu pergi pada pukul 07.50 malam. Tepat sepuluh menit sebelum café tutup. Ia menghabiskan kopinya dalam tiga kali tegak. Melemparkan pertanyaan ringan padaku lalu pergi menghilang ditelan malam. Tapi sehari, dua hari, oh tidak nyaris seminggi pria yang selalu datang itu tidak terlihat. Tiba-tiba ia muncul dan be...
Premium
Claudia
6991      1777     1     
Fan Fiction
Ternyata kebahagiaan yang fana itu benar adanya. Sialnya, Claudia benar-benar merasakannya!!! Claudia Renase Arditalko tumbuh di keluarga kaya raya yang amat menyayanginya. Tentu saja, ia sangat bahagia. Kedua orang tua dan kakak lelaki Claudia sangat mengayanginya. Hidup yang nyaris sempurna Claudia nikmati dengan senang hati. Tetapi, takdir Tuhan tak ada yang mampu menerka. Kebahagiaan C...