Loading...
Logo TinLit
Read Story - GAARA
MENU
About Us  

-Flash back-

"Bagaimana keadaan Adik saya dokter?" tanya Arzan kepada sang dokter, sebab Akira belum juga bangun sejak kemarin malam.


"Alhamdulillah, keadaan Adik kamu untuk hari ini sudah mulai membaik," jawab dokter tersebut.


"Untuk hari ini? Maksud dokter apa?" balas Arzan mengerutkan keningnya.


"Hah," dokter membuang napas berat.


"Tolong dengarkan saya Arzan, kondisi Adik kamu semakin lama semakin memburuk, kondisi fisiknya semakin melemah, dan untung saja kemarin kamu tidak terlambat membawa dia ke sini, hingga nyawanya masih bisa diselamatkan," ucapan dari dokter itu membuat kepala Arzan menunduk, ia menatap sedih ke arah lantai keramik rumah sakit.


"Saya takut Arzan, kalau lima belas-"


"Tidak dokter," potong Arzan kembali mengangkat kepalanya.


"Adik saya pasti bisa sembuh, saya akan berusaha mencari uang sebanyak-banyaknya agar Akira dapat segera dioperasi," sambungnya sungguh.

-Flash back selesai-


Di dalam kamar pasien Akira, gadis yang dikenal cerita dan penuh semangat itu, sekarang tertidur pulas di atas kasur pasien dengan infus yang terpasang di tangan kirinya. Arzan merasa sedih melihat sang Adik dalam kondisi seperti ini.


"Bangun Dek, Kakak mohon!" pinta Arzan meletakkan kepalanya di tepi kasur pasien, tak terasa setetes air mata jatuh mengenai punggung tangan Akira.


"Kalau kamu pergi, Kakak sama siapa," batinnya begitu takut kehilangan Akira.


Mata Arzan membulat, seperti ada sesuatu yang hinggap di atas kepalanya. Dengan perlahan ia kembali mengangkat kepala, ternyata itu berasal dari tangan Akira. Syukurlah, dia sudah siuman.


"Dek, kamu sudah bangun!" ucap Arzan dengan ekspresi wajah terkejut, menyaksikan Adiknya kembali siuman walaupun masih terlihat lemas dan bibirnya yang pucat.


"Kak Arzan nangis?" tebak Akira serak, menghapus air mata di pipi Arzan menggunakan jari jempolnya. "Siapa yang suruh Kakak nangis?" tanya Akira terdengar kesal.


"Enggak ada kok, cuman kelilipan aja," balas Arzan tersenyum sembari membelai lembut kepala Akira.


"Kak Arzan bohong," ujar Akira membuat Arzan semakin gemas kepada Adik perempuannya itu, sifat inilah yang membuat Arzan sayang kepada Akira dan akan sedih jika sampai gadis tersayangnya itu pergi.


"Tahu darimana kamu kalau Kakak bohong?"


"Kelihatan banget Kak, Kak Arzan itu jujur orangnya jadi kalau sekali bohong gampang kelihatan," balas Akira tertawa kecil.


Akira mengambil telapak tangan Arzan, lalu memegangnya dengan kedua tangan. "Kak Arzan jangan nangis lagi ya!" pinta Akira menatap mata Arzan lekat, tiba-tiba aura di dalam ruangan tersebut kembali terasa sendu.


"Akira gak mau di sisa-sisa hari terakhir aku hidup Kakak selalu menangis, kak Arzan harus tetap tersenyum seperti biasanya, anggap saja Akira sehat sama seperti anak-anak yang lain," pungkas Akira mampu membuat Arzan terdiam.


"Kak Arzan, janji ya! Kak Arzan gak boleh nangis lagi di depan Akira," Akira mengulurkan jari kelingkingnya kepada Arzan, dan dengan perasaan ragu Arzan pun menerima janji.


"Yey, Kak beli makanan dong! Akira laper nih," pinta Akira sambil memegangi perutnya yang keroncongan, cacing-cacing di dalam sudah tak sabar meminta jatah makan.


"Oke, tunggu di sini dulu ya! Kakak mau pergi keluar sebentar beli makanan," balas Arzan lalu keluar dari dalam kamar pasien untuk membeli makanan.


Selepas kepergian Arzan, sekarang tinggal Akira seorang diri di dalam sana, dia duduk sambil bersandarkan pada bantal. Pandangannya tertuju pada sepasang seekor kupu-kupu di luar jendela, mereka terbang menari-nari di dekat bunga-bunga, sangat cantik.


"Hm," Akira tersenyum simpul melihat sepasang kupu-kupu itu.


"Sebelum Akira pergi, gue mau menghabiskan sisa-sisa waktu ini hanya untuk bahagia. Tidak boleh ada tangisan ataupun kecewa, hanya harus ada kebahagiaan dan canda tawa," ujar Akira lalu beralih kepada langit biru.


"Tapi sebelum itu terjadi, Akira juga akan berjuang agar Kak Genandra mau menerima perasaan tulus Akira. Dengan begitu, baru gue bisa pergi sambil tersenyum."


"Ngelamunin apa?" tanya Arzan tiba-tiba sudah berdiri di depan pintu sambil membawa senampan makanan.


"Astagfirullah!"


"Kok kaget sih?" heran Arzan berjalan menghampiri Adiknya, lalu duduk di sebuah kursi samping kasur pasien. Menaruh nampan tersebut di atas meja.


"Ya kak Arzan, dateng-dateng gak ada suaranya, kan serem," jawab Akira merasa kesal dengan kedatangan Arzan seperti hantu itu.


"Owh, terus lo pikir gue hantu? Berarti gue hantu tampan dong," ujar Arzan menyisir poni rambutnya ke belakang menggunakan sela-sela jarinya.


"Kepedean, Akira gak bilang Kak Arzan cakep."


"Terus?"


"Ya biasa aja," balas Akira mengangkat kedua bahunya.


"Walau modelan gue begini, tapi Kakak lo ini banyak yang suka loh Dek di kampus. Tiap Minggu Kak Arzan selalu dapat bunga dari cewek yang berbeda," jawab Arzan mengatakan hal yang belum pernah Akira dengar sebelumnya. 


"Muka Kak Arzan mirip tukang kebun kali, makanya dikasih bunga," ledek Akira, dirinya yang mengejar satu laki-laki saja harus jungkir balik dulu untuk mendapatkan perhatiannya, sedangkan Arzan modal cowok kalem alias soft boy, bisa menarik perempuan sebanyak itu.


"Lo gak suka punya Kakak cakep Dek?"


"Hm, jadi, bunga mawar yang ada di ruang tamu, halaman, kamar aku, sama kamar Kakak itu pemberian dari cewek-cewek yang suka sama Kakak?" 


"Hehe iya, sayang Dek kalau dibuang mending dimanfaatin, lagian kamu juga suka bunga kan?" balas Arzan menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.


"Parah, emang beneran ini Kak Arzan? Jadi curiga gue," batin Akira memicingkan matanya.


"Kak Arzan bukan playboy kan? Kak Arzan gak suka gonta-ganti pasangan kan? Kak Arzan bukan BUAYA KAN?" tanya Akira menekan kalimat terakhir tepat pada kata buaya.


"Enggaklah Dek, Kak Arzan manusia bukan buaya," balas Arzan.


"Lagipula mereka semua gue tolak kok."


"Loh, kenapa Kak?" tanya Akira penasaran.


"Untuk saat ini gue cuman mau fokus sama kamu Dek, Kakak takut, kalau sampai nanti gue punya pasangan, perhatian Kakak ke kamu jadi terbagi," jawab Arzan diakhiri dengan senyum manis, membuat jantung Akira berdegup kencang.


"Tahan Akira gak boleh baper, dia Kakak kamu," batin Akira berusaha agar tidak terbawa perasaan.


"Ya sudah, mending sekarang kamu makan dulu ya, takut dingin nanti malah gak enak," Arzan mengambilkan sepiring makanan yang berada di atas nampan lalu mulai menyuapi Akira.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (9)
  • carera

    Semangat kak yok up lagi😗

    Comment on chapter Mas fiksi lebih menggoda
  • carera

    Akira jan pergi dulu plis:(

    Comment on chapter Apa sudah saatnya aku pulang, Tuhan?
  • zarasafa

    Semangatt kakak🙌🏻🙌🏻

    Comment on chapter Gadis spesial
  • manusiatembuspandang

    semangat kakak

    Comment on chapter Gadis spesial
  • kitcat

    Ayo yuk up lagi kak😎😁

    Comment on chapter Izinkan aku mencintaimu
  • kitcat

    Kapan genan suka sama Akira😭

    Comment on chapter Izinkan aku mencintaimu
  • pitik

    Baru juga mulai

    Comment on chapter Gadis spesial
  • human

    Kenapa Lo gak peka sih genan gemes deh

    Comment on chapter Apa sudah saatnya aku pulang, Tuhan?
  • vina anggraeni

    Jangan lupa beri like nya yah teman-teman:)

    Comment on chapter Gadis spesial
Similar Tags
Archery Lovers
4283      1900     0     
Romance
zahra Nur ramadhanwati, siswa baru yang tidak punya niat untuk ikut ekstrakulikuler apapun karena memiliki sisi trauma saat ia masih di SMP. Akan tetapi rasa trauma itu perlahan hilang ketika berkenalan dengan Mas Darna dan panahan. "Apakah kau bisa mendengarnya mereka" "Suara?" apakah Zahra dapat melewati traumanya dan menemukan tempat yang baik baginya?
One-Week Lover
1604      845     0     
Romance
Walter Hoffman, mahasiswa yang kebosanan saat liburan kuliahnya, mendapati dirinya mengasuh seorang gadis yang entah dari mana saja muncul dan menduduki dirinya. Yang ia tak tahu, adalah fakta bahwa gadis itu bukan manusia, melainkan iblis yang terlempar dari dunia lain setelah bertarung sengit melawan pahlawan dunia lain. Morrigan, gadis bertinggi badan anak SD dengan gigi taring yang lucu, meng...
My Soulmate Coco & Koko
5458      1822     0     
Romance
Menceritakan Isma seorang cewek SMA yang suka dengan hewan lucu yaitu kucing, Di hidupnya, dia benci jika bertemu dengan orang yang bermasalah dengan kucing, hingga suatu saat dia bertemu dengan anak baru di kelasnya yg bernama Koko, seorang cowok yang anti banget sama hewan yang namanya kucing. Akan tetapi mereka diharuskan menjadi satu kelompok saat wali kelas menunjuk mereka untuk menjadi satu...
Cinta dalam Impian
113      87     1     
Romance
Setelah ditinggal oleh kedua orang tuanya, seorang gadis dan abangnya merantau untuk menjauh dari memori masa lalu. Sang gadis yang mempunyai keinginan kuat untuk meraih impian. Voska belajar dengan rajin, tetapi dengan berjalannya waktu, gadis itu berpisah dengan san abang. Apa yag terjadi dengan mereka? Mampukah mereka menyelesaikan masalahnya atau berakhir menjauh?
Premium
Dunia Tanpa Gadget
10678      2813     32     
True Story
Muridmurid SMA 2 atau biasa disebut SMADA menjunjung tinggi toleransi meskipun mereka terdiri dari suku agama dan ras yang berbedabeda Perselisihan di antara mereka tidak pernah dipicu oleh perbedaan suku agama dan ras tetapi lebih kepada kepentingan dan perasaan pribadi Mereka tidak pernah melecehkan teman mereka dari golongan minoritas Bersama mereka menjalani hidup masa remaja mereka dengan ko...
Wanita Di Sungai Emas (Pendek)
469      317     3     
Fantasy
Beberapa saat kemudian, aku tersandung oleh akar-akar pohon, dan sepertinya Cardy tidak mengetahui itu maka dari itu, dia tetap berlari... bodoh! Akupun mulai menyadari, bahwa ada sungai didekatku, dan aku mulai melihat refleksi diriku disungai. Aku mulai berpikir... mengapa aku harus mengikuti Cardy? Walaupun Cardy adalah teman dekatku... tetapi tidak semestinya aku mengikuti apa saja yang dia...
Nyanyian Burung di Ufuk Senja
3238      1168     0     
Romance
Perceraian orangtua Salma membuatnya memiliki kebimbangan dalam menentukan suami masa depannya. Ada tiga pria yang menghiasi kehidupannya. Bram, teman Salma dari semenjak SMA. Dia sudah mengejar-ngejar Salma bahkan sampai menyatakan perasaannya. Namun Salma merasa dirinya dan Bram berada di dunia yang berbeda. Pria kedua adalah Bagas. Salma bertemu Bagas di komunitas Pencinta Literasi di kampu...
Le Papillon
2744      1111     0     
Romance
Victoria Rawles atau biasa di panggil Tory tidak sabar untuk memulai kehidupan perkuliahannya di Franco University, London. Sejak kecil ia bermimpi untuk bisa belajar seni lukis disana. Menjalani hari-hari di kampus ternyata tidak mudah. Apalagi saat saingan Tory adalah putra-putri dari seorang seniman yang sangat terkenal dan kaya raya. Sampai akhirnya Tory bertemu dengan Juno, senior yang terli...
Langit Indah Sore Hari
122      106     0     
Inspirational
Masa lalu dan masa depan saling terhubung. Alka seorang remaja berusia 16 tahun, hubungannya dengan orang sekitar semakin merenggang. Suatu hari ia menemukan sebuah buku yang berisikan catatan harian dari seseorang yang pernah dekat dengannya. Karena penasaran Alka membacanya. Ia terkejut, tanpa sadar air mata perlahan mengalir melewati pipi. Seusai membaca buku itu sampai selesai, Alka ber...
House with No Mirror
411      308     0     
Fantasy
Rumah baru keluarga Spiegelman ternyata menyimpan harta karun. Anak kembar mereka, Margo dan Magdalena terlibat dalam petualangan panjang bersama William Jacobs untuk menemukan lebih banyak harta karun. Berhasilkah mereka menguak misteri Cornwall yang selama ini tersembunyi?