Nasyila Azzahra, Gadis pindahan dari Bandung yang baru saja menginjakkan kakinya di sekolah DARMA WIJAYA langsung menjadi pusat perhatian para siswa dan siswi yang ada di sana.
Bagaimana tidak? Paras cantiknya serta tinggi badannya yang cukup ideal membuat para pria yang melihatnya langsung melongo tak percaya.
Nasyila atau biasa yang di panggil Syila langsung bingung sendiri saat banyak pasang mata yang menatapnya.
"Ini kenapa pada liatin gue? Gue jelek kah?" ucapnya bermonolog.
Sampai pada akhirnya, Ia tidak memperdulikan orang-orang yang melihatnya. Sejujurnya, tatapan itu membuatnya risih.
Dengan langkah yang pelan, Ia berjalan menuju ruangan kepala sekolah.
"Ini sekolahnya gede banget. Ruang kepseknya aja gue gak tau dimana." gumam Syila
Saat Syila sedang kebingungan mencari ruang kepala sekolah, tiba tiba ada 3 lelaki yang menyapanya.
"Halo neng geulis... nyari siapa sih?" tanya salah satu dari siswa tersebut.
Syila terkejut dan menatap ketiga lelaki tersebut. Dari seragamnya sih memang siswa di sekolah ini.
"Nih, orang siapa sih? sokab banget," ucapnya dalam hati.
Tapi, Syila tetap berusaha untuk ramah kepada tiga orang ini. Karena mau bagaimana pun, Syila masih murid baru disini.
"O-oh ini, Gu- ehh saya mau nyari ruangan pak kepala sekolah. Apa kalian tau?" tanya Syila ramah.
Dan salah satu dari mereka langsung menjawab, "Itu di sono noh, Ayok Aku anterin aja!" ucapnya dengan nada menggoda.
"Yeuhh dasar lu! Kalau Cantik tau gimana?" tanya cowo tersebut.
"Ya lo jangan kasih tau lah gimana, sih?" balasnya.
Akh... Syila malas mendengar mereka yang berdebat.
"Udah udah. Ini jadinya ruangannya dimana?" tanya Syila.
"Ayo kami antar!" ucap salah satu dari mereka dan langsung
Dengan ragu, Syila tetap mengikuti mereka. Dan ternyata keraguannya salah. Mereka benar-benar mengantarnya ke ruangan kepala sekolah.
"Ini ruangannya," ucap salah satu dari mereka.
"Oh iya, Terima kasih ya. Kalau boleh tau, siapa nama kalian bertiga?" Tanya Syila penasaran.
Yang menjawab duluan adalah lelaki yang menurut Syila sokab.
"Kenalin, Gue Damar Bagaskara. Cowo ter-tampan dan ter-keceh di bumi," ucapnya dengan nada yang di sombong-sombongkan.
Salah satu temannya tertawa, kecuali satu lelaki yang keliatannya cuek.
"Oh iya, kenalin nih. Gue Rudi Elfendy, cowo paling setia di muka bumi ini," Ucapnya dengan pede sekali.
Syila yang mendengar itu rasanya ingin muntah saja.
Dan ini lelaki yang terakhir, "Gue Aldy Rifaldan. Salam kenal," ucapnya singkat.
Syila hanya bisa mengangguk dan tersenyum.
"Gila, senyumannya manis melebihi gula," ucap batin Aldy.
Rudi hanya cengengesan tak jelas. "Kalau nama neng manis siapa, nih?"
Syila terkejut. "O-oh nama gue?" Dan mendapat anggukan dari Rudi.
"Gue Nasyila Azzahra. Panggil aja Syila," ucap nya sambil tersenyum manis.
Aldy terpaku saat melihat senyuman manis Nasyila. Tapi, apalah daya dirinya kalau Syila hanya murid baru di sekolah ini. Dan belum tentu mereka berdua akan sekelas.
"Ya udah, kita pergi dulu." ucap Aldy dan langsung pergi dengan kedua benalu nya ehh kedua temannya maksudnya.
~~~
"Mari Ibu antar ke kelas!" Ucap Guru tersebut yang bernama bu Dinah kepada Syila.
"Baik bu, Terima kasih," balasnya sambil tersenyum.
Setelah berjalan agak lama, mereka pun sampai di kelas tersebut.
Saat Bu Dinah masuk ke dalam kelas, semuanya pun langsung mendadak diam. Kelas yang tadinya terdengar berisik dari luar, langsung sunyi seketika.
"Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru." Ucap Bu Dinah dan mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dari mereka semua yang mendengar.
Syila yang tadinya di luar pun di suruh masuk ke dalam kelas oleh Bu Dinah.
"Ayo masuk!" Titah nya.
Dengan langkah yang pelan, Syila masuk dengan takut. Ia takut jika tidak bisa berteman baik dengan teman-temannya yang ada di sini.
Mau bagaimana pun, Dia baru pindah dari Bandung ke Jakarta.
"Perkenalkan dirimu, Nak!" Perintah Bu Dinah.
Syila mengangguk, "Assalamualaikum semuanya"
Dan satu kelas pun menjawab salam dari Syila.
"Perkenalkan nama saya Nasyila Azzahra, kalian bisa panggil saya Syila. Saya pindahan dari Bandung. Saya berharap, kita bisa berteman baik," ucapnya di akhiri dengan senyuman yang manis.
Ada satu lelaki yang menatapnya kaget.
"Baik. Syila kamu duduk di paling belakang ya! soalnya hanya itu bangku yang tersisa." Ucap Bu Dinah.
Syila pun mengangguk. Dia pun berjalan pelan ke bangku belakang. Tanpa Ia sadari, ada satu lelaki yang menatapnya penuh arti.
"Apakah takdir menyatukan kita lewat kelas kita yang sama?" Batin lelaki tersebut.
Lelaki itu masih terus menatap Syila yang ada di samping meja nya.
Syila yang merasa di perhatikan pun menoleh ke arah kanan. Dan betapa terkejutnya Ia saat Ia melihat lelaki tersebut.
"Loh? itu kan lelaki yang tadi," batin Syila.
Pelajaran pun di mulai...
¤¤¤
Kringgg......
Jam istirahat pertama sudah berbunyi. Tandanya apa?? Ya, tandanya untuk jajan ke kantin.
Syila baru berkenalan dengan teman sebangkunya yang bernama Nata Fatira yang biasa di panggil Nata.
"Syil, mau ke kantin?" tanya Nata.
Syila mengangguk. "Iya, boleh bareng gak?" tanya Syila
Nata terkekeh, "Gue gak pernah ke kantin. Setiap hari selalu bawa bekal."
Syila pun mengangguk pelan. Jadi, Dia harus pergi ke kantin dengan siapa? Belum ada teman disini selain Nata.
Dan pada akhirnya, ada satu wanita yang mengajaknya pergi ke kantin.
"Hai, Syila" Sapa wanita tersebut.
Syila menoleh, "Hai juga" Balasnya
"Kamu mau ke kantin gak?" tanya wanita tersebut.
Ah sepertinya Dia berusaha berteman dengan Syila. Syila merasa senang karena ada orang yang menyapa terlebih dahulu.
"Oh mau dong.. kebetulan aku lapar, hehe," ucap Syila dengan kekehan.
Wanita itu pun langsung mengajak Syila untuk pergi bersamanya.
"Gue ke kantin dulu ya, Ta. Gue mau tau kantin sekolah ini," ucap Syila kepada Nata.
"Oh ya udah. Semoga suka sama jajanan yang ada di kantin ya," ucap Nata di akhiri dengan senyuman.
"Haha, iya pasti," balasnya
¤¤¤
Di saat mereka sedang berjalan. Hanya ada kesunyian di antara mereka. Entah karena mereka yang sama sama tidak ada topik atau bagaimana.
Dan pada akhirnya, Syila yang memulai pembicaraan.
"Nama lo siapa?" Tanya Syila yang sudah mengganti kata aku-kamu menjadi lo-gue.
Wanita itu terkejut, "Oh... nama gue Neysha Aulia. Panggil aja, Ney."
"Owh Neysha.., namanya bagus. Hehe," ucap Syila dengan kekehan.
Setelah beberapa menut berjalan dari kelas mereka pun sampai di kantin.
¤¤¤
Aldy yang sedang berkumpul dengan teman-temannya di kantin melihat gadis itu lagi.
"Dia lagi," gumamnya.
Rudi dan Damar saling menatap. Mereka berdua pun langsung mengode pada teman-teman yang lainnya kalau Aldy sedang menatap gadis Bandung tersebut.
"Sut sut," panggil Damar pelan kepada Ardi, Bara dan Tegar.
Mereka bertiga hanya menaikkan alisnya.
"Itu," tunjuk Damar kepada Aldy yang sedang melihat gadis Bandung tersebut.
Ardi dan Bara tersenyum meledek. Saat Aldy merasa kalau Dia di perhatikan, Ia pun melihat ke sebelahnya.
Aldy terkejut, "Anjir," kagetnya. "Lo semua ngapain liatin gue kayak gitu?" Tanya Aldy yang terkejut.
Damar nyeletuk, "Ehem ehem.. kayaknya ada yang lagi jatoh cinta nih."
Tuk
Jidatnya di sentil oleh Ardi, "Jatuh cinta, bukan jatoh cinta," ucapnya mengoreksi.
"Ya ilah cuman salah dikit doang," ucapnya yang dramatis.
Bara pun ikut nimbrung, "Tumben Lo ngeliatin cewe sampe segitunya?"
Aldy berusaha untuk tetap cool.
"Ya kan gue punya mata," ucapnya santai.
"Gak salah, dan gak bener," ucap Tegar.
Aldy terdiam. "Sialan, gue ketahuan," batinnya.
Ini lah yang Ia tidak suka jika menyukai wanita. Karena di saat Ia melihat salah satu wanita saja, temannya langsung meledeknya.
What? menyukai??
"Langka sih kalau Aldy suka sama cewek," ucap Rudi nyeleneh.
Tegar langsung melempar bekas kuaci yang Ia makan ke Rudi, "Dia masih waras, bego!" ucapnya.
Rudi terkekeh, "Waras sih waras, tapi kan jarang kalau dia falling in love sama cewe," ucapnya.
Bara, Ardi, dan Damar langsung mengangguk setuju.
"Kayak lo pernah suka sama cewek aja, Gar!" Ucap Damar tiba-tiba.
"Hett.. Gue suka cewek lah, gila kali lo!" ucap Tegar yang sewot.
Gelak tawa pun langsung terdengar dari meja makan mereka.
Syila mendengar tawaan dari gerombolan lelaki tersebut. Dan Ia melihat Aldy yang berada di sana.
"Owh itu kan Aldy sama cowok yang sokab itu," gumamnya.
Ternyata gumamannya di dengar oleh Neysha. Dan Neysha pun tertawa.
"Kenapa, Syil? Kamu suka sama salah satu dari mereka?" tanya Neysha.
Syila tersentak, "Hah? Enggak kok," ucapnya.
"Sini deh aku kasih tau tentang mereka." Ajak Neysha ke salah satu meja makan di kantin sembaru membawa jajanannya.
Syila pun mengikuti Syasya dan ikut duduk di kantin.
"Jadi, mereka itu adalah anggota geng JEDGAZ. Ketua mereka adalah Aldy, cowok yang katanya anti banget sama cewek, hubungan Dia sama mantannya udah asing semua. Dan yang paling friendly di antara mereka adalah Damar Bagaskara dan Bara Saputra." Ucapnya sambil menyeruput es teh.
"Terus yang paling playboy adalah Rudi Elfendy. Dan yang paling cool adalah Aldy Rifaldan dan Tegar Rahardian, Kalau Ardi Alfiansyah orangnya netral." Lanjut Neysha.
Nasyila hanya bisa mengangguk saja sambil memakan bakso. Saat Ia melirik Aldy,ternyata Aldy juga melihatnya. Tetapi, saat ketahuan, Aldy langsung membuang muka.
Syila hanya mengerutkan dahinya. Sedangkan Aldy merutuki dirinya yang ketahuan melihat Syila secara diam-diam.
Kalian tau kebiasaan Aldy? Ya, saat Ia mulai tertarik dengan seorang wanita, maka Ia akan curhat melalui catatan di hp nya.
Saat ini, Aldy sedang sibuk mengetik di hp nya.
My Diary
Hari ini tanggal 1 bulan tujuh, ada seorang gadis yang menarik di mataku. Ya, gadis Bandung itu yang bernama Nasyila Azzahra. Entah kenapa, Dia begitu memikat hatiku, apakah ini pertanda bahwa aku jatuh cinta? Bagaimana caranya agar aku dapat memikat hatinya?
1-07-2020
♤♤♤