Read More >>"> Gunay and His Broken Life (28. Kakak, Gunay Punya Keponakan?) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Gunay and His Broken Life
MENU 0
About Us  

Jam pelajaran pertama adalah bahasa Jerman. Kanselir yang sedang fokus menjawab soal-soal di hadapannya dikejutkan oleh tangan jahil yang menarik-narik ujung belakang jilbabnya dengan tidak beradab.

"Sel ... Sel ..." panggil orang tak beradab di belakangnya yang tak lain adalah Gunay.

"Apa, sih? Iya, iya, ntar gue contekin kalo udah selesai, tunggu aja dulu ... gak sabaran banget, sih." Kanselir menepis kasar tangan tersebut tanpa sedikit pun menoleh.

"Bukan itu ... gue ... gue mau bilang sesuatu sama lo."

Dimas yang juga sedang menanti contekan dari Kanselir menatap Gunay jijik, lalu berbisik ke ke arahnya. "Lo kok gak tau tempat banget, sih? Lo mau ngungkapinnya sekarang? Gila lo emang."

"Bukan, Mas. Gue cuma mau minta dia buat temuin gue ntar pulang sekolah," jawab Gunay dengan suara normal.

"Ntar aja bilangnya, gue lagi fokus ini," sahut Kanselir setelah beberapa lama.

"Palingan juga ngomongin hal gak berfaedah, kan?" sambungnya, sedangkan tangannya masih sibuk berkutat menjawab soal-soal di depannya.

"Berfaedah, kok, terutama buat kehidupan gue."

Kanselir diam beberapa saat, kemudian ia pun membalik badan menyampingkan duduknya membawa serta buku tulisnya lalu meletakkannya ke meja dua pemuda tersebut.

"Nih," ucapnya meletakkan buku tersebut tepat di hadapan Gunay.
"Lo mau bilang apa?"

"Gue ...." Gunay memutar bola matanya ke segala arah, tampak gugup. Sedangkan Dimas malah merampas buku tersebut dan menyalin untuk dirinya sendiri.

"Apa?"

"... nanti temuin gue di taman sekolah, ada hal penting yang mau gue kasih tau."

"Emang gak bisa dikasih tau di sini aja?"

"Gak, gak bisa." Gunay menggeleng cepat.

Kanselir memutar badannya kembali, memperbaiki posisi duduknya. "Haaah, sejak kapan Gunay sengklek jadi ngomong serius gini," ucap Kanselir malas.

Namun tepat saat dia sudah duduk lurus, rona wajahnya seketika memerah.

Sementara di belakangnya, Gunay menyadari rona wajah tersebut, lantas ia pun membatin, Pasti Kanselir udah peka sama perasaan gue, yakin nih! Gue bakal diterima! Congrats buat lo Nay! Dah Mirza si pangeran tampan yang terlupakan~

Setelah membatin dengan percaya diri begitu, Gunay langsung merampas kembali buku Kanselir yang sedang disalin Dimas dengan hikmat. Senyumnya terus mengembang, sementara mulutnya tak henti bersenandung ria.

Tepat setelah bel pulang sekolah berbunyi, Gunay langsung berlari dengan semangat menuju ke taman sekolah, Dimas menyusul di belakangnya.

"Gue pantau dari sini aja," ucap Dimas tepat saat berhenti di pembelokan.

"Oke, lo liat, ya, sebentar lagi sahabat lo ini gak akan jomblo lagi," tutur Gunay dengan percaya diri.

"Cepet sana lo, dia udah nungguin tuh," usir Dimas sembari mendorong punggung Gunay ke arah taman. Namun dalam hati dia mencela dengan sukacita, Oke, gue liat kok, Nay. Liat penolakan yang bakal lo terima hahahaha. Mana mungkin cewe kaya Kanselir mau pacaran?

Tepat di kursi taman sekolah itu, duduk seorang gadis cantik dengan hijab menutup dada sedang memasang tampang bersungut-sungut. Wajahnya terlihat kesal sembari bolak-balik melihat ke arah jam tangan.

"Kansel!" sapa Gunay sok asik. Ia benar-benar tak menyadari aura gelap yang sudah menyelimuti gadis itu.

"Gunay! Gue udah nunggu sampe 30 menit lebih tau, gak?! Yumna jadi ninggalin gue gara-gara lo, dari mana aja, sih?" bentak Kanselir sambil menghentakkan kakinya dengan marah.

"Uhmm, tadi gue BAB bentar," jawab Gunay menggaruk-garuk pelipisnya.

"Haishhh, terserah deh! Lo mau ngomongin apaan?" Setelah berkata begitu, pipi Kanselir mulai bersemu merah. Kali bukan karena marah, tapi karena jantungnya berdegup tidak karuan dicampur dengan rasa malu.

"Uhmm ... gini ...."

Kanselir masih diam menanti ucapannya. Matanya menatap lekat Gunay yang telinga dan lehernya juga sudah sangat merah.

Tepat saat Gunay ingin melanjutkan ucapannya, ponselnya tiba-tiba berdering.

"Loh, Bang Addly?" ucap Gunay melihat nama yang tertera di layar. Kalau abang iparnya sudah menelepon begini, pasti ada sesuatu yang terjadi pada kakaknya!

Dia pun buru-buru mengangkat telepon itu. Langsung bertanya, "Halo, Bang? Kakak kenapa?"

"Kakak kamu baru aja ngelahirin, Dek!" Suara Addly terdengar begitu riang. Sampai-sampai aura kebahagiaannya bisa terasa di tempat Gunay.

Gunay terdiam sebentar, mencoba mencerna kata-kata barusan. Seketika matanya membelalak, mulutnya terbuka, "Hah?"

"Iya, cepetan datang ke sini! Rumah sakit di kota, ya, ruang jeumpa vvip."

Setelah merasa cukup menyampaikan kabar itu, sambungan ponsel pun dimatikan.

Gunay menjauhkan ponselnya dari telinga lalu menatap ke arah tempat Dimas bersembunyi. Dia memanggil, "Mas!! Kakak ngelahirin, Mas!!"

Dimas yang saat itu cuma mengintip dengan setengah wajahnya, sebenarnya bingung melihat raut wajah Gunay ketika mengangkat telepon. Tapi setelah mendengar ini, dia pun mengerti dan langsung melompat keluar dari tempat persembunyiannya. Berlari mendekati Gunay.

Kanselir tidak tau harus tertawa atau menangis. Keberadaannya diabaikan saat itu. Tapi mendengar bahwa kakak Gunay melahirkan, dia turut senang dan mencoba menepiskan keegoisan dirinya. Dia tahu tempat, sangat tahu bahwa tak akan ada perempuan yang bisa menyamai kedudukan Yanli di hati Gunay.

"Yok ke sana, Mas!" ajak Gunay.

Dimas mengangguk cepat, tapi dia tiba-tiba diam. Memberikan kode melalui matanya kalau Kanselir masih di sini.

Gunay yang terlalu bahagia akhirnya sadar. Dia menoleh ke arah Kanselir lalu meminta maaf, "Maaf banget ya, Sel. Gue tunda dulu ngomongnya." Dia menggaruk kepalanya, "Lo ... mau bareng liat Kakak, nggak?"

Kanselir mencoba tersenyum, "Gue kan orang lain, Nay. Rasanya kurang pantes kalo lihat sekarang. Lain kali aja, deh."

"O-oh, oke deh. Gue sama Dimas pergi dulu, ya."

Kanselir mengangguk.

Kedua pemuda itu pun langsung bergegas pergi. Meninggalkan gadis itu sendirian di taman sekolah yang sepi.

Kanselir berjalan sambil menunduk, sesekali menendang kerikil yang menghadang jalannya. Selama berjalan, dia terus memikirkan beberapa hal.

Dia ... yang selama ini selalu terlihat tegar di hadapan Gunay, selalu terlihat ceria dan sedikit pemarah saat berhadapan dengan Gunay. Sebenarnya menyimpan rahasia yang hanya bisa diketahui olehnya. Tak terkecuali Yumna sekalipun. Dia sebenarnya ... sudah lama menyukai pemuda itu.

Bukan, ini bukanlah kisah cinta klise seperti jatuh cinta pada pandangan pertama. Perasaannya pada Gunay adalah perasaan yang tumbuh seiring berjalannya waktu. Seiring dengan intensitas pertemuan mereka berdua yang bisa dikatakan cukup sering.

Ditambah, perlakuan berbeda Gunay selama beberapa tahun ini sebenarnya beberapa kali sudah membuat Kanselir salah paham.

Melihat Gunay berbicara dengan gadis lain, ughh ... rasanya ia benar-benar ingin datang di antara mereka berdua lalu memukul gadis tersebut. Apalagi gadis bernama Mingyan itu, yang selalu berusaha untuk mendekati Gunay. Ditambah, dia selalu menjadi alasan Gunay seringkali terlibat masalah.

Namun, sekesal apapun dia pada Mingyan, tetap saja dia merasa kasihan dengan nasib malang yang akhirnya gadis itu alami. Sejujurnya Kanselir ingin berterima kasih pada gadis itu. Perasaannya tak main-main, dia lebih bisa membuktikannya dengan menyelamatkan Gunay dari fitnah Bu Nova waktu itu. Sedangkan dia? Dia yang mengaku menyukai Gunay sejak lama bahkan tak pernah melakukan apapun untuk membuktikannya.

Saat tiba di rumahnya, Kanselir langsung mendudukkan pantatnya di tepi kasur. Pikirannya masih mengawang-awang entah kemana.

Berbagai macam pikiran berlebihan, masih berkecamuk dalam otaknya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Mengejar Cinta Amanda
1558      999     0     
Romance
Amanda, gadis yang masih bersekolah di SMA Garuda yang merupakan anak dari seorang ayah yang berprofesi sebagai karyawan pabrik dan mempunyai ibu yang merupakan seorang penjual asinan buah. Semasa bersekolah memang kerap dibully oleh teman-teman yang tidak menyukai dirinya. Namun, Amanda mempunyai sahabat yang selalu membela dirinya yang bernama Lina. Selang beberapa lama, lalu kedatangan seora...
U&O
21072      2108     5     
Romance
U Untuk Ulin Dan O untuk Ovan, Berteman dari kecil tidak membuat Rullinda dapat memahami Tovano dengan sepenuhnya, dia justru ingin melepaskan diri dari pertemanan aneh itu. Namun siapa yang menyangkah jika usahanya melepaskan diri justru membuatnya menyadari sesuatu yang tersembunyi di hati masing-masing.
Love in the Past
504      371     4     
Short Story
Ketika perasaan itu muncul kembali, ketika aku bertemu dengannya lagi, ketika aku harus kembali menyesali kisah itu kesekian kali.
(L)OVERTONE
2063      730     1     
Romance
Sang Dewa Gitar--Arga--tidak mau lagi memainkan ritme indah serta alunan melodi gitarnya yang terkenal membuat setiap pendengarnya melayang-layang. Ia menganggap alunan melodinya sebagai nada kutukan yang telah menyebabkan orang yang dicintainya meregang nyawa. Sampai suatu ketika, Melani hadir untuk mengembalikan feel pada permainan gitar Arga. Dapatkah Melani meluluhkan hati Arga sampai lela...
Adiksi
6266      2102     2     
Inspirational
Tolong ... Siapa pun, tolong aku ... nafsu ini terlalu besar, tangan ini terlalu gatal untuk mencari, dan mata ini tidak bisa menutup karena ingin melihat. Jika saja aku tidak pernah masuk ke dalam perangkap setan ini, mungkin hidupku akan jauh lebih bahagia. Aku menyesal ... Aku menyesal ... Izinkan aku untuk sembuh. Niatku besar, tetapi mengapa ... mengapa nafsu ini juga sama besarnya!...
ASA
3930      1441     0     
Romance
Ketika Rachel membuka mata, betapa terkejutnya ia mendapati kenyataan di hadapannya berubah drastis. Kerinduannya hanya satu, yaitu bertemu dengan orang-orang yang ia sayangi. Namun, Rachel hanya diberi kesempatan selama 40 hari untuk memilih. Rachel harus bisa memilih antara Cinta atau Kebencian. Ini keputusan sulit yang harus dipilihnya. Mampukah Rachel memilih salah satunya sebelum waktunya ha...
WEIRD MATE
1434      691     10     
Romance
Syifa dan Rezeqi dipertemukan dalam kejadian konyol yang tak terduga. Sedari awal Rezeqi membenci Syifa, begitupun sebaliknya. Namun suatu waktu, Syifa menarik ikrarnya, karena tingkah konyolnya mulai menunjukkan perasaannya. Ada rahasia yang tersimpan rapat di antara mereka. Mulai dari pengidap Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), pengguna narkoba yang tidak diacuhkan sampai kebencian aneh pa...
Mawar Putih
1407      740     3     
Short Story
Dia seseorang yang ku kenal. Yang membuatku mengerti arti cinta. Dia yang membuat detak jantung ini terus berdebar ketika bersama dia. Dia adalah pangeran masa kecil ku.
Melepaskan
431      291     1     
Romance
Ajarkan aku membenci tawamu, melupakan candamu. Sebab kala aku merindu, aku tak bisa lagi melihatmu..
Pahitnya Beda Faith
449      319     1     
Short Story
Aku belum pernah jatuh cinta. Lalu, aku berdo\'a. Kemudian do\'aku dijawab. Namun, kami beda keyakinan. Apa yang harus aku lakukan?