Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mendung (Eccedentesiast)
MENU
About Us  

Pagi yang cerah ditemani hembusan angin dan riuhnya nyanyian burung. Hari ini terasa damai, angin berhembus dengan lembut, lebah menari dengan lincah mengitari bunga-bunga di sepanjang jalan. Semuanya terlihat jelas di pandangan Kinara sejak ia terbangun dari tidurnya untuk pertama kali setelah tiga tahun meninggalkan kota kelahirannya.

"Waktu yang panjang telah berlalu, setelah ini akan ada hari baru, kehidupan baru dan dunia yang baru. Selamat tinggal kenangan pahit, semoga luka tak lagi menyapaku."

Setelah menorehkan sebuah kalimat, Gadis berusia delapan belas tahun itu menempelkan sticky note nya pada jendela kaca yang menjadi pembatas kamar tidurnya dengan dunia luar.

Ini adalah hari pertama Kinar masuk kuliah. Ia tidak boleh terlambat, karena malas jika harus berurusan dengan Panitia yang pasti menyebalkan.

Tidak butuh waktu lama Kinar telah siap dengan kemeja putih dan rok hitam selutut lengkap dengan semua atributnya. Ia memoleskan sedikit bedak tabur untuk menambah kesan segar di wajah putihnya. Rambutnya yang indah ia kuncir menjadi satu.

Setelah ia rasa semuanya selesai, ia pun segera turun.

"Pagi Bibi," sapa Kinar pada asisten rumah tangga yang ada di rumahnya. 

"Non Kinar mau Bibi buatin bekal?" Tanya Bi Iim pada Kinara sambil tersenyum.

"Gak usah Bi, Kinar mau nyobain makanan di kampus baru Kinar hari ini," jawabnya dengan wajah yang ceria. Kinara pamit pergi ke Kampus dengan diantar oleh supir pribadi Kakaknya, kebetulan Mang Didi masih ada di Jakarta.

Butuh waktu dua puluh menit untuk sampai di Universitas Mahardika Jakarta, yang sering disingkat Umarta itu. Kinar turun dari mobil dan mulai memasuki gerbang Kampus yang tentu saja sudah ramai di hari pertama PKKMB.

Kinara berjalan menyusuri parkiran menuju lapangan tempat Mahasiswa baru berkumpul. Disaat sedang berjalan menuju lapangan, Kinar dikejutkan dengan tepukan di pundaknya. Refleks Kinar membalikkan badannya.

"Kinar!" seru gadis berambut sebahu sambil memeluk Kinara dengan hangat.

Dia Anna, teman kecil Kinara. Yah, gadis itulah yang menjadi alasan pertama Kinara memutuskan memilih Umarta daripada Perguruan tinggi lainnya yang ada di Jakarta. Alasan kedua, tentu karena gedung bertingkat kampus itu didominasi oleh warna biru, warna kesukaan Kinar. Umarta bahkan dijuluki Kampus biru di Ibukota. Gadis itu cukup terobsesi dengan semua hal yang berwarna biru.

"Udahan, dong An. Gue sesek nih ah," gerutu Kinara dengan wajah khas juteknya yang menggemaskan.

Anna cengengesan, sudah lama dia tidak mendengar suara cempreng khas sahabat kecilnya itu. Dia menjauhkan tubuhnya beralih memeluk lengan kanan Kinar "Kinaar, gue kangen tauk."

Benar saja, ratusan Mahasiswa baru telah berkumpul di lapangan membentuk barisan yang rapi. Kinar dan Anna mengambil posisi di barisan belakang, karena sudah terlambat untuk memilih barisan depan. Cuaca sepertinya sedang bersahabat pagi ini. Langit biru membentang luas sejauh mata memandang, Kinar tersenyum pada awan yang bergerak lambat menemani mentari di atas sana.

Satu jam telah berlalu, entah sudah terhitung berapa kali Kinar menghela napas sembari mengelap keringat yang mengucur dari dahinya. Gadis itu memberengut mengutuk mentari yang kian terik. Jika tadinya ia mengira PKKMB adalah kegiatan yang menyenangkan, ia menyesal. Kinara mengutuk kebodohannya yang melewatkan sarapan tadi pagi, sekarang ia harus merasakan perihnya menahan lapar dan haus untuk terus berdiri di tengah lautan manusia yang saling berebut oksigen, yang terus menghimpit seakan mau menenggelamkan tubuh mungilnya.

Detik berikutnya, sekelilingnya bersorak ria sambil bertepuk tangan yang tentu saja membuat Kinar kebingungan. Entah apa yang ada didepan sana hingga mahasiswi di sekitarnya berlomba memamerkan gigi. Kinara jadi penasaran, namun lagi dan lagi ia hanya bisa mengutuk tinggi badannya yang tidak sampai 160 cm itu. Persoalan yang kerap membuat Kinar iri dari kedua saudaranya.

Kinara mengecek pergelangan tangan kirinya, sudah hampir tiga jam ia berada dalam keadaan menyebalkan ini. Perutnya sudah keroncongan, sebagian kemeja Kinar juga sudah basah oleh keringat. Baiklah, niat untuk membangun citra baik di kepalanya sudah lenyap. Saat ini, Kinar si anak baik-baik sudah menghilang entah kemana meninggalkan barisan Mahasiswa diam-diam.

****

Mata gadis itu berbinar seketika melihat nampan yang disodorkan di hadapannya. selamat tinggal rasa lapar. Kinara menyeruput es jeruknya sambil sesekali mengedarkan pandangan ke sekelilingnya yang cukup ramai. Tanpa sengaja matanya beradu dengan sepasang iris tajam milik seorang pria di seberangnya. air muka Kinara berubah pias ketika sepasang mata dingin itu memutuskan kontak. Mata itu, mata yang dahulu menatapnya hangat, mata yang dulu selalu berbinar kini berubah tajam mematikan.

"Lea kangen, bang," lirinya dalam hati.

"Kamu yang di pojok!"

Sontak Kinar melepaskan sendok garpu dari kedua tangannya. Suara itu terdengar datar namun mengintimidasi. "Pojok?" batinnya. Kinar tidak berani menoleh ke belakang. Untuk sesaat, ia merasa gugup, namun sepersekian detik kemudian Kinar kembali memungut sendok dari mangkok berisi bakso miliknya. Yah, dia harus bersikap santai dan bodo amat. Toh pojok di tempat ini bukan hanya satu.

"Kinara! Ikut gue kalau nggak mau terkena masalah!"

Tinggg!! Kinara reflex menjatuhkan benda logam itu dari kedua tangannya, menimbulkan suara berdenting keras yang berhasil memungut perhatian sejumlah orang di tempat itu.

"Kenapa Lo bego banget sih Kinar!" rutuknya dalam hati. Yah, dia baru menyadari nama yang tertempel di punggung kemejanya, ditambah setelan hitam putih yang memperjelas statusnya saat ini. Ya, mahasiswa baru. "Mati, gue!"

Di sinilah Kinar sekarang berada setelah kabur dari kegiatan PKKMB, di Kantin umum Umarta. Jika ditanya alasan mengapa ia harus kabur? Kinar akan menjawab, daripada ia harus pingsan di tengah lapangan lebih baik dia ke kantin. Setidaknya kalau harus pingsan, ia dalam keadaan kenyang.

Perlahan Kinara bangkit dari duduknya, menunduk dalam lalu membalikan badan untuk melihat orang itu, dan....

"Woi cowok sinting! Bener-bener dunia itu sempit ya! Awas aja kali ini Lo gak bisa lari dari gue! Pokokny-"

"Ikuti gue, dan Lo akan tau apa hukumannya!" interupsi cowok itu.

"Hell!! Salah gue ap-" 'mati gue! Oh god gue gak mau dihukum help me please' batin Kinar menyadari kesalahannya. Tiba-tiba sebuah ide tercetus dipikirannya. Ide bodoh yang harus disesalinya dikemudian hari.

"Aduh kok kepala gue pusing ya?" Tidak ada yang bereaksi, seisi kantin yang semuanya kakak tingkat Kinar hanya bertaut alis ketika dirinya menjatuhkan diri ke bawah.

"Lho pingsan?"

"Napa tuh anak?" Bisik-bisik terdengar di seluruh penjuru Kantin umum Umarta

"Gak perlu dibantu! biarin dia ngerasain khasiat matahari pagi."

'Wait, maksudnya gue harus tiduran di sini sampe acara kelar?'

Kinara seketika bangkit membuat seisi Kantin kembali menautkan alis menatap heran sekaligus sinis.

"Nggak jadi pingsan?" tanya cowok itu nyaris tanpa ekspresi.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kembali Bersama Rintik
3758      1685     5     
Romance
Mendung tidak selamanya membawa duka, mendung ini tidak hanya membawa rintik hujan yang menyejukkan, namun juga kebahagiaan dan kisah yang mengejutkan. Seperti yang terjadi pada Yara Alenka, gadis SMA biasa dengan segala kekurangan dalam dirinya yang telah dipertemukan dengan seseorang yang akan mengisi hari-harinya. Al, pemuda misterius yang berhati dingin dengan segala kesempurnaan yang ada, ya...
KSATRIA DAN PERI BIRU
189      156     0     
Fantasy
Aku masih berlari. Dan masih akan terus berlari untuk meninggalkan tempat ini. Tempat ini bukan duniaku. Mereka menyebutnya Whiteland. Aku berbeda dengan para siswa. Mereka tak mengenal lelah menghadapi rintangan, selalu patuh pada perintah alam semesta. Tapi tidak denganku. Lalu bagaimana bisa aku menghadapi Rick? Seorang ksatria tangguh yang tidak terkalahkan. Seorang pria yang tiba-tiba ...
Prakerin
8073      2135     14     
Romance
Siapa sih yang nggak kesel kalo gebetan yang udah nempel kaya ketombe —kayanya Anja lupa kalo ketombe bisa aja rontok— dan udah yakin seratus persen sebentar lagi jadi pacar, malah jadian sama orang lain? Kesel kan? Kesel lah! Nah, hal miris inilah yang terjadi sama Anja, si rajin —telat dan bolos— yang nggak mau berangkat prakerin. Alasannya klise, karena takut dapet pembimbing ya...
SI IKAN PAUS YANG MENYIMPAN SAMPAH DALAM PERUTNYA (Sudah Terbit / Open PO)
5820      1928     8     
Inspirational
(Keluarga/romansa) Ibuk menyuruhku selalu mengalah demi si Bungsu, menentang usaha makananku, sampai memaksaku melepas kisah percintaan pertamaku demi Kak Mala. Lama-lama, aku menjelma menjadi ikan paus yang meraup semua sampah uneg-uneg tanpa bisa aku keluarkan dengan bebas. Aku khawatir, semua sampah itu bakal meledak, bak perut ikan paus mati yang pecah di tengah laut. Apa aku ma...
DAMAGE
3758      1314     2     
Fan Fiction
Kisah mereka berawal dari rasa penasaran Selgi akan tatapan sendu Sean. Ketidakpuasan takdir terhadap pertemuan singkat itu membuat keduanya terlibat dalam rangkaian cerita selanjutnya. Segalanya pun berjalan secara natural seiring kedekatan yang kian erat. Sean, sang aktor terkenal berperan sangat baik untuk bisa menunjukkan kehidupannya yang tanpa celah. Namun, siapa sangka, di balik ...
Premium
SHADOW
6351      1902     0     
Fantasy
Setelah ditinggalkan kekasihnya, Rena sempat mencoba bunuh diri, tapi aksinya tersebut langsung digagalkan oleh Stevan. Seorang bayangan yang merupakan makhluk misterius. Ia punya misi penting untuk membahagiakan Rena. Satu-satunya misi supaya ia tidak ikut lenyap menjadi debu.
FIREWORKS
549      391     1     
Fan Fiction
Semua orang pasti memiliki kisah sedih dan bahagia tersendiri yang membentuk sejarah kehidupan setiap orang. Sama halnya seperti Suhyon. Suhyon adalah seorang remaja berusia 12 tahun yang terlahir dari keluarga yang kurang bahagia. Orang tuanya selalu saja bertengkar. Mamanya hanya menyayangi kedua adiknya semata-mata karena Suhyon merupakan anak adopsi. Berbeda dengan papanya, ...
The Skylarked Fate
7331      2146     0     
Fantasy
Gilbert tidak pernah menerima takdir yang diberikan Eros padanya. Bagaimanapun usaha Patricia, Gilbert tidak pernah bisa membalas perasaannya. Seperti itu terus pada reinkarnasi ketujuh. Namun, sebuah fakta meluluhlantakkan perasaan Gilbert. Pada akhirnya, ia diberi kesempatan baru untuk berusaha memperbaiki hubungannya dengan Patricia.
Dandelion
6989      1833     0     
Romance
Kuat, Cantik dan Penuh Makna. Tumbuh liar dan bebas. Meskipun sederhana, ia selalu setia di antara ilalang. Seorang pemuda yang kabur dari rumah dan memilih untuk belajar hidup mandiri. Taehyung bertemu dengan Haewon, seorang gadis galak yang menyimpan banyak masalah hidup.
Ketos pilihan
799      549     0     
Romance
Pemilihan ketua osis adalah hal yang biasa dan wajar dilakukan setiap satu tahun sekali. Yang tidak wajar adalah ketika Aura berada diantara dua calon ketua osis yang beresiko menghancurkan hatinya karena rahasia dibaliknya. Ini kisah Aura, Alden dan Cena yang mencalonkan ketua osis. Namun, hanya satu pemenangnya. Siapa dia?