Read More >>"> Ludere Pluvia (Chapter 1_Poligami) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ludere Pluvia
MENU 0
About Us  

“AAA… USTADZ ILHAM JADIKAN AKU ISTRI KETIGAMU!!!,” jerit gadis bertudung merah muda, sesaat setelah membaca portal berita online dalam benda pipih di genggamannya.

Mengundang beberapa pasang mata untuk menatap ke arah sebuah gazebo yang dihuni oleh empat orang gadis, dimana tiga diantaranya tengah tersenyum malu terhadap orang-orang yang tengah menatap mereka dengan berbagai macam pandangan. 

“Percaya diri itu penting, tapi sadar diri jauh lebih penting.” Cibir gadis dengan rambut dikuncir kuda yang duduk tepat disebelah gadis sumber rasa malunya, seraya menoyor keras kepala sang sahabat.

“Aminin saja kenapa sih Syah, kau ini hobi sekali menghancurkan khayalan orang lain.” Keluh gadis bernama lahir Shakira Amalia pada si pelaku kekerasan, Aisyah Khumairah. Dengan bibir berkerut, tak terima jika angannya dihancurkan oleh sang sahabat.

Sedang sang sahabat hanya merolingkan kedua manik coklat pekatnya, terlalu malas meladeni keabsurdan teman seperjuangannya. Ayolah ini masih pagi, ia tidak ingin menumpahkan lahar amarahnya pada sesuatu yang mustahil terjadi.

“Memangnya dari mana kau tahu kalau ustadz Ilham ingin menikah lagi Ra? Lagian baru juga dia menikah kemarin, masa mau menikah lagi.” Sambut gadis lain yang sedari tadi menonton pertarungan kedua sahabatnya.

Enggan menurunkan sebuah tas hitam dari pangkuannya, seakan didalamnya ada berlian paling langka di dunia. Najwa As-Syifa, adalah namanya. Gadis dengan rambut hitam sebahu dan poni badai kebanggaannya.

“Asal tebak saja sih, kalau ada yang kedua pasti akan ada yang ketiga dan keempat.” Balas Shakira santai, mengendikkan bahunya dengan senyum yang nampak menyebalkan dimata ketiga sahabatnya.

Tak menyadari wajah masam satu-satunya penghuni gazebo yang belum melontarkan polusi suara. “Kau mau dipoligami Ra?” Tanya gadis bermanik caramel itu, akhirnya membuka mulutnya. Sembari memiringkan sedikit kepalanya dengan kening mengerut. Tak paham dengan jalan pikiran sang sahabat.

Poligami, bukanlah kata yang asing dihidupnya. Ia sangat paham akan hal itu, karena sejak kecil ia sudah dicekoki dengan segala hal yang berbau poligami. Bukan bersumber dari film yang ia tonton, maupun buku yang ia baca. Melaikan dari pengalaman yang ia ukir sendiri.

“Kenapa tidak? Menjalankan sunnah Rasul kan ganjarannya surga.” Balas Shakira, tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.

“Yakin suamimu nanti menikah lagi karena sunnah Rasul bukan karena nafsu?” Sahut Aisyah, mempertanyakan keyakinan sang sahabat.

 Dia tak percaya sang sahabat merelakan hatinya dihancurkan. Dan jika karena sunnah Rasul, mengapa poligami yang harus dipilih diantara sunnah-sunnah lainnya?. Dimana harus mengorbankan banyak perasaan wanita dalam pelaksanaanya.

“Nah itu dia, terkadang itu hanya akal-akalan mereka. Mengatasnamakan sunnah Rasul untuk menutupi nafsu mereka,” sambut Najwa, ikut menyerang Shakira.

“Dan itu yang membuatku tidak ingin menikah dengan pria yang paham agama, takut dipoligami.” Ujar gadis dengan manik caramel, Salwa namanya.

Tubuhnya bergidik ngeri. Membayangkannya saja ia sudah tak mampu, ia tak sesabar sosok wanita yang melahirkannya. Meskipun ia tak pernah menyaksikan liquid bening menetes dari manik yang serupa dengannya, namun dari sana ia dapat menagkap sinar kesedihan yang tak pernah beliau ungkapkan tentang betapa beratnya untuk dipikul.

“Sudah-sudah lupakan perpoligamian, nih ambil masing-masing satu!” tengah Najwa, menurunkan tas hitamnya dari pangkuannya. Lalu mengeluarkan tas serut beludru kecil, berisi tashbih warna-warni didalamnya.

Menghasilkan binar di mata tiga mahkluk yang berbagi tempat duduk dengannya. Namun diantara tiga utas tashbih disana, ada satu yang menarik hati ketiganya. Yaitu sebuah rangkaian kristal-kristal dengan warna pelangi. Sesudah mengakhiri rasa kagumnya, ujung mata Salwa menangkap ketertarikan dua sabahatnya pada target yang juga sedanag diincarnya.

Melihat temannya yang masih lengah karena masih dihanyutkan oleh keindahan rangkain tashbih, Salwa langsung mengambil strat lebih dulu, ia layangkan tangannya untuk mengambil tashbih itu dengan satu kedipan mata. Menyadarkan Shakira dan Aisyah dari lamuannya, membuat keduanya menatap tajam Salwa seketika. Berbeda dengan Najwa yang tengah tertawa lepas karenanya, sangat berbanding terbalik dengan perasaan dua makhluk lainnya. Salwapun menganyunkan tashbih indah itu di depan wajah dua orang yang kini tengah menatamnya iri, dengan senyum bangga yang semakin menambah kekesalan pada dua orang lainnya.

Namun bukan Shakira dan Aisyah namanya jika mereka menyerah begitu saja. Saat mereka melihat fokus Salwa sedikit melemah karena benda pipihnya, Aisyah langsung bangkit dari tempatnya yang tepat bersebrangan dengan Salwa. Salwa yang kaget dengan posisi tubuh sang sabahat, yang nampak seperti harimau yang siap untuk menerjang mangsanya pun reflek menghindar.

Sialnya bukan rasa aman yang melanda hatinya, melainkan rasa tegang yang turut menegangkan seluruh bagian tubuhnya. Karena punggung sempitnya berbenturan dengan sesuatu yang terasa sangat kokoh. Manik rusanya pun semakin melebar saat merasakan hembusan napas yang menimpa cengkuk lehernya. Ternyata bukan sebuha pohon tua yang ditubruknya, melainkan seorang manusia yang sama sepertinya.

Dengan sedikit gemetar, ia palingkan wajah manisnya untuk melihat siapa yang ia tabrak. Dan tubuhnya seketika reflek menjauh, saat melihat pahatan sempurna bak dewa yunani dari jarak dekat. Alis tebal, manik obisidian tajam, hidung mancung, bibir tipis, rahang tajam yang tidak melupakan kesan tegas, serta didukung kulit mulusnya yang seputih susu. Membuat ranum merah mudanya mengucapkan kata "Masya Allah" tanpa sadar.

Dan saat menyadari kebodohannya, Salwa langsung bergerak menjauh dari tubuh berbau mint bercampur citus itu. Bagaimana jika pemuda itu mendengarnya? memalukan. Sayangnya rasa malunya itu membuatnya buta akan keadaan sekitar. Manik-manik tashbihnya tengah bercerai-berai setelah aksi saling tarik menarik dengan salib rosario yang bertengger di leher si objek kekagumannya.

Tetapi sepertinya bukan hanya Salwa yang tak menyadarinya, pemuda itu pun sepertinya sama. Terbukti dengan ia yang langsung beranjak dari sana, tanpa menengok sedikitpun akan keadaan rosarionya.

 

~ooo~

Langit Jakarta sedang cerah-cerahnya bahkan tidak ada satupun awan yang mencoba menghalangi sinar mentari. Namun siapa yang akan peduli? Semua orang disibukkan dengan urusan mereka masing-masing. Begitu juga dua makhluk adam yang berjalan beriringan menyusuri lorong panjang, setelah hampir tiga jam lebih duduk manis mendengarkan buah bibir sang Dosen.

“Tumben sekali kau tidak menggunakan rosariomu Jay?” ungkap pria yang lebih pendek, mengutarakan rasa penasaran yang sudah ia simpan sejak mereka bertemu di kelas beberapa saat lalu.

Yohan Rumaseb, pemuda yang selalu mengutarakan apapun yang ada dipikirannya. Termasuk pertanyaannya kali ini yang terhalang akan kedatangan sang dosen ke kelas mereka.

“Pakai kok. Eh, kemana rosarioku? Apa jangan-jangan….” Balas Jayden, repleks menyentuh dadanya. Mencari keberadaan rosaroinya yang selalu ia kalungkan, sembari memutar kembali ingatannya.

Flashback

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan lewat sepuluh menit, tersisa lima belas menit lagi kelasnya akan dimulai. Tetapi hal itu seakan tak berdampak apapun pada pemuda berhidung perosotan yang tengah berjalan santai dengan wajah datar.

Namun sepertinya perjalannya tidak akan berjalan mulus, semulus kulit porselinnya. Seorang gadis tiba-tiba saja melompat mundur keluar dari gazebo yang berada tepat di sampinya, dan menabraknya, untungnya tidak ada yang kehilangan keseimbangan diantara keduanya. Tetapi tengkuknya terasa sedikit perih saat gadis itu membuka jarak dengannya. Dan mungkin saat itulah rosarionya terpisah darinya.

Entah putus atau apa ia tak tahu. Karena saat itu ia lebih memilih mengabaikannya, bahkan ucapan kata maaf gadis itupun turut ia abaikan. Sebab jam di pergelangan tanggannya sudah menunjukkan jam sembilan lewat dua puluh lima menit. Waktu yang singkat untuk tiba di kelas dengan tidak didahului oleh dosen.

Flashback off

“Jangan-jangan apa? Kecopetan? Tapi siapa juga yang mau mengambil rosasio, pasti dosanya dua kali lipat tuh.” Oceh Yohan, membuat Jayden menghela napas lelah karena keabsurdannya.

“Tidak bukan begitu, tadi pagi aku bertabrakan dengan seorang gadis mungkin-” jelas Jayden terkantongi.

“Cantik tidak?” potong Yohan, menggebu-gebu dengan manik berbinar.

“Aku lupa, yasudah setelah ini kita mampir dulu sebentar  ke toko rosario.” Balas Jayden, berjalan lebih dulu. Mengabaikan Yohan yang sedang diselimuti efek samping dari status jomblonya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Cinta Sebelum Akad Itu Palsu
116      87     1     
Inspirational
Hayy dear...menurut kalian apa sih CINTA itu?? Pasti kalian berfikir bahwasanya cinta itu indah, menyenangkan dan lainnya. Namun, tahukah kalian cinta yang terjadi sebelum adanya kata SAH itu palsu alias bohong. Jangan mudah tergiur dan baper dengan kata cinta khususnya untuk kaum hawa niii. Jangan mudah menjatuhkan perasaan kepada seseorang yang belum tentu menjadi milikmu karena hal itu akan ...
Hello, Kapten!
1151      614     1     
Romance
Desa Yambe adalah desa terpencil di lereng Gunung Yambe yang merupakan zona merah di daerah perbatasan negara. Di Desa Yambe, Edel pada akhirnya bertemu dengan pria yang sejak lama ia incar, yang tidak lain adalah Komandan Pos Yambe, Kapten Adit. Perjuangan Edel dalam penugasan ini tidak hanya soal melindungi masyarakat dari kelompok separatis bersenjata, tetapi juga menarik hati Kapten Adit yan...
Diary Ingin Cerita
3146      1436     558     
Fantasy
Nilam mengalami amnesia saat menjalani diklat pencinta alam. Begitu kondisi fisiknya pulih, memorinya pun kembali membaik. Namun, saat menemukan buku harian, Nilam menyadari masih ada sebagian ingatannya yang belum kembali. Tentang seorang lelaki spesial yang dia tidak ketahui siapa. Nilam pun mulai menelusuri petunjuk dari dalam buku harian, dan bertanya pada teman-teman terdekat untuk mendap...
ASA
3988      1447     0     
Romance
Ketika Rachel membuka mata, betapa terkejutnya ia mendapati kenyataan di hadapannya berubah drastis. Kerinduannya hanya satu, yaitu bertemu dengan orang-orang yang ia sayangi. Namun, Rachel hanya diberi kesempatan selama 40 hari untuk memilih. Rachel harus bisa memilih antara Cinta atau Kebencian. Ini keputusan sulit yang harus dipilihnya. Mampukah Rachel memilih salah satunya sebelum waktunya ha...
ALMOND
882      523     1     
Fan Fiction
"Kamu tahu kenapa aku suka almond?" Anara Azalea menikmati potongan kacang almond ditangannya. "Almond itu bagian penting dalam tubuh kita. Bukan kacang almondnya, tapi bagian di otak kita yang berbentuk mirip almond." lanjut Nara. "itu amygdala, Ra." Ucap Cio. "Aku lebih suka panggilnya Almond." Nara tersenyum. "Biar aku bisa inget kalau Almond adalah rasa yang paling aku suka di dunia." Nara ...
Orange Haze
402      284     0     
Mystery
Raksa begitu membenci Senja. Namun, sebuah perjanjian tak tertulis menghubungkan keduanya. Semua bermula di hutan pinus saat menjelang petang. Saat itu hujan. Terdengar gelakan tawa saat riak air berhasil membasahi jas hujan keduanya. Raksa menutup mata, berharap bahwa itu hanyalah sebuah mimpi. "Mata itu, bukan milik kamu."
The Difference
8240      1814     2     
Romance
Diana, seseorang yang mempunyai nazar untuk berhijab setelah ada seseorang yang mengimami. Lantas siapakah yang akan mengimami Diana? Dion, pacar Diana yang sedang tinggal di Amerika. Davin, sahabat Diana yang selalu berasama Diana, namun berbeda agama.
EPHEMERAL
116      104     2     
Romance
EPHEMERAL berarti tidak ada yang kekal, walaupun begitu akan tetap kubuktikan bahwa janji kita dan cinta kita akan kekal selamanya walaupun nanti kita dipisahkan oleh takdir. Aku paling benci perpisahan tetapi tanpa perpisahan tidak akan pernah adanya pertemuan. Aku dan kamu selamanya.
Memories About Him
3434      1612     0     
Romance
"Dia sudah tidak bersamaku, tapi kenangannya masih tersimpan di dalam memoriku" -Nasyila Azzahra --- "Dia adalah wanita terfavoritku yang pernah singgah di dalam hatiku" -Aldy Rifaldan --- -Hubungannya sudah kandas, tapi kenangannya masih berbekas- --- Nasyila Azzahra atau sebut saja Syila, Wanita cantik pindahan dari Bandung yang memikat banyak hati lelaki yang melihatnya. Salah satunya ad...
The Sunset is Beautiful Isn't It?
999      606     11     
Romance
Anindya: Jangan menyukai bunga yang sudah layu. Dia tidak akan tumbuh saat kamu rawat dan bawa pulang. Angkasa: Sayangnya saya suka bunga layu, meski bunga itu kering saya akan menjaganya. —//— Tau google maps? Dia menunjukkan banyak jalan alternatif untuk sampai ke tujuan. Kadang kita diarahkan pada jalan kecil tak ramai penduduk karena itu lebih cepat...