Dua minggu menuju hari di mana ia akan diluluskan menjadi lulusan yang terbaik dari segala yang terbaik, Marry tadinya berniat hendak mengisi hari kosongnya bersama sahabat-sahabatnya, tapi mimpi yang mendatanginya selama windu penuh membuatnya kepikiran dan ia utarakan kegelisahannya itu pada Orwell, salah satu sahabatnya.
“Kau masih belum tahu juga siapa aku? Lihatlah sekitarmu. Kau telah ... nya”
Sayangnya, belum juga Marry memahami maksud Simmon si cahaya pendar dalam mimpinya yang berucap demikian, ia juga tidak mendengar kalimat terakhir yang diucapkan olehnya.
Sesudahnya, hari berlalu. Yang awalnya ada niat untuk bersenang-senang, harinya tiba-tiba dipenuhi dengan segala keanehan dengan menghilangnya Orwell, Max, serta Henry.
Berusaha meyakinkan diri untuk tetap tenang, Marry pun berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan Max mengatakan sebuah pengakuan yang mengejutkan?!