Read More >>"> Claudia (13. Menjauhi) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Claudia
MENU
About Us  

  Ayam jantan berkokok merdu. Memanggil sang mentari yang masih malu-malu. Membangunkan para insan yang akan melakukan aktivitas. Seperti Claudia yang baru saja keluar dari alam mimpinya. Ia segera menjauh dari ranjang menarik pintu lemari yang tertutup. Diraihnya seragam lalu menutup kembali pintu lemari. Claudia melangkah keluar untuk bersiap-siap sekolah. Begitupun, dengan Falko yang kini tengah sibuk merapikan penampilannya usai mandi. Mulai dari menyisir rambut, memakai krim wajah dan menyemprotkan parfum ke seragam sekolahnya. Begitulah kesibukan Falko setiap pagi saat hari sekolah. 

  Tak berselang lama, Claudia berjalan ke ruang makan dengan penampilan yang rapi dan wangi. "Selamat pagi, Ma, Pa, Kak Falko!" sapa Claudia tersenyum sembari menunduk. 

  "Selamat pagi juga!" jawab Reyno dan Falko serempak. 

  "Pagi anak Mama yang cantik!" imbuh Ciandra. Mereka lebih dulu berada di ruang makan untuk segera sarapan. 

  Beberapa menu hidangan yang dimasak Bi Inah tersaji menggiurkan di meja makan. Seperti, ayam bakar madu, sop ayam, ayam goreng, sambal tomat dan lalapan. 

  Ciandra mulai mengambilkan makanan untuknya dan sang suami. Tangan Claudia memegang sendok untuk memindahkan sop ayam ke piringnya. Falko telah berhadapan dengan ayam bakar madu dan siap menyantap. Setelah semua siap, Reyno memimpin berdo'a dan segera makan.

  Usai makan, Claudia meraih tas sekolahnya seraya mengenakan sepatu. Ia bersalaman dengan Reyno dan Ciandra sebelum masuk mobil. Supir pribadi keluarga Ardhitalko pun melajukan mobil meninggalkan pekarangan rumah putih itu guna mengantar Claudia dan Falko ke sekolah. 

  Setiba di sana, keduanya berjalan ke kelas masing-masing. "Esssseeeeeelamat pageeeee... kawin-kawinku!" sapa Falko dengan bahasanya sendiri. 

  "Eh... Udah dateng lo, ternyata!" respon Kio mengulurkan telapak tangan. Falko menyatukan telapak tangannya dengan milik Kio. 

  Plak... 

  "Wiihh.. Semalem ada yang habis kencan nih, bagaimana perasaannya, Mas?" Falko membuka obrolan. 

  "Seneng banget gue bisa kencan sama cewek idaman gue. Cewek gue tuh gemesin banget. Gue cinta banget sama dia!" ungkap Kio. Pemuda gemuk itu menyudutkan bibir kala mengingat kebersamaannya dengan Drena. 

  "Wih... Mana kencannya di pasar raya pula. Keren amat lo, pasti punya duit banyak ye kan?" Falko melirik Kio sembari menyipitkan matanya sebelah.

  "Iya sukur duit gue banyak!" jawab Kio. 

  "Dapet duit dari mana lo?" tanya Falko. 

  "Mau tau lo?" Kio bertanya balik. 

  "Iya."

  "Nanti sepulang sekolah, lo ikut gue!" pinta Kio. 

  "Ke mana?" 

  "Ada deh. Lihat aja nanti!" jawab Kio. 

  "Hem.. Iye."

                                   _o0o_

  Di waktu istirahat, taman sekolah terisi oleh  tiga gadis yang tengah bersantai menikmati angin segar. "Kelly.. Kelly, kamu tau nggak?" tanya Claudia. 

  "Tau apa? Kamu kan belum ngasih tau, jelas nggak taulah!" 

  Claudia melirik Drena yang duduk di sampingnya. "Tuh, Si Drena kemarin habis kencan sama Kio!" 

  Kelly membuka mulut. "Benarkah?"

  "Iya. Tanya aja sama dia!" jawab Claudia. 

  "Beneran Na?" Kelly menatap Drena. Ketiga gadis itu duduk bersama di bangku taman. 

  "Ha? Apaan? Kalian habis ngomongin aku?" Drena tersadar dari lamunannya. 

  "Elah.. Iya tadi. Masa' nggak dengar sih? Kebanyakan ngalamun mikirin Kio!" hardik Kelly. 

  "Mana ada. Orang gue lagi bernapas!" elak Drena. 

  "Iya aku tau kau lagi bernapas kalau kau nggak bernapas jadi serem malahan! Pasti kamu bernapas sambil mikirin Kio kan?" jawab Kelly lanjut bertanya. 

  "Nggak."

  "Alah bohong!" timpal Kelly. 

  "Serah kau deh, percaya atau nggak!" jawab Drena. 

  "Terus kau mikirin apa?" Kini Claudia yang bertanya. 

  "Mikirin pacarku lah!" Tangan Kelly terangkat untuk menyatakan kening Drena. 

  "Iya benerkan, lagi mikirin Kio, pacar kamu kan cuma Kio doang!" ucap Kelly. 

  "Ada lagi."

  "Ha? Siapa?" tanya Claudia penasaran. 

  "Kim Taehyung... Hahahaha!" jawab Drena tertawa. 

  "Cih... Haluuuuuuu!" cibir Kelly memutar bola mata. 

  "Hem." 

  "Semalam, kamu beneran kencan sama Kio?" Kelly bertanya ulang. 

  "Iya, di pasar raya," jujur Drena. 

  Kelly bertepuk tangan. "Wiiihh.. Temanku keren banget nih, masih SMP udah berani keluar malem sama cowok ke pasar raya pula, pasti habis ditraktir ya kan? Pasti duit cowoknya banyak ya kan?"

  "Kayak tau aja kamu, kalau aku ditraktir sama pacarku!" jawab Drena. 

  "Kamu ditraktir apa aja?" tanya Kelly. Claudia hanya memandangi dua gadis itu tanpa berkomentar. 

  "Aku nggak bisa nyebutin satu-satu. Pokoknya apapun yang aku minta pasti dibeliin sama dia!" jawab Drena. 

  "Wawww... Enak banget!" puji Kelly. 

  "Iya dong, makanya cari pacar sana! Biar bisa kayak aku, hehehehe!" jawab Drena menyudutkan bibir. 

  "Aku nasih ngincer gebetanku!" 

  "Siapa hayo?" Kini Claudia yang bertanya. 

  "Ish.. Masa' nggak tau sih?" Kelly bertanya balik. 

  "Ha? Jangan-jangan gebetan kamu itu Kakak aku?" tanya Claudia. Kelly menganggukkan kepala dengan dagu bertumpu pada tangan. 

  "Heeeeeyyy.. Kenapa kamu bisa jatuh cinta sama Kakak gue sih?" 

  Kelly menormalkan posisi duduk.  "Aku kan udah pernah bilang alasan aku jatuh cinta sama Kakak kamu!" jawabnya. 

  Claudia menepuk jidat kala mengingat alasan Kelly beberapa waktu lalu yang membuatnya menyukai Falko. "Aih.. Aku nggak habis pikir!" batinnya. Ia merasa bahwa sang Kakak hanya berpenampilan biasa saja. Namun, bagaimana bisa Kelly jatuh hati pada pemuda itu? Ah. Itulah definisi pikiran dan perasaan setiap orang yang berbeda.

  "Claudia!" Merasa dipanggil,  yang punya nama pun menengok ke sumber suara. Netranya menangkap seorang pemuda tinggi yang berseragam sekolah tengah berdiri menatapnya. Claudia memutat bola mata. Ia enggak menatap sang pemuda. 

  Tanpa diketahui, pemuda itu berjalan mendekati Claudia lalu menepuk bahu sang gadis dari belakang. Claudia menengoknya. Ia sontak beranjak dari duduk sembari melempar tatapan horor. "Kamu kenapa ke sini sih? Jauhin aku!" Claudia memundurkan badan. Menjauh dari Ardian yang berdiri di belakang bangku. Kelly dan Drena memosisikan diri di belakang Claudia. 

"Aku tidak akan menjauhi kamu, Clau. Aku cinta kamu, aku ingin nemilikimu!" ungkap Ardian. 

"Aku tidak peduli dengan semua omongan kamu. Sekarang, pergilah dari sini dan lupakan aku!" jawab Claudia dengan permintaan.

Ardian berjalan ke hadapan gadis itu. Kedua tangannya terangkat guna memasukkan tangan Claudia dalam genggamannya. Namun, Claudia berhasil menarik tangannya dari Ardian. Tatapan horor tetap tertuju pada pemuda itu. "Kalau kamu tidak mau menjauhiku, biarkan aku yang menjauhimu!" Claudia berbalik badan lalu pergi. Ardian berlari mengejarnya. Kelakuan pemuda itu diketahui oleh Claudia dan membuatnya semakin menjauhkan diri dari Ardian. Tanpa sengaja ia memasuki kantin yang cukup ramai. Kepalanya menoleh ke belakang dengan terus berlari. 

  Prang... 

  "Auuuuuuu," jerit seorang gadis berambut pendek dengan kaki berdarah akibat tertimpa mangkok bakso yang semula dibawanya. Tak hanya itu, kuah bakso panas di dalamnya pun tumpah mengenai kaki berdarahnya. Hal itu sontak membuat gadis itu merasa sakit dan panas yang menyatu di kaki.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Gunay and His Broken Life
5396      2009     0     
Romance
Hidup Gunay adalah kakaknya. Kakaknya adalah hidup Gunay. Pemuda malang ini telah ditinggal ibunya sejak kecil yang membuatnya secara naluri menganggap kakaknya adalah pengganti sosok ibu baginya. Hidupnya begitu bergantung pada gadis itu. Mulai dari ia bangun tidur, hingga kembali lagi ke tempat tidur yang keluar dari mulutnya hanyalah "kakak, kakak, dan kakak" Sampai memberi makan ikan...
AUNTUMN GARDENIA
113      97     1     
Romance
Tahun ini, dia tidak datang lagi. Apa yang sedang dia lakukan? Apa yang sedang dia pikirkan? Apakah dia sedang kesulitan? Sweater hangat berwarna coklat muda bermotif rusa putih yang Eliza Vjeshte kenakan tidak mampu menahan dinginnya sore hari ini. Dengan tampang putus asa ia mengeluarkan kamera polaroid yang ada di dalam tasnya, kemudian menaiki jembatan Triste di atas kolam ikan berukura...
Edelweiss: The One That Stays
1386      589     1     
Mystery
Seperti mimpi buruk, Aura mendadak dihadapkan dengan kepala sekolah dan seorang detektif bodoh yang menginterogasinya sebagai saksi akan misteri kematian guru baru di sekolah mereka. Apa pasalnya? Gadis itu terekam berada di tempat kejadian perkara persis ketika guru itu tewas. Penyelidikan dimulai. Sesuai pernyataan Aura yang mengatakan adanya saksi baru, Reza Aldebra, mereka mencari keberada...
RIUH RENJANA
338      258     0     
Romance
Berisiknya Rindu membuat tidak tenang. Jarak ada hanya agar kita tau bahwa rindu itu nyata. Mari bertemu kembali untuk membayar hari-hari lalu yang penuh Renjana. "Riuhnya Renjana membuat Bumantara menyetujui" "Mari berjanji abadi" "Amerta?"eh
Kanvas Putih
111      99     0     
Humor
Namaku adalah Hasywa Engkak, yang berarti pengisi kehampaan dan burung hitam kecil. Nama yang memang sangat cocok untuk kehidupanku, hampa dan kecil. Kehidupanku sangat hampa, kosong seperti tidak ada isinya. Meskipun masa depanku terlihat sangat tertata, aku tidak merasakannya. Aku tidak bahagia. Wajahku tersenyum, tetapi hatiku tidak. Aku hidup dalam kebohongan. Berbohong untuk bertahan...
Memoreset (Segera Terbit)
3226      1246     2     
Romance
Memoreset adalah sebuah cara agar seluruh ingatan buruk manusia dihilangkan. Melalui Memoreset inilah seorang gadis 15 tahun bernama Nita memberanikan diri untuk kabur dari masa-masa kelamnya, hingga ia tidak sadar melupakan sosok laki-laki bernama Fathir yang menyayanginya. Lalu, setelah sepuluh tahun berlalu dan mereka dipertemukan lagi, apakah yang akan dilakukan keduanya? Akankah Fathir t...
Kisah Kemarin
4102      1345     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
The Maze Of Madness
3789      1541     1     
Fantasy
Nora tak banyak tahu tentang sihir. Ia hidup dalam ketenangan dan perjalanan normal sebagai seorang gadis dari keluarga bangsawan di kota kecilnya, hingga pada suatu malam ibunya terbunuh oleh kekuatan sihir, begitupun ayahnya bertahun-tahun kemudian. Dan tetap saja, ia masih tidak tahu banyak tentang sihir. Terlalu banyak yang terjadi dalam hidupnya hingga pada saat semua kejadian itu merubah...
One-Week Lover
1222      689     0     
Romance
Walter Hoffman, mahasiswa yang kebosanan saat liburan kuliahnya, mendapati dirinya mengasuh seorang gadis yang entah dari mana saja muncul dan menduduki dirinya. Yang ia tak tahu, adalah fakta bahwa gadis itu bukan manusia, melainkan iblis yang terlempar dari dunia lain setelah bertarung sengit melawan pahlawan dunia lain. Morrigan, gadis bertinggi badan anak SD dengan gigi taring yang lucu, meng...
Kala Badai Menerpa
817      414     1     
Romance
Azzura Arraya Bagaswara, gadis kelahiran Bandung yang mencari tujuan dirinya untuk tetap hidup di dunia ini. Masalah-masalah ia hadapi sendiri dan selalu ia sembunyikan dari orang-orang. Hingga pada akhirnya, masa lalunya kembali lagi untuknya. Akankah Reza dapat membuat Raya menjadi seseorang yang terbuka begitu juga sebaliknya?