Read More >>"> Edelweiss: The One That Stays (Chapter Six) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Edelweiss: The One That Stays
MENU
About Us  

 “Hari ini ada ulangan di kelas, tahu! Nggak bisa besok saja, kah?” protes Aura meratapi dirinya yang duduk di kursi hijau di tengah ruangan Kepala Sekolah.

“Berhenti banyak bertanya.” Detektif Sam menyergah, menarik kursi besi ke depan meja Aura. Duduk menatap tajam, membuat Aura menegakkan badannya. “Murid yang ada di aula hari itu. Aku tidak peduli jika kau berkata dia tidak punya hubungan apapun dengan kasus ini. Katakan siapa namanya.”

“Apa yang merasukimu? Nggak ada petunjuk lain sehingga kau putus asa dan menggunakannya sebagai petunjuk terakhir?” tanya Aura meremehkan.

“Diam!” hardik Detektif Sam, memukul meja. “Tidak ada salahnya menguak tentang murid itu. Sebutkan saja namanya!”

Aura terdiam. Bahkan Bapak Obay tidak menahan emosi detektif itu kali ini, beliau ikut menunggu jawaban Aura.

“Nggak ada yang berhak memintaku menyebutkan namanya.”

“Ayolah!” Detektif Sam memukul meja lagi. “Kenapa kau begitu menyembunyikan identitasnya jika kau percaya dia tidak melakukan apa-apa?”

“Sudah kubilang, nggak!” Aura bangkit dari kursinya. “Berhentilah menyelidiki kasus ini. Siapa pula yang dirugikan atas kematiannya? Dan siapa yang bisa-bisanya meminta kasus ini diusut ulang?”

“Keluarganya menderita dalam kesedihan! Kau tidak tahu rasanya ditinggal oleh sosok ayah, sosok pasangan. Bagaimana jika ayahmu yang meninggal, hah?”

“Aku nggak punya ayah!”

“Aura!” sebut Kepala Sekolah, menghentikan pertengkaran. Beliau melangkah ke arah siswinya. “Kami mohon padamu, tolong jawab pertanyaan itu. Jika kamu khawatir kami akan menuduhnya yang bukan-bukan, percayalah, kami tidak akan. Kami hanya perlu menyelidiki kasus ini. Kami tidak akan sedikitpun merugikan murid tersebut.”

Sekali lagi Aura terdiam, menelan ludah. “Reza.”

♦♦♦

“Lusa aku harus pergi ke luar kota, Bu.” Aura meminta izin di malam hari.

Ibu yang tengah merajut syal menoleh sekilas, “Untuk apa?” tanyanya, kemudian kembali berkonsentrasi dengan rajutannya. Akhir-akhir ini, merajut adalah hobi baru beliau. Hasil rajutannya yang pertama Ibu hadiahkan kepada Aura, sebuah syal.

“Ada urusan sekolah, hanya sebentar kok, Bu. Boleh, kan?”

Ibu mengangguk, tersenyum.

Usai mengucap terima kasih, Aura kembali ke kamar. Banyak yang dipikirkannya saat ini. Keputusannya memberitahu siapa yang bersamanya saat itu di aula, Aura tidak yakin itu hal yang benar. Bagaimana kalau Reza tidak baik-baik saja? Tidak ada yang tahu apa yang akan dilakukan detektif menyebalkan bernama Sam. Apa yang akan terjadi jika dia menuduh Reza tiba-tiba? Aura tidak pernah memercayai pria itu. Tetapi entah mengapa dia mulai penasaran siapa yang sebenarnya membunuh Marcus. Mungkin Reza bisa membantu. Kalaupun dia menolak menjadi saksi, Aura tidak akan memaksa. Itu keputusannya.

“Reza Aldebra?” tanya salah satu guru di ruangan Kepala Sekolah selepas Aura menyebut nama. “Aku tahu anak itu, entah kenapa dia pindah sekolah secara mendadak dua tahun lalu.”

“Di mana dia sekarang?”

Aura menggeleng, “Nggak tahu. Sudah kubilang nggak ada gunanya kalian tahu siapa orang itu.”

“Bukankah kalian dekat? Kamu mungkin punya petunjuk di mana dia berada, Aura.” Wali kelasnya membujuk.

“Kalau aku tahu, aku pasti akan menemuinya sejak dulu! Aku mencarinya sejak lama!” ketus Aura. Diam sejenak, “Dia menyebutkan satu nama kota ketika ia pamit, tapi entah di bagian mana dia berada. Kota itu luas.”

“Sebutkan nama kota itu. Kami akan mencarinya.” Detektif Sam tampak bersemangat.

“Dengan syarat, aku ikut.”

♦♦♦

Lucy yang mendengar kabar bahwa Aura hendak pergi ke kota teman lamanya berada, segera mendatangi rumah Aura di pagi hari sebelum berangkat sekolah. Lucy tiba ketika Aura menggendong tas ransel yang berisi beberapa pasang baju dan uang. Selama ada uang, semua beres. Syukurlah keluarganya tidak sesulit dulu lagi, ayahnya Ibu yang sudah tidak ada menurunkannya warisan yang cukup banyak. Ibu memberinya uang sebelum ia berangkat. Tidak banyak bertanya, Ibu berpesan untuk selalu berhati-hati dan menjaga diri.

“Lo beneran bakal pergi ke sana?”

“Ya,” jawab Aura pelan yang tengah mengikat tali sepatunya. “Gue nggak begitu berharap pembunuhnya ditemukan, setidaknya gue bisa melihat Reza lagi.”

Lucy menggigit bibir, dia tahu Aura akhir-akhir ini diinterogasi tentang kematian Marcus. Dua tahun lalu, Lucy masih bersekolah di sekolah yang sama dengan Aura, kelas sembilan, ketika insiden itu terjadi. Lucy tidak lanjut bersekolah di sana, lebih memilih sekolah lain. Sebenarnya ibunya yang memintanya pindah sekolah—gara-gara tragedi itu.

Dua buah mobil van telah terparkir di halaman apartemen, menunggu Aura. Gadis itu menoleh sekali lagi, berpamitan singkat dengan Lucy.

“Temuin Reza, gue titip salam. Ah ya, jangan lupa kembali.” Lucy memegang tangan Aura. “Selamat jalan.”

Aura mengangguk, tersenyum. Kemudian melangkah masuk ke dalam mobil van putih. Detektif Sam, Bapak Obay dan beberapa orang lainnya duduk rapi di dalam. Aura duduk di kursi yang kosong, menghela napas panjang.

Perjalanan dimulai.

♦♦♦

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Diskusi Rasa
1078      625     3     
Short Story
Setiap orang berhak merindu. Tetapi jangan sampai kau merindu pada orang yang salah.
Returned Flawed
223      181     0     
Romance
Discover a world in the perspective of a brokenhearted girl, whose world turned gray and took a turn for the worst, as she battles her heart and her will to end things. Will life prevails, or death wins the match.
Depaysement (Sudah Terbit / Open PO)
2455      1150     2     
Mystery
Aniara Indramayu adalah pemuda biasa; baru lulus kuliah dan sibuk dengan pekerjaan sebagai ilustrator 'freelance' yang pendapatannya tidak stabil. Jalan hidupnya terjungkir balik ketika sahabatnya mengajaknya pergi ke sebuah pameran lukisan. Entah kenapa, setelah melihat salah satu lukisan yang dipamerkan, pikiran Aniara dirundung adegan-adegan misterius yang tidak berasal dari memorinya. Tid...
Glad to Meet You
240      183     0     
Fantasy
Rosser Glad Deman adalah seorang anak Yatim Piatu. Gadis berumur 18 tahun ini akan diambil alih oleh seorang Wanita bernama Stephanie Neil. Rosser akan memulai kehidupan barunya di London, Inggris. Rosser sebenarnya berharap untuk tidak diasuh oleh siapapun. Namun, dia juga punya harapan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Rosser merasakan hal-hal aneh saat dia tinggal bersama Stephanie...
Search My Couple
491      265     5     
Short Story
Gadis itu menangis dibawah karangan bunga dengan gaun putih panjangnya yang menjuntai ke tanah. Dimana pengantin lelakinya? Nyatanya pengantin lelakinya pergi ke pesta pernikahan orang lain sebagai pengantin. Aku akan pergi untuk kembali dan membuat hidupmu tidak akan tenang Daniel, ingat itu dalam benakmu---Siska Filyasa Handini.
Memoria
290      241     0     
Romance
Memoria Memoria. Memori yang cepat berlalu. Memeluk dan menjadi kuat. Aku cinta kamu aku cinta padamu
About love
1063      492     3     
Romance
Suatu waktu kalian akan mengerti apa itu cinta. Cinta bukan hanya sebuah kata, bukan sebuah ungkapan, bukan sebuah perasaan, logika, dan keinginan saja. Tapi kalian akan mengerti cinta itu sebuah perjuangan, sebuah komitmen, dan sebuah kepercayaan. Dengan cinta, kalian belajar bagaimana cinta itu adalah sebuah proses pendewasaan ketika dihadapkan dalam sebuah masalah. Dan disaat itu pulalah kali...
selamatkan rahma!
419      284     0     
Short Story
kisah lika liku conta pein dan rahma dan penyelamatan rahma dari musuh pein
Magelang, Je t`aime!
602      450     0     
Short Story
Magelang kota yang jauh itu adalah kota tua yang dingin dan tinggal orang-orang lebut. Kecuali orang-orang yang datang untuk jadi tentara. Jika kalian keluar rumah pada sore hari dan naik bus kota untuk berkeliling melihat senja dan siluet. Kalian akan sepakat denganku. bahwa Magelang adalah atlantis yang hilang. Ngomong-ngomong itu bukanlah omong kosong. Pernyatanku tadi dibuktikan dengan data-d...
KASTARA
294      248     0     
Fantasy
Dunia ini tidak hanya diisi oleh makhluk hidup normal seperti yang kita ketahui pada umumnya Ada banyak kehidupan lain yang di luar logika manusia Salah satunya adalah para Orbs, sebutan bagi mereka yang memiliki energi lebih dan luar biasa Tara hanya ingin bisa hidup bebas menggunkan Elemental Energy yang dia miliki dan mengasahnya menjadi lebih kuat dengan masuk ke dunia Neverbefore dan...