Read More >>"> Kisah Kemarin (08. Toxic Relationship) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kisah Kemarin
MENU
About Us  

I tried my best to break out from this spell
But you keep finding ways to keep me there.
—Afgan, Hurt Me Like You

• • •

ALFRED memakai celana pendek distro hitam yang dipadukan oleh kaus putih oblong ketika keluar rumah. Tangannya membawa secangkir kopi hitam dan sesekali menyeruput penuh penghayatan. Alfred ini tipe manusia yang setiap pagi pasti pikirannya sibuk mencari, "Kopi mana kopi?"

Tipe daily coffee drinker. Manusia yang menjadikan kopi sebagai bagian dari rutinitas sehari-harinya. Bahkan Alfred menjadikan kopi sebagai moodbooster terbaik untuk menjalani hari-hari yang akan melelahkan.

Lelaki yang memiliki tinggi sekitar 180 sentimeter itu menyimpan cangkir kopi yang sudah kosong ke meja kecil terdekat. Kemudian ia mulai memanaskan mesin motor ninja berwarna hitam yang sudah terparkir di carport.

Sembari menunggu, Alfred kembali mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil yang semula sudah tersampir di leher. Sesekali ia merenggangkan otot tangan, pinggang, sampai kaki. Hari ini ia tidak ada kelas pagi, jadi ia memutuskan untuk menjenguk Bentara yang hari ini sudah diizinkan pulang ke rumah oleh dokter.

"ALFRED! ALFRED! TOLONGIN LETTA!"

Sontak Alfred menutup kedua telinganya rapat-rapat. Hancur sudah pagi yang damai bagi Alfred. Kopi yang baru dihabiskan Alfred, kebermanfaatannya langsung hilang seketika. Alfred badmood mendengar lengkingan Letta.

"ALFRED! BUKAIN KUNCI PAGARNYA!"

Alfred tidak peduli.

"Alfred, Letta mohon! Please." Suara tangis Letta mengudara.

"Cih, drama!" Alfred menggerutu.

Tangisnya semakin kencang sampai sesegukan. Letta rusuh mengotak-atik gembok pagar yang sampai kapan pun tidak akan terbuka jika Alfred tidak mengizinkannya.

"Letta ... takut Jeremy marah, tolongin Letta."

Jeremy? Kenapa marah? Kenapa Letta sampai secemas itu? Kenapa sampai merepotkan dirinya juga? Kenapa mesti dirinya yang harus menolong?

Alfred berdecak, dia masih punya hati nurani. Alfred membuka kunci gembok gerbang tanpa memperhatikan Letta sedikit pun lalu hendak berbalik badan.

Tanpa disangka, perempuan itu menahan tubuh Alfred untuk berbalik badan. Alfred menganga tak percaya mengamati Letta dari ujung kepala sampai ujung kaki—omong-omong ini terkesan mesum tapi penampilan Letta sangat buruk.

Astaga.

Astaga.

Astaga.

Letta masih mengenakan piyama motif kepala Doraemon, rambut panjangnya terurai berantakan seperti singa, pipinya basah karena air mata, masih tersisa jejak iler di sudut bibir, dan ia berlari dari rumahnya tanpa alas kaki.

"Mau minta nyambung ke Wi-Fi Alfred, bentar aja. Wi-Fi di rumah Letta belum dipasang, kuota Letta juga abis. Letta mau telepon Jeremy." Buru-buru perempuan itu meraba saku celana Alfred, air mukanya sangat ketakutan.

"Heh mesum!" seru Alfred, karena seenak jidat Letta langsung meraba seperti itu. Secara spontan Alfred mengambil ponsel Letta lalu mengetikan sesuatu di sana.

"Nih, udah nyambung."

Ada binar di mata Letta, tapi hanya sebentar. Wajah Letta semakin muram, terdapat sepuluh panggilan tak terjawab dan tujuh belas chat dari Jeremy setelah perempuan itu membuka aplikasi WhatsApp.

Letta menekan tanda telepon di bagian kanan atas pada room chat Jeremy. Ia menelpon Jeremy dengan hati resah. Dering pertama masih belum ada jawaban, dering kedua pun sama. Di dering ketiga, terdengar suara teriakan Jeremy dari seberang sana.

Secara refleks, Letta menjauhkan ponsel dari telinga, teriakan Jeremy barusan mampu membuat telinganya berdengung. Jangan lupakan Alfred yang masih di sebelahnya juga ikut terkejut.

"Dasar bego! Nggak pernah becus kalo gue suruh. Lo nggak pernah ngerti gue, terus mau lo apa hah!?"

"Jer ... maaf. Tadi Letta bangun kesiangan. Jadi belum nyiapin bekal buat Jeremy."

"Lo mau gue mati karena kelaparan? Lo nggak bisa apa-apa tau nggak!? Masih pagi lo udah buat gue badmood. Males gue ladenin lo, Njing!"

Letta tahu "Njing" yang dimaksud Jeremy itu "anjing" sebagai umpatan kasar. Bukan hanya anjing yang ia tahu, sialan, bangsat, bitch, dan kata-kata kasar lain yang keluar dari pacarnya itu sudah biasa.

"Letta go food-in ya, jangan marah lagi."

"Terserah lo, pikirin kesalahan lo."

"Iy–"

Jeremy memutuskan sambungan secara sepihak. Letta hanya bisa mengembuskan napas lelah. Dengan gesit Letta memesan makanan kesukaan Jeremy melalui aplikasi Gojek.

Alfred terdiam. Sebetulnya Alfred sudah menduga jika Jeremy orang yang seperti itu. Di awal pertemuan dengannya, sikap kasar Jeremy sudah tergambar dari guratan wajahnya.

Di dalam pikiran Alfred terdapat tanda tanya besar. Apakah itu yang dinamakan hubungan? Kenapa satu pihak saja yang benar-benar memainkan perannya? Kenapa satu pihak saja yang berusaha mengerti? Kenapa pihak yang satu laginya hanya bisa menuntut ini-itu? Kenapa tidak saling memahami satu lain?

Tiba-tiba saja dia teringat Zoe. Kenapa Zoe tidak mengangkat telepon darinya semalam? Jangankan telepon, beberapa chat yang ia kirimkan saja belum dibaca oleh Zoe. Kenapa hanya Alfred saja yang berusaha mengerti?

"Letta nggak apa-apa kok, makasih ya Alfred," ujar Letta mengamati ekspresi Alfred.

Alfred menatap Letta lamat-lamat lalu berkata, "Itu masih ada belek di mata lo."

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Unforgettable
501      346     0     
Short Story
Do you believe in love destiny? That separates yet unites. Though it is reunited in the different conditions, which is not same as before. However, they finally meet.
Melodi Sendu di Malam Kelabu
461      296     4     
Inspirational
Malam pernah merebutmu dariku Ketika aku tak hentinya menunggumu Dengan kekhawatiranku yang mengganggu Kamu tetap saja pergi berlalu Hujan pernah menghadirkanmu kepadaku Melindungiku dengan nada yang tak sendu Menari-nari diiringi tarian syahdu Dipenuhi sejuta rindu yang beradu
Putaran Waktu
572      388     6     
Horror
Saga adalah ketua panitia "MAKRAB", sedangkan Uniq merupakan mahasiswa baru di Universitas Ganesha. Saat jam menunjuk angka 23.59 malam, secara tiba-tiba keduanya melintasi ruang dan waktu ke tahun 2023. Peristiwa ini terjadi saat mereka mengadakan acara makrab di sebuah penginapan. Tempat itu bernama "Rumah Putih" yang ternyata sebuah rumah untuk anak-anak "spesial". Keanehan terjadi saat Saga b...
Everest
1591      652     2     
Romance
Yang kutahu tentangmu; keceriaan penyembuh luka. Yang kaupikirkan tentangku; kepedihan tanpa jeda. Aku pernah memintamu untuk tetap disisiku, dan kamu mengabulkannya. Kamu pernah mengatakan bahwa aku harus menjaga hatiku untukmu, namun aku mengingkarinya. Kamu selalu mengatakan "iya" saat aku memohon padamu. Lalu, apa kamu akan mengatakannya juga saat aku memintamu untuk ...
Kebaikan Hati Naura
545      284     9     
Romance
Naura benar-benar tidak bisa terima ini. Ini benar-benar keterlaluan, pikirnya. Tapi, walaupun mengeluh, mengadu panjang lebar. Paman dan Bibi Jhon tidak akan mempercayai perkataan Naura. Hampir delapan belas tahun ia tinggal di rumah yang membuat ia tidak betah. Lantaran memang sudah sejak dilahirikan tinggal di situ.
Return my time
244      208     2     
Fantasy
Riana seorang gadis SMA, di karuniai sebuah kekuatan untuk menolong takdir dari seseorang. Dengan batuan benda magis. Ia dapat menjelajah waktu sesuka hati nya.
Shane's Story
1923      718     1     
Romance
Shane memulai kehidupan barunya dengan mengubur masalalunya dalam-dalam dan berusaha menyembunyikannya dari semua orang, termasuk Sea. Dan ketika masalalunya mulai datang menghadangnya ditengah jalan, apa yang akan dilakukannya? apakah dia akan lari lagi?
Give Up? No!
404      264     0     
Short Story
you were given this life because you were strong enough to live it.
Janji
421      290     0     
Short Story
Dia sesalu ada, dan akan tetap ada.
Dia & Cokelat
533      378     3     
Short Story
Masa-masa masuk kuliah akan menjadi hal yang menyenangkan bagi gue. Gue akan terbebas dari segala peraturan semasa SMA dulu dan cerita gue dimulai dengan masa-masa awal gue di MOS, lalu berbagai pertemuan aneh gue dengan seorang pria berkulit cokelat itu sampai insiden jari kelingking gue yang selalu membutuhkan cokelat. Memang aneh!