Well, I found a girl, beautiful and sweet
Oh, I never knew you were the someone waiting for me.
—Ed Sheeran, Perfect
• • •
"KENAPA akhirnya gue milih Zoe? Karena mungkin ...," jeda lelaki berkacamata dengan wajah malu-malu di sudut perpustakaan.
Beberapa orang di perpustakaan merasa terganggu, bahkan ada yang secara terang-terangan menegurnya dengan tatapan sinis. Namun, dia tidak ambil hati, air mukanya justru menyiratkan sedang bahagia seperti remaja yang sedang dibubung asmara.
Setelah menyatukan tangan tanda minta maaf, ia kembali menatap kamera dengan serius. "Karena mungkin waktu itu gue sempet minta doain ke nyokap yang kebetulan lagi umrah supaya gue bisa dapet perempuan yang yang bisa jadi teman hidup gue, mungkin? Yang bisa sama-sama belajar buat jadi pribadi yang lebih baik buat ke depannya."
Sepertinya jika dalam film-film kartun, pasti sudah ada bunga-bunga yang menyembul dari belakang sebagai tanda tokoh dalam film tersebut sedang jatuh cinta. "Kebetulan waktu minta doa itu, gue lagi PDKT sama Zoe. Orangnya baik, perempuan yang menyenangkan. Terus setelah nyokap gue balik, sehari setelah itu, Zoe jadi pacar gue. Rasanya, gue kayak dipermudah. Ya, semoga kedepannya juga tetap dipermudah bareng Zoe."
"Kalau nanti gue udah nggak sama Zoe, gue tetap merasa bersyukur. Karenanya, gue harus tetap bisa hidup baik-baik aja. Gue berharap, Zoe pun juga sama. Senggaknya, saat wisuda SMA, gue udah punya gandengan, haha." Lelaki itu menyelesaikan rekamannya.
Hingga suara yang baru-baru ini selalu berseliweran di pikirannya menginterupsi. Figur imut itu muncul dari balik pintu perpustakaan.
"Alfred, ke kantin yuk?"
Dia Zoe, kemarin menjadi pacar Alfred.