Read More >>"> Take My Heart, Mr. Doctor! (Chapter 7) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Take My Heart, Mr. Doctor!
MENU
About Us  

Dear Diary,

Udah terhitung hampir sebulan berlalu, semenjak operasi itu. Aku masih gak habis pikir dan gak nyangka. Kenapa harus kak Nathan orangnya? Aku belum bisa dan mungkin gak akan pernah bisa berhenti bilang makasih ke dia. Jasanya begitu besar. Bahkan, bisa dibilang gak ternilai. Aku gak akan pernah mungkin bisa bales kebaikannya sampe kapan pun.

Kak Nathan, andai aku bisa bales surat terakhir Kakak dan Kakak bisa baca itu. Aku akan tulis ratusan kata makasih di sana. Maaf kalo selama ini aku nyakitin Kakak, gak pernah bisa ngertiin perasaan Kakak. Aku pun gak berharap semua berjalan kayak gini. Tapi, nyatanya alur waktu memang gak pernah bisa ditebak, Kak. Takdir selalu punya caranya buat kasih kita kejutan. Makasih, Kakak. Intinya, thank you so much. Aku pun akan jaga hati ini dengan baik. Juga jaga mama dan papa Kak Nathan. Aku akan selalu hibur mereka selepas kepergian Kakak.

Aku harap kak Nathan bahagia lihat aku dari atas sana. Di sini aku bahagia. Dengan hidup baru aku, dengan orang-orang di sekelilingku. Jaga kak Nathan di sana, Tuhan.

Devana, 10.16 pm

 

***

Deva baru saja menyelesaikan diary-nya. Ya, gadis itu memang masih saja aktif menulis buku harian. Sudah terbiasa, bahkan sejak ia duduk di sekolah dasar. Curhat dengan tulisan, bagi Deva bisa cukup melegakan dan menyenangkan. Beberapa arsip buku-buku harian lama Deva yang sudah penuh terisi oleh catatan-catatan curhatnya masih tersimpan rapi dalam sebuah kotak. Terkadang, bila gadis itu merasa ingin bernostalgia, dibukalah kotak itu, dibacanya buku-buku diary lamanya. Membuatnya secara spontan masuk ke dunia masa lalu, melihat kenangan lama, menengok hal-hal menakjubkan yang pernah ia alami.

Akhir-akhir ini, mungkin Deva telah menambah satu tokoh yang sering ia sebutkan dalam buku hariannya. Bukan hanya Iqbal sang dokter tampan tersayangnya. Sekarang bertambah dengan nama Nathan. Menulis tentang Nathan, tentang rasa syukur padanya yang amat berjasa, sering kali menggiring Deva mengingat masa lalu.

Ia jadi selalu memutar waktu pada pertemuan awal, perkenalan pertamanya dengan Nathan. Nathan adalah sahabat baik Reza sejak mereka ada di satu SMA. Saat kuliah, mereka berdua mesti terpisah kampus, tetapi persahabatan mereka tetap terjalin. Deva kali pertama berjumpa Nathan ketika gadis itu ada di masa-masa akhir kelas tiga SMP. Reza yang mengenalkan Nathan padanya. Nathan pun jadi sering bertemu Deva karena kerap main ke rumah untuk menemui Reza. Hingga pertemuan demi pertemuan menjadikan pria itu perlahan tertarik pada adik sahabatnya yang menurutnya sangat menggemaskan. Nathan menyatakan perasaannya pada Deva ketika awal-awal Deva baru masuk SMA. Di mana saat itu, Nathan masih menjalani pendidikan tingginya di salah satu kampus. Reza begitu mendukung kedekatan mereka. Ia percaya kalau Nathan bisa diandalkan untuk menjaga Deva.

Sayangnya, hubungan manis yang sudah berjalan hampir setahun lebih mesti kandas karena sebuah kesalahpahaman. Ada miskomunikasi. Juga Deva yang merasa Nathan ada main di belakangnya dengan teman kampusnya. Padahal, sebenarnya itu tak terjadi, tetapi mereka tetap berpisah. Waktu itu, mungkin Deva merasa tak begitu cocok lagi dengan Nathan. Mungkin karena perbedaan usia mereka dan kesibukan mereka masing-masing. Terlebih mereka sering berjauhan. Deva sibuk dengan sekolahnya, Nathan sibuk di kampusnya. Waktu berkualitas untuk mereka berdua hampir terasa jarang. Itulah mengapa mereka mantap untuk tetap putus. Ya, walau sebenarnya di pihak Nathan ada keterpaksaan yang ia simpan bahkan sampai bertahun-tahun lamanya hingga ia dipertemukan lagi dengan Deva.

Kini, gadis itu malah kembali menjalin hubungan dengan lelaki yang bahkan usianya cukup jauh di atasnya, dengan kesibukan pria itu sebagai dokter spesialis juga. Bukannya mau mengulang kesalahan yang sama. Mungkin, pengalaman masa lalu juga waktu, telah membuat Deva lebih banyak belajar. Terlebih, ia menerima cinta Iqbal ketika hampir menyelesaikan masa SMA-nya. Tentunya, bisa dibilang Deva sudah lebih dewasa dari usianya sebelumnya ketika tengah menjalani hubungan dengan Nathan. Gadis itu lebih tahu dan lebih bijaksana tentang bagaimana menyikapi suatu hubungan dengan perbedaan yang begitu mencolok antarpasangan.

Masih sibuk melamunkan masa-masanya bersama Nathan, Deva terkejut dan langsung menutup diary-nya ketika seseorang tiba-tiba masuk ke kamarnya. Ternyata, orang itu Reza. Reza hanya ingin mengecek adiknya sebelum ia pergi tidur, seperti biasanya.

“Loh, Dek, ternyata kamu belum bobok? Ngapain? Udah jam segini loh. Apa masih nugas?” tanya Reza.

“Eh, gak kok, Kak. Ini bentar lagi juga udah mau tidur. Kak Reza juga belum tidur, kan.”

“Kakak baru aja mau tidur. Habis nyicil revisian tugas akhir. Kamu juga kalo nugas jangan sampe terlalu kemaleman, ya. Kalo ada yang pengin dibantu, bilang aja sama kakak. Siapa tau kakak bisa bantu ngerjain tugas kamu.”

“Maksudnya aku mesti minta bantuan Kakak buat tugas aku? Yang bener aja, Kak? Kakak anak Filsafat, sedangkan aku anak Sastra, ya kali aku minta bantu sama Kakak.”

“Ya kan tadi kakak bilang siapa tau kakak bisa.”

“Hmm...”

“Nah, itu susunya juga belum diminum!”

“Astaga, iya-iya, nanti juga pasti aku minum, kok. Kalo udah mau bobok, Kak. Ya udah, Kak Reza juga bobok sana. Jangan cemasin aku mulu. Aku bentar lagi juga bobok, kok. Janji.”

“Oke. Awas aja—“

Sebelum kalimat Reza selesai, ponsel Deva di atas meja belajarnya bergetar. Ada panggilan masuk. Deva terkesiap dan langsung mencari tahu itu telepon dari siapa.

“Heh, siapa itu yang telepon kamu malem-malem gini?” tanya Reza kepo juga.

“Oh, ternyata Iqbal, Kak.”

“Ampun deh, tuh dokter juga gak tau waktu, nelepon orang malem-malem.”

“Ih, ya biarin dong, Kak. Gak ada salahnya, aku juga belum tidur. Kakak mah iri aja. Makanya, jangan jomlo mulu. Biar ada yang bisa diteleponin malem-malem juga.”

“Woi, dasar kamu, ya!”

“Udah sana, Kak Reza balik ke kamar cepetan. Aku mau angkat telepon Iqbal.”

“Huh, iya iya yang ada pacar. Eits, kalo teleponan juga jangan lama-lama. Walaupun bucin, mesti tau waktu juga. Kamu harus bobok!”

“Iya Kakak Reza-ku yang bawel. Udah hussst!”

Reza pun menggeleng dan langsung keluar dari kamar Deva sembari menutup pintu kamar itu perlahan. Sementara Deva mulai menjawab panggilan Iqbal.

“Halo, Iqbal.”

“Malem Sayang, em ternyata kamu belum tidur.”

“Iya, bentar lagi, sih.”

Tiba-tiba, pintu kamar Deva kembali terbuka, Reza melongok ke dalam sembari berseru keras dengan sengaja agar Iqbal juga bisa mendengarnya. Setelah itu, kakak Deva itu kembali terbirit menuju kamarnya sendiri sambil cekikikan. “Woi, bucinnya jangan lama-lama. Udah hampir tengah malem, Pak Dokter!”

“Astaga... Ihh Kak Reza! Dasar! Ganggu aja,” sahut Deva kesal. Apa daya kakaknya sudah berlalu ke kamar.

Iqbal juga bisa mendengar suara Reza dari sana.

“Dev, itu tadi Reza?”

“Ah, iya, Bal. Kak Reza tuh emang begitu. Suka jahil.”

“Bener juga sih yang Reza bilang, ini udah malem. Aku tadi sebenernya iseng aja telepon kamu karena belum bisa tidur. Eh, ternyata kamu juga masih belum tidur.”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Premium
Antara Aku Pelangi & Hujan
2795      1106     0     
Romance
Zayn bertemu dengan seorang gadis yang sedang menangis di tengah derasnya hujan dan tanpa sadar Zayn tertarik dengan gadis tersebut Ternyata gadis tersebut membawa Zayn pada sebuah rahasia masa lalu yang di lupakan Zayn Membawanya pada sesuatu yang tidak terduga
GAARA
4251      1436     14     
Romance
"Kalau waktu tidak dapat menyembuhkan luka, maka biarkan aku menjadi mentari yang dapat membuat hidupmu bahagia." Genandra Mahavir Aditama, si kutub Utara yang dipaksa untuk mencintai seorang perempuan bernama Akira Magenta Valencia, dalam kurun waktu lima belas hari saja. Genandra diminta agar bersikap baik dan memperlakukan gadis itu sangat spesial, seolah-olah seperti dia juga mencin...
Under The Moonlight
1414      775     2     
Romance
Ini kisah tentang Yul dan Hyori. Dua sahabat yang tak terpisahkan. Dua sahabat yang selalu berbagi mimpi dan tawa. Hingga keduanya tak sadar ‘ada perasaan lain’ yang tumbuh diantara mereka. Hingga keduanya lupa dengan ungkapan ‘there is no real friendship between girl and boy’ Akankah keduanya mampu melewati batas sahabat yang selama ini membelenggu keduanya? Bagaimana bisa aku m...
Heliofili
1531      784     2     
Romance
Hidup yang sedang kami jalani ini hanyalah kumpulan berkas yang pernah kami tandatangani di kehidupan sebelumnya— dari Sastra Purnama
Teman Hidup
4176      1933     1     
Romance
Dhisti harus bersaing dengan saudara tirinya, Laras, untuk mendapatkan hati Damian, si pemilik kafe A Latte. Dhisti tahu kesempatannya sangat kecil apalagi Damian sangat mencintai Laras. Dhisti tidak menyerah karena ia selalu bertemu Damian di kafe. Dhisti percaya kalau cinta yang menjadi miliknya tidak akan ke mana. Seiring waktu berjalan, rasa cinta Damian bertambah besar pada Laras walau wan...
Marry
795      362     0     
Fantasy
Orang-orang terdekat menghilang, mimpi yang sama datang berulang-ulang, Marry sempat dibuat berlalu lalang mencari kebenaran. Max yang dikenal sebagai badut gratis sekaligus menambatkan hatinya hanya pada Orwell memberi tahu bahwa sudah saatnya Marry mengetahui sesuatu. Sesuatu tentang dirinya sendiri dan Henry.
FIREWORKS
356      250     1     
Fan Fiction
Semua orang pasti memiliki kisah sedih dan bahagia tersendiri yang membentuk sejarah kehidupan setiap orang. Sama halnya seperti Suhyon. Suhyon adalah seorang remaja berusia 12 tahun yang terlahir dari keluarga yang kurang bahagia. Orang tuanya selalu saja bertengkar. Mamanya hanya menyayangi kedua adiknya semata-mata karena Suhyon merupakan anak adopsi. Berbeda dengan papanya, ...
Ketos pilihan
441      293     0     
Romance
Pemilihan ketua osis adalah hal yang biasa dan wajar dilakukan setiap satu tahun sekali. Yang tidak wajar adalah ketika Aura berada diantara dua calon ketua osis yang beresiko menghancurkan hatinya karena rahasia dibaliknya. Ini kisah Aura, Alden dan Cena yang mencalonkan ketua osis. Namun, hanya satu pemenangnya. Siapa dia?
Ludere Pluvia
755      437     0     
Romance
Salwa Nabila, seorang gadis muslim yang selalu berdoa untuk tidak berjodoh dengan seseorang yang paham agama. Ketakutannya akan dipoligami adalah penyebabnya. Apakah doanya mampu menghancurkan takdir yang sudah lama tertulis di lauhul mahfudz? Apakah Jayden Estu Alexius, seorang pria yang tak mengenal apapun mengenai agamanya adalah jawaban dari doa-doanya? Bagaimanakah perjalanan kisah ...
The Alpha
1166      582     0     
Romance
Winda hanya anak baru kelas dua belas biasa yang tidak menarik perhatian. Satu-satunya alasan mengapa semua orang bisa mengenalinya karena Reza--teman masa kecil dan juga tetangganya yang ternyata jadi cowok populer di sekolah. Meski begitu, Winda tidak pernah ambil pusing dengan status Reza di sekolah. Tapi pada akhirnya masalah demi masalah menghampiri Winda. Ia tidak menyangka harus terjebak d...