Loading...
Logo TinLit
Read Story - Take My Heart, Mr. Doctor!
MENU
About Us  

Dear Diary,

Udah terhitung hampir sebulan berlalu, semenjak operasi itu. Aku masih gak habis pikir dan gak nyangka. Kenapa harus kak Nathan orangnya? Aku belum bisa dan mungkin gak akan pernah bisa berhenti bilang makasih ke dia. Jasanya begitu besar. Bahkan, bisa dibilang gak ternilai. Aku gak akan pernah mungkin bisa bales kebaikannya sampe kapan pun.

Kak Nathan, andai aku bisa bales surat terakhir Kakak dan Kakak bisa baca itu. Aku akan tulis ratusan kata makasih di sana. Maaf kalo selama ini aku nyakitin Kakak, gak pernah bisa ngertiin perasaan Kakak. Aku pun gak berharap semua berjalan kayak gini. Tapi, nyatanya alur waktu memang gak pernah bisa ditebak, Kak. Takdir selalu punya caranya buat kasih kita kejutan. Makasih, Kakak. Intinya, thank you so much. Aku pun akan jaga hati ini dengan baik. Juga jaga mama dan papa Kak Nathan. Aku akan selalu hibur mereka selepas kepergian Kakak.

Aku harap kak Nathan bahagia lihat aku dari atas sana. Di sini aku bahagia. Dengan hidup baru aku, dengan orang-orang di sekelilingku. Jaga kak Nathan di sana, Tuhan.

Devana, 10.16 pm

 

***

Deva baru saja menyelesaikan diary-nya. Ya, gadis itu memang masih saja aktif menulis buku harian. Sudah terbiasa, bahkan sejak ia duduk di sekolah dasar. Curhat dengan tulisan, bagi Deva bisa cukup melegakan dan menyenangkan. Beberapa arsip buku-buku harian lama Deva yang sudah penuh terisi oleh catatan-catatan curhatnya masih tersimpan rapi dalam sebuah kotak. Terkadang, bila gadis itu merasa ingin bernostalgia, dibukalah kotak itu, dibacanya buku-buku diary lamanya. Membuatnya secara spontan masuk ke dunia masa lalu, melihat kenangan lama, menengok hal-hal menakjubkan yang pernah ia alami.

Akhir-akhir ini, mungkin Deva telah menambah satu tokoh yang sering ia sebutkan dalam buku hariannya. Bukan hanya Iqbal sang dokter tampan tersayangnya. Sekarang bertambah dengan nama Nathan. Menulis tentang Nathan, tentang rasa syukur padanya yang amat berjasa, sering kali menggiring Deva mengingat masa lalu.

Ia jadi selalu memutar waktu pada pertemuan awal, perkenalan pertamanya dengan Nathan. Nathan adalah sahabat baik Reza sejak mereka ada di satu SMA. Saat kuliah, mereka berdua mesti terpisah kampus, tetapi persahabatan mereka tetap terjalin. Deva kali pertama berjumpa Nathan ketika gadis itu ada di masa-masa akhir kelas tiga SMP. Reza yang mengenalkan Nathan padanya. Nathan pun jadi sering bertemu Deva karena kerap main ke rumah untuk menemui Reza. Hingga pertemuan demi pertemuan menjadikan pria itu perlahan tertarik pada adik sahabatnya yang menurutnya sangat menggemaskan. Nathan menyatakan perasaannya pada Deva ketika awal-awal Deva baru masuk SMA. Di mana saat itu, Nathan masih menjalani pendidikan tingginya di salah satu kampus. Reza begitu mendukung kedekatan mereka. Ia percaya kalau Nathan bisa diandalkan untuk menjaga Deva.

Sayangnya, hubungan manis yang sudah berjalan hampir setahun lebih mesti kandas karena sebuah kesalahpahaman. Ada miskomunikasi. Juga Deva yang merasa Nathan ada main di belakangnya dengan teman kampusnya. Padahal, sebenarnya itu tak terjadi, tetapi mereka tetap berpisah. Waktu itu, mungkin Deva merasa tak begitu cocok lagi dengan Nathan. Mungkin karena perbedaan usia mereka dan kesibukan mereka masing-masing. Terlebih mereka sering berjauhan. Deva sibuk dengan sekolahnya, Nathan sibuk di kampusnya. Waktu berkualitas untuk mereka berdua hampir terasa jarang. Itulah mengapa mereka mantap untuk tetap putus. Ya, walau sebenarnya di pihak Nathan ada keterpaksaan yang ia simpan bahkan sampai bertahun-tahun lamanya hingga ia dipertemukan lagi dengan Deva.

Kini, gadis itu malah kembali menjalin hubungan dengan lelaki yang bahkan usianya cukup jauh di atasnya, dengan kesibukan pria itu sebagai dokter spesialis juga. Bukannya mau mengulang kesalahan yang sama. Mungkin, pengalaman masa lalu juga waktu, telah membuat Deva lebih banyak belajar. Terlebih, ia menerima cinta Iqbal ketika hampir menyelesaikan masa SMA-nya. Tentunya, bisa dibilang Deva sudah lebih dewasa dari usianya sebelumnya ketika tengah menjalani hubungan dengan Nathan. Gadis itu lebih tahu dan lebih bijaksana tentang bagaimana menyikapi suatu hubungan dengan perbedaan yang begitu mencolok antarpasangan.

Masih sibuk melamunkan masa-masanya bersama Nathan, Deva terkejut dan langsung menutup diary-nya ketika seseorang tiba-tiba masuk ke kamarnya. Ternyata, orang itu Reza. Reza hanya ingin mengecek adiknya sebelum ia pergi tidur, seperti biasanya.

“Loh, Dek, ternyata kamu belum bobok? Ngapain? Udah jam segini loh. Apa masih nugas?” tanya Reza.

“Eh, gak kok, Kak. Ini bentar lagi juga udah mau tidur. Kak Reza juga belum tidur, kan.”

“Kakak baru aja mau tidur. Habis nyicil revisian tugas akhir. Kamu juga kalo nugas jangan sampe terlalu kemaleman, ya. Kalo ada yang pengin dibantu, bilang aja sama kakak. Siapa tau kakak bisa bantu ngerjain tugas kamu.”

“Maksudnya aku mesti minta bantuan Kakak buat tugas aku? Yang bener aja, Kak? Kakak anak Filsafat, sedangkan aku anak Sastra, ya kali aku minta bantu sama Kakak.”

“Ya kan tadi kakak bilang siapa tau kakak bisa.”

“Hmm...”

“Nah, itu susunya juga belum diminum!”

“Astaga, iya-iya, nanti juga pasti aku minum, kok. Kalo udah mau bobok, Kak. Ya udah, Kak Reza juga bobok sana. Jangan cemasin aku mulu. Aku bentar lagi juga bobok, kok. Janji.”

“Oke. Awas aja—“

Sebelum kalimat Reza selesai, ponsel Deva di atas meja belajarnya bergetar. Ada panggilan masuk. Deva terkesiap dan langsung mencari tahu itu telepon dari siapa.

“Heh, siapa itu yang telepon kamu malem-malem gini?” tanya Reza kepo juga.

“Oh, ternyata Iqbal, Kak.”

“Ampun deh, tuh dokter juga gak tau waktu, nelepon orang malem-malem.”

“Ih, ya biarin dong, Kak. Gak ada salahnya, aku juga belum tidur. Kakak mah iri aja. Makanya, jangan jomlo mulu. Biar ada yang bisa diteleponin malem-malem juga.”

“Woi, dasar kamu, ya!”

“Udah sana, Kak Reza balik ke kamar cepetan. Aku mau angkat telepon Iqbal.”

“Huh, iya iya yang ada pacar. Eits, kalo teleponan juga jangan lama-lama. Walaupun bucin, mesti tau waktu juga. Kamu harus bobok!”

“Iya Kakak Reza-ku yang bawel. Udah hussst!”

Reza pun menggeleng dan langsung keluar dari kamar Deva sembari menutup pintu kamar itu perlahan. Sementara Deva mulai menjawab panggilan Iqbal.

“Halo, Iqbal.”

“Malem Sayang, em ternyata kamu belum tidur.”

“Iya, bentar lagi, sih.”

Tiba-tiba, pintu kamar Deva kembali terbuka, Reza melongok ke dalam sembari berseru keras dengan sengaja agar Iqbal juga bisa mendengarnya. Setelah itu, kakak Deva itu kembali terbirit menuju kamarnya sendiri sambil cekikikan. “Woi, bucinnya jangan lama-lama. Udah hampir tengah malem, Pak Dokter!”

“Astaga... Ihh Kak Reza! Dasar! Ganggu aja,” sahut Deva kesal. Apa daya kakaknya sudah berlalu ke kamar.

Iqbal juga bisa mendengar suara Reza dari sana.

“Dev, itu tadi Reza?”

“Ah, iya, Bal. Kak Reza tuh emang begitu. Suka jahil.”

“Bener juga sih yang Reza bilang, ini udah malem. Aku tadi sebenernya iseng aja telepon kamu karena belum bisa tidur. Eh, ternyata kamu juga masih belum tidur.”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dandelion
7197      1869     0     
Romance
Kuat, Cantik dan Penuh Makna. Tumbuh liar dan bebas. Meskipun sederhana, ia selalu setia di antara ilalang. Seorang pemuda yang kabur dari rumah dan memilih untuk belajar hidup mandiri. Taehyung bertemu dengan Haewon, seorang gadis galak yang menyimpan banyak masalah hidup.
Pria Malam
1147      684     0     
Mystery
Semenjak aku memiliki sebuah café. Ada seorang Pria yang menarik perhatianku. Ia selalu pergi pada pukul 07.50 malam. Tepat sepuluh menit sebelum café tutup. Ia menghabiskan kopinya dalam tiga kali tegak. Melemparkan pertanyaan ringan padaku lalu pergi menghilang ditelan malam. Tapi sehari, dua hari, oh tidak nyaris seminggi pria yang selalu datang itu tidak terlihat. Tiba-tiba ia muncul dan be...
The Maiden from Doomsday
10834      2421     600     
Fantasy
Hal yang seorang buruh kasar mendapati pesawat kertas yang terus mengikutinya. Setiap kali ia mengambil pesawat kertas itu isinya selalu sama. Sebuah tulisan entah dari siapa yang berisi kata-kata rindu padanya. Ia yakin itu hanya keisengan orang. Sampai ia menemukan tulisan tetangganya yang persis dengan yang ada di surat. Tetangganya, Milly, malah menyalahkan dirinya yang mengirimi surat cin...
Wanita Di Sungai Emas (Pendek)
585      395     3     
Fantasy
Beberapa saat kemudian, aku tersandung oleh akar-akar pohon, dan sepertinya Cardy tidak mengetahui itu maka dari itu, dia tetap berlari... bodoh! Akupun mulai menyadari, bahwa ada sungai didekatku, dan aku mulai melihat refleksi diriku disungai. Aku mulai berpikir... mengapa aku harus mengikuti Cardy? Walaupun Cardy adalah teman dekatku... tetapi tidak semestinya aku mengikuti apa saja yang dia...
1'
4698      1555     5     
Romance
Apa yang kamu tahu tentang jatuh cinta? Setiap kali ada kesempatan, kau akan diam-diam melihatnya. Tertawa cekikikan melihat tingkah konyolnya. Atau bahkan, kau diam-diam mempersiapkan kata-kata indah untuk diungkapkan. Walau, aku yakin kalian pasti malu untuk mengakui. Iya, itu jarak yang dekat. Bisa kau bayangkan, jarak jauh berpuluh-puluh mil dan kau hanya satu kali bertemu. Satu kese...
Langit Indah Sore Hari
155      129     0     
Inspirational
Masa lalu dan masa depan saling terhubung. Alka seorang remaja berusia 16 tahun, hubungannya dengan orang sekitar semakin merenggang. Suatu hari ia menemukan sebuah buku yang berisikan catatan harian dari seseorang yang pernah dekat dengannya. Karena penasaran Alka membacanya. Ia terkejut, tanpa sadar air mata perlahan mengalir melewati pipi. Seusai membaca buku itu sampai selesai, Alka ber...
Premium
Di Bawah Langit yang Sama dengan Jalan yang Berbeda
22597      1999     10     
Romance
Jika Kinara bisa memilih dia tidak ingin memberikan cinta pertamanya pada Bian Jika Bian bisa menghindar dia tidak ingin berpapasan dengan Kinara Jika yang hanya menjadi jika karena semuanya sudah terlambat bagi keduanya Benang merah yang semula tipis kini semakin terlihat nyata Keduanya tidak bisa abai walau tahu ujung dari segalanya adalah fana Perjalanan keduanya untuk menjadi dewasa ti...
Romance is the Hook
5154      1696     1     
Romance
Tidak ada hal lain yang ia butuhkan dalam hidupnya selain kebebasan dan balas dendam. Almira Garcia Pradnyani memulai pekerjaannya sebagai editor di Gautama Books dengan satu tujuan besar untuk membuktikan kemampuannya sendiri pada keluarga ibunya. Namun jalan menuju keberhasilan tidaklah mudah. Berawal dari satu kotak cinnamon rolls dan keisengan Reynaldo Pramana membuat Almira menambah satu ...
DAMAGE
3819      1324     2     
Fan Fiction
Kisah mereka berawal dari rasa penasaran Selgi akan tatapan sendu Sean. Ketidakpuasan takdir terhadap pertemuan singkat itu membuat keduanya terlibat dalam rangkaian cerita selanjutnya. Segalanya pun berjalan secara natural seiring kedekatan yang kian erat. Sean, sang aktor terkenal berperan sangat baik untuk bisa menunjukkan kehidupannya yang tanpa celah. Namun, siapa sangka, di balik ...
EPHEMERAL
148      134     2     
Romance
EPHEMERAL berarti tidak ada yang kekal, walaupun begitu akan tetap kubuktikan bahwa janji kita dan cinta kita akan kekal selamanya walaupun nanti kita dipisahkan oleh takdir. Aku paling benci perpisahan tetapi tanpa perpisahan tidak akan pernah adanya pertemuan. Aku dan kamu selamanya.