Tiba di sekolah baru martia
“ non, sudah sampai di sekolah .” panggil pak dadang.
“ Iya, pak . makasih ya pak dadang sudah mengantar martia ke sekolah.” Ucap martia.
“ Sama-sama, non. Nanti pulang, bapak yang jemput non. “ kata pak dadang.
“ Baik , pak. Hati-hati di jalan.” Kata martia.
“ Baik, non.” Kata pak dadang.
Martia keluar dari mobil dan melambaikan tangan. Martia melangkah masuk ke sekolah sambil melihat-lihat di sekitar sekolah. Karena terlalu sibuk melihat, tanpa sadar martia menabrak seseorang.
Bruk...
" Aduh..... Maaf kan saya." kata martia berusaha untuk bangkit tetapi tetap jatuh juga. Melihat itu, orang yang ditabrak martia mengulurkan tangan untuk membantu martia bangun.
" Iya, tidak apa-apa. Maafkan teman saya yang sudah menabrak kamu." kata seseorang.
Mendengar kata tersebut, martia langsung menatap kedepan. Martia kaget dan tidak menyangka bahwa ia menabrak seorang lelaki yang memakai almameter yang bertulis ketua osis SMA Markawah. Bukan hanya ketua osis saja yang ada disitu masih ada wakil ketua osis. ' Untung suasana di sekitar sedang sepi. Jadi, tidak banyak tahu kalau ada tentang kejadian tersebut. Jika ada yang tahu tentang kejadian ini, pasti langsung tersebar kalau di hari pertama ada anak baru yang menabrak ketua osis. Kan malu. Martia , kamu gimana sih jalannya kok bisa sampai tabrak ketua osis. Untung tidak dimarahin '. ucap martia dalam hati.
" ee. Bengong aja. Kamu pasti anak baru di sini kan ?" tanya wendyanto sambil menunjuk martia.Martia yang ditunjuk oleh wendyanto merasa bingung dan takut.
"eh, yanto. Apaan sih loh main tunjuk-tunjuk ? noh, loh itu dah bikin anak orang takut." kata vandio. " ini juga, sih bos. Bukannya negur tuh yanto tapi cosplay jadi patung. Maaf ya martia, lo itu tak usah takut . Mending loh ke lapangan karna bentar lagi mau masuk."
" Baik kak." kata martia langsung berjalan menuju lapangan.
" kalian masih mau disini ? bentar lagi bel sudah mau." kata viandro dengan meletakkan tangan ke saku celana dan melangkah ke lapangan.
" dasar kutub es, bisa-bisanya dia tinggalin kita disini. Tadi aja cosplay jadi patung. " omel wendyanto.
" eh, yanto. Udah omelnya . Lagian omelan loh itu unfaedah juga. Ayo, kita ke lapangan." ajak vandio.
Dengan wajah kusut, wendyanto mengikuti langkah vandio dan karentio ke lapangan. Didalam hati wendyanto masih mengomel merasa tidak terima.
Tak terasa bel pun berbunyi.
tet... tet... tet...
Semua siswa berkumpul di lapangan SMA Markawah, terlihat ketua osis menyiapkan barisan berdasarkan kelas dari kelas 10 sampai kelas 12. Semua siswa berbaris dengan rapi. Terlihat juga, kepala sekolah memberikan sambutan selamat datang kepada siswa baru.
Setelah Kepala sekolah memberikan sambutan, semua barisan dibubarkan oleh ketua osis. Barisan bubar dan semua siswa diarahkan masuk ke kelas masing-masing. Siswa baru juga diarahkan masuk ke dalam aula sekolah yang nantinya akan digunakan oleh mereka selama 3 hari.
Drap... drap...
Terdengar beberapa langkah kaki masuk. Semua siswa yang berada di ruang aula sudah mulai menebak siapa yang akan masuk. Ternyata yang masuk adalah osis dari SMA MARKAWAH. Suasana yanng tadinya hening menjadi gaduh pada saat melihat ketua osis dari SMA MARKAWAH.
" eh, lihat itu siapa sih ganteng banget ?"
" lihat lah dia sangat sempurna "
" a... aku mau dong jadi pacar kamu "
" wah, masa depanku "