Loading...
Logo TinLit
Read Story - Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

"Aku mencintaimu," bisik Arya sebelum menempelkan hidung mancungnya dengan hidungku.

Namun, sebelum bibir kemerahannya ikut menempel di atas bibirku, aku lekas mendorong dengan kuat kepalanya ke batang pohon yang ada di belakangnya.

"Jangan harap aku kembali padamu, Arya! Aku bukan lagi wanita bodoh yang mudah diperdaya!"

Sebenarnya aku sedikit goyah untuk kembali pada si pemilik tubuh kekar itu. Aku paham arti tatapannya yang menyiratkan penyesalan sekaligus harapan untuk bersamaku kembali. Ia memiliki daya tarik tersendiri yang membuat hatiku dengan mudahnya terhasut tampang itu jika aku tak sedang dalam perjalanan untuk “pulang”. Meski begitu, aku pun terbayang saat ia berbaik-baik pada Tavisha sementara aku dibiarkannya mengerjakan semua pekerjaan rumah bagai budak. Aku tak bisa memberi kesempatan kedua bagi pengkhianat macam dirinya yang begitu mudah berpaling kepada wanita jalanan.

Aku melesat menyusul Pranaja dengan jarik terangkat hingga atas lutut, mengejar waktu yang hampir habis dengan semburat jingga yang mulai pudar tergantikan oleh langit malam. Sigasir mulai bernyanyi, tak acuh jika tanah tempatnya bersembunyi berdebum akibat langkahku.

Pranaja tak tampak batang hidungnya di lokasi tadi, membuat kepanikanku kian menjadi. Bagaimana kalau aku kesasar? Bagaimana kalau Pranaja yang kesasar? Bagaimana kalau kami tidak jadi pulang dan Arya menghabisiku karena tadi kubenturkan kepalanya?

Dadaku bergemuruh, kepalaku berdenyut seraya mengeluarkan bulir-bulir peluh sebesar biji jagung. Aku melangkah ke sana-kemari kelimpungan dengan jalan setapak yang bercabang-cabang.

Bruk. Seseorang menabrakku dari belakang, aku langsung berjengit dan ia mengeluarkan suara gaduhnya.

"Renjana! Kau Renjana atau makhluk halus penyamar?" tanyanya dan kugaplok bahunya. "Dasar makhluk kasar!" Dia menggerutu.

"Sudahi basa-basimu! Kita harus cepat sampai di pohon pule," kataku mengakhiri celoteh tak penting Pranaja.

"Pohonnya kan sudah di depan kita."

Aku menepuk jidat kemudian meringis malu.

Pranaja meletakkan tampah berisi ubo rampe di depan pohon pule kemudian mengucapkan sebaris kalimat yang sebelumnya diajarkan oleh Ki Darwanto. Kami bersila sembari mengosongkan pikiran di bawah langit malam yang sepenuhnya menggantikan lembayung senja. Semilir angin menerpa pipiku, menerbangkan anak rambutku yang tak tergelung. Bambu berderak, mati-matian aku menahan supaya mataku tetap terpejam dan pikiranku tak buyar.

Kurasa sudah satu jam kami bersemadi dan tak terjadi apa-apa. Namun, ketika membuka mata, aku mendapati raga Viva telah ambruk di hadapanku sementara kurasakan tubuhku seringan kertas. Jiwaku telah lepas dari raga Nayaviva. Aku memanggil Pranaja dan dia membuka mata, terbelalak melihatku yang semakin melayang.

"Kamu meraga sukma?!" tanyanya.

"Aku tak tahu."

"Terus bagaimana Nayaviva?"

"Coba periksa. Masih hidup gak? Siapa tahu jiwa aslinya balik." Pranaja pun memeriksa denyut nadi Viva di pergelangan tangan serta leher. Pranaja menggeleng, membuatku masygul dan merasa kehilangan diriku yang lain.

Aku tak sempat berduka lebih lama karena kemunculan Arya membuatku dongkol sekaligus gamang. Wajahnya merah padam, tatapannya nyalang tertuju kepada Pranaja. Langkah kakinya lebar dan tangannya mengepal.

"Apa yang kaulakukan kepada Viva?!" Arya menunjuk Pranaja murka. Sedangkan pemuda bermata sipit itu tergagap sembari menatap Arya dan jasad Viva bergantian.

Suara tapak kuda tertangkap pendengaranku sebelum muncul kereta kuda dengan dua ukiran naga di sisi kanan-kirinya yang berhenti di hadapanku. Dua kuda gemuk dengan surai dan bulu berwarna cokelat serta kusir yang tak lain adalah Roro Sukmo membuatku terbengong.

Aku lekas menaikinya dengan kaki yang tak menapak. Pranaja mestinya mengikutiku, tetapi dia malah berdiri kaku dalam posisi siap seperti akan melakukan upacara bendera.

"Pranaja, ayo!" seruku. Namun, Pranaja bungkam dengan manik yang bergerak gelisah.

Aku tahu, ini ulah Arya yang tengah memanfaatkan ilmunya. Dan aku tidak tahu cara menghentikannya.

Aku turun dari kereta kuda dengan air mata yang siap meluncur. Aku merasa gemetar meski tubuhku ringan dan melayang-layang. Saat itu juga, aku mendengar senandung merdu Roro Sukmo yang juga turun dari kereta kuda untuk menghampiri Pranaja. Suaranya sungguh menghanyutkan, entah tembang apa yang sedang dilantunkannya. Tanpa sadar, mulutku bergerak, mengikuti irama yang menjadi seuntai nada tak kalah merdu darinya.

Arya menengok ke sana-kemari mencari asal suara. Kurasa ia tak bisa melihatku dan Roro Sukmo yang kini berada tepat di depannya. Senandungku dengan Roro Sukmo semakin menjadi, sementara ia mulai berkeringat. Pranaja pun telah lepas dari genggaman mantra Arya dan sempoyongan memasuki kereta kuda.

Tepat ketika senandung usai, Arya ambruk tak sadarkan diri dan aku cemas dibuatnya. "Dia masih hidup, kan?"

"Tentu saja. Ilmuku belum mampu menghabisinya," jawab Roro Sukmo.

"Syukurlah," balasku.

"Kau senang dia tidak kuhabisi?"

"Renjana masih punya rasa kepadanya. Sudahlah, cepat naik!" celetuk Pranaja bersungut-sungut lalu muntah di dalam kereta kuda.

Ew, menjijikkan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Pria Malam
1097      666     0     
Mystery
Semenjak aku memiliki sebuah café. Ada seorang Pria yang menarik perhatianku. Ia selalu pergi pada pukul 07.50 malam. Tepat sepuluh menit sebelum café tutup. Ia menghabiskan kopinya dalam tiga kali tegak. Melemparkan pertanyaan ringan padaku lalu pergi menghilang ditelan malam. Tapi sehari, dua hari, oh tidak nyaris seminggi pria yang selalu datang itu tidak terlihat. Tiba-tiba ia muncul dan be...
SEMPENA
4127      1327     0     
Fantasy
Menceritakan tentang seorang anak bernama Sempena yang harus meraih harapan dengan sihir-sihir serta keajaiban. Pada akhir cerita kalian akan dikejutkan atas semua perjalanan Sempena ini
Dear N
15628      1772     18     
Romance
Dia bukan bad boy, tapi juga bukan good boy. Dia hanya Naufal, laki-laki biasa saja yang mampu mengacak-acak isi hati dan pikiran Adira. Dari cara bicaranya yang khas, hingga senyumannya yang manis mampu membuat dunia Adira hanya terpaku padanya. Dia mungkin tidak setampan most wanted di buku-buku, ataupun setampan dewa yunani. Dia jauh dari kata itu. Dia Naufal Aditya Saputra yang berhasil m...
To the Bone
204      186     1     
Romance
Di tepi pantai resort Jawel palace Christian mengenakan kemeja putih yang tak di kancing dan celana pendek seperti yang iya kenakan setiap harinya “Aku minta maaf tak dapat lagi membawa mu ke tempat- tempat indah yang ka sukai Sekarang kamu kesepian, dan aku benci itu Sekarang kamu bisa berlari menuju tempat indah itu tanpa aku Atau kamu bisa mencari seseorang pengganti ku. Walaupun tida...
Premium
Claudia
6883      1737     1     
Fan Fiction
Ternyata kebahagiaan yang fana itu benar adanya. Sialnya, Claudia benar-benar merasakannya!!! Claudia Renase Arditalko tumbuh di keluarga kaya raya yang amat menyayanginya. Tentu saja, ia sangat bahagia. Kedua orang tua dan kakak lelaki Claudia sangat mengayanginya. Hidup yang nyaris sempurna Claudia nikmati dengan senang hati. Tetapi, takdir Tuhan tak ada yang mampu menerka. Kebahagiaan C...
Kisah Kemarin
7007      1689     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
Percayalah , rencana Allah itu selalu indah !
152      112     2     
True Story
Hay dear, kali ini aku akan sedikit cerita tentang indahnya proses berhijrah yang aku alami. Awal mula aku memutuskan untuk berhijrah adalah karena orang tua aku yang sangat berambisi memasukkan aku ke sebuah pondok pesantren. Sangat berat hati pasti nya, tapi karena aku adalah anak yang selalu menuruti kemauan orang tua aku selama itu dalam kebaikan yaa, akhirnya dengan sedikit berat hati aku me...
Fallin; At The Same Time
3231      1436     0     
Romance
Diadaptasi dari kisah nyata penulis yang dicampur dengan fantasi romansa yang mendebarkan, kisah cinta tak terduga terjalin antara Gavindra Alexander Maurine dan Valerie Anasthasia Clariene. Gavin adalah sosok lelaki yang populer dan outgoing. Dirinya yang memiliki banyak teman dan hobi menjelah malam, sungguh berbanding terbalik dengan Valerie yang pendiam nan perfeksionis. Perbedaan yang merek...
The Alpha
2083      931     0     
Romance
Winda hanya anak baru kelas dua belas biasa yang tidak menarik perhatian. Satu-satunya alasan mengapa semua orang bisa mengenalinya karena Reza--teman masa kecil dan juga tetangganya yang ternyata jadi cowok populer di sekolah. Meski begitu, Winda tidak pernah ambil pusing dengan status Reza di sekolah. Tapi pada akhirnya masalah demi masalah menghampiri Winda. Ia tidak menyangka harus terjebak d...
Teman Hidup
6639      2443     1     
Romance
Dhisti harus bersaing dengan saudara tirinya, Laras, untuk mendapatkan hati Damian, si pemilik kafe A Latte. Dhisti tahu kesempatannya sangat kecil apalagi Damian sangat mencintai Laras. Dhisti tidak menyerah karena ia selalu bertemu Damian di kafe. Dhisti percaya kalau cinta yang menjadi miliknya tidak akan ke mana. Seiring waktu berjalan, rasa cinta Damian bertambah besar pada Laras walau wan...